Anda di halaman 1dari 141

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN UNTUK JASA


TRANSPORTASI TAKSI REGULER BLUE BIRD DI JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih


Gelar Sarjana Pariwisata

Oleh :

STEVEN SUWANDI ANTONI


19130027

Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora


Program Studi Hospitality dan Pariwisata
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2017

UNIVERSITAS BUNDA MULIA


UNIVERSITAS BUNDA MULIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMONIORA
PROGRAM STUDI HOSPITALITY DAN PARIWISATA

Persetujuan Skripsi

Yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa skripsi dengan judul

"PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN UNTUK JASA
TRANSPORTASI TAKSI REGULER BLUE BIRD DI JAKARTA"

Disusun Oleh :

Steven Suwandi Antoni

19130027

Telah disetujui dan diterima sebagai salah satu karya ilmiah mahasiswa yang
bersangkutan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora - Program Studi
Hospitality dan Pariwisata Universitas Bunda Mulia

Jakarta, 31 Agustus 2017

Mengetahui
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Supina, SST Par., M.Par Dr . Tony Hendratono, SE., MM


PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI


HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN UNTUK JASA TRANSPORTASI TAKSI
REGULER BLUE BIRD DI JAKARTA “, sepenuhnya karya saya sendiri.
Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan
saya tidak akan melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada
Saya, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Jakarta, 14 Juni 2017


Yang Membuat pernyataan

Materai 6000,-
Ttd

Steven Suwandi Antoni


ABSTRAK

Dengan semakin meningkatnya industri jasa transportasidi Indonesia, Perusahaan


harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat
bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut
dapat tercapai. Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula
pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan
harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan akan
menjadi lebih pintar dan cermat menghadapi setiap produk yang diluncurkan.

Masalah pada penelitian ini adalah terjadinya penurunan pendapatan yang dialami
oleh jasa transportasi taksi reguler Blue Bird di Jakarta yang signifikan yang
terjadi dikarenakan adanya persaingan baru dari taksi online, kemudian
permasalahannya adalah apakah kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian untuk jasa transportasi taksi reguler Blue Bird di Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan
persepsi harga terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua orang yang pernahmenggunakan jasa transportasi taksi reguler Blue
Bird di Jakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang
pernahmenggunakan jasa transportasi taksi reguler Blue Bird di Jakarta yang
diambil secara purposive sampling. Pengumpulan datanya dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kuantitatif.

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu kualitas
produk, harga dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Seluruh
variabel penelitian akan dirumuskan menjadi sebuah kuesioner dalam bentuk
pernyataan dan menggunakan skala Likert dengan 4 (empat) pilihan level yaitu
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Metode analisis yang
digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini menggunakan
aplikasi SPSS yaitu Uji Analisis Regresi Berganda dan statistik Uji T serta Uji F.

Hasil analisis awal yang dilakukan menunjukan bahwa indikator yang digunakan
valid untuk mengukur variabel yang ada. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat
diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 29,869. Hal ini menunjukan bahwa nilai
dari Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kata Kunci : Persepsi Harga, Kualitas Produk, dan Keputusan Pembelian

i
ABSTRACT

With the increase of transportation service industry in Indonesia, the Company


must be able to determine the right marketing strategy so that its business can
survive and win the competition, so that the purpose of the company can be
achieved. Basically the more competitors then the more choices for customers to
be able to choose products that match their expectations. So the consequence of
these changes is that customers will be smarter and more careful about every
product launched.

The problem in this case is the decrease in revenue experienced by the regular
taxi service of Blue Bird in Jakarta which is significant due to the new
competition from the online taxi, then the problem is whether product quality and
price influence on purchasing decision of for regular taxi service of Blue Bird in
Jakarta.

The purpose of this study is to determine the effect of product quality and price
perceptions on purchasing decisions. The population in this study is everyone who
ever used the regular taxi service Blue Bird in Jakarta. The sample in this
research is 100 people who have used the regular taxi service of Blue Bird in
Jakarta taken by purposive sampling. Data collection is done by using
questionnaire.

This research is a quantitative associative research. Variable in this research


consist of two independent variable that is product quality, price and one
dependent variable that is purchasing decision. All the research variables will be
formulated into a questionnaire in the form of statements and using Likert scale
with 4 (four) level choices that is strongly agree, agree, disagree and strongly
disagree. The method of analysis used to solve the problem in this study using
SPSS application that is Test Multiple Regression Analysis and Test statistic T
and Test F.

The results of initial analysis conducted indicate that the indicator used is valid to
measure the variables that exist. Based on the results of hypothesis testing can be
seen that the value of F arithmetic of 29.869. This shows that the value of
Fcount> Ftable, then Ho is rejected and Ha accepted.

Keywords: Price Perception, Product Quality, and Purchase Decision

ii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat

dan karunia yang diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penelitian skripsi dengan baik.

Penulis berterima kasih banyak atas semua bantuan yang telah diberikan sehingga

skripsi yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN UNTUK

JASA TRANSPORTASI TAKSI REGULER BLUE BIRD DI JAKARTA“

dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis berterima kasih banyak

kepada :

1. Bapak Dr . Tony Hendratono, SE., MM selaku dosen pembimbing

dalam penulisan skripsi

2. Ibu Supina, SST Par., M.Par selaku Kepala Program Studi

Hospitality dan Pariwisata yang memberikan dorongan bagi

mahasiswa/i untuk menyelesaikan skripsi dan sebagai ketua

penguji sidang skripsi

3. Bapak Dikki Zuchradi Choesrani, SST.Par selaku dosen yang

memberikan waktu untuk nasehat dan saran dalam penulisan

skripsi

4. Ibu Regina Dewi Hanifah, SST Par., M.Par selaku dosen yang

memberikan waktu untuk nasehat dan saran dalam penulisan

skripsi

5. Bapak Rianto, SST Par., M.Par selaku dosen pengajar mata kuliah

iii
Research Methodology yang berguna untuk mengajari cara

penyusunan skripsi

6. Bapak dewanta Fachureza, SST.Par, MM.Par selaku dosen

hospitality & Pariwisata dan sebagai anggota penguji sidang skripsi

7. Ibu Roozana Ritongan, MM.PAr selaku dosen hospitality &

Pariwisata dan sebagai anggota penguji sidang skripsi

8. Bapak dan ibu dosen lainnya yang pernah mengajar dan

memberikan ilmunya kepada kelas kami

9. Papa dan mama yang selalu memberikan dukungan moril dan doa

agar lancarnya kegiatan perkuliahan

10. Saudara – saudara yang selalu memberikan dukungan dan

semangat agar penulisan skripsi berjalan dengan lancar

11. Lexi Astiabella, sebagai teman yang telah memberikan

kebersamaan selama perkuliahaan dan telah banyak membantu

dalam pembuatan skripsi

12. Ayu Destyani Santosa, sebagai teman yang telah memberikan

kebersamaan selama perkuliahaan dan telah banyak membantu

dalam pembuatan skripsi

13. Michael Gamaliel, sebagai teman yang telah memberikan

kebersamaan selama perkuliahaan

14. Teman – teman sekelas yang memberikan kebersamaan selama

proses perkuliahan

iv
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun ini masih

merupakan tahap pembelajaran bagi penulis dan dapat disempurnakan

kedepannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalan

penyempurnaan skripsi ini

Terakhir penulis berharap, semoga penelitian ini dapat memberikan hal yang

bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, perusahaan yang terkait dan

khususnya bagi penulis juga. Terima Kasih.

Jakarta, 14 Juni 2017


Penulis,

Steven Suwandi Antoni

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
PRAKATA ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 8
1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 9
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................. 9
1.5.1 Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
1.5.2 Kegunaan Penelitian............................................................................. 10
1.6 Sitematika Penelitian................................................................................... 10
BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 12
2.1 Kerangka Teori............................................................................................ 12
2.1.1 Pemasaran ............................................................................................ 12
2.1.2 Harga .................................................................................................... 18
2.1.3 Persepsi Harga .................................................................................... 23
2.1.4 Produk .................................................................................................. 25
2.1.5 Kualitas Produk .................................................................................... 27
2.1.6 Perilaku Konsumen .............................................................................. 30
2.1.7 Keputusan Pembelian Konsumen ........................................................ 36
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 49
2.3 Paradigma Penelitian ................................................................................... 51
2.4 Hipotesis...................................................................................................... 51
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 53
3.1 Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian ......................................... 53
3.1.1 Subjek Penelitian.................................................................................. 53

vi
3.1.2 Objek Penelitian ................................................................................... 57
3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 58
3.2.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 58
3.2.2 Variable Penelitian ............................................................................... 59
3.2.3 Definisi Operasional............................................................................. 60
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 62
3.2.5 Populasi dan Sampel ............................................................................ 65
3.3 Metode Analisis .......................................................................................... 67
3.3.1 Tahapan Pengolahan Data .................................................................... 67
3.3.2 Uji Validitas ......................................................................................... 67
3.3.3 Uji Reliabilitas ..................................................................................... 69
3.3.4 Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... 70
3.3.5 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................ 72
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN .............................................. 76
4.1 Penyajian Data ............................................................................................ 76
4.1.1 Karakteristik Responden ...................................................................... 76
4.2 Analisis Data dan Interpretasi ..................................................................... 83
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 83
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 86
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................ 90
4.2.4 Pengujian Hipotesis.............................................................................. 93
4.3 Pembahasan ................................................................................................. 96
4.3.1 Pengaruh Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian ................... 96
4.3.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian ................. 96
BAB 5 PENUTUP................................................................................................ 99
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 99
5.2 Saran .......................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 107
LAMPIRAN - LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nama Perusahaan Taksi, Jumlah Armada, dan Jenis Pelayanan di
Jakarta ..................................................................................................................... 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 49


Tabel 2.2 Tabel Anova .......................................................................................... 52

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 61


Tabel 3.2 Skala Likert ........................................................................................... 64

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 77


Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia Responden .................................... 78
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan...................................... 79
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Range Pendapatan ................................. 80
Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.............................. 81
Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Daerah Domisili .................................... 82
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Harga ......................................... 83
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ....................................... 84
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian .............................. 84
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Harga ................................... 85
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk ................................. 85
Tabel 4.12 Hasil Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian .............................. 86
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas ........................................................................... 88
Tabel 4.14 Uji Autokorelasi .................................................................................. 89
Tabel 4.15 Regresi Linier Berganda ..................................................................... 91
Tabel 4.16 Konfisien Determinasi ........................................................................ 92
Tabel 4.17 Hasil Uji t ............................................................................................ 93
Tabel 4.18 Hasil Uji f ............................................................................................ 95
Tabel 4.19 Tabel Hasil Kuesioner Persepsi Harga................................................ 97
Tabel 4.20 Tabel Hasil Kuesioner Kualitas Produk .............................................. 97
Tabel 4.21 Tabel Hasil Kuesioner Keputusan Pembelian ..................................... 98

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ................................................................ 33


Gambar 2.2 Tahap Keputusan Pembelian Konsumen........................................... 37
Gambar 2.3 Paradigma Penelitian ......................................................................... 51

Gambar 3.1 Pengaruh Variabel Independen dan Dependen ................................. 60

Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Gender Responden ......................... 77


Gambar 4.2 Grafik Responden Berdasarkan Usia Responden.............................. 78
Gambar 4.3 Grafik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden ............ 79
Gambar 4.4 Grafik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan....... 80
Gambar 4.5 Grafik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....................... 81
Gambar 4.6 Grafik Responden Berdasarkan Daerah Domisili ............................. 82
Gambar 4.7 Uji Normalitas ................................................................................... 87
Gambar 4.8 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 90

ix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor minyak

dan gas yang sangat potensial dan mempunyai andil besar dalam membangun

perekonomian yang saat ini pertumbuhannya masih sangat lambat. Sektor

pariwisata di Indonesia masih bisa untuk dikembangkan dengan lebih maksimal

lagi. Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan dengan baik akan mampu

menarik wisatawan domestik maupun wisatawan internasional untuk datang dan

menghabiskan uang nya untuk melakukan kegiatan bewisata. Dari transaksi itulah

masyarakat daerah wisata akan terangkat taraf kehidupnya serta negara akan

mendapat devisa dari wisatawan asing yang menukar mata uang negaranya

dengan rupiah.

Meyers (2009) menggunakan bahwa pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang

dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan

dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk

memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-

tujuan lainnya. Sehingga, pariwisata tentu tidak lepas dari industi jasa, industri

jasa tersebut mencakup penyediaan kebutuhan primer konsumen. Kebutuhan

tersebut antara lain kebutuhan terhadap makanan dan minuman (restoran, cafe,

dll) serta tempat tinggal (hotel, cottage, dll) (Diputra, 2007).

1
2

Sektor Pariwisata juga tidak lepas dari peranan dari industri jasa transportasi yang

sangat penting bagi kegiatan wisata, dikarenakan industri jasa transportasi ini

berperan dalam usaha yang memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau

mengalihkan suatu objek dari satu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain

objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan

tertentu. Sehingga berperan penting dalam kebutuhan perjalanan wisata yaitu

seperti dari tempat asal ke destinasi wisata tujuan, dari suatu destinasi wisata ke

destinasi wisata lainnya, dan dari destinasi wisata tujuan ke tempat asal. Terdapat

3 sarana di industri jasa transportasi yaitu transportasi darat, transportasi air, dan

transportasi udara.

Sarana transportasi darat di Jakarta mempunyai berbagai moda transportasi seperti

metromini, kopaja, KRL (kereta rel listrik), Transjakarta, dan taksi. Untuk tingkat

kenyaman taksi merupakan solusi yang baik bagi moda transportasi darat

dikarenakan taksi bisa memberikan kenyaman bagi para pengguna berupa fasilitas

di dalam taksi itu maupun karena para pengguna tidak perlu berdesak – desakan

dengan pengguna lainnya di moda transportasi lainnya. Dan untuk taksi yang ada

di Jakarta sangatlah banyak bisa dilihat dari nama perusahaan yang terjun di mode

transportasi ini beserta jumlah armada yang beroperasi di Jakarta :

Tabel 1.1 Nama Perusahaan Taksi, Jumlah Armada, dan Jenis Pelayanan di

Jakarta

Jumlah Armada
Nama Perusahaan Jenis Pelayanan
(Tahun 2015)

PT.Presiden Taksi 353 Taksi Reguler

PT. Buana Metropolitan 2 Taksi Reguler


3

PT. Primajasa Perdanaraya 400 Taksi Reguler

PT. Blue Bird 1595 Taksi Reguler

PT. Cendrawasih Pertiwi Jaya 2450 Taksi Reguler

PT. Morante Jaya 2000 Taksi Reguler

PT. Gamya 689 Taksi Reguler

PT. Lintas Buana Taksi 1100 Taksi Reguler

PT. Luhur Satria Sejatikencana 1500 Taksi Reguler

PT. Dian Taksi 357 Taksi Reguler

PT. Sriyani Asti 320 Taksi Reguler

PT. Ratax Armada 166 Taksi Reguler

PT. Sri Medali 182 Taksi Reguler

PT. Express Transindo Utama 2500 Taksi Reguler

PT. Royal City 147 Taksi Reguler

PT. Irdawan Multi Trans 200 Taksi Reguler

PT. Citra Transpor Nusantara 982 Taksi Reguler

Kop. Taksi Indonesia 362 Taksi Reguler

Kosi Jaya 1350 Taksi Reguler

Kop. Taksi Sepakat 131 Taksi Reguler

Transkoveri DKI 7 Taksi Reguler

PT. Central Naga Europindo 3350 Taksi Reguler

PT. Prima Sarijati Agung 850 Taksi Reguler

PT. Semesta Indo Prima 1100 Taksi Reguler

Koptajasa 123 Taksi Reguler


4

PT. Tulus Sinar Selatan 160 Taksi Reguler

PT. Bersatu Aman Sejahtera 1200. Taksi Reguler

PT. Panorama Transportasi 300 Taksi Reguler

Pusaka Satria Utama 200 Taksi Reguler

PT. Blue Bird Pusaka 500 Taksi Reguler

PT. Berkat Oto Sejahtera 700 Taksi Reguler

PT. SILVER BIRD 1295 Taksi Eksekutif

PT. Panorama Transportasi Tbk 400 Taksi Eksekutif

PT. Express Kencanakelola Jayajasa 108 Taksi Eksekutif

Sumber : http://data.jakarta.go.id/dataset/data-taksi-reguler-dan-taksi-eksekutif-

dki-jakarta/resource/44d9f091-5126-4d48-9213-a749f6945c73[Diakses pada

tanggal 2 April 2017, 19.32]

penggunaan taksi di Jakarta sangatlah besar karena dapat dilihat dari tersedia nya

armada bagi penduduk Jakarta, dikarenakan taksi merupakan salah satu solusi

untuk jasa transportasi yang paling digunakan mengingat kemacetan di Jakarta

yang sangatlah besar dan Blue Bird adalah salah satu yang terfavorit sehingga

perusahaan taksi ini berhak mendapat penghargaan the Indonesia’s Most

Favourite Netizen 2011 untuk kali kedua menurut para pengguna internet

(http://www.bluebirdgroup.com/id/news-id/blue-bird-taxi-has-been-chosen-as-

the-favorite-brand-by-internet-users-in-indonesia).

Blue Bird sendiri merupakan jasa transportasi yang sudah lama ada sejak tahun

1972 jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang

berpenduduk sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan

ini yaitu layanan "Golden Bird", yang kemudian dikenal sebagai "Chandra Taksi",
5

sebagai sebuah perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para

jurnalis asing serta pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan

pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama bagi perusahaan untuk

mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan taksi.. Nama Blue Bird sendiri

terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk

mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung

biru, Blue Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan.

Awalnya, "Blue bird" muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa

transportasi berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird

menjadi pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi

seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio komunikasi. Untuk

mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun membangun sejumlah

bengkel khusus untuk merawat armadanya.

Setelah berbisnis di layanan taksi reguler Blue Bird, dan taksi limousine "Golden

Bird", serta usaha sewa mobil. Perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus

carter "Big Bird" pada tahun 1979. Pada tahun 1993 Blue bird pun menghadirkan

layanan taksi eksekutif "Silver Bird". Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird

Group kini memiliki empat divisi utama.

Jumlah armada reguler taksi yang disediakan PT Blue Bird Group TBK sendiri

sampai saat ini adalah sekitar 23000 di lebih dari 61 pool yang terletak di Jakarta,

Banten, Surabaya , Bali, Lombok, Medan, Padang, Medan, Pekanbaru,

Palembang, dan Manado (http://www.bluebirdgroup.com/id/bluebirdtbk-

id/regular-taxi) [Diakses pada tanggal 2 Februari 2017, 19.40]


6

Tapi, terjadinya penurunan bagi jasa transportasi taksi reguler bird pada tahun

2016 ini dikarenakan persaingan yang sangat ketat dengan mode transportasi baru

yaitu jasa transportasi online.

Dapat dilihat bahwa penurunan teresebut pada kuartal III 2016, PT Blue Bird Tbk

(BIRD) mencatatkan laba periode berjalan turun 42,30 persen menjadi Rp 360,86

miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 625,42 miliar. Serta Pendapatan

perseroan juga turun 9,06 persen menjadi Rp 3,64 triliun dari periode sama tahun

sebelumnya Rp 4,03 triliun. (sumber : https://kumparan.com/wiji-

nurhayat/kinerja-keuangan-blue-bird-dan-express-anjlok-akibat-taksi-online)

[Diakses pada tanggal 2 Februari 2017, 20.40].

Dibutuhkan nya strategi – strategi dari taksi reguler Blue Bird itu sendiri untuk

menghadapi pesaingan yang cukup ketat dari mode transportasi darat lainnya

selain taksi reguler merek lain maupun jasa transportasi lain nya persaingan yang

berupa transportasi darat berbasis online (Grab, Go-Car, Uber). Beberapa strategi

yang diperlukan oleh jasa transportasi adalah strategi harga agar dapat

mempengaruhi persepsi harga konsumen untuk menggunakan taksi reguler

tersebut serta strategi kualitas produk dari taksi reguler itu sendiri.

Persepsi konsumen terhadap harga dapat mempengaruhi keputusannya dalam

membeli suatu produk. Oleh karena itu, setiap produsen akan berusaha

memberikan persepsi yang baik terhadap produk yang mereka jual. Dalam

sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni

semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Untuk faktor

harga sendiri taksi reguler blue bird mempunyai harga yang cukup bersaing
7

dengan produsen lainnya. Meskipun dalam beberapa harga awal argo taksi reguler

Blue Bird memiliki harga yang lebih tinggi dibanding para pesaingnya.

Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan

konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan

kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan

pada produk lain atau komponen lain, eksklusifitas, kenyamanan, wujud luar

(warna, bentuk, pembungkusan, dan sebagainya). Untuk kualitas produk sendiri

taksi reguler blue bird ini selain mengusung model mobil sedan, taksi reguler blue

bird juga model mobil keluarga. Dengan inovasi ini yang dilakukan untuk

memenuhi keinginan dari konsumen, maka hal ini dapat menarik minat konsumen

untuk menggunakan atau membeli produk yang dianggapnya sesuai dengan apa

yang mereka harapkan.

Dalam strategi tersebut bisa dikatakan ada berbagai faktor yang penting dalam

konsumen menentukan pembelian yaitu kualitas produk, dan proporsi harga yang

ditawarkan kepada konsumen. Untuk membuat konsumen agar memutuskan

membeli atau menggunakan suatu jasa yang ditawarkan maka dibutuhkan adanya

harga yang kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing serta kualitas

produk yang bermutu dan juga layanan purna jual yang mampu menjual sehingga

konsumen memilih menggunakan jasa tersebut. Konsumen akan mencoba

memlihat proporsi harga yang ditawarkan perusahaan dengan cara

membandingkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut dibandingkan

dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Hal yang kemudian diperhatikan

oleh konsumen setelah mengetahui secara spesifik suatu produk adalah bagaimana

kualitas dari produk yang mereka beli setelah mencoba 2 produk tersebut. Setelah
8

membeli produk tersebut maka konsumen dapat merasakan pelayanan purna jual

yang diberikan oleh perusahaan.

Dari uraian diatas, ketertarikan untuk mengetahui pengelolaan strategi yang telah

direalisasikan oleh PT Blue Bird Group TBK cabang Jakarta agar masyarakat

memilih atau memutuskan menggunakan jasa taksi reguler Blue Bird. Oleh karena

itu , penelitian ini memilih meneliti tentang, “PENGARUH PERSEPSI HARGA

DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN UNTUK JASA TRANSPORTASI TAKSI REGULER BLUE

BIRD DI JAKARTA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Harga merupakan pilihan konsumen dalam memutuskan pembelian suatu

produk barang atau jasa

2. Kualiatas produk merupakan faktor bagi konsumen untuk menjadi

pengaruh tolak ukur bagi konsumen dalam menentukan keputusan

pembelian
9

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih fokus, sempurna dan mendalam maka penulis

memandang permasalahan yang diteliti yang diangkut perlu dibatasi variabelnya.

Oleh sebab itu, pemulis membatasi diri hanya berkaitan dengan Persepsi Harga &

Kualitas Produkyang memiliki dimensi setiap variabel terhadap Keputusan

Pembelian konsumen untuk menggunakan jasa transportasi taksi reguler Blue

Bird di Jakarta .

1.4 Rumusan Masalah

Ada beberapa masalah yang dapat di identifikasikan dari latar belakang masalah

yaitu :

1. Apakah ada pengaruh antara persepsi harga terhadap keputusan

pembelian konsumen pada taksi reguler blue bird ?

2. Apakah ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan

pembelian konsumen pada taksi reguler blue bird ?

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana dan sejauh mana

strategi pemasaran dari suatu perusahaan untuk mempertahankan sekaligus

meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap penggunaan produk perusahaan

tersebut dalam persaingan usaha yang semakin ketat ini.


10

Dan berdasarkan dari latar belakang masalah, rumusan masalah, dan pembatasan

masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis persepsi harga konsumen dalam keputusan pembelian

terhadap harga yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Untuk menganalisis keputusan pembelian konsumen terhadap strategi

dalam kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

1.5.2 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi sarjana (S1) Fakultas

Ilmu Sosial dan Humaniora, jurusan Hospitaliti dan Pariwisata.

2. Penulisan skripsi ini di harapkan dapat bermanfaat baik bagi penulis

maupun bagi orang lain sebagai sarana penerapan ilmu-ilmu sehingga

dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

1.6 Sitematika Penelitian

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan yang dipilih

penulis, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah

penelitian, tujuan, dan kegunaan penelitian serta sistematika penelitian

dalam penulisan skripsi ini.


11

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisikan tentang kerangka teori, penilitin terdahulu,

paradigma penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ketiga ini beerisikan tentang gambaran subjek dan objek penelitian,

metode pengumpulan data meliputi: jenis penelitian; teknik pengumpulan

data; populasi dan sampel, metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab keempat ini berisikan tentang penyajian data dan analisi data dan

interpretasi.

BAB V : PENUTUP

Bab kelima ini adalah bab terakhir yang berisikan tentang simpulan dan

saran tentang penilitian yang telah di lakukan.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran dikenal sebagai sebuah metode dalam mengenalkan produk maupun

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Terdapat beberapa pengertian pemasaran

yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2012) : Pemasaran adalah proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan

sebagai imbalannya.

Definisi lain dari pemasaran, Menurut American Marketing Association dalam

Kotler dan Keller (2012) bahwa pemasaran adalah “Marketing is an

organization function and a set processes for creating communicating, and

delivering value to customers and for managing customer relationship in ways

that benefit the organization and it stakeholders.” yang dapat diartikan sebagai

Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan untuk mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan or ganisasi dan pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.

12
13

Kotler dan Keller (2012) menggungkapkan bahwa Pemasaran adalah proses yang

dilakukan oleh setiap perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan itu

sendiri dan mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

Dari definisi mengenai pemasaran di atas dapat ditarik kesimpulan pemasaran

merupakan semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuannya

(memperoleh laba) melalui berbagai kegiatan agar menarik minat konsumen serta

berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara pertukaran

produk atau jasa yang bernilai.

2.1.1.1 Manajemen Pemasaran

Perusahaan memerlukan berbagai cara untuk dapat mengatur kegiatan

pemasarannya agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan,

dengan demikian diperlukan suatu pengaturan atau manajemen dalam hal ini

adalah manajemen pemasaran. Definisi manajeman pemasaran menurut Kotler

dan Keller (2012:5), mengemukakan bahwa: “Marketing management taste art

and science of choosig target markets and getting, keeping, and growing

customers throught creating, delivering, and communicating superior customer

value”. Arti dari definisi tersebut yaitu manajemen pemasaran sebagai seni dan

ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan serta

meningkatkan jumlah pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran menurut William J. Shultz dalam buku Buchari Alma

(2014:132) memberikan definisi :“Marketing management is the planning,

direction and control of of the enrtire marketing activity of a firms or division of a

firms”. Maksud dari pengertian tersebut adalah Manajemen pemasaran adalah


14

perencanaan, pengarahan dan pengawasan dari aktivitas enrtire pemasaran dari

perusahaan atau divisi dari perusahaan. Secara ringkas definisi manajemen

pemasaran yang disampaikan tersebut menyatakan bahwa : Manajemen

pemasaran adalah merencanakan , pengerahan dan pengawasan seluruh kegiatan

pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.

Pengertian manajemen pemasaran tersebut diperkuat oleh Djaslim Saladin (2012)

bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran

dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang

unggul.

Berdasarkan ketiga definisi diatas menunjukan bahwa manajemen pemasaran

merupakan suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan meraih,

mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan melakukan analisis,

perencanaan, penerapan, dan pengendalian program dengan harapan agar tujuan

perusahaan dapat tercapai. Melihat definisi tersebut manajemen pemasaran adalah

faktor penting yang harus perusahaan kuasai agar perusahaan mampu bersaing

dengan kompetitor dalam menjalankan aktivitas produksinya.

2.1.1.2 Bauran Pemasaran

Definisi dari Kotler yang dikutip oleh Hurriyati (2010) menyatakan bahwa

definisi bauran pemasaran ialah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan

oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Menurut Hurriyati (2010) definisi bauran pemasaran merupakan unsur-unsur

pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat
15

sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif sekaligus

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Baur pemasaran memilki peranan penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan

perusahaan. Berikut pemaparan mengenai bauran pemasaran : Alma (2007)

menjelaskan yang dimasud dengan marketing mix (bauran pemasaran) adalah

“Strategi mencampur kegiatan - kegiatan marketing, agar dicari kombinasi

maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan, dari 4 komponen atau

disebut juga dengan 4P yaitu product, place, price andpromotion”.

Sedangkan bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2012) “Marketing

Mix Strategy is the set of tactical marketing tools product, price, place and

promotion that the firm blends to produce the response it wants in the target

market”. Artinya , strategi bauran pemasaran merupakan alatpemasaran praktis

yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan oleh

perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan oleh pasar.

Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa bauran pemasaran adalah alat

yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menggabungkan

strategi dari product, place, price andpromotion.

Menurut Zeithalm and Bitner yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2010:48)

menyatakan bahwa konsep bauran pemasaran tradisional (tradisional marketing

mix) terdiri dari 4P, yaitu : produk (product), harga (price), tempat/lokasi (place)

dan promosi (promotion). Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran

pemasaran yang diperluas (expanded marketing mix for service) dengan

penambahan unsur non-tradisional marketing mix, yaitu : orang (people), fasilitas

fisik (physical evidence) dan proses (process), sehingga menjadi tujuh unsur.
16

Masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan

dan tergantung satu sama lainnya dan mempunyai suatu bauran yang optimal

sesuai dengan karakteristik segmennya.

Penambahan unsur bauran pemasaran jasa dilakukan antara lain karena jasa

memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk, yaitu tidak berwujud, tidak

dapat dipisahkan, beraneka ragam dan mudahlenyap.

Untuk menjangkau pasar sasaran yang telah ditetapkan, maka setiap perusahaan

perlu mengelola kegiatan pemasarannya dengan baik. Bauran pemasaran yang

telah ditetapkan perusahaan sebaiknya selalu disesuaikan dengan kondisi dan

situasi yang dihadapi perusahaan, jadi harus bersifat dinamis.

Menurut Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa alat-alat pemasaran terdiri

dari empat kelompok yang luas yaitu produk (Product), harga (Price), tempat

(Place), dan promosi (Promotion), yang disebutdengan 4P’s dan tambahan 3P

untuk perusahaan jasa yaitu people, process, dan Physical Evidence. Berikut ini

merupkan pemaparanya :

a. Produk(Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk - produk yang dipasarkan

meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara - acara, orang,

tempat, property, organisasi, dan gagasan. Produk ada dua jenis, yaitu

intangible (tidak berwujud) dan tangible (berwujud). Atribut - atribut

produk meliputi jenis, kualitas, disain, fitur, merek, kemasan, ukuran,

pelayanan, garansi, dan imbalan. Elemen produk berkaitan dengan

perencanaan dalam menghasilkan suatu produk akhir bagi konsumen.


17

b. Harga(Price)

Harga (price) adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan dan yang lain menghasilkan biaya (cost).

Atribut harga meliputi daftar harga, diskon, potongan harga khusus,

periode pembayaran, dan syarat kredit. Harga berpengaruh langsung

terhadap labaperusahaan.

c. Lokasi(Place)

Lokasi didefinisikan sebagai aktivitas perusahaan agar produk mudah

didapatkan pelanggan sasarannya. Artinya, variabel saluran distribusi atau

place tidak hanya menekankan pada lokasi perusahaan, melainkan juga

mengenai masalah penentuan lokasi dan perusahaan, mudah atau tidaknya

lokasi tersebut dicapai. Lokasi perusahaan yang strategis merupakan kunci

dari kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen. Saluran distribusi

meliputi cakupan layanan, pengelompokan, lokasi, persediaan, dan

transportasi.

d. Promosi(Promotion)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mendorong konsumen agar melakukan pembelian produk. Promosi

merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk serta

membujuk pasar sasaran untuk membelinya.


18

e. Orang(People)

Orang (People), artinya perusahaan jasa dapat membedakan dirinya

dengan cara merekrut dan melatih karyawan yang lebih mampu dan lebih

handal dalam melayani pelanggannya dibandingkanpesaing.

f. Proses(Process)

Process, artinya perusahaan jasa dapat merancang cara penyampaian jasa

yang superior, contohnya yaitu proses pelayanan yang cepat, mudah dan

ramah yang diberikan kepada konsumen.

g. Physical Evidence/PhysicalEnvironment

Physical Evidence/Physical Environment (Lingkungan Fisik), artinya

perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih

atraktif. Contoh: Atmosfir yang ditawarkan sebuah spa yang sejuk,

nyaman, asri.

2.1.2 Harga

Harga menurut Guntur (2010) merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran

yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan dan merupakan

unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan

cepat.

Menurut Kotler dan Armstrong (2010) harga merupakan sejumlah uang yang

harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa

yang dibutuhkan atau diinginkan konsumen.

Menurut pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah

sejumlah uang yang dibutuhkan untuk menukarnya dengan produk atau jasa yang
19

dapat memenuhi kebutuhan konsumen ; juga salah satu dari bauran pemasaran

yang berperan penting dalam pemasaran.

2.1.2.1 Tujuan Penetapan Harga

Penjual barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang berbeda

satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang lain.

Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008) adalah sebagai berikut:

1. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi. Biasanya besar

keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan prosentasenya dan untuk

mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari barang yang

dihasilkannya.

2. Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk

perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha

pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang

harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun.

3. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan bagiannya

dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar dengan luas

tertentu, maka ia harus berusaha mempertahankannya atau justru

mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga

jangan sampai merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan

bagian pasar tersebut.

4. Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan. Apabila

perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan mengetahui

pada harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia

belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.


20

5. Penetapan harga untuk memaksimir laba. Tujuan ini biasanya menjadi

anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung mempunyai

konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas konsumen. Padahal

sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup

memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa

batas.

2.1.2.2 Strategi Penetapan Harga

Metode penetapan harga menurut Kotler meliputi :

1. Mark Up Pricing

Harga jual ditentukan berdasarkan presentasi keuntungan yang diharapkan

ditambahkan dengan keseluruhan biaya produksi sebagai keuntungan atau

laba. (Kotler dan Armstrong, 2010)

2. Target Return Pricing

Perusahaan menentukan tingkat harga yang akan menghasilkan

pengembalian dengan target yang sudah ditentukan. (Kotler dan

Armstrong, 2010)

3. Perceived Value Pricing

Harga ditentukan berdasarkan penilaian konsumen terhadap produk, bila

konsumen menilai produk tinggi maka harga yang ditetapkan atau produk

juga tinggi. (Kotler dan Armstrong, 2010)

4. Going Rate Pricing

Harga yang ada mengikuti harga pasar yang ada berdasarkan harga jual

yang ditetapkan pesaing. (Kotler dan Armstrong, 2010)


21

5. Sealed Bid Pricing

Harga ditentukan berdasarkan dugaan perusahaan tentang berapa besar

harga yang akan ditetapkan pesaing, bukan biaya dan permintaannya

sendiri yang digunakan ketika perusahaan ingin memenangkan produk.

(Kotler dan Armstrong, 2010)

Terdapat tujuh metode penerapan harga yang termasuk dalam metode penerapan

harga berbasis permintaan, antara lain :

1. Skimming pricing

Strategi inii diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu

produk baru selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga pada

saat persaingan mulai ketat. (Kotler dan Armstrong, 2010)

2. Penetration Pricing

Perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk dengan harga rendah

dengan harapan memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu

yang relatif singkat. (Kotler dan Armstrong, 2010)

3. Prestige Pricing

Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas suatu

barang atau jasa. Dengan demikian, bila harga diturunkan sampai tingkat

tertentu, maka tingkat permintaan tersebut juga turun. (Kotler dan

Armstrong, 2010)

4. Price Lining

Digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis produk

berbeda. (Kotler dan Armstrong, 2010)


22

5. Odd-Even Pricing

Penetapan harga ganjil digunakan untuk mempengaruhi pemikiran

konsumen. (Kotler dan Armstrong, 2010)

6. Demand-Backward Pricing

Perusahaan memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia dibayar

konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal.(Kotler dan

Armstrong, 2010)

7. Bundle Pricing

Strategi pemasaran yang menggunakan harga paket untuk dua atau lebih

produk. (Kotler dan Armstrong, 2010)

2.1.2.3 Peran Harga

Menurut Fandy Tjiptono (2008), harga memainkan peranan penting bagi

perekonomian secara makro, konsumen, dan perusahaan, yaitu :

a. Bagi perekonomian. Harga produk mempengaruhi tingkat upah,

sewa, bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam

sistem perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi

faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan

kewirausahaan.

b. Bagi konsumen. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap

harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra,

merek, lokasi toko, layanan, nilai (value) dan kualitas). Selain itu,

persepsi konsumen terhadap kualitas produk sering kali

dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus, harga yang mahal


23

dianggap mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam

kategori specialty products.

c. Bagi perusahaan. Harga produk adalah determinan utama bagi

permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga mempengaruhi

posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya, harga

berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan. Singkat

kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang

dibebankan atas produk atau jasa yang dijualnya.

2.1.3 Persepsi Harga

Menurut Malik dan Yaqoob (2012) persepi harga adalah “the process by which

consumers interpret price and attribute value to a good or service process”, yang

berarti sebuah proses dimana pelanggan menafsirkan nilai harga dan atribut ke

barang atau pelayanan yang diinginkan. Adapun definisi lain persepsi harga

menurut Campbell dalam Cockril dan Goode (2010) bahwa persepsi harga

merupakan faktor psikologis dari berbagai segi yang mempunyai pengaruh yang

penting dalam reaksi pelanggan kepada harga.

Xia et al dalam Lee dan Lawson-Body (2011) mengemukakan bahwa persepsi

harga merupakan penilaian pelanggan dan bentuk emosional yang terasosiasi

mengenai apakah harga yang ditawarkan oleh penjual dan harga yang

dibandingkan dengan pihak lain masuk diakal, dapat diterima atau dapat

dijustifikasi.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan persepsi harga adalah pandangan

pelanggan dalam melihat harga dilihat dari tinggi dan rendahnya harga yang

mempengaruhi keputusan pembelian.


24

2.1.3.1 Dimensi Persepsi Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:52), didalam variabel harga ada beberapa

unsur kegiatan utama harga yang meliputi daftar harga, diskon, potongan harga,

dan periodepembayaran.

Dalam Penelitian ini, Pengukuran harga diukur dengan indikator sebagai berikut :

1. Kesesuaian Harga Produk dengan Kualitas Produk

Konsumen akan melihat terlebih dahulu harga yang tercantum pada

sebuah produk, karena sebelum membeli konsumen sudah berpikir

tentang sistem hemat yang tepat. Selain itu konsumen dapat berpikir

tentang harga yang ditawarkan memiliki kesesuaian dengan produk

yang telah dibeli. (Schiffman dan Kanuk dalam Rahma, et, al., 2012).

2. Daftar Harga (list price)

Daftar harga adalah informasi mengenai harga produk yang

ditawarkan agar konsumen mempertimbangkan untuk membeli.

(Kotler dan Kevin Lane Keller, 2009).

3. Potongan Harga Khusus (Allowance)

Potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen /

penjual kepada konsumen pada saat event tertentu. (Kotler dan Kevin

Lane Keller, 2009).

4. Harga yang dipersepsikan

Yaitu persepsi pelanggan terhadap harga yang diterima, apakah tinggi,

rendah, atau adil.( Schiffman dan Kanuk dalam Rahma, et, al., 2012).
25

2.1.4 Produk

Saat ini semua produsen memahami begitu pentingnya peranan arti kualitas

produk yang unggul untuk memenuhi harapan pelanggan pada semua aspek

produk yang dijual kepasar. Para petinggi perusahaan pun semakin menyadari dan

mempercayai adanya keterhubungan langsung antara kualitas produk terhadap

keputusan pembelian konsumen yang pada akhirnya akan meningkatkan pangsa

pasar di pasarsasaran.

Definisi dari Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009)

definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang dipasarkan meliputi

barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,

organisasi,informasi, danide.

Tjiptono dalam buku “Strategi Pemasaran” (2008) mendefinisikan bahwa produk

adalah “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan

kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”.

Alma (2008) mendefinisikan produk sebagai seperangkat atribut baik berwujud

maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik

pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta

pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskankeinginannya.

Sedangkan Kotler dan Keller (2012), mendefinisikan “Produk adalah sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, digunakan, diakusisi, atau

dikonsumsi untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan targetpasar.”


26

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan baik berwujud maupun tidak berwujud untuk mengatasi

masalah atau kebutuhan atau keinginan yang dihadapi dan dibutuhkan oleh calon

pembeli.

2.1.4.1 Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk menurut Kotler dan Amstrong (2012), dulu pemasaran

mengklasifikasikan produk dalam:

a. Produk Konsumen (ConsumerProduct)

Produk yang dibeli oleh konsumen akhir, untuk digunakan secara pribadi

yang mencakup produk kebutuhan sehari-hari, produk belanja, produk

khusus, produk yang tidak dicari.

b. Produk Kebutuhan Sehari-hari (ConvenienceProduct)

Merupakan produk konsumen yang biasa dibeli konsumen secara rutin,

segera, tidak memerlukan pertimbangan besar dan usaha yang besar untuk

mendapatkannya.

c. Produk Belanja (ShoppingProduct)

Produk konsumen yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya,

biasanya dibandingankan berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan style

konsumen tersebut.

d. Produk Khusus (SpecialityProduct)

Produk konsumen yang memiliki keunikan karakteristik atau identifikasi

merek yang digunakan oleh sekelompok pembeli yang siginifikan bersedia

untuk melakukan pembelian tersebut.


27

e. Produk yang Tidak dicari (UnsoughtProduct)

Produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk

yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya tidak terpikir oleh

konsumen untuk membeli produktersebut.

f. Produk Industri (IndustrialProduct)

Produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan

dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena itu, perbedaan antara produk

konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan untuk apa produk

itu dibeli.

2.1.5 Kualitas Produk

Kualitas produk secara umum dapat digambarkan sebagai karakateristik suatu

produk (barang atau jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memenuhi

standar kebutuhan konsumen atau standar kelayakan dari produsen.

2.1.5.1 Pengertian Kualitas Produk

Saat ini semua produsen memahami begitu pentingnya peranan dan arti kualitas

produk yang unggul untuk memenuhi harapan pelanggan pada semua aspek

produk yang dijual ke pasar. Para petinggi/manajemen puncak perusahaan juga

umumya semakin menyadari dan mempercayai adanya keterhubungan langsung

antara kualitas produk terhadap customer satisfaction (kepuasan pelanggan) yang

pada akhirnya akan meningkatkan raihan pangsa pasar (market share) di pasar

sasaran. Keberadaan kepuasan pelanggan pada perusahaan merupakan sebuah

variabel yang sangat penting dan menentukan keberhasilan sutu perusahaan. Salah

satu tolak ukurnya adalah kualitas, atau lebih spesifiknya adalah kualitas produk.
28

Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah kualitas produk seperti apa yang

sesunguhnya diinginkan oleh konsumen.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012) “Product quality is the characteristic of a

product or service that bear on its ability to satisfy stated or 16 implied customer

needs” yang bila diartikan dalam Bahasa Indonesia: “kualitas produk adalah

karakter yang dimiliki sebuah produk yang mempunyai kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan”. Sedangkan Menurut Kotler dan Armstrong

(2012) “kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan

fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,

kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya”.

Setelah melihat definisi di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

kualitas produk adalah tingkatan suatu produk dalam memenuhi nilai dan

fungsinya. Penulis memilih definisi dari Kotler and Armstrong.

2.1.5.2 Dimensi Kualitas Produk

Tjiptono (2008), mendefinisikan bahwa kualitas mencerminkan semua dimensi

penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.

Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-

dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah:

1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar

dari sebuah produk.

2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang

bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin

besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin

besar pula daya produk.


29

3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu

sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi

spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada

produk.

4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen

terhadap produk.

5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja

dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin

kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat

diandalkan.

6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.

7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari

penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena

terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan

informasi atas produk yang bersangkutan.

8. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta

kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.


30

Kemudian, menurut Vincent Gaspersz (2005 dalam Alma, 2011) dimensi-dimensi

kualitas produk terdiri dari:

1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.

Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik

sekunder atau pelengkap.

2. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal pakai.

3. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh

mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang

telah ditetapkan sebelumnya.

4. Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama produk

tersebut dapat terus digunakan.

5. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah

direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.

6. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

Berdasarkan dimensi-dimensi diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu dimensi

kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa

memuaskan pelanggan sesuai harapan, adapun dimensi kualitas produk meliputi

kinerja, estetika, keistimewaan, kehandalan, dan juga kesesuaian.

2.1.6 Perilaku Konsumen

Memuaskan pelanggan adalah merupakan kunci sukses dalam melaksanakan

bisnis. Berbagai tanggapan dari pelanggan perlu diterima sebagai masukan yang

berharga bagi pengembangan dan penyusunan strategi perusahaan berikutnya.

Oleh karena itu perusahaan dalam mencapai tujuannya tersebut utamanya bagi
31

pemasar harus mengetahui apa yang diinginkan dan yang dibutuhkan oleh

pelanggannya. Agar memperoleh gambaran yang jelas tentang perilaku

konsumen, berikut akan dikemukakan definisi perilaku konsumen menurut

beberapa penulis.

Kotler dan Armstrong (2012) menyatakan bahwa: “Customer buyer behavior

refers to the buying behavior of final cunsumers-individuals and households who

buy goods and services for personal consumption”.

