Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Nama : Putri Islamiatul Aini


Kelas : VI B / C. 4.6

1. Apakah jenis-jenis tantangan pelayanan konsumen yang mungkin di hadapi oleh PSA
( Profesional Sports Authenticator) dalam kewirausahaan?. Jelaskan dan deskripsikan.
Jenis jenis tantangan dalam pelayanan konsumen dalam kewirausahaan ada beberapa,
sebelum kita membahas jenis - jeni tersebut, kita tentu harus mengetahu terlebih
dahulu ap perbedaan kewirausahaan,wirausaha dan berwirausaha. Kewirausahaan
adalah lebih merujuk pada jiwa, wirausaha lebih merujuk pada orangnya dan
berwirausaha merujuk pada kegiatan usahanya, disini yang kita telah mengetahui
sedikit tentang apa itu kewirausahaan.
Ada beberapa jenis-jenis tantangan pelayanan konsumen yang mungkin dihadapi
seperti pelanggan yang kesal atau marah-marah, terjadi kesalahan informasi yang
diberikan kepada konsumen, konsumen yang terkadang memandang negatif bisnis
atau perusahaan karena pengalaman yang telah terjadi di masa lampau, serta
pengembalian produk karena kurang puasnya konsumen terhadap hasil atau mutu
produk.
2. Bagaimana konsep elastisitas permintaan berhubungan dengan penetapan harga
prestise? Berikan sebuah contoh.
Jawab : Elastisitas merupakan suatu proses mengukur seberapa besar kepekaan atau
reaksi konsumen terhadap terjadinya perubahan harga suatu produk. Elastisitas dibagi
menjadi 3 konsep : elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan dan
elastisitas permintaan silang. Konsep elastisitas yang berhubungan dengan penetapan
harga prestise merupakan presentasi dari perubahan pada jumlah barang atau produk
yang diminta atau yang ditawarkan yang disebabkan oleh persentase pada perubahan
harga barang tersebut.
Contoh : peningkatan 10% harga mangga membuat jumlah mangga yang akan di beli
turun hingga 20%. Jadi perhitungan elastisitas permintaan harganya menjadi : elasitas
= 20% / 10% = 2.
Berdasarkan contoh elastisitasnya =2. Ini menggambarkan bahwa perubahan jumlah
permintaan sebanding dengan dua kali besarnya perubahan harga.
3. Apakah perbedaan antara strategi penetration pricing dan strategi skimming pricing?
Dalam keadaan bagaimanakah tiap strategi dapat digunakan?
Jawab : perbedaan strategi penetration pricing dan strategi skimming pricing adalah
didalam strategi penetration penjual menetapkan harga produk dengan serendah-
rendahnya dengan tujuan agar mampu mencapai penjualan yang setinggi-tingginya
sesuai dengan target yang telah di rencanakan dalam segmen pasar-pasar tertentu.
Dalam strategi penetration harga ditetap kan dengan relatif rendah pada tahap awal
dengan tujuan untuk mendapatkan konsumen yang besar serta untuk menhalangi
masuknya para pesaing, kemudian untuk mencapai skala ekonomis dan menurunnya
biaya per unit produk sehingga terjadinya keunggulan biaya atau biaya rendah,
dengan menerapkan strategi yang demikian,seorang penjual dapat mencapai
keunggulan yang berkelanjutan di masa yang akan datang. Sedangkan strategi
Skimming Pricing merupakan strategi yang dilakukan dengan cara menetapkan harga
suatu produk baru dengan harga yang tinggi untuk memperoleh laba yang maksimal.
Strategi Skimming Pricing memiliki tujuan untuk melayani konsumen yang tidak
terlalu sensitif terhadap harga selama persaingan belum ada, kemudian untuk
menyembunyikan biaya-biaya promosi dan pengembangan secepat mungkin melalui
ukuran yang besar, untuk menjaga kemungkinan kesalahpahaman dalam menetapkan
harga.
Penggunaan strategi Penetration Pricing dapat di aplikasikan pada saat kondisi
persaingan ketat, produk yang dihasilkan memiliki daya tarik tertentu untuk pasar,
banyak bagian-bagian pasar yang sensitif terhadap ketetapan harga, harga awal yang
rendah dapat mengurangi minat pesaing untuk memasuki pasar, serta biaya produksi
per unit dan biaya pemasaran menurun drastis seiring dengan meningkatnya volume
produks. Sedangkan strategi Skimming Pricing dapat efektif jika dalam situasi yang
mampu didukung oleh aktivitas promosi yang gencar, diterapkan dalam kondisi
persaingan yang tidak banyak ataupun hampir tidak ada pesaing, sehingga dengan
harga berapapun produk itu akan tetap di beli oleh konsumen, produk memiliki
karakteristik khusus yang disukai oleh konsumen, banyak konsumen yang ingin
membeli produk pada tingkat harga yang tinggi dan mempersiapkan kualitas harga
yang tinggi dan trend, harga akan menjadi daya tarik bagi masuknya pesaing.
4. Bagaimana kredit terbuka berbeda dari kredit beredar?
Jawab : kredit terbuka berbeda dengan kredit berbeda karena, kredit terbuka
merupakan suatu fasilitas kredit yang telah di berikan kepada seseorang untuk dapat
menambah jumlah kredit dengan batas yang telah di tentukan untuk sementara waktu
atau dapat melunasi kredit yang telah di gunakan ataupun dapat mengangsur
pembayaran kredit sampai berkali-kali sesuai perjanjian. Sedangkan kredit beredar itu
merupakan kredit yang di berikan kepada seseorang yang pembeliannya tidak
dibebankan untuk melebihi batas kredit. Kredit harus dilunasi setiap bulan dengan
membebankan konsumen dengan menetapkan bunganya dan harus di bayar dalam
angsuran yang sama dengan kredit itu pada jangka waktu tertentu.
5. Mengapa teknik wirausaha untuk menangani penolakan sangat penting untuk
penyajian penjualan berhasil?
Jawab: teknik wirausaha dalam menangani penolakan sangat penting demi
pentingnya penyajian yang berhasil karena suatu bisnis tanpa adanya partisipasi
konsumen maka bisnis itu tidak akan berjalan dengan baik dan bangkrut. Jika sebuah
bisnis harus melayani penolakan konsumen dengan baik, maka dengan sikap yang
seperti itu konsumen akan senang, karena penolakan yang disampaikan oleh
konsumen merupakan kritik langsung yang ditujukan kepada sebuah bisnis itu.
Dengan demikian, suatu pemimpin maupun karyawan bisa melakukan hal-hal yang
lebih baik lagi sehingga mampu membantu meningkatkan kualitas produk dan jasa,
menjadi tolak ukur kepuasaan konsumen serta mampu menciptakan pengalaman yang
melebihi harapan dan mampu membuat pelanggan datang kembali.
Ada satu hal yang perlu di buat oleh seorang wirausaha dalam menjalankan suatu
usahanya, yaitu selain memberikan pelayanan dengan baik, bisnis tersebut juga harus
dapat memberikan dampak positif kepada konsumen, dampak tersebut positif tersebut
akan membuat image perusahaan/ suatu usaha dapat berkembangnya dengan baik dan
di kenal oleh masyarakat yang akan menjadi konsumen bisnis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai