Fasal 1
Maksudnya setiap orang harus beragama karena agama sangat penting baginya, orang yang tidak
beragama akan buta arah dalam menjalankan hidupnya.
Untuk mencapai kesempurnaan di dalam kehidupan, manusia harus mengenal empat hal. Empat hal
tersebut adalah syariat, tarikat, hakikat dan makrifat.
Orang yang mengenal Allah SWT, pastinya ia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Orang yang mengetahui bahwa dunia itu fana, ia akan berhati-hati menjalani kehidupan, ia tahu bahw
dunia hanyalah tempat tipu daya.
Orang yang menyakini adanya akhirat, pasti ia juga yakin bahwa dunia tempatnya kemudharatan.
Fasal 2
Seorang yang meyakini hal-hal di atas (Allah, penciptaan diri, agama, dunia dan akhirat), ia akan semakin
takut jika melanggar aturan-Nya.
Perumpamaan orang yang meninggalkan shalat seperti rumah tanpa tiang, karena sejatinya shalat
adalah tiangnya agama.
Orang yang meninggalkan puasa wajib akan kehilangan kenikmatan kehidupan dunia dan akhirat.
Orang yang tidak mau membayar zakat, hartanya tidak akan mendapat keberkahan. baik di dunia
terlebih di akhirat.
Orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, ia akan mudah menginkari janji yang ia buat.
Fasal 3
Sedikitlah cita-cita
Kita harus mempergunakan mata dengan sebaik-baiknya, jangan sampai menggunakannya untuk
melihat yang dilarang Allah SWT.
Telinga arus dijauhkan dari segala dosa pendengaran, seperti gunjingan, hasutan, gosip serta dosa
pendengarana lainnya.
Jangan makan terlalu kenyang, karena hal itu akan menyebabkan berbuat yang tidak baik.
Langkahkah kakimu ke tempat-tempat yang diridhai Allah, jika tidak maka akan menyebabkan kerugian.
Fasal 4
Hati merupakan pusat kendali semua anggota tubuh, jika ia melakukan kezaliman akan menyebabkan
kerugian semua anggora tubuh.
berhati-hatilah dalam berbicara, banyak yang tergelincir hanya karena salah bicara.
Orang yang celaka adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri.
Jangan memelihara sifat kikir dan bakhil, justru sifat itu yang akan menguras habis hartanya.
Jangan sampai dengan bertambahnya usia, menjadikanmu bertambah kasar. Milikilah sikap bijaksana
dalam setiap perbuatan.
Setiap kesalahan yang kita perbuat, kita harus meminta maaf kepada orang yang kita dhalimi.
Fasal 5
Orang yang bahagia adalah orang yang meninggalkan perbuatan tidak berguna dan sia-sia.
Orang yang mulia dan terhormat bisa dilihat dari sikap dan perilakunya.
Orang yang berilmu tidak akan pernah bosan belajar dan mengambil pelajaran dari kehidupannya.
Orang yang berakal telah mempersiapkan bekalnya di dunia, untuk menjalani kehidupannya di akhirat.
Fasal 6
Carilah sahabat setia yang mau membantu kita dalam setiap kondisi.
Carilah guru bijaksana, yang bisa tidak menyembungikan ilmunya dan dapat mendamaikan orang yang
berseteru.
Carilah teman yang setia, baik di saat kita senang maupun susah.
Fasal 7
Apabila terlalu mengharapkan sesuatu, akan menimbulkan kekecewaan saat sesuatu tersebut tidak
didapat.
Jika anak tidak dididik dengan benar, ketika besar akan membangkang dan menyusahkan orang tuanya.
Orang yang sering menghina orang lain, pertanda dia merasa kurang sempurna.
Perkataan yang lemah lembut akan mudah diterima dan didengar orang lain.
Perkataan yang kasar membuat orang yang mendengarnya tidak nyaman dan resah.
Fasal 8
Orang yang mempunyai sifat khianat dalam dirinya, pasti ia akan berkhianat kepada orang lain.
Jangan suka menganggap diri sendiri paling benar dan suka menyalahkan orang lain.
Daripada memuji diri sendiri, lebih baik berbuat baiklah kepada orang lain, agar kamu dipuji oleh orang
lain.
Sifat-sifat buruk dalam diri hendaknya disembunyikan, begitu pula kebaikan yang pernah diperbuat.
Jangan menyebarkan aib orang lain, hendaklah melihat pada aibnya sendiri.
Fasal 9
Jangan engkau tergoda akan kekayaan para raja, karena di situlah tempat setan menggoda manusia.
Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktunya, setan tidak suka kepada orang tersebut.
Masa muda yang digunakan untuk menuntut ilmu, setan akan menjadi musuhnya.
Fasal 10
Jangan durhaka kepada orang tua, agar Allah tidak murka kepadamu.
