Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tempat kerja adalah suatu tempat yang di dalamnya terdapat tenaga kerja
yang bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk urusan suatu usaha
serta adanya sumber-sumber bahaya. Jadi dapat dipastikan bahwa di tempat
kerja pasti terdapat potensi bahaya yang mengancam keselamatan dan
kesehatan pekerja.
Adanya potensi bahaya di tempat kerja terkadang disadari oleh pekerja
tapi mereka tidak mengerti dampak yang ditimbulkannya dan cara
mengendalikannya. Akhirnya mereka membiarkannya begitu saja dan
terbiasa dengan keberadaan potensi bahaya tersebut, padahal jika terjadi
kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cideranya pekerja bahkan
menimbulkan kematian.Oleh karena itu, dalam rangka memberikan
perlindungan bagi pekerja yang mengalami kecelakaan di tempat kerja perlu
dilakukan pertolongan pertama secara cepat dan tepat.
Pemerintah mengatur pelaksanaan P3K di tempat kerja dalam peraturan
perundangan. Pada Pasal 3 ayat (1) huruf (e) Undang-Undang No.1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja disebutkan bahwa “Dengan peraturan
perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk memberi
pertolongan pada kecelakaan”. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya
peraturan pelaksanaan yang khusus mengatur tentang pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K). Maka pada tahun 2008 Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Per.15/Men/VIII/2008 tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008
menyebutkan bahwa “Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan
fasilitas P3K di tempat kerja” serta “Pengurus wajib melaksanakan P3K di

1
2

tempat kerja”. Hal ini menunjukkan adanya kewajiban bagi pihak


perusahaan/tempat kerja untuk melaksanakan P3K sekaligus menyediakan
petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerjanya untuk memberikan
perlindungan kepada pekerja saat kecelakaan terjadi.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat prosedur P3K di tempat kerja.
2. Untuk mengetahui cara melakukan tindakan pada korban perdarahan dan
syok.
3. Untuk mengetahui cara melakukan perawatan terhadap luka tertusuk
pada korban kecelakaan.
4. Untuk mengetahui cara melakukan pembidaian pada korban patah tulang
dan dislokasi.
5. Untuk mengetahui cara melakukan RJP/CPR pada korban yang
mengalami serangan jantung.

C. Manfaat
1. Bagi Praktikan
a. Dapat membuat dan menerapkan prosedur P3K di tempat kerja atau
dimanapun berada.
b. Dapat memberikan tindakan pada korban perdarahan dan syok.
c. Dapat melakukan perawatan terhadap luka tertusuk pada korban
kecelakaan.
d. Dapat melakukan pembidaian pada korban patah tulang dan dislokasi.
e. Dapat melakukan RJP/CPR pada korban yang mengalami serangan
jantung.
2. Bagi Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Membekali mahasiswa tentang ilmu Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).
3

b. Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa tentang Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
c. Menghasilkan lulusan yang berkompeten.
d. Mendidik mahasiswa dengan praktek secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai