1. DESKRIPSI
2. BIOGRAFI TOKOH
4. POKOK PEMIKIRAN EKONOMI
ISLAM
MODUL
3. KITAB AHKAMUS SUQ
- Monopoli
- Dumping Policy
1. DESKRIPSI
Modul ini disusun sebagai materi
pembelajaran untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa
mengenai konsep sejarah
8
&*
Yahya bin Umar. Sasaran akhir
yang dituju dalam modul ini adalah
agar mahasiswa dapat memahami
pokok pemikiran ekonomi Islam
Yahya bin Umar dengan salah satu
karya terkenalnya kitab Ahkamus
Suq.
2. BIOGRAFI TOKOH
Yahya bin Umar merupakan salah seorang fuqaha mazhab
Maliki. Ulama bernama lengkap Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf
Al-Kananni Al-Andalusi ini lahir pada tahun 213 H dan dibesarkan di
Kordova, Spanyol. Yahya bin Umar wafat ketika berumur 76th pada
tahun 289 H (901 M).
E-Learning UNISMA.ac.id
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam University of Islam Malang 2019
Kitab Ahkam al-Suq yang berasal dari benua Afrika pada abad ketiga Hijriyah
ini merupakan kitab pertama di Dunia Islam yang khusus membahas hisbah dan
berbagai hukum pasar, satu penyajian materi yang berbeda dari pembahasan-
pembahasan fiqih pada umumnya.
Tentang kitab Ahkam al-Suq, Yahya ibn Umar menyebutkan bahwa penulisan
kitab ini dilatarbelakangi oleh dua persoalan mendasar, yaitu pertama, hukum
syara’ tentang perbedaan kesatuan timbangan dan takaran perdagangan dalam
satu wilayah; kedua, hukum syara’ tentang harga gandum yang tidak terkendali
akibat pemberlakuan liberalisasi harga, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan
kemudaratan bagi para konsumen.
Page 2 of 6
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam University of Islam Malang 2019
Seperti yang telah disinggung diawal, fokus perhatian Yahya ibn Umar tertuju
pada hukum-hukum pasar yang terefleksikan dalam pembahasan tentang tas’ir
(penetapan harga). Penetapan harga (al-tas’ir) merupakan tema sentral dalam
kitab Ahkam al-Suq. Penyusun buku tersebut, Imam Yahya bin Umar, berulang kali
membahasnya di berbagai tempat yang berbeda.
Pernyataan Yahya ibn Umar tersebut jelas mengindikasikan bahwa hukum asal
intervensi pemerintah adalah haram. Intervensi baru dapat dilakukan jika dan
hanya jika kesejahteraan masyarakat umum terancam. Hal ini sesuai dengan tugas
yang dibebankan kepada pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial di setiap
aspek kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi.
Page 3 of 6
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam University of Islam Malang 2019
Sekalipun tema utama yang diangkat dalam kitabnya, Ahkam al-Saq, adalah
mengenai hukum-hukum pasar, pada dasarnya, konsep Yahya bin Umar lebih
banyak terkait dengan permasalahan ihtikar dan siyasah. Dalam ilmu ekonomi
kontemporer, kedua ahal tersebut masing-masing dikenal dengan istilah
monopoly’s rent-seeking dan dumping.
Dalam kondisi seperti ini produsen dapat menjual barangnya dengan harga
yang lebih tinggi dari harga normal. Penjual akan mendapatkan keuntungan yang
lebih besar dari keuntungan normal (super normal profit), sementara konsumen
akan menderita kerugian.
Jadi, akibat ihtikar masyarakat akan dirugikan oleh ulah sekelompok kecil
manusia. Oleh karena itu, dalam pasar monopoli seorang produsen dapat bertindak
sebagai price maker (penentu harga). Para ulama sepakat bahwa illat pengharaman
ihtikar adalah karena dapat menimbulkan kemudlaratan bagi manusia. Sedangkan
kemudlaratan merupakan sesuatu yang harus dihilangkan.
Implikasi lebih jauh, ihtikar tidak hanya akan merusak mekanisme pasar,
tetapi juga akan menghentikan keuntungan yang akan diperoleh orang lain dan
dapat menghambat proses distribusi kekayaan di antara manusia, sebab konsumen
masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marjinal.
Tindakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah akan menjual barang
dagangan hasil timbunan sesuai dengan harga pasar pada saat itu dan apabila ada
keuntungan dari hasil penjualan, maka hasil penjualan tersebut disedekahkan
kepada fakir miskin. Sedangkan pelaku ihtikar hanya berhak mendapatkan modal
pokonya saja. Hal ini dilakukan sebagai pembelajaran terhadap pelaku ihtikar.
Page 4 of 6
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam University of Islam Malang 2019
Pemikiran Yahya bin Umar yang digagasnya sekitar 12 abad yang lalu terdapat
kesesuaian dengan ekonomi modern yang juga melarang adanya praktek monopoli
murni (pure monopoly) dan adanya sanksi bagi pihak yang melanggarnya.
Meskipun bahasa yang digunakan oleh Yahya bin Umar sangat sederhana.
Monopoli murni adalah suatu keadaan di mana dalam pasar hanya ada satu
penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. Di negara yang terkenal
dengan pasar bebas dan system kapitalisnya seperti Amerika Serikat, masih
terdapat Undang-undang Anti Trust. Bahkan pemerintah Indonesia menerbitkan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Tidak Sehat.
Dumping terjadi bila para produsen (biasanya para pelaku monopoli) dari
suatu negeri menjual hasil mereka ke negara lain dibawah harga yang dikenakan
pada para konsumen negara asal. Tujuan dumping tersebut antara lain adalah:
Page 5 of 6
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam University of Islam Malang 2019
Dengan kata lain dumping adalah kegiatan dagang yang dilakukan produsen
pengekspor yang dengan sengaja banting harga dengan cara menjual dengan
harga yang lebih murah dibandingkan harga jual dalam negeri atau Negara lain,
dengan harapan dapat mematikan usaha pesaing di pasar yang bersangkutan.
Praktik dagang yang demikian dianggap sebagai praktik dagang yang tidak
sehat dan sekaligus bisa mendatangkan kerugian pelaku usaha sejenis di negara
pengimpor. Dalam sistem negara modern dewasa ini, keterlibatan negara dalam
mengontrol pasar khususnya yang terkait dengan fluktuasi harga barang dan
regulasi pasar semakin dibutuhkan.
REFERENSI
Chamid, Nur. 2010. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Karim, Adiwarman. 2012. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta : Raja Grafindo.
Amalia, Euis. 2011. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Masa Klasik hingga Kontemporer.
Depok : Gramata Publishing.
Page 6 of 6