1. Lokasi diskusi: Parit Sidomulyo, Desa Sungai Rukam, Kec.Enok, Kab.
Indragiri Hilir 2. Tanggal : Rabu/ 13 Maret 2019 09.15-14.00 WIB 3. Staff CSR terdiri dari Bapak Sofyan dan Bapak Yusran dari PT. Bumi Palma Persada Lestari 4. Diskusi bersamaan dengan sosialisasi dan pembekalan dasar untuk kegiatan penerapan demo plot kegiatan PLTB di Parit Sidomulyo, Desa Sungai Rukam, Kec. Enok, Kab. Indragiri Hilir oleh CSR dari PT. Bumi Palma Persada Lestari 5. Kegiatan pendampingan demplot akan dilakukan selama 8 bulan kedepan terhitung dari bulan Maret 2019. Di kecamatan Enok terdapat 2 desa target CSR yakni Desa Sungai Rukam dan Desa Suhada. 6. Desa Sungai Rukam mendapat 1 demplot melalui kelompok masyarakat yang terdiri dari 20 orang anggota dan hanya khusus diperuntukkan untuk Parit Sidomulyo. Pada awal diskusi, direncanakan 2 kelompok yang digabung menjadi 1 lokasi demplot yakni bersama Parit Sungai Bungur. Namun, setelah mempertimbangkan lokasi yang lumayan jauh dan keikutsertaan masyarakat tidak akan efektif maka untuk tahun 2019 hanya diperuntukkan ke Parit Sidomulyo. 7. Pihak CSR tidak menentukan luasan dan jenis tanaman yang harus ditanam masyarakat. Mereka hanya memberi arahan dan pengalaman kegiatan serupa dari Desa Seberang Sanglar, dan Parit Kipul yang telah sukses budidaya berbagai komoditi hortikultura seperti cabe, jahe, dan berbagai tanaman sayuran. Kegiatan ini juga melibatkan para perempuan. 8. Demplot ini akan dibantu 100% dari pembersihan lahan, pengolahan lahan, teknik budidaya, benih/bibit, pengolahan pupuk organic, dan sasaran pasaran. Setiap desa akan ada pendamping khusus memfasilitasi pengelolaan demplot. Demplot ini harus direplikasi oleh setiap anggota. Pada tahun ini akan dibantu seutuhnya. Setelah menjelang panen harus direplikasikan dan hanya akan didampingi dalam berproses budidaya. Diharapkan setelah kegiatan, masyarakat bisa mandiri melanjutkan kegiatan ini 9. Fasilitator berusaha mengakses sinergitas kegiatan demplot ini. Opsi yang ditawarkan oleh tim CSR: a. Bersama mengembangkan demplot yang akan dibangun ini. 1 demplot bisa dikerjakan bersama antara CSR dan BRG-Kemitraan. Karena CSR sudah menyediakan semua keperluaan maka BRG- Kemitraan harus mengambil peran yang lain. Contoh: BRG- Kemitraan menambah luasan demplot dan mensupport bahan untuk mengelola demplot dan saling bekerjasama terkait alat pengolahan lahan seperti hand tracktor, keilmuan budidaya LPTB yang akan diterapkan dan proses pemberdayaan masyarakat oleh fasilitator CSR- DPG b. Fasilitator menawarkan kerjasama mengelola 2 demplot secara bersama. 1 demplot di Parit Sidomulyo milik CSR dan 1 demplot di Parit Sungai Bungur milik BRG-Kemitraan ( tim CSR belum bersedia jika demplot baru jauh dari kawasan perkebunan perusahaan ). Tim CSR akan mensupport alat pengolahan lahan seperti hand tracktor, keilmuan budidaya LPTB yang akan diterapkan dan proses pemberdayaan masyarakat oleh fasilitator CSR- DPG 10. Fasilitator mencoba kolaborasi kerjasama terkait produk turunan kelapa sebagai komiditi utama masyarakat yakni pengembangan Virgin Coconut Oil (VCO) dan cocopeat untuk media tanam bibit hasil dari bioteknologi sawit/akasia. Terkait VCO, CSR hanya akan membantu jika produk telah ada dan atau dibentuk kelompok/komunitas sebagai penerima bantuan. Kelompok bisa mengajukan proposal bantuan yang mengetahui kepala desa. Sedangkan untuk cocopeat, CSR belum bisa membantu karena PT. Bumi Palma Persada Lestari bergerak dibidang kelapa sawit yang telah melewati masa replanting 1 tahun yang lalu dan mereka mengembangkan benih tidak melalui hasil bioteknologi. 11. Rencana tindak lanjut: a. proses negosiasi dan mendorong CSR agar bersedia mempertemukan fasilitator dengan tim manager PT. Bumi Palma Persada Lestari untuk usulan menselaraskan dana CSR perusahaan sebagai salah satu sumber pendanaan desa melalui kerjasama desa-perusahaan. b. Belajar bersama terkait teknologi PLTB yang diterapkan oleh perusahaan melalui kelompok masyarakat