Anda di halaman 1dari 3

Tugas Akhir Profesional Modul 1

Fungsi dan Struktur Sel, Genetika dan Hereditas, Sistem Pencernaan, dan Bioteknologi
Medis

Nama : Fahrinnisak, S.Pd


Kelas :A
NPM : 19052809710092
LPTK : Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Operasi Transplantasi Kepala Manusia


Ketika kita membutuhkan organ baru untuk menggantikan organ ditubuh kita yang bermasalah,
tentu pasti ada perasaan berkecamuk di dalam diri kita. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kita
ketahui tentang transplantasi organ khususnya transplantasi pada kepala supaya kita memiliki
gambaran yang lebih jelas tentang operasi transplantasi kepala manusia.

Apa itu steam cell atau sel panca dan hubungannya dengan operasi transplantasi kepala
manusia?

Tubuh manusia memiliki ratusan jenis sel yang berbeda yang penting untuk kesehatan kita
setiap hari. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita bekerja setiap harinya, seperti
membuat jantung kita berdetak, otak kita berpikir, ginjal membersihkan darah kita, mengganti kulit yang
terkelupas, dan seterusnya. Tugas khusus dari sel punca adalah untuk menciptakan berbagai jenis sel
tersebut. Sel punca adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat sel punca membelah, mereka dapat
memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Stem sel bertindak seperti pasukan dokter
mikroskopis milik kita sendiri.

Sel punca memiliki berbagai macam jenis. Para ilmuwan menduga bahwa setiap organ di dalam
tubuh kita memiliki sel punca dengan jenis spesifik. Contohnya, darah kita tercipta dari sel punca darah
(dikenal juga sebagai sel punca hematopoietik). Namun, sel punca juga terdapat pada tahap terawal dari
perkembangan manusia dan saat para ilmuwan menumbuhkan mereka, mereka disebut “sel punca
embrionik”. Alasan mengapa para ilmuwan tertarik dengan sel punca embrionik adalah karena tugas alami
dari sel punca embrionik ialah untuk membangun setiap organ dan jaringan di tubuh kita selama
perkembangan manusia. Yang dimaksud adalah, bahwa sel punca embrionik, tidak seperti sel punca
dewasa, dapat berubah menjadi hampir semua ratusan jenis sel manusia lainnya untuk dilakukan.
Pasalnya prosedur rintisan tersebut bisa memberikan harapan baru bagi banyak orang mengalami
kelumpuhan atau kecacatan dikemudian hari.
Gambar 4.5. Kemampuan berproliferasi sel punca
Sumber: https://pixfeeds.com

Mungkinkah Transplantasi kepala benar-benar dilakukan?

Meski kedengarannya mustahil, menjaga kepala manusia yang terlepas untuk tetap hidup saat ini
sangat mungkin dilakukan. Caranya, dengan menjaga kepala yang tidak sadar dalam penyimpanan
dengan suhu sangat dingin atau sekitar 10 derajat Celsius. Suhu dingin ini digunakan untuk mengurangi
kerusakan otak. Selain itu, kepala juga dihubungkan dengan dua pompa, yaitu aliran darah yang terus
menerus dan aliran oksigen. Selain itu, untuk transplantasi ini, sebuah perekat yang disebut dengan
polyethylene glycol juga digunakan. Perekat tersebut digunakan untuk menghubungkan kepala relawan
dengan sumsum tulang belakang dari tubuh donor. Inilah penhalang utama dalam transplantasi kepala.
Jika penghubungan kepala dengan sumsum tulang belakang tidak berjalan dengan baik, maka akan
lumpuh. Juga lem atau perekat bisa bersifat racun kata salah satu ilmuwan.

Operasi Transplantasi Kepala Manusia Melanggar Etika


Meskipun secara teknis transplantasi kepala manusia mungkin bisa segera dilakukan, tetapi
masalahnya tidak sederhana. “Etika itu rumit. Salah satu yang paling memberatkan adalah masalah
psikologi.” Kita tidak tahu bagaimana otak akan bereaksi jika memiliki tubuh yang berbeda, secara
psikologis, diduga akan ada kebingungan, dan ada prediksi bahwa orang akan menjadi gila jika punya
tubuh baru. Agama juga melarang karna akan merusak tatanan penciptaan Tuhan, keturunan dan hukum
waris, dan lain sebagainya.
Pernyataan Sikap Pribadi Tentang Transplantasi Kepala Manusia
Kita sebagai individu yang saat ini hidup di abad 21 memang dituntut utnuk bersikap terbuka
terhadap kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dan kita harus mengapresiasi dengan baik
segala bentuk kemajuan dibidang tersebut. Namun kita juga tidak bisa mengesampingkan etika kita
sebagai mahluk Tuhan dimana segala bentuk kemajuan IPTEK itu semakin membuat sekat/jarak kita
dengan sang pemilik kehidupan. Sekiranya transplantasi itu membawa kemanfaatan yang sewajarnya saja
misal untuk pengobatan dan tidak merugikan salah satu pihak silahkan saja, asal sesuai dengan batas
yang ditentukan baik dari segi hukum maupun agama. Tubuh manusia tidak bisa diganggu gugat dan
mempunyai martabat tersendiri sebagai bagian dari penciptaan Tuhan

Anda mungkin juga menyukai