Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam setiap kegiatan melakukan pekerjaan seseorang tidak akan lepas
dengan kemungkinan berbagai macam bahaya yang mempunyai resiko langsung
maupun yang baru diketahui resikonya setelah waktu yang cukup lama.
Risiko adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan. Risiko timbul jika ada
pekerja atau orang yang terpapar bahaya. Sedangkan hazard atau bahaya adalah
suatu potensi bahwa dari suatu urutan kejadian akan timbul suatu kerusakan atau
dampak yang merugikan.
Masyarakat sering menyepelekan faktor-faktor tertentu karena mereka
belum mendapat kecelakaan itu sendiri. Sehingga di perlukan cara untuk
mencegah agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Upaya kesehatan
kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang
optimal. Secara umum APD adalah salah satu usaha yang dapat mencegah
kecelakaan guna memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha
melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi Alat Pelindung Diri (APD)?
1.2.2 Apa kelebihan dan kekurangan Alat Pelindung Diri (APD)?
1.2.3 Bagaimana cara pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)?
1.2.4 Apa saja jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)?
1.2.5 Bagaimana cara merawat Alat Pelindung Diri (APD)?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD).
1.3.2 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara pemilihan Alat Pelindung Diri (APD).
1.3.4 Untuk mengetahui jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD).
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana cara merawat Alat Pelindung Diri (APD).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)


APD merupakan akronim dari Alat Pelindung Diri. Menurut Pasal 1 ayat
1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor
Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. APD adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagaian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. APD juga merupakan
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Perlengkapan pelindung diri termasuk semua pakaian dan aksesories
pekerjaan lain yang dirancang untuk menciptakan sebuah penghalang terhadap
bahaya tempat kerja. Penggunaan APD harus tetap di kontrol oleh pihak yang
bersangkutan, khususnya di sebuah tempat kerja.
APD yang disediakan harus sesuai dengan bahaya di tempat kerja atau
jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Dan penyediaan APD merupakan tanggung
jawab dari pengusaha. Hal ini sesuai dengan bunyi pada pasal 2 ayat 1 yaitu
pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja. Selain
itu, APD yang disediakan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
atau standar yang berlaku.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pelindung Diri (APD)


2.2.1 Kelebihan Alat Pelindung Diri (APD)
- Mengurangi resiko akibat kecelakan kerja yang terjadi baik sengaja
maupun tidak sengaja
- Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan

3
- Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
- Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja agar
terlindungi dari bahaya kerja.
2.2.2 Kekurangan Alat Pelindung Diri (APD)
- Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD
yang kurang tepat dan perawatannya yang tidak baik
- Fungsi dari ADP ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya bukan untuk menyelamatkan nyawa.
- Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan karena hanya melindungi
bukan mencegah
- Cara pemakaian APD yang salah karena kurangnya pengetahuan tentang
penggunaan APD yang baik dan benar,
- APD tak memenuhi persyaratan standar karena perawatannya tidak baik
dan kualitasnya buruk.
- APD yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
- APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter
(digunakan untuk menahan frekuensi tertentu pada tahanan yang berubah-
ubah dan lain-lain) dan penyerap (cartridge).
- APD dapat menularkan penyakit bila dipakai berganti-ganti.

2.3 Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)


Setiap tempat kerja memiliki potensi bahaya yang berbeda- beda sesuai
dengan jenis, bahan, dan proses produksi yang dilakukan. Dengan demikian,
sebelum melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang tepat untuk
digunakan, perlu adnaya suatu inventarisasi potensi bahaya yanng ada di tempat
kerja masing- masing. Dapat dipastikan sebagai suatu pemborosan perusahaan,
bila alat pelindung diri yang dipilih dan digunakan tidak sesuai dengan potensi
bahaya yang dihadap pekerja. Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri harus
memperhatikan aspek- aspek sebagai berikut:
- Aspek teknis, meliputi :