Setiap anak harus patuh dan hormat kepada ibunya, agar selamat di akhirat kelak.
Jangan pernah melalaikan tanggung jawab mendidik anak, maka kamu akan bahagia dunia akhirat.
Fasal 11
Hendaklah berjasa,
Buanglah khianat
Begitu juga pegang amanat kepemimpinan tersebut, jangan sampai mengkhianati masyarakat.
Hendak marah,
Dahulukan hajat
Jika hendak melampiasakan kemarahan pikir ulang lagi, apakah marah tersebut akan mendatangkan
kebaikan dan menyelesaikan hajat orang banyak.
Hendak dimulai,
Jangan melalui
Hendak ramai,
Murahkan perangai
Fasal 12
Hubungan raja dengan menterinya adalah saling bekerjasama dan menjaga satu sama lain.
Raja yang mendapat petunjuk Allah SWT akan melaksanakan hukum yang adil bagi rakyatnya.
Bila kamu menghormati orang berilmu, tandanya kamu mendapat rahmat dari Allah.
Menghormati orang berilmu, tanda ia mengenal kematian yang merupakan gerbang alam akhirat.
Bila manusia mengingat kematian, ia akan lebih berbakti kepada Allah SWT.
Orang yang tidak buta mata hatinya, akan meyakini bahwa akhirat benar adanya.
GURINDAM 12 KARYA RAJA ALI HAJI
Maret 2, 2016
gurindam12
Pasal I
Pasal II
sedikit cita-cita.
Pasal III
Pasal IV
Pasal V
Pasal VI
Pasal VII
Pasal VIII
Pasal IX
Pasal X
Pasal XI
Hendaklah berjasa
buanglah khianat.
Hendaklah dimalui,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.
Pasal XII
Pasal 1 (Satu)
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Pada pasal satu ini menjelaskan kepada pembaca bahwa apabila hidup tidak
mengenal agama yakni Tuhan, maka hidupnya abu-abu, tidak ada tujuan
hidup. Sehingga hari-harinya diliputi dengan kerisauan dan kegelisahan.
Pasal 2 (Dua)
Pada gurindam 2 ini berisikan perintah untuk senantiasa menjalankan rukun
islam diantaranya syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji
Pasal 4 (Empat)
Pasal 4 berisikan tabiat manusia agar selalu dijaga kearah yang lebih mulia.
Pasal 5 (Lima)
Berisikan pentingnya menuntut ilmu, memperluas pergaulan dan bergaul
dengan kaum terpelajar
Pasal 6 (Enam)
Berisikan agar selalu mencari sahabat yang baik-baik saja menghindari
pergaulanyang buruk.
Pasal 7 (Tujuh)
Berisikan nasihat agar orang tua memperhatikan akhlak anak sedini mungkin.
Misalnya saja dalam berkata-kata maka hindari kata yang mengadnung dusta.
Dan juga agar tidak terlalu berlebihan dalam segala hal.
Pasal 8 (Delapan)
Berisikan agar menilai orang itu tetap dilihat dari perangainya. Jangan
langsung menghukumi seseorang dengan tampilan fisik saja. Dan tidak
mudah percaya terhdap orang yang baru dikenal serta tetap menjaga
prangsaka baik.
Pasal 9 (Sembilan)
Berisikan tentan adab seseorang pria maupun wanita dalam bergaul. Dan pria
maupun wanita agar senantiasa menjaga pandangan dan diri terhadap godaan
setaan yang selalu saja mengintainya. Tepislah godaan buruk tersebut dengan
memperkuat ibadah dan perbanyak mengingat Allah.
Pasal 10 (Sepuluh)
Berisikan nasihat dan adab seorang anak terhadap orang tua yaitu bapak dan
ibu. Menghormati mereka dan melaksanakan perintahnya selama tidak
melanggar syari’at.
Pasal 11 (Sebelas)
Berisikan petuah atau nasihat agar di tengah masyarakat selalu menjaga adab.
Menjaga lisan, menjauhi amarah, memenuhi janji, memiliki rasa malu dan
selalu bermuka ceria.
Begitu juga halnya sebagai seorang menteri mentaati perintah raja. Dan
sebagai rakyat agar senantiasa mentaati aturan yang ada.
Demikianlah makna atau arti dari setiap pasal di Gurindam 12. Sehingga
dapat kita tarik kesimpulan, isi gurindam 12 ini mengajak seluruh umat
muslim agar senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-
Nya. Begitu juga menjaga adab di keluarga dan masyarakat.
PASAL 1
PASAL 2
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA
PASAL 3
INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA
PASAL 4
INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT
PASAL 5
INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA
PASAL 6
INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM
PASAL 7
INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH
PASAL 8
INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN
PASAL 9
INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN
PASAL 10
INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH
PASAL 11
INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan perangai
PASAL 12
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS