Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan global

dengan insidensi dan prevalensi yang terus meningkat, prognosis yang buruk,

serta biaya perawatan yang mahal.1 Seorang anak dikatakan menderita penyakit

ginjal kronis bila terdapat salah satu kriteria yaitu laju filtrasi glomerolus kurang

dari 60 ml/menit/1,73 m2 dalam tiga bulan atau lebih dengan atau tanpa gejala

kerusakan ginjal lain yang telah disebutkan. Kerusakan ginjal ≥ 3 bulan, yang

didefinisikan sebagai abnormalitas struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa

penurunan LFG, yang bermanifestasi sebagai satu atau lebih gejala yaitu

abnormalitas komposisi urin, abnormalitas pemeriksaan pencitraan, abnormalitas

biopsi ginjal. Penyakit ginjal kronik merupakan suatu masalah yang tidak jarang

ditemukan pada anak. Kemajuan dalam penatalaksanaan dan pengelolaan

penderita telah memperbaiki prognosisnya sehingga pengenalan dini penyakit ini

menjadi semakin penting.2

Hemodialisis (HD) adalah suatu proses pemisahan zat tertentu (toksin

uremik) dari darah melalui membran semi permeabel di dalam dialiser, dan

selanjutnya dibuang melalui cairan dialisat.1 Telah banyak perbaikan dalam

teknologi HD seperti contoh bikarbonat digunakan sebagai buffer dalam larutan

dialisis, ultrafiltrasi terkontrol secara volumetrik, dialisis yang lebih kecil dan

membran sintetis yang berguna bahkan untuk bayi.3

1
Di beberapa negara Eropa hemodialisis (HD) sering dilakukan pada anak

di atas usia lima tahun dan tidak dilakukan kepada anak-anak kurang dari 5 tahun

kecuali ada kontra-indikasi penting untuk peritoneal dialisis (PD).3

Anda mungkin juga menyukai