4
a. Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan bentuk alat
pelindung diri harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang
dilindungi.
b. Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat pelindung diri
akan mementukan tingkat keparahan dari suatu kecelakaan dan
penyakitakibat kerja yang mungkin terjadi. Semakin rendah mutu
alat pelindung diri, maka akan semakin tinggi tingkat keparahan
atas kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang terjadi. Adapun
untuk menentuakan mutu suatu alat pelindung diri dapat dilakukan
melalui ujin laboratorium untuk mengetahui pemenuhan terhadap
standar.
- Aspek psikologis
Disamping aspek teknis, maka aspek psikologis yang menyangkut
masalah kenyamanan dalam penggunaan alat pelindung diri juga sangat
penting untuk diperhatikan. Timbulnya massalah baru bagi pemakai harus
dihilangkan, seperti terjadinya gangguan terhadap kebebasan gerak pada
saat memakai alat pelindung diri. Penggunaan alat pelindung diri tidak
menimbulakan alergi atau gatal- gatal pada kulit, tenaga kerja tidak malu
memakainya karena bentuknay tidak cukup menarik.
Berdasarkan aspek- aspek di atas, maka perlu diperhatikan pula beberapa
kriteria di dalam pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri sebagai
berikut:
a. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif
kepada pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi di tempat kerja.
b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin,
nyaman dipakai, dan tidak merupakan beban tambahan bagi
pemakainya.
c. Bentuknya cukup menarik.
d. Tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya.
e. Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali.
f. Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran, dan pernafasan serta
gangguan kesehatan lainnya.

5
g. Tidak mengurangi persepsi sensori dalam menerima tanda- tanda
peringatan.
h. Suku cadang alat pelindung diri yangn bersangkutan cukup tersedia
di pasaran.
i. Mudah disimpan dan di pelihara pada saat digunakan.
j. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai dengan standart yang
ditetapkan.
Disamping pemenuhan terhadap kriteria- kriteria tersebut, pekerja
juga harus terus menerus diberikan penyadaran, diberikan instruksi
baik secara lisan maupun tertulistentang kapan dan dalam keadaan
bagaimana alat pelindung diri wajib dipakai. Penyadaran melalui
tulisan atau gambar dan poster tentang kewajiban memakai alat
pelindung diri yanng di pasang di tempat- tempat kerja juga sangat
baik untuk mengingatkan pekerja.

2.4 Jenis- jenis Alat Pelindung Diri (APD)


2.4.1 Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala di gunakan untuk melindungi rambut terjerat
oleh mesin yanng berputar dan melindungi kepala dari terbentur benda
tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda melayang,
perciakan bahaya korosif, panas sinar matahari, dan lain- lain. Jenis- jenis
alat pelindung kepala antara lain:
a. Topi Pelindung (Safety Helmet)
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang
bisa mengenai kepala secara langsung. (Gambar 2.1)
b. Tutup Kepala
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari kebakaran, korosi,
suhu panas atau dingin. Tutup kepala terbuat dari asbestos, kain
tahan api/ korosi, kulit, dan tahan air.
c. Topi (Hats/ Cap)

6
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala atau raut dari kotoran/
debu dari mesin yang berputar. Topi ini biasa terbuat dari bahan
katun.
2.4.2 Alat Pelindung Mata ( Eyes Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi mata dari
percikan bahan kimia korosif, debu, dan pertikel kecil- kecil yang
melayang di udara, gas atau uap yang dapat menyebabkan iritasi mata,
radiasi gelombang elektromagnetik, panas radiasi matahari, pukulan
atau benturan benda keras. (Gambar 2.2)
a. Kacamata (Safety Glasses)
Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi sebagai pelindung
mata ketika bekerja (misalnya mengelas).
b. Goggle
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap, dan
percikan larutan bahan kimia.
2.4.3 Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk mengurangi intensitas
suara yang masuk ke dalam telinga. (Gambar 2.3)
a. Sumbatan Telinga (Ear Plug)
Berfungsi untuk melindungi telinga dengan mengurangi intensitas
suara sampai dengan 20 Dba.
b. Ear Muff
Berfungsi untuk melindungi telinga dengan mengurangi intensitas
suara sampai dengan 30 Dba.
2.4.4 Alat Pelindung Pernapasan.
Alat pelindung jenis ini di gunakan untuk melindungi pernapasan
dari risiko paparan gas, uap, debu, atau udaraterkontaminasi atau
beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan. (Gambar 2.4)
2.4.5 Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi tangan dan
bagian lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas
dan dingin, kontak dengan arus listrik. (Gambar 2.5)

7
2.4.6 Alat Pelindung Kaki
Sepatu karet (sepatu boot) berfungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi
dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda
panas, cairan kimia, dan sebagainya. (Gambar 2.6)
2.4.7 Pakaian Pelindung
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan
kimia, dan lain- lain. Pakaian pelindung dapat berbentuk apron yang
menutupi sebagian tubuh pemakainya mulai dari ndaerah dada sampai
lutut, atau overall yaitu menutupi seluruh bagian tubuh. Apron dapat
terbuatu dari kain drill, kulit, plastic polyethyline (PVC), karet, asbes,
atau kain yang dilapisi alumunium. Apron tidak boleh digunakan di
tempat- tempat dimana terdapat mesin berputar. (Gambar 2.7)
2.4.8 Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi tubuh dari
kemungkinan terjatuh dari ketinggian, seperti pada para pekerja
pendaki, memanjat, dan pada pekerja konstruksi bangunan. (Gambar
2.8)

2.5 Cara merawat Alat Pelindung Diri (APD)


2.5.1 Secara umum
- Meletakkan APD pada tempatnya setelah selesai digunakan,
- Melakukan pembersihan secara berkala,
- Memeriksa APD sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan
atau tidak layak pakai,
- Memastikan APD yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
- Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik.

8
2.5.2 Secara spesifik
2.5.2.1 Kacamata Safety (Safety Glasses)
- Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
- Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
- Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
2.5.2.2 Sepatu Safety (Safety Shoes)
- Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
- Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
2.5.2.3 Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
- Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
- Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
- Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen lini.

9
2.5.2.4 Sarung tangan
- Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
- Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensibahaya/kecelakaan kerja. APD juga merupakan kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang disekelilingnya.
Alat Pelindung Diri harus sesuai standar serta sesuai dengan jenis
pekerjaannya, dan harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau
selama berada di areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka dan
mata,telinga,pernafasan,tangan,kaki dan tubuh. Dimana penggunaannya harus
disesuaikan dengan jenis aktivitas/pekerjaannya. APD harus selalu dirawat agar
dapat digunakan sesuai ketentuan.

3.2 Saran
1. Selalu gunakan alat pelindung diri (APD) untuk tetap menjaga
keselamatan selama bekerja.
2. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada semua masyarakat
agar dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap penggunaan APD harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.

11
RUJUKAN

Koesyanto, Herry, Catur Yuantari. 2019. DASAR Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja.Semarang: Anugerah Semarang.
https://hsepedia.com/2018/10/30/apd/. Diakses pada 10 Mei 2019.
https://125_permenakertrans_no._per.08_men_vii_2010_tentang_alat_pelindung_diri.p
df. Diakses pada 10 Mei 2019.
https://mysafetyshoes.wordpress.com/2011/10/26/kekurangan-dan-kelebihan-alat-
pelindung-diriapd/. Diakses pada 10 Mei 2019.
https://www.academia.edu/16467613/alat_pelindung_diri. Diakses pada 10 Mei 2019.
https://www.academia.edu/31322246/prosedur_tentang_alat_pelindung_diri_apd.
Diakses pada 10 Mei 2019.
https://projectmedias.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html.
Diakses pada 10 Mei 2019.
https://mysafetyshoes.wordpress.com/2011/10/24/cara-merawat-alat-pelindung-diri-
apd/. Diakses pada 10 Mei 2019.

12
LAMPIRAN

Gambar 2.1

Gambar 2.2

13
Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

14
Gambar 2.6

Gambar 2.7

Gambar 2.8

15

Anda mungkin juga menyukai