Hawkins (2009), mengemukakan bahwa perilaku konsumen (consumer behavior)

adalah: Studi terhadap individual, kelompok atau organisasi dan proses yang

mereka gunakan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menentukan

produk, service, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhan dan dampak

proses tersebut pada konsumen atau masyarakat.

Levy dan Weltz yang dikutip oleh Christina Whidya Utami (2010) mendefinisikan

perilaku konsumen sebagai perilaku yang terlibat dalam hal perencanaan ,

pembelian, dan penentuan produk serta jasa yang konsumen garapkan untuk dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Schiffman dan Kanuk (2009) yaitu cara individu dalam pengambilan keputusan

untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, Usaha)

guna membeli barang – barang yang berhubungan dengan konsumsi.

Konsumen merupakan sasaran pemasar yang diharapkan mampu menciptakan

keuntungan bagi perusahaan, dimana konsumen memiliki perilaku yang berbeda –

beda. Tujuan mempelajari perilaku konsumen adalah untuk mengetahui dan

memahami berbagai aspek yang ada pada konsumen sehingga mempermudah

dalam menyusun strategi pemasaran yang baik. Menurut Basu Swastha (2011)
32

perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai “Kegiatan-

kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan- kegiatan

tersebut”.

Sedangkan Kotler dan Keller (2012) perilaku konsumen adalah “Perilaku

konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan

organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa,

gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.

Beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen

adalah merupakan cara konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang

dilakukan melalui perencanaan, pemilihan produk, sampai proses pembelian

dengan tujuan agar kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi. Perilaku

konsumen sangat berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan konsumen

dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa untuk memuaskan

kebutuhannya.

2.1.6.1 Model PerilakuKonsumen

Perilaku konsumen merujuk pada bagaimana konsumen secara individu membuat

keputusan pembelian dengan menggunakan sumber - sumber yang tersedia dan

kemudian ditukar dengan barang atau jasa untuk dirasakan manfaatnya. Kotler

dan Keller (2012:161), menggambarkan bagaimana model perilaku konsumen

dapat dipelajari seperti pada gambar 2.1 berikut.


33

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler dan Keller (2012)

Model perilaku konsumen menjelaskan bahwa stimuli atau rangsangan datang

dari informasi mengenai produk, harga, lokasi, dan promosi. Dalam pemasaran

jasa ditambah lagi dengan physical evidence, people, dan process. Para pembeli

dipengaruhi oleh rangsangan tersebut, kemudian dengan mempertimbangkan

faktor lain seperti ekonomi, budaya, teknologi maka masuklah segala informasi

tersebut, setelah itu konsumen akan mengolah segala informasi tersebut

berdasarkan psikologi dan karakteristik konsumen lalu memproses keputusan

pembelian dan diambilah kesimpulan berupa respon yang muncul produk apa

yang dibeli, merek, toko, dan waktu atau kapanmembeli.

2.1.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Pemasar perlu mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen terutama dalam pengambilan keputusan. Menurut Kotler dan

Armstrong (2012) mengatakan bahwa: “perilaku pembelian konsumen


34

dipengaruhi oleh faktor - faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”. Berikut

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya terdiri dari budaya, sub-budaya, dan kelas sosial yang

sangat penting bagi perilakupembelian.

 Budaya, Seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi,

preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga penting

lainnya.

 Sub-budaya, Terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan

daerah geografis.

 Kelassocial, Kelas sosial didefinisikan sebagai sebuah stratifikasi

sosial atau divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai

anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok

acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

 Kelompokacuan, Seseorang terdiri dari semua kelompok yang

memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap

atau perilaku seseorang

 Keluarga, Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang

paling penting dalam masyarakat dan telah menjadi objek

penelitian yang luas.


35

 Peran danStatus, Seseorang berpartisipasi kedalam banyak

kelompok sepanjang hidup keluarga, klub, organisasi.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi diantaranya

sebagai berikut :

 Usia dan Tahap SiklusHidup, Setiap orang membeli barang –

barang yang berbeda pada tingkat usia tertentu dan tingkat manusia

terhadap pakaian, parabot, rekreasi juga hubungan dengan

manusia.

 Pekerjaan, Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola

konsumsinya seseorang direktur perusahaan akan mempunyai pola

konsumsi yang berbeda dengan seorang dokter dan lain sebagainya

 Gayahidup, Pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan

dalam aktivitas minat danpendapat.

 Kepribadian dan KonsepDiri, Kepribadian diartikan sebagai

karakteristik psikologi seseorang yang berbeda dengan orang lain

yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan

terhadap lingkungannya.
36

4. Faktor Psikologi

Pemilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor yaitu :

 Motivasi, Kebutuhan yang sangat mendorong seseorang untuk

bertindak

 Persepsi, Proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan– masukan

informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti

 Pembelajaran, Meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul

dari pengalaman.

 Sikap, Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut

seseorang tentang suatu hal.

2.1.7 Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, dipengaruhi oleh banyak

hal seperti kebudayaan, kelas sosial, keluarga, dan referensi group. Keputusan

pembelian memilki definisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu sebagai

berikut:

Tjiptono (2008) menjelaskan keputusan pembelian yaitu “Keputusan pembelian

konsumen merupakan tindakan individu yang secara langsung atau tidak langsung

terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan suatu produk atau jasa yang

dibutuhkan”.

Sedangkan definisi lain dari keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong

(2008) adalah : “Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana

konsumen secara aktual melakukan pembelian produk”.


37

Setiadi (2008) mendefinisikan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah

“Proses pengintegrasian yang mengkobinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi

dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Dari pernyataan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian adalah tahap proses keputusan dalam usaha memperoleh dan

menggunakan suatu produk atau jasa yang dibutuhkan.

2.1.7.1 Tahap Keputusan Pembelian Konsumen

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Berikut

merupakan tahap - tahap proses pengambilan keputusan :

Gambar 2.2 Tahap Keputusan Pembelian Konsumen

Sumber : Kotler & Keller (2012)

Menurut Kotler dan Keller (2012:166), tahap-tahap proses pengambilankeputusan

adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)

Di sini pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli

merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang

diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal (dari dalam

diri) dan rangsangan eksternal (lingkungan).

Pada tahap ini pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat

menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu konsumen. Para pemasar


38

perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan

yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua

itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan

seseorang mencari produk tersebut.

2. Pencarian informasi (Information Search)

Tahapan dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen akan

terdorong untuk mencari lebih banyak informasi berkaitan produk atau

jasa mana yang akan dibeli. Konsumen yang merasakan rangsangan akan

kebutuhannya kemudian akan terdorong untuk mencari dan

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Rangsangan tersebut

dibagi dalam dua level. Level pertama adalah penguatan perhatian dimana

pada level ini orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk.

Level selanjutnya adalah pencarian informasi secara aktif dimana pada

level ini orang mulai mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan

mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Sumber informasi

konsumen dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:

 Sumber pribadi: keluarga, tetangga, teman,rekan.

 Sumber komersil: iklan, wiraniaga, kemasan, penyalur, kemasan.

 Sumber publik: media massa dan organisasi konsumen.

 Sumber eksperimental: penangan, pemeriksaan, penggunaan

produk
39

3. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternative)

Tahapan ini dilakukan dalam proses keputusan pembelian dimana

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek – merek

alternatif yang bersaing dan membuat penilaian akhir.

Setelah menerima banyak informasi pada tahap sebelumnya, konsumen

akan mempelajari dan mengolah informasi tersebut untuk sampai pada

pilihan terakhir. Terdapat banyak proses evaluasi atau penilaian konsumen

terhadap produk. Beberapa konsep yang akan membantu dalam

memahami proses evaluasi yaitu pertama, konsumen berusaha memuaskan

sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi

produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai

sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan

manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen

akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan

manfaat yang memenuhi kebutuhan.

4. Keputusan pembelian (Purchase Decision)

Tahapan ini dilakukan dalam proses keputusan pembelian dimana

konsumen secara aktual membeli produk. Dalam tahap sebelumnya yaitu

konsumen mengevaluasi dengan membentuk preferensi antar merek dalam

kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk

membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud

pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan yaitu merek,

penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Menurut Kotler dan

Keller (2012), keputusan pembelian terdiri dari:


40

 Pilihan Merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang

akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana

konsumen memilih sebuah merek

 Pilihan Penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana

yang akan di kunjungi. Setiap konsumen berbeda - beda dalam hal

menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat,

harga yang murah, kenyamanan tempat, dan lain sebagainya

 Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak

membeli sebuah produk.

 Waktu Pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa

berbeda- beda misalnya akhir pecan

 Cara Pembayaran

Konsumen akan memilih cara pembayaran yang menurutnya sesuai

dengan kondisi konsumen itu sendiri.

5. Perilaku setelah pembelian (Postpurchase Decision)

Tahapan dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen melakukan

tindakan lanjut membeli berdasarkan kepuasan atau tindakan lanjut

setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka

selaku konsumen. Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan

yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek


41

barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolaknya

dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari

barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek

barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.

2.1.7.2 Jenis Perilaku KeputusanPembelian

Jenis perilaku keputusan pembelian konsumen berbeda – beda tergantung pada

apa produk yang mereka beli. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:150) terdapat

4 jenis perilaku keputusan pembelian yaitu :

1. Perilaku Pembelian Kompleks (Complex buying behavior)

Consumer buying behavior in situations characterized by high consumer

involvement in a purchase and significant perceived differences among

brands. Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh

keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan nyata

diantara berbagai merek produk yang ada.

2. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi (Dissonance-reducing

buying behavior)

Consumer buying behavior in situations characterized by high involment

but few perceived differences among brands. Perilaku pembelian

konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi

dalam membeli sebuah produk, tetapi tidak melihat perbedaan yang nyata

diantara berbagai merek yangada.


42

3. Perilaku Pembelian Kebiasaan (Habitual buying behavior)

Consumer buying behavior in situations characterized by low-consumer

involvement and few significantly perceived brand differences. Perilaku

pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan

konsumen rendah sekali dan tidak adanya perbedaan yang nyata diantara

berbagai merek.

4. Perilaku Pembelian Mencari Keragaman (Variety seeking buying

behavior)

Consumer buying behavior in situations characterized by low consumer

involvement but significant perceived brand differences. Perilaku

pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen

yang rendah tetapi dihadapkan dengan berbagai pilihan merek produk

yang akan dibelinya. Dalam hal ini konsumen memilih salah satu merek

produk diantara berbagai merek.

Memahami perilaku konsumen tidaklah mudah karena konsumen memutuskan

untuk mengunjungi ke daerah tujuan wisata tertentu yang dapat berbeda setiap

hari dan sangat bervariasi dalam usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera.

Tugas pengelola yaitu meneliti faktor-faktor yang mendasari konsumen dalam

memilih salah satu atau beberapa diantara objek wisata yang lainnya. Menurut

Schiffman dan Kanuk (2007) ada empat model seorang konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian, yaitu: pandangan ekonomi, pandangan pasif,

pandangan kognitif, dan pandangan emosional.

Model tersebut tentunya dapat mempengaruhi bagaimana konsumen melakukan

pembelian. Perilaku konsumen yang memiliki pandangan ekonomi,


43

konsumenseperti ini digambarkan sebagai pengambil keputusan yang rasional,

sedangkan pandangan pasif sangat berlawanan dengan pandangan ekonomi, para

konsumen dianggap sebagai pembeli yang menurunkan kata hati dan irasional,

siap menyerah kepada tujuan dan kekuasaan pasar. Perilaku konsumen yang

memiliki pandangan kognitif yaitu tipe konsumen yang dengan aktif mencari

produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan mereka dan memperkaya kehidupan

mereka. Terahkhir yaitu konsumen yang memiliki pandangan emosional yaitu

lebih kepada implusif (menurunkan desakan hati).

Melihat rentang waktu keputusan diambil dan realitas perjalanan secara nyata

dilakukan, ada varisi yang sangat lebar diantara kelompok pasar. Shaw dan

William dalam Pitana dan Gayatri (2009) mengelompokan perilaku wisatawan

dalam hal ini atas tiga perilaku. Pertama adalah impulse buyers, yaitu

merekasangat tertarik pada harga rendah yang ditawarkan oleh agen perjalanan.

Kelompok ini mempunyai perencanaan yang singkat. Kelompok kedua adalah

repeat buyers yaitu mereka yang kembali ke destinasi yang sama setiap tahun.

Ketiga adalah meticulaous planner, yaitu mereka yang berusaha mencari info

yang lengkap dan mutakhir, serta secara rinci membuat perbandingan. Mereka

umumnya merencakan perjalanannya dalam waktu yang relatif lama.

4.1.7.3 Dimensi Keputusan Pembelian

Wisatawan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda yang akan

mempengaruhi keputusan pembelian. Keputusan pembelian wisatawan ini

tergantung pada produk atau jasa yang ditawarkan suatu daya tarik wisata

sehingga memutuskan untuk berkunjung.


44

Keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen tidak begitu saja terjadi, namun

terdapat beberapa sub-keputusan yang membantu konsumen dalam memutuskan

pembeliannya.

Kotler dan Keller (2012) mendefinisikan bahwa dalam melaksanakan keputusan

pembelian terdapat enam keputusan yang akan diambil oleh konsumen yaitu

pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penyalur, waktu pembelian,

jumlah pembelian, dan metode pembayaran. Berikut ini merupakan penjelasan

mengenai enam keputusan tersebutyaitu:

1. Pemilihan Produk (Product Choice)

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk

atau mengguanakan uangnya untuk tujuan lain, dalam hal ini perusahaan

harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat

membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.

Keunggulan produk, berupa tingkat kualitas yang diharapkan oleh

wisatawan pada produk yang dibutuhkannya dari berbagai pilihan produk

yang ada.

Manfaat produk, berupa tingkat kegunaan yang dapat dirasakan oleh

wisatawan pada tiap pilihan produk dalam memenuhi kebutuhannya.

Pemilihan produk, berupa pilihan konsumen pada produk yang dibelinya

sesuai dengan kualitas yang diinginkan dn manfaat yang akan

diperolehnya.
45

2. Pemilihan Merek (Brand Choice)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek yang akan dibeli.

Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini

perusahaan mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah produk.

Ketertarikan pada merek, berupa ketertarikan pada citra merek yang telah

melekat pada produk yang dibutuhkannya. Ketertarikan pada merek

konsumen dalam memilih produk yang dibelinya dengan merek tertentu,

karena telah bisa menggunakan merek tersebut pada produk yang

diputuskan untuk membelinya.

Kesesuaian harga, konsumen yang selalu mempertimbangkan harga yang

sesuai dengan kualitas dan manfaat produk. Jika sebuah produk didukung

dengan citra merek yang baik, kualitas yang bagus dan manfaat yang

besar, maka konsumen tidak akan segan mengeluarkan biaya tinggi untuk

mendapatkan produk tersebut.

3. Pemilihan Saluran Pembelian (Dealer Choice)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan

didatangi. Setiap konsumen berbeda - beda dalam menetukan penyalur,

bisa dikarenakan oleh factor lokasi yang dekat, harga yang murah,

persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasaan

tempat dan sebagainya.

Pelayanan yang diberikan, pelayanan yang baik serta kenyamanan yang

diberikan oleh distributor pada konsumen, membuat mereka selalu

memilih lokasi tersebut untuk membeli produk yangdibutuhkannya.


46

Kemudahan untuk mendapatkannya, selain pelayanan yang baik,

konsumen akan merasa lebih nyaman jika lokasi pendistribusiannya

mudah dijangkau dalma waktu yang singkat dan menyediakan barang

yang dibutuhkan.

Persediaan barang, kebutuhan dan keinginan wisatawan akan suatu produk

tidak dapat dipastikan kapan terjadi, namun persediaan barang yang

memadai akan membuat konsumen memilih untuk melakukan pembelian

di tempattersebut.

4. Pemilihan Waktu Pembelian (Purchase Timing)

Keputusan konsumen dalam memilih waktu pembelian berbeda-beda

misalnya ada yang membeli setiap hari, setia minggu, setiap bualn dan

sebagainya. Menjadi pemilihan waktu yang berbeda - beda, sesuai dengan

kapan produk tersebut dibutuhkan. Jelaslah bahwa dalam proses perilaku

konsumen pembeli, inovasi produk memegang peranan penting yang harus

diperhatikan oleh perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

Kesesuaian dengan kebutuhan, ketika seseorang merasa membutuhkan

sesuatu dan merasa perlu melakukan kunjungan, maka konsumen akan

melakukan pembelian. Konsumen selalu memutuskan membeli suatu

produk pada saat benar - benar membutuhkannya.

Keuntungan yang dirasakan, ketika konsumen memenuhi kebutuhannya

akan suatu produk pada saat tertentu, maka saat itu konsumen akan

merasakan keuntungan sesuai kebutuhannya melalui produk yang dibeli

sesuai waktu yangdibutuhkannya.


47

Alasan membeli, setiap produk selalu memiliki alasan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen pada saat ia membutuhkannya. Seseorang membeli

suatu produk dengan pilihan merek tertentu dan menggunakannya, maka

ia telah memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan mengambil keputusan

pembelian dengan tepat.

5. Pemilihan Jumlah Pembelian (Purchase Amount)

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk

yang akan dibeli pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin

lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus menyiapkan banyak

produk sesuai dengan keinginan konsumen yang berbeda-beda.

Keputusan jumlah pembelian, selain keputusan pada suatu pilihan merek

yang diambil konsumen, konsumen juga dapat menentukan jumlah produk

yang akan dibelinya sesuaikebutuhan.

Keputusan pembelian untuk persediaan, dalam hal ini konsumen membeli

produk selain untuk memenuhi kebutuhannya juga melakukan beberapa

tindakan persiapan dengan sejumlah produk yang mungkin dibutuhkannya

pada saat mendatang.

6. Metode Pembayaran (Payment Method)

Keputusan konsumen dalam memutuskan pembeliannya dengan

menggunakan jenis pembayaran akan berbeda-beda. Seperti, kartu kredit.

voucher, cash, dan kartu debit.

Pengunjung dalam melakukan kunjungan dapat memilih metode

pembayaran, apakah dengan tunai (cash) atau kredit (credit card). Atau
48

dalam pembayarannya wisatawan dapat membayar lunas atau membayar

dikemudian hari dengan jaminan yang disepakati.

Keputusan untuk menggunakan timbul karena adanya penilaian objektif

atau karena dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari

serangkaian aktifitas dan rangsangan mental emosional. Proses untuk

menganalisa, merasakan, dan memutuskan pada dasarnya adalah sama

seperti seorang individu dalam memecahkan banyak permasalahannya.

Pengunjung membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan

pilihan pada saat evaluasi. Dalam menjalankan niat berkunjung tersebut

pengunjung dapat membuat sub keputusan pembelian, dan pembayaran

untuk dapat menimbulkan suatu keputusan pembelian yang akan dibuat

olehwisatawan.

Keputusan pembelian dalam hal ini diasumsikan sebagai keputusan

pembelian konsumen terhadap jasa transportasi taksi reguler Blue Bird.

Keputusan pembelian merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari

sifat-sifat keterlibatan antara wisatawan dengan suatu atraksi pariwisata.

Pembuatan keputusan yang dilakukan oleh wisatawan berbeda-beda sesuai

dengan jenis keputusan pembelian. Semakin kompleks keputusannya

untuk berkunjung ke suatu atraksi wisata, kemungkinan akan lebih

banyak melibatkan pertimbangan berkunjung.


49

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian Hubungan

(Nama & dengan

Tahun) penelitian ini

1 Doni Hariadi Pengaruh Ada pengaruh positif Penelitian ini

(2013) Produk, dan signifikan antara menggunakan

Harga, produk, harga, variabel kualitas

Promosi dan promosi dan produk, dan

Distribusi distribusi terhadap persepsi harga

Terhadap keputusan pembelian terhadap

keputusan keputusan

Pembelian pembelian.

Konsumen

Pada Produk

Projector

Microvision

2 Anggoro Dwi Analisis Hasil penelitian Penelitian ini

Kurniawan Pengaruh menunjukkan bahwa menggunakan

(2012) Produk, variabel produk, variabel kualitas

Promosi, promosi, harga produk, dan

Harga, dan berpengaruh positif persepsi harga

Tempat terhadap keputusan terhadap

terhadap pembelian keputusan


50

Keputusan pembelian.

Pembelian

(Studi pada

Kedai Amarta

Semarang)

3 Nela Avelina Analisis Hasil penelitian Penelitian ini

(2012) Pengaruh menunjukan bahwa menggunakan

Citra Merek, variabel citra merek, variabel kualitas

Kualitas kualitas produk, produk, dan

Produk, harga, dan promosi persepsi harga

Harga, dan berpengaruh positif terhadap

Promosi dan signifikan keputusan

terhadap terhadap keputusan pembelian.

Keputusan pembelian

Pembelian

Kartu Perdana

Telkomflexi

Sumber : Penelitian – Penelitian Terdahulu


51

2.3 Paradigma Penelitian

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian

Persepsi Harga (X1)

Keputusan Pembelian (Y)


Kualitas Produk (X2)
(

Sumber : Data diolah peneliti

Keterangan :

X : Variabel Bebas (Independen)

Y : Variabel Terikat (Dependen)

Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai penyebab kemunculan

variabel terikat. Sedangkan variabel terikat yang dipandang atau diduga sebagai

akibat. Variabel bebas adalah anteseden sedangkan variabel terikat adalah

konsekuensi. Istilah variabel bebas dan variabel terikat berasal dari matematika, di

mana variabel bebas diberi simbol X dan variabel terikat diberi simbol Y, menurut

Kerlinger (2016) dalam buku Statistika Penelitian edisi ke-1.

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan ilmiah sementara terhadap suatu fenomena

yang perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya secara empiris. (Edi Riadi, 2016).

Hipotesis Nul dan Hipotesis Kerja menurut Nazir (2016) dalam buku Statistika

Penelitian edisi ke-1, yaitu :


52

1. Hipotesis Nul (𝐇𝟎 )

Hipotesis ini diformulasikan untuk ditolak sesudah pengujian. Hipotesis nul sering

juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang

bersifat statistik, yang diuji dengan perhitungan statistik.

2. Hipotesis Kerja (𝐇𝟏 )

Hipotesis ini biasanya diuji untuk diterima dan dirumuskan oleh peneliti-peneliti

ilmu sosial. Dengan adanya hipotesis kerja, si peneliti dapat bekerja lebih mudah

dan terbimbing dalam memilih fenomena yang relevan dalam rangka

memecahkan masalah penelitiannya.

Hipotesis dalam penelitian ini dibuktikan dengan tabel Anova sebagai berikut :

Tabel 2.2 Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9,353 2 4,676 29,869 ,000b

Residual 15,187 97 ,157

Total 24,539 99

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


b. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga
Sumber : Data diolah peneliti

Jika sig < 𝑎 (0,05), maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima

Hasil hipotesis penelitian asosiatif kausal berdasarkan tabel anova di atas yaitu :

𝐻0 : Persepsi Harga dan Kualitas Produk tidak memiliki pengaruh terhadap

Keputusan pembelian konsumen terhadap penggunaan jasa transportasi taksi

reguler Blue Bird.

𝐻1 : Persepsi Harga dan Kualitas Produk memiliki pengaruh terhadap Keputusan

pembelian konsumen terhadap penggunaan jasa transportasi taksi reguler Blue

Bird.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

3.1.1 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap taksi reguler blue bird yang ada di Jakarta,

Indonesia. Blue Bird Group adalah kelompok usaha yang siap melayani segala

kebutuhan Anda. Bagi banyak warga Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia,

Blue Bird Group bukan hanya sekadar perusahaan taksi tapi menjadi bagian dari

gaya hidup. Jika New York terkenal dengan yellow taxi dan London dengan

black cab, maka Jakarta dengan Blue Bird : armada taksi biru yang selalu

menghiasi jalan – jalan ibukota yang sibuk setiap waktu.

3.1.1.1 Sejarah Perusahaan

Sekitar tahun 1965, Mutiara Fatimah Djokosoetono, Chandra Suharto dan

Purnomo Prawiro menjalankan taksi tanpa argo yaitu Chandra Taxi, yang

merupakan nama dari Alm. dr. Chandra Suharto.

Selanjutnya, pada tahun 1972, Mutiara Fatimah Djokosoetono bersama-sama

dengan Purnomo Prawiro dan Chandra Suharto, dan juga mitra bisnis lainnya,

secara resmi memulai bisnis transportasi dengan 25 armada taksi. Seiring

perjalanannya, Blue Bird selalu menjadi pelopor dalam mengubah industri taksi di

Indonesia. Beberapa inovasi tersebut diantaranya adalah pengenaan tarif

berdasarkan sistem argometer, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC

53
54

dengan radio komunikasi. Selain itu, penggunaan sistem GPS pada armada kami

juga memberikan rasa aman kepada para pelanggan kami. Pada tahun 2011, Blue

Bird juga menjadi perusahaan taksi pertama di Indonesia yang memberikan

layanan mobile reservation melalui BlackBerry.

Kini, Blue Bird Group telah mengembangkan bisinisnya. Selain tetap fokus di

bisnis passenger transportation, Blue Bird Group juga mengembangkan bisnis

lain di bidang logistik, properti, industri dan alat – alat berat, sampai menyediakan

layanan konsultasi IT. Pada tahun 2014, PT Blue Bird Tbk, salah satu anak

perusahaan Blue Bird Group yang meliputi bisnis taksi, rental mobil, dan charter

bus, resmi Go Public di Bursa Efek Indonesia.

(http://www.bluebirdgroup.com/id/tentang-kami). [Diakses pada tanggal 4 April

2017, 20.43]

3.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi Perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan kualitas

untuk memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para stakeholder.

b. Misi

Tujuan kita adalah tercapai nya kepuasan pelanggan, dan mengembangkan

serta mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap kategori yang

kita masuki. Dalam transportasi darat, kita menyediakan layanan yang

handal, dan berkualitas tinggi dengan penggunaan sumber daya yang

efisien dan kita melakukannya sebagai satu tim yang utuh.

(http://www.bluebirdgroup.com/id/tentang-kami). [Diakses pada tanggal 4

April 2017, 20.43]


55

3.1.1.3 Taksi Reguler

Dengan awal yang sederhana dengan hanya sebuah taksi, handfui selama

bertahun-tahun blue bird telah menjadi identik dengan keandalannya. Dengan

reputasi memiliki standar yang tinggi dalam pelayanan taksi, dengan all new

toyota limo dan nissan almera sebagai standar kendaraan, perusahaan sekarang

melayani juta penumpang di seluruh indonesia setiap bulan.

Dalam rangka memenuhi permintaan pasar, berkembangnya permintaan untuk

taksi yang dapat diandalkan, blue bird telah menyebarkan sayapnya dalam

beberapa dekade ini dengan menambah armadanya dalam beberapa perusahaan

taksi di bawah blue bird taksi dan pusaka taksi. Saat ini, dengan total armada

sekitar 23000 di lebih dari 61 pool yang terletak di jakarta, banten, bandung,

semarang, surabaya, bali, lombok, medan, padang, batam, pekanbaru, palembang

dan manado, blue bird terus berkembang. Memanfaatkan perkembangan

teknologi, dengan pemesanan sistem yang terkomputerisasi, layanan 24 jam,

perusahaan berusaha untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap pelanggan.

Untuk kemudahan pembayaran, blue bird menyediakan metode pembayaran

selain cash dengan Corporate dan Personal Credit Voucher dan EDC electronic

payment untuk pembayaran melalui kartu kredit / debit mandiri dan visa dan

master card, dan juga sebuah aplikasi pemesanan taksi secara mobile khusus

untuk smartphone dengan platform iPhone, android, blackberry, windows phone

dan nokia asha.

Penempatan strategis dari 480 outlet eksklusif untuk taksi sangat memberikan

kemudahan bagi pelanggan dalam menempatkan taksi di kota – kota besar di


56

Indonesia. (http://www.bluebirdgroup.com/id/bluebirdtbk-id/regular-taxi)[Diakses

pada tanggal 4 April 2017, 20.43]

3.1.1.4 Struktur Organisasi

Sumber : (http://www.bluebirdgroup.com/id/investor-relations/struktur-

organisasi).[Diakses pada tanggal 5 April 2017, 19.32]

3.1.1.5 Struktur Grup Perusahaan

Sumber : (http://www.bluebirdgroup.com/id/investor-relations/struktur-grup-

perusahaan). [Diakses pada tanggal 5 April 2017, 19.52]


57

3.1.1.6 Alasan Memilih Perusahaan

Alasan di pilih nya Taksi Reguler Blue Bird sebagai subjek penelitian adalah agar

dapat mengetahui Tingkat Keputusan pembelian konsumen terhadap kualitas

produk dan persepsi harga yang ditawarkan oleh taksi reguler Blue Bird yang ada

di jakarta, Indonesia.

3.1.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif kausal yaitu merupakan

hubungan yang sifatnya sebab-akibat, salah satu atau beberapa variabel

(independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Dan dengan

menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif yang dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012)

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Analisis Variable Independent yaitu

Kualitas Produk dan Persepsi Harga Terhadap Variable Dependent yaitu

Keputusan Pembelian Konsumen kepada taksi reguler Blue Bird yang ada di

wilayah Jakarta, Indonesia.


58

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana

data-data pendukung untuk penulisan ini disajikan kedalam angka-angka dan

dianalisa menggunakan statistik. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa metode

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada

filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Disingkat oleh Sugiyono (2012) bahwa disebut kuantitatif karena data

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Sedangkan menurut tingkat eksplanasinya, jenis penelitian ini adalah asosiatif.

Menurut Sugiyono (2012) menjelaskan bahwa penelitian asosiatif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.

Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Sugiyono (2012)

menjelaskan bahwa hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat.

Sesuai yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012) dalam hubungan yang bersifat

sebab-akibat, terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan

variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Dari penjelasan Sugiyono dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian asosiatif

dimana variabel independen ( kualitas produk dan persepsi harga) mempengaruhi

variabel dependen ( keputusan pembelian ).


59

3.2.2 Variable Penelitian

Variabel merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, apa yang akan diteliti oleh peneliti sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Sugiyono (2015) mendefinisikan bahwa pengertian variabel penelitian adalah

sebagai berikut:“variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Kerlinger dalam Sugiyono (2015) menyatakan bahwa: “Variabel adalah konstruk

(constructs) atau sifat yang akan dipelajari.”

Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dalam

penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variable dependen . Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Sugiyono (2015:4) mendefinisikan bahwa variable ini sering disebut

sebagai variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variable bebas. Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah Persepsi Harga (X1)Kualitas Produk (X2).

2. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2015:4) variabel ini sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang


60

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen (terikat) yaitu

Keputusan Pembelian (Y).

Gambar 3.1 Pengaruh Variabel Independen dan Dependen

Sumber : Data diolah peneliti

3.2.3 Definisi Operasional

Sugiyono (2012), definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang

akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional

menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan

konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan

replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran konstrak yang lebih baik.

Berdasarkan pengertian diatas maka definisi operasional mengenai respon

pengguna jalan terhadap peran Satuan Polisi Pamong Praja sebagai pengatur lalu

lintas dilihat dari tigas aspek, yaitu mendukung, netral, dan menolak.
61

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Persepsi Persepsi Harga adalah 1. Kesesuaian Harga Produk Likert

Harga sebuah proses dimana dengan Kualitas Produk

pelanggan menafsirkan 2. Keterjangkauan Harga

nilai harga dan atribut 3. Daya Saing harga

ke barang atau 4. kesesuaian harga dengan

pelayanan yang manfaat produksi

diinginkan. 5. Harga mempengaruhi daya

(Malik & Yaqoob, beli konsumen

2012) 6. Harga dapat mempengaruhi

konsumen dalam mengambil

keputusan

(Kotler & Amstrong, 2008)

Kualitas Kualitas Produk adalah 1. Kinerja Produk Likert

Produk kualitas produk adalah 2. Daya Tahan Produk

karakter yang dimiliki 3. Kesesuaian Terhadap

sebuah produk yang Spesifikasi

mempunyai kemampuan 4. Fitur yang ada di produk

untuk memenuhi 5. Realibilitas

kebutuhan pelanggan 6. Estetika

(Kotler & Amstrong, 7. Kesan Kualitas

2014) 8. Kemampuan Produk

(Tjiptono, 2008)
62

(Kotler & Amstrong, 2008)

Keputusan Keputusan pembelian 1. Pemillihan Produk Likert

Pembelian konsumen merupakan 2. Pemilihan Merek

tindakan individu yang 3. pemilihan penyalur

secara langsung atau 4. waktu pembelian

tidak langsung terlibat 5. jumlah pembelian

dalam usaha 6. metode pembayaran

memperoleh dan (Tjiptono, 2008)

menggunakan suatu

produk atau jasa yang

dibutuhkan

(Tjiptono, 2008)

Sumber : Data diolah peneliti

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012), menyatakan bahwa metode pengumpulan data merupakan

langkah yang palingutama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Penyusunan penelitian ini menggunakan metodologi

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Primer

Sugiyono (2012) mendefinisikan bahwa data primer adalah data yang

sumbernya langsung memberikan data kepada pengumpul data. Untuk

mendapatkan data primer yang digunakan dalam penelitian, metode yang

digunakan adalah sebagai berikut:


63

 Wawancara

Ratna (2010) mendefinisikan bahwa wawancara (interview)

adalah cara-cara untukk memperoleh data dengan berhadapan

langsung, bercakap-cakap, baik antara individu dengn individu

maupun individu dengan kelompok. Wawancara melibatkan dua

komponen, pewawancara yaitu peneliti itu sendiri dan orang

yang diwawancarai.

 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatuu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang berlangsung (Sukmadinata, 2011).

 Kuesioner

Kuesioner disebarkan di google docs bagi warga jakartapada

tanggal 15 Mei – 15 Juni 2017 yang berperan sebagai respond

dengan menggunakan skala pengukuran Likert. Menurut

Tehubijuluw dan Sugiarto (2014), skala likert merupakan skala

yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan responden

terhadap pernyataan berkaitan dengan keyakinannya teradap

sutu objek tertentu. Sebenarnya skala likert merupakan skala

ordinal, namun sering dimodifikasi dan diasumsikan sebagai

skala interval.

Dalam penyusunan angket ini skala likert dimodifikasi menjadi

4 alternatif pilihan jawaban dengan menghilangkan kategori

ragu-ragu. Hal ini dilakukan untuk mencegah responden netral


64

atau tidak memilih sehingga mengurangi banyaknya informasi

yang dapat dijaring dari responden. Hal ini sesuai dengan

pendapat dari Arikunto (2009) yang mengemukanan bahwa jika

peneliti berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima

alternatif karena responden cenderung memilih alternative yang

ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena

hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya.

Maka dari teori tersebut, peneliti dalam pembuatan kuesioner

akan menggunakan skala likert sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert

Keterangan Penilaian
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Setuju 3
Sangat Setuju 4
Sumber: Arikunto (2009)
2. Pengumpulan Data Sekunder

Sugiyono (2012) mendefinisikan bahwa data sekunder adalah data yang

sumbernya tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau dokumen. Untuk mendapatkan data

sekunder yang digunakan dalam penelitian, metode yang digunakan adalah

sebagai berikut:

 Studi pustaka

Penulis mendapatkan informasi dan masukan-masukan dengan

cara membaca buku, jurnal-jurnal dan artikel-artikel yang

berkaitan dengan penelitian ini.


65

3.2.5 Populasi dan Sampel

3.2.5.1 Populasi

Sugiyono (2012:P115), mendefinisikan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini merupakan konsumen yang pernah menggunakan

jasa transportasi taksi reguler Blue Bird di Jakarta.

3.2.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

seperti yag dijelaskan dalam buku Metode Penelitian oleh Sugiyono (2012:120).

Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi, kenyataan-kenyataan

yang diperoleh dari sampel itu harus dapat menggambarkan dalam populasi.

3.2.5.3 Ukuran Sampel

Teknik pengambilan data sampel ini biasanya didasarkan pada pertimbangan

tertentu, misalnya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sengga tidak dapat

mengambil sampel yang besar dan jauh. Penelitian ini menggunakan metode

purposive samplingyaitu non probability sample yang memiliki kriteria–kriteria

tertentu dalam menentukan sampel. Dalam buku Metode Penelitian oleh Sugiyono

(2012:126) menjelaskan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.


66

Kriteria–kriteria yang digunakan dalam memilih sampel penelitian ini adalah:

1. Pelanggan jasa transportasi taksi regular Blue Bird di Jakarta yang

menggunakan jasa taksi tersebut setidaknya dalam 6 bulan terakhir.

2. Sudah berumur minimal 17 tahun, karena dianggap sudah dapat menjadi

pembuat keputusan taksi apa yang akan dinaiki.

3. Bukan supir/karyawan dari salahsatu penyedia jasa transportasi taksi agar

informasi yang diberikan objektif.

Untuk menentukan berapa sampel yang dibutuhkan, maka digunakan

rumus Slovin (Sugiyono, 2013) yaitu sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditoleransi. Konstanta ( 0,1 atau 10% )

Jadi dapat disimpulkan:

9000
𝑛=
1 + 9000 (0,10)2

9000
𝑛=
91

𝑛 = 98,90

Jumlah responden yang diperoleh sebesar 98,90 atau dibulatkan menjadi 100

responden.
67

3.3 Metode Analisis

3.3.1 Tahapan Pengolahan Data

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat bantu

statistik, yaitu perangkat lunakSPSS (Statistical Product and Service Solutions).

Analisis data diawali dengan dua tahapan, yaitu uji validitas dan uji

reliabilitas.Kedua pengujian ini diterapkan terhadap butir-butir pertanyaan

kuesioner dengan menyebarkan 100 kuesioner untuk menentukan kelayakkan

kuesioner tersebut.Jika butir-butir pertanyaan kuesioner hasilnya valid dan

reliabel, maka kuesioner ini layak untuk digunakan. Namun jika ternyata hasilnya

tidak valid dan tidak reliabel maka kuesioner tersebut harus direvisi hingga semua

butir pertanyaan yang terdapat pada kuesioner tersebut valid dan reliabel.

Setelah memastikan kelayakkan kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini,

kemudian penulis memproses analisis data menggunakan metode regresi linier

sederhana pada software SPSS versi 22.

3.3.2 Uji Validitas

Aritonang (2007) menyatakan bahwa suatu instrumen dinyatakan valid bila

instrumen itu dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur oleh instrumen

itu. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur.

Formell & Lacker (dalam Aritonang 2007) menyatakan pengujian validitas

konvergen yang di koreksi dinyatakan valid apabila ≥ 0,2. Sebagai bentuk valid

maupun tidak, sehingga akan dibandingkan pada kolom Corrected item-Total

Correlation.

Uji Validitas :
68

r hitung > 0,2 VALID

r hitung < 0,2 Tidak VALID

Rumus Uji Validitas :

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Harga r xy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan.

Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu :

a. Ada tidaknya korelasi, ditunjukan oleh besarnya angka yang terdapat di


belakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka di

belakang koma, missal 0,0002, maka tidak dapat dianggap bahwa antara

variabel X dengan variabel Y ada korelasi, karena kalau toh ada, angkanya

terlalu kecil lalu diabaikan.

b. Arah korelasi, yaitu arah yang menunjukan kesejajaran antara nilai

variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari korelasi ini ditunjukan oleh
69

tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus (+), maka arah

korelasinya positif, sedang kalau minus (-) maka arah korelasinya negatif.

c. Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka yang menunjukan kuat dan

tidaknya, atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang

diukur korelasinya.

3.3.3 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2013) mendefinisikan bahwa instrument yang reliable adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Namun, instrument yang reliable belum tentu

valid. Sebagai contoh meteran yang putus di bagianujungnya,bila digunakan

berkali-kali akan menghasilkan data yang sama, akan tetapi tidak selalu valid.

Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang

terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Dalam analisis reliabilitas yang menggunakan SPSS, dimana

digunakan koefisien Alpha Cronbach, yang merupakan koefisien reliabilitas yang

paling seringdigunakan. Pernyataan yang reliable harus memiliki nilai Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,6 menurut Noor (2012).

1. Jika Cronbach’s Alpha ≥ 0,6 maka Cronbach’s Alpha acceptable

(dapat diterima), maka variable penelitian tersebut reliable.

2. Jika Cronbach’s Alpha < 0.6 maka Cronbach’s Alpha poor acceptable

(tidak dapat diterima), maka variable penelitian tersebut tidak reliable.


70

3.3.4 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi

yang dilakukan terbebas dari adanya gejala multikolinearitas, autokorelasi,

heterokedastisitas, dan normalitas data.

3.3.4.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variable dependent variable independent atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji normalitas data

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f

mengamsusikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi

ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal. Uji asumsi klasik pada

penelitian ini mengunakan uji P-Plot. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya, dengan dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


71

3.3.4.2 Uji Multikolinearitas

Ghozali (2009) mendefinisikan bahwa uji multikoliniearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable

independent. Jika terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinearitas.

Korelasi antar variable independent (r<0,8), lebih baik lagi kalau (r<0,5), semakin

kecil korelasi antar variable independent, makaakan semakin baik penelitian untuk

model regresi yang akan dilakukan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikoloniearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, akan tetapi secara individual variable-variabel independent banyak

yang tidak signifikan mempengaruhi variable dependent.

2. Menganalisis korelasi antara variable independent, jika antara variable

independent ada korelasi sangat tinggi (r>0,9) maka ini merupakan

indikasi adanya multikoloniearitas.

3. Multikoloniearitas dapat juga dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation

Factor), jika VIF<10 maka tingkat multikoloniearitas dapat ditoleransi

atau diterima.

3.3.4.3 Uji Autokorelasi

Ghozali (2009) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antarakesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka terdapat

problem autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin

Waston Test yang terdapat pada software SPSS. Jika nilai uji statistik Durbin
72

Watson berkisar antara 0-4, maka tidak terjadi autokorelasi diantara data

pengamatan (Uyanto 2009).

3.3.4.4 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2009), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.Ujiheteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan uji scatterplot. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika terdapat pola yang jelas serta titik-titik yang tidak menyebar

(memencar), maka terdapat heteroskedastisitas.

2. Jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y (memencar), maka tidak terdapat

heteroskedastisitas.

3.3.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Supriyanto (2009), koefisien determinasi = r² ,adalah besarnya pengaruh dari X

terhadap variasi (naik turunnya) Y kalau persamaanregresi Y=a+bX. Menurut

Sugiyono (2013), analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti, bila

peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variable

dependent, bila dua atau lebih variable independent sebagai faktor prediktor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi linier berganda

digunakan bila jumlah variable independent minimal 2, untuk menentukan

ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara beberapa variable

independent (X) terhadapvariable dependent (Y). formula untuk persamaan

regresi linier berganda adalah sebagai berikut :


73

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

X1 = Persepsi Harga

X2 = Kualitas Produk

a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2,....,Xn = 0)

b1 = Koefisien Variabel X1

b2 = Koefisien Variabel X2

3.3.5.2 Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variable bebas

berpengaruhterhadap variable terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu

uji t dan uji F.

3.3.5.2.1 Uji t (Uji Secara Parsial)

Sunyoto (2011) uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

yang signifikan antara variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y) secara

individu.

Menurut Sunyoto (2011, P64) terdapat kriteria pengujian :

1. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho tidak ditolak.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

Hipotesis untuk menguji pengaruh secara signifikan antara variable

independent terhadap variable dependent secara parsial :

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi persepi harga

terhadap keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue

Bird di Jakarta.
74

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari dimensi persepsi hargaterhadap

keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue Bird di

Jakarta.

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi Kualitas

produkterhadap keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi

Blue Bird di Jakarta.

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari dimensi Kualitas Produkterhadap

keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue Bird di

Jakarta.

3.3.5.2.2 Uji F (Uji secara Simultan)

Priyatno (2010) uji F digunakan untuk menguji pengaruh variable independent

secara bersama-sama,terhadap variable dependent.Menurut Danang Sunyoto

(2011, P64) terdapat kriteria pengujian :

1. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho tidak ditolak.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.

Hipotesis untuk menguji pengaruh secara signifikan antara variable independent

terhadap variable dependent secara bersama-sama (simultan) :

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi Persepsi

Hargadan Kualitas Produk secara bersama-sama terhadap keputusan

pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue Bird di Jakarta

Ha : paling sedikit ada 1 (satu) variable independent yang mempengaruhi

variable independent
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

4.1 Penyajian Data

Pelanggan akan memutuskan melakukan suatu pembelian apabila persepsi harga

dan kualitas produk yang ditwarkan oeh sebuah perusahaan dirasa bagus dan

sesuai yang diharapkan. Dan pelanggan akan kecewa, apabila sebaliknya yang

diharapkan tidak sesuai yang diharapkan.

Persepsi harga dan kualitas produk adalah variabel yang digunakan oleh peneliti

sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh persepsi

harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen terhadap jasa

transportasi taksi reguler blue bird di Jakarta.

Pada penelitian ini, penyajian data dilakukan untuk menjelaskan dan

menggambarkan berbagai karakteristik responden secara keseluruhan berdasarkan

gender, usia, pekerjaan, tingkat pendapatan perbulan,pendidikan terakhir, daerah

domisil dan jumlah penggunaan jasa transportasi taksi reguler blue bird di Jakarta.

Pembahasan ini, juga dilakukan untuk mengetahui sebaran jawaban responden

dan seberapa jauh variasi jawaban responden dari setiap variabel penelitian ini.

4.1.1 Karakteristik Responden

Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, bahwa responden dalam

penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Topik yang diteliti pada penelitian ini yakni pengaruh persepsi

76
77

harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen terhadap jasa

transportasi taksi reguler blue bird di Jakarta. Setiap responden yang terdapat

didalam penelitian ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

4.1.1.1 Gender

Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Gender Responden

Sumber : Data Diolah oleh peneliti

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki 58

Perempuan 42

Total 100

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil olah data, dapat dijelaskan bahwa dari segi jenis kelamin

dengan total responden 100 orang, terdapat 42 responden berjenis kelamin laki-

laki, dan 58 responden berjenis kelamin perempuan.


78

4.1.1.2 Usia

Gambar 4.2 Grafik Responden Berdasarkan Usia Responden

Sumber : Data Diolah oleh peneliti

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia Responden

Umur Jumlah

17-20 tahun 20

20-39 tahun 59

40-59 tahun 14

50 tahun ke atas 7

Total 100

Sumber : data diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil olah data, dapat dijelaskan bahwa dari segi umur dengan total

responden 100 orang, terdapat 20 responden dengan umur 17-20 tahun, 59

responden dengan umur 20-39 tahun, 14 responden dengan umur 40-59 tahun,

dan 7 responden dengan umur 50 tahun keatas.


79

4.1.1.3 Jenis Pekerjaan

Gambar 4.3 Grafik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah

Pegawai Negeri 11

Pegawai Swasta 37

Wirausaha 16

Pelajar / Mahasiswa 35

Lainnya 1

Total 100

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil olah data, terlihat bahwa terdapat 11 responden yang berprofesi

sebagai pegawai negeri, 37 responden berprofesi sebagai pegawai swasta, 16

responden berprofesi sebagai wirausaha, 35 responden berprofesi sebagai pelajar /

mahasiswa, dan 1 responden yang berprofesi selain pegawai negeri, pegawai

swasta, wirausaha, dan pelajar / mahasiwa.


80

4.1.1.4 Tingkat Pendapatan Perbulan

Gambar 4.4 Grafik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Range Pendapatan

Range Pendapatan Jumlah

< 5.000.000 52

5.000.000-8.000.000 24

8.000.000-10.000.000 11

> 10.000.000 13

Total 100

Sumber : data diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil olah data, terlihat bahwa terdapat 52 responden yang memiliki

pendapatan < 5.000.000, 24 responden yang memiliki pendapatan 5.000.000 -

8.000.000, 11 responden yang memiliki pendapatan 8.000.000 - 10.000.000, 13

responden yang memiliki pendapatan > 10.000.000.


81

4.1.1.5 Pendidikan Terakhir

Gambar 4.5 Grafik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah

SD 4

SMP 4

SMA 44

D3 20

D4 / S1 20

S2 8

S3 0

Total 100

Sumber : data diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil olah data, terlihat bahwa terdapat 4 responden yang pendidikan

terakhirnya adalah SD, 4 responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMP, 44

responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMA, 20 responden yang

pendidikan terakhirnya adalah D3, 20 responden yang pendidikan terakhirnya


82

adalah D4 / S1, 8 responden yang pendidikan terakhirnya adalah S2, dan 0

responden yang pendidikan terakhirnya adalah S3.

4.1.1.6 Daerah Domisili

Gambar 4.6 Grafik Responden Berdasarkan Daerah Domisili

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Daerah Domisili

Range Pendapatan Jumlah

Jakarta 100

Daerah Lainnya 0

Total 100

Sumber : data diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil olah data, terlihat bahwa terdapat 100 responden yang domisili

daerahnya di wilayah Jakarta.


83

4.2 Analisis Data dan Interpretasi

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1.1 Uji Validitas

Menurut Formell & Lacker (dalam Aritonang 2007), pengujian validitas

konvergen yang di koreksi dinyatakan valid apabila ≥ 0,2. Sebagai bentuk valid

maupun tidak, sehingga akan dibandingkan pada kolom Corrected item-Total

Correlation.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Harga

Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,640 ≥ 0,20 VALID

2 0,695 ≥ 0,20 VALID

3 0,607 ≥ 0,20 VALID

4 0,780 ≥ 0,20 VALID

5 0,728 ≥ 0,20 VALID

6 0,520 ≥ 0,20 VALID

Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22

Dari table diats dapat dilihat bahwa semua pernyataan yang dimiliki variable X1

(Persepsi Harga)dinyatakan valid, karena bisa dilihat dari Sig. (2-tailed) dari

keenam pernyataan tersebut lebih kecil (<) dari 0,02.


84

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,627 ≥ 0,20 VALID

2 0,820 ≥ 0,20 VALID

3 0,658 ≥ 0,20 VALID

4 0,746 ≥ 0,20 VALID

5 0,725 ≥ 0,20 VALID

6 0,633 ≥ 0,20 VALID

7 0,677 ≥ 0,20 VALID

8 0,688 ≥ 0,20 VALID

Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22

Dari table diatas dapat dilihat bahwa semua pernyataan yang dimiliki variable X2

(Persepsi Harga)dinyatakan valid, karena bisa dilihat dari Sig. (2-tailed) dari

keenam pernyataan tersebut lebih kecil (<) dari 0,02.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,611 ≥ 0,20 VALID

2 0,451 ≥ 0,20 VALID

3 0,568 ≥ 0,20 VALID

4 0,251 ≥ 0,20 VALID

5 0,557 ≥ 0,20 VALID

6 0,577 ≥ 0,20 VALID

Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22


85

Dari table diatas dapat dilihat bahwa semua pernyataan yang dimiliki variable

Y(Keputusan Pembelian) dinyatakan valid, karena bisa dilihat dari Sig. (2-tailed)

dari keenam pernyataan tersebut lebih kecil (<) dari 0,02.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Dalam analisis reliabilitas yang menggunakan SPSS, dimana digunakan koefisien

Alpha Cronbach, yang merupakan koefisien reliabilitas yang paling

seringdigunakan. Pernyataan yang reliable harus memiliki nilai Alpha Cronbach

lebih besar dari 0,6 menurut Noor (2012).

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Harga

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,768 6

Sumber : Data diolah penelitimenggunakan spss v 22

Dari table 4.10 nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,768. Berarti Cronbach’s Alpha

lebih besar (>) dari 0,6 yang membuktikkan jika ketiga pernyataan pada variable

X4 (Responsiveness) adalah reliable.

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,887 8

Sumber : Data diolah penelitimenggunakan spss v 22


86

Dari table 4.11 nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,887. Berarti Cronbach’s Alpha

lebih besar (>) dari 0,6 yang membuktikkan jika ketiga pernyataan pada variable

X4 (Responsiveness) adalah reliable.

Tabel 4.12 Hasil Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,757 6

Sumber : Data diolah penelitimenggunakan spss v 22

Dari table 4.12 nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,757. Berarti Cronbach’s Alpha

lebih besar (>) dari 0,6 yang membuktikkan jika ketiga pernyataan pada variable

X4 (Responsiveness) adalah reliable.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi

yang dilakukan terbebas dari adanya gejala multikolinearitas, autokorelasi,

heterokedastisitas, dan normalitas data.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variable dependent variable independent atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Uji asumsi klasik pada penelitian ini mengunakan uji P-Plot.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
87

pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya, dengan dasar pengambilan keputusan :

3. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

4. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.7 Uji Normalitas

Sumber : Data diolah oleh peneliti menggunakan spss v 22

Berdasarkan hasil output SPSS di atas kita dapat melihat grafik plot. Dimana

gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.


88

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2009: P95-96) uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable independent. Jika

terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinearitas. Korelasi antar variable

independent (r<0,8), lebih baik lagi kalau (r<0,5), semakin kecil korelasi antar

variable independent, makaakan semakin baik penelitian untuk model regresi

yang akan dilakukan.

Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Persepsi Harga ,614 1,630

Kualitas Produk ,614 1,630

a. Dependent Variable: Keputusan Pembeiian


Sumber : Data diolah penelitimenggunakan spss v 22

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas

antar variable bebas karena nilai VIF pada variable Persepsi Harga dan Kualitas

Produkbernilai <10. Dimana, angka VIF dari variabel Persepsi Hargasebesar

1.630 dan variabel kualitas produksebesar 1.630.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Deteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston Test yang

terdapat pada software SPSS. Jika nilai uji statistik Durbin Watson berkisar antara

0-4, maka tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan (Uyanto: 2009:

P248).
89

Tabel 4.14 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,617a ,381 ,368 ,39568 1,767

a. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga


b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22

Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya problem

autokorelasi diantara data pengamatan , karena dapat dilihat dari nilai Durbin-

Watson Test , bahwa nilai uji statistic pada Durbin-Watson masih berkisar

diantara 0-4, yakni sebesar 1.767.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadiheteroskedastisitas.Ujiheteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan uji scatterplot. Dasar pengambilan keputusan :

3. Jika terdapat pola yang jelas serta titik-titik yang tidak menyebar

(memencar), maka terdapat heteroskedastisitas.

4. Jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y (memencar), maka tidak terdapat

heteroskedastisitas.
90

Gambar 4.8 Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah penelitimenggunakan spss v 22

Berdasarkan hasil gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya

heteroskedastisitas karena titik-titik yang ada, menyebar secara acak tanpa adanya

pola yang jelas.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variable dependent, bila dua atau

lebih variable independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Jadi analisis regresi linier berganda digunakan bila jumlah variable

independent minimal 2, untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh

yang terjadi antara beberapa variable independent (X) terhadap variable

dependent (Y). formula untuk persamaan regresi linier berganda adalah sebagai

berikut :
91

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ei

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

X1 = Persepsi Harga

X2 = Kualitas Produk

a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2,....,Xn = 0)

b1 = Koefisien Variabel X1

b2 = Koefisien Variabel X2

Tabel 4.15 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,039 ,268 3,873 ,000

Persepsi_Harga ,121 ,089 ,139 1,360 ,177

kualitas_Produk ,543 ,106 ,521 5,114 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22

Berdasarkan hasil table diatas, maka terdapatlah persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

= 1.039 + 0.121x1 + 0.543x2

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

- Konstanta sebesar 1.039, artinya jika x1, x2, x3, x4, x5 nilainya adalah 0,

maka angka keputusan pembelian bernilai 1.039.


92

- Koefisien regresi variable x1 sebesar 0.121, artinya jika variable

independen lain nilainya tetap dan x1 mengalami kenaikan 1 satuan, maka

keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.121.

- Koefisien regresi variable x2 sebesar 0.543, artinya jika variable

independen lain nilainya tetap dan x2 mengalami kenaikan 1 satuan, maka

keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0.543.

4.2.3.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel. Koefisien determinasi ini digunkan karena

dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam variabel dependen. Semakin

tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Niali R2 yang kecil berarti kempuan

variabel-variabel indepnden dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan

variasi variabel dependen.

Tabel 4.16 Konfisien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,617a ,381 ,368 ,39568 1,767

a. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga


b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22


93

Dari hasil output spss tersebut dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi atau

R Square sebesar 0,381 atau 38,1%. Hal ini menunjukan bahwa variabel yang

diteliti (persepi Harga dan kualitas produk) memberikan pengaruh terhadap

keputusan pembelian sebesar 38,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel

yang tidak diteliti (variabel pengganggu).

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variable bebas

berpengaruhterhadap variable terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu

uji t dan uji F.

4.2.4.1 Uji t (Secara Parsial)

Tabel 4.17 Hasil Uji t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,039 ,268 3,873 ,000

Persepsi_Harga ,121 ,089 ,139 1,360 ,177

kualitas_Produk ,543 ,106 ,521 5,114 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22

Menurut Sunyoto (2011, P65) uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh yang signifikan antara variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y)

secara individu.
94

Menurut Sunyoto (2011, P64) terdapat kriteria pengujian :

3. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho tidak ditolak.

4. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi persepi harga

terhadap keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue

Bird di Jakarta.

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari dimensi persepsi hargaterhadap

keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue Bird di

Jakarta.

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi Kualitas

produkterhadap keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi

Blue Bird di Jakarta.

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari dimensi Kualitas Produk terhadap

keputusan pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue Bird di

Jakarta.

Berdasarkan hasil table di atas, dapat disimpulkan bahwa pada pengujian hipotesis

dimensi Kualitas Produk adalah Ho ditolak. Artinya, variable bebas tersebut

memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Dan untuk dimensi Persepsi

Hargaadalah Ho diterima, artinya variable tersebut tidak memiliki pengaruh

terhadap keputusan pembelian.

Karena, berdasarkan hasil pada table diatas telah diketahui adanya pengaruh

kualitas layanan dari dimensi Kualitas Produksecara signifikan sebesar 0.000 <

0.05. serta tidak terdapatnya pengaruh kualitas layanan dari dimensi persepsi

hargasecara signifikan sebesar 0.177 > 0.05. Variabel independen dianggap


95

berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen jika nilai t-sig < 0.05

atau bisa dikatakan Ho ditolak.

4.2.4.2 Uji f (Secara Simultan)

Priyatno (2010:P83) mengungkapkan bahwa uji F digunakan untuk menguji

pengaruh variable independent secara bersama-sama,terhadap variable

dependent.Menurut Danang Sunyoto (2011, P64) terdapat kriteria pengujian :

3. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho tidak ditolak.

4. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.

Hipotesis untuk menguji pengaruh secara signifikan antara variable independent

terhadap variable dependent secara bersama-sama (simultan) :

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi Persepsi

Hargadan Kualitas Produk secara bersama-sama terhadap keputusan

pembelian penggunaan jasa transportasi taksi Blue Bird di Jakarta

Ha : paling sedikit ada 1 (satu) variable independent yang mempengaruhi

variable independent.

Tabel 4.18 Hasil Uji f

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9,353 2 4,676 29,869 ,000b

Residual 15,187 97 ,157

Total 24,539 99

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


b. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga

Sumber : Data diolah peneliti menggunakan spss v 22


96

Berdasarkan hasil table diatas, f-sig adalah 0,000, yang dapat disimpulkan berarti

Ho ditolak atau paling sedikit ada 1 (satu) variable independent yang

mempengaruhi variable independent.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Berdasarkan analisis yang dilakukan menyatakan bahwa persepsi harga bukan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian secara

signifikat. Dikarenakan data yang dijadikan dasar penelitian ini dapat dilihat

bahwa hubungan antara persepsi harga dengan keputusan pembelian tidak terlalu

mempengaruhi. Artinya konsumen lebih menilai dari faktor lain untuk

penggunaan jasa transportasi transportasi Blue Bird

4.3.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Berdasarkan analisis yang dilakukan menyatakan bahwa kualitas produk

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian secara

signifikat. Dikarenakan data yang dijadikan dasar penelitian ini dapat dilihat

bahwa hubungan antara persepsi harga dengan keputusan pembelian sangat

berpengaruh. Artinya konsumen menilai dari faktor kualitas produk dari berbagai

faktor untuk penggunaan jasa transportasi transportasi Blue Bird


97

4.4 Hasil Kuesioner

4.4.1 Persepsi Harga

Tabel 4.19 Tabel Hasil Kuesioner Persepsi Harga

No Indikator Sangat Tidak Setuju Sangat Total


Tidak Setuju Setuju
Setuju
1 Kesesuaian harga prdouk 6 8 55 31 100
dengan kualitas produk
2 Keterjangkauan harga 5 34 38 23 100
3 Daya saing harga 4 18 56 22 100
4 Kesesuaian Harga dengan 4 23 47 26 100
manfaat produksi
5 Harga mempengaruhi daya beli 5 22 50 23 100
konsumen
6 Harga dapat mempengaruhi 4 16 39 41 100
konsumen dalam mengambil
keputusan
Total 28 121 285 166 600
sumber : Data diolah Peneliti

4.4.2 Kualitas Produk

Tabel 4.20 Tabel Hasil Kuesioner Kualitas Produk

No Indikator Sangat Tidak Setuju Sangat Total


Tidak Setuju Setuju
Setuju
1 Kinerja Produk 1 8 58 33 100
2 Daya Tahan Produk 1 20 52 27 100
3 Kesesuaian Terhadap 1 13 58 28 100
Spesifikasi
4 Fitur yang Ada di Produk 3 17 58 22 100
98

5 Realibilitas 0 15 55 30 100
6 Estetika 1 16 59 24 100
7 Kesan Kualitas 0 16 52 32 100
8 Kemampuan Produk 2 15 57 26 100
Total 9 120 449 222 800
sumber : Data diolah Peneliti

4.4.3 Keputusan Pembelian

Tabel 4.21 Tabel Hasil Kuesioner Keputusan Pembelian

No Indikator Sangat Tidak Setuju Sangat Total


Tidak Setuju Setuju
Setuju
1 Pemilihan Produk 2 21 51 26 100
2 Pemilihan Merek 0 13 51 36 100
3 Pemilihan Penyalur 3 17 44 36 100
4 Waktu Pembelian 1 18 47 34 100
5 Jumlah Pembelian 8 23 33 36 100
6 Metode Pembayaran 3 18 50 29 100
Total 17 110 276 197 600
sumber : Data diolah Peneliti
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai Pengaruh Persepsi Harga dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian konsumen untuk Jasa Transportasi Taksi Reguler Blue Bird

di Jakarta, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

 Berdasarkan dari Uji-t (Uji Parsial) yang peneliti lakukan terhadap

variable X1 yaitu Persepsi Harga, dengan nilai signifikansi 0.177 > 0.05,

sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan Ho diterima, yang artinya

variable X1 yaitu persepsi harga tidakmemiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Keputusan Pembelian konsumen untuk Jasa Transportasi Taksi

Reguler Blue Bird di Jakarta dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05.

 Berdasarkan dari Uji-t (Uji Parsial) yang peneliti lakukan terhadap

variable X2 yaitu Kualitas Produk, dengan nilai signifikansi 0.000 > 0.05,

sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan Ho ditolak, yang artinya

variable X2 yaitu Kualitas Produkmemiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Keputusan Pembelian konsumen untuk Jasa Transportasi Taksi

Reguler Blue Bird di Jakarta dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05.

 Berdasarkan dari Uji-F (Uji Simultan) yang peneliti lakukan, dapat dilihat

dari hasil table 4.20 dengan nilai F-Sig sebesar 0.000 < 0.05, sehingga

penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Ho ditolak, yang artinya paling

sedikit ada 1 variabel X yang mempengaruhi variable Y secara signifikan

99
100

dari variable Persepsi Harga dan Kualitas Produk secara bersama-sama

terhadap Keputusan Pembelian konsumen untuk Jasa Transportasi Taksi

Reguler Blue Bird di Jakarta dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Jasa

Transportasi Blue Bird Jakarta adalah sebagai berikut :

 Persepsi Harga

1. Diberlakukannya sistem fix price (harga yang tetap) untuk setiap

tujuan yang diinginkan konsumen, agar konsumen merasa nyaman

dengan ditetapkan fix price serta konsumen tidak perlu merasa

khawatir dengan berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk

membayar harga perjalanan dari suatu tempat ke tempat tujuan

yang harga tersebut dihitung oleh harga yang diatur dalam mesin

argo. Dengan diberlakukannya fix price tersebur maka penulis

yakin bahwa jasa transportasi taksi reguler Blue Bird bisa kembali

bersaing dengan jasa transportasi lainnya yang juga termasuk jasi

transportasi taksi online.

2. Mestandarkan harga minimum perjalanan yang lebih murah sesuai

dengan kondisi perekonomian masyarakat sekitar, agar dapat kesan

yang murah dari masyarakat bagi jasa transportasi taksi reguler

yang saat ini masih dianggap terlalu mahal untuk digunakan jasa

transportasi nya dibandingkan jasa transportasi lain.


101

 Kualitas Produk

1. Agar kualitas produk dari taksi reguler blue bird ini dapat

ditingkatkan performa dari mobil taksi tersebut, agar dapat

menunjang bagi para konsumen untuk mau menggunakan jasa

transportasi dari taksi reguler Blue Bird.

2. Dibuatkannya suatu inovasi terobosan terbaru seperti wifi maupun

televisi mini didalam mobil taksi reguler, yang dapat menarik

minat para konsumen untuk menggunakan jasa transportasi taksi

reguler.

3. Diberlakukannya keamanan yang sangat ketat baik dari keamanan

dari mobil taksi reguler maupun dari supir itu sendiri. Agar

terjaminnya keamanan bagi para konsumen yang menggunakan

jasa transportasi taksi reguler Blue Bird.


DAFTAR PUSTAKA

Allen, N.J. and Meyer J.P. 2009. The Measurement and Antecendents of

Affective, Continuance and Normative Commitment to The Organization,

Journal of Occupational Psychology.

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV.

Alfabeta.

Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :

Penerbit Alfabeta.

Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Diputra, Yudha Bagja. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan

Penetapan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen pada Hotel Arwana di

Jakarta. Skripsi sarjana pada FE UNNES Semarang : tidak diterbitkan.

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “.

Semarang : UNDIP.

Guntur, Effendi M. 2010. Transformasi Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Sagung Seto.

Harini. 2008. Makroekonomi Pengantar.Jakarta : PT GramediaPustaka Utama.

Hawkins, Del I., dan David L. Mothersbaugh. 2009. Consumer Behavior.

Building Marketing Strategy, Eleveneth Edition. New York : McGraw

Hill International Edition.

102
103

Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung :

Alfabeta.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsipPemasaran. Edisi13. Jilid

1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13.

Jakarta : PT Indeks Gramedia.

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2012. Marketing Management. Fourteenth


Global Edition. United State of America : Pearson Education.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2010. Principles of Marketing (Edisi 13).
United States of America: Pearson.
Kotler, Phillips dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1

dan 2.Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Lee, Simon, Abdou Illia, dan Assion Lawson-Body. 2011. Perceived Price of

Dynamic Pricing.

M. Guntur, Effendi. 2010. Transformasi Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Sagung Seto.

Malik, & Yaqoob, & Aslam. 2012. The Impact of Price Perception, Service

Quality, And Brand Image On Custumer Loyalty (Study Of Hospitality

Industry In Pakistan Interdisciplinary, Journal Of Contempory Research

In Business.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Pitana, I. Gede dan Putu G. Gayatri. 2009. Sosial Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham analisa statistik data dengan SPSS. Yogyakarta :

Mediakom.
104

Rahma, Talitha, et.al. 2012. “Hubungan Antara Kualitas layanan Dan Harga

Dengan Kepuasan Konsumen Online Shopping Pada Mahasiswi

Unversitas Surabaya”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu

Sosial Humaniora Pada Umumnya Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Saladin, Djaslim. 2012. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan

Pelaksanaan, Unsur-unsur Pemasaran, CV. Linda Karya, Bandung.

Schiffman, L, G. dan, L. L. Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Kedua.

Jakarta : PT Indeks Gramedia.

Schiffman, L, G. dan, L. L. Kanuk. 2009. Persepsi kualitas, Consumer Behavior.

New Jersey: Perason Prestice Hall.

Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen :Konsep dan Impilikasi Untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana.

Sugiyono & Agus Susanto. 2015. Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel. CV.

Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remana Rosdakarya.

Sunyoto, Suyanto 2011. Analisis regresi untuk uji hipotesis, Yogyakarta. Caps
105

Supriyanto. 2009. Metodelogi Riset Bisnis, Jakarta: PT Indeks.

Tehubijuluw dan Sugiarto. 2014. Metode Penelitian: Cara Mudah Membuat

Makala, skrips, tesis, dan disertasi. Jakarta : Matana Bina Utama.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta : Andi.

Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel. Jakarta : Salemba Empat.

Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisi Data dengan SPSS. Yogyakarta :

Graha Ilmu.
106

Sumber Internet

Jakarta Open Data. 2 Februari 2017. "Daftar taksi reguler yang ada di DKI

Jakarta."

[http://data.jakarta.go.id/dataset/data-taksi-reguler-dan-taksi-eksekutif-dki-

jakarta/resource/44d9f091-5126-4d48-9213-a749f6945c73]

Kumparan. 2 Februari 2017. "Penurunan Laba dari taksi Blue Bird."

[https://kumparan.com/wiji-nurhayat/kinerja-keuangan-blue-bird-dan-express-

anjlok-akibat-taksi-online]

Blue Bird Gorup. 4 April 2017. "Tentang perusahaan PT Blue Bird Group,

TBK."

[http://www.bluebirdgroup.com/id/tentang-kami]

Blue Bird Group. 5 April 2017. "Struktur Organisasi perusahaan PT Blue Bird

Group, TBK."

[http://www.bluebirdgroup.com/id/investor-relations/struktur-organisasi]

Blue Bird Group. 5 April 2017. "Struktur Bagian Perusahaan PT Blue Bird

Group, TBK."

[http://www.bluebirdgroup.com/id/investor-relations/struktur-grup-perusahaan]
RIWAYAT HIDUP

Nama : Steven Suwandi Antoni


NIM : 19130027
Tempat / Tanggal Lahir : Tangerang / 11 April 1995
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Jl Jend Sudirman, Manggar, Belitung
Nomor Telpon : 0859-4544-3422

Riwayat Pendidikan

2013 - 2017 Universitas Bunda Mulia, Ancol


2010 - 2013 SMA Negeri 1 Manggar
2007 - 2010 SMP Negeri 1 Manggar
2001 – 2007 SD Negeri 14 Manggar

107
Lampiran – Lampiran

Lampiran 1 : Kuesioner

KUISIONER PENELITIAN TENTANG PENGARUH PERSEPSI HARGA


DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN UNTUK JASA TRANSPORTASI TAKSI REGULER BLUE
BIRD DI JAKARTA
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Bapak/Ibu yang terhormat,
Perkenalkan nama saya Steven Suwandi Antoni, mahasiswa jurusan Hospitality &
Tourism di Universitas Bunda Mulia, Jakarta. Saat ini saya sedang menyusun
skripsi dalam rangka salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata 1 (S1).

Dengan ini saya mengharapkan bantuan berupa kesediaan bapak/ibu, agar kiranya
dapat mengisi kuesioner ini dalam rangka pelaksanaan penelitian mengenai
"Pengaruh Persepsi Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Untuk Jasa Transportasi Taksi Reguler Blue Bird di Jakarta".

Kuesioner ini digunakan untuk kepentingan ilmiah, informasi yang diberikan oleh
bapak/ibu sebagai responden akan sangat membantu dalam penyusunan skripsi.

Kuesioner ini mempunyai 4 halaman yang diharuskan untuk diisi oleh karena itu
permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi bapak/ibu dapat meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Dengan ini saya ucapkan terima kasih.


I. Pertanyaan Demografi
Berilah tanda silang (X), untuk jawaban yang sesuai:
1. Gender : a. Laki-Laki b. Perempuan

2. Umur : a. 17-20 Tahun c. 40-59 Tahun


b. 20-39 Tahun d. 69 Tahun ke atas
3. Pekerjaan : a. Pegawai Negeri d. Pelajar/ Mahasiswa
b. Pegawai Swasta e. Lainnya
c. Wirausaha

4. Tingkat Pendapatan per bulan?


a. < Rp 5.000.000,-
b. Rp 5.000.000,- s/d Rp 8.000.000,-
c. Rp 8.000.000,- s/d Rp 10.000.000,-
d. > Rp 10.000.000,-

5. Apa pendidikan terakhir anda?


a. SD b. SMP c. SMA d. D3
e. D4/S1 f. S2 g. S3

6. Apakah anda sudah pernah menggunakan jasa transportasi taksi reguler


Blue Bird?
a. sudah b. Belum

7. Jika jawabannya (sudah), Sudah berapa kali anda menggunakan jasa


transportasi taksi reguler Blue Bird?
a. Baru pertama kali c. 4-5 kali
b. 2-3 kali d. 6 atau lebih

8. Dimana anda berdomisili?


a. Jakarta c. Bekasi e. Daerah lainnya
b. Tanggerang d. Bogor
II. Daftar Pertanyaan
Berilah tanda (X) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya, dimana ada empat alternatif jawaban, yaitu:

Keterangan Penilaian
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Setuju 3
Sangat Setuju 4

Persepsi Harga (X1)

No Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

Harga argo taksi reguler Blue Bird sesuai dengan kualitas mobil
1
taksi Blue Bird

2 Harga argo taksi reguler Blue Bird terbilang ekonomis

Harga argo taksi reguler Blue Bird kompetitif dengan taksi


3
reguler lainnya

Harga argo taksi reguler Blue Bird sesuai dengan manfaat yang
4
saya harapkan

Harga argo taksi reguler Blue Bird yang diberikan sesuai dengan
5
kemampuan saya

Harga merupakan peranan penting bagi saya dalam membeli


6
suatu produk
Kualitas Produk (X2)

NO Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

1 Taksi Reguler Blue Bird mempunyai kinerja yang baik

Kondisi mobil taksi reguler Blue Bird sangat baik dalam


2
memberikan pelayanan bagi saya

Taksi reguler Blue Bird memberikan keselamatan dan


3
kenyamanan bagi saya

Mobil taksi reguler Blue Bird mempunyai fasilitas yang


4
dibutuhkan dalam pelayanan jasa transportasi

Mobil taksi reguler Blue Bird berfungsi dengan baik dalam


5
memberikan pelayanan transportasi

mobil taksi reguler Blue Bird mempunyai penampilan yang


6
baik

Taksi reguler Blue Bird memiliki kesan kualitas jasa


7
transportasi yang baik bagi saya

Taksi Reguler Blue Bird memiiki pelayanan yang memuaskan


8
bagi saya
Keputusan Pembelian (Y)

No Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

Saya menggunakan taksi reguler blue bird karena produk


1
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan saya

Saya menggunakan taksi reguler blue bird karena brand blue


2
bird memiliki image yang baik

Saya dapat dengan mudah dimanapun untuk menggunakan


3
jasa transportas Taksi reguler Blue bird

Saya dapat dengan mudah kapanpun untuk mendapatkan


4
penggunaan taksi blue bird

Saya sering menggunakan jasa transportasi taksi reguler blue


5
bird

Taksi reguler blue bird menyediakan berbagai cara untuk


6
metode pembayaran bagi saya
Lampiran 2 : Hasil Kuesioner

Persepsi Harga (X1)

x1- x1- x1- x1- x1- x1-


no
1 2 3 4 5 6 Total X1
1 2 2 3 2 3 4 16
2 4 2 3 4 3 4 20
3 3 2 2 2 3 4 16
4 2 2 2 2 2 3 13
5 4 3 2 4 3 4 20
6 4 2 3 4 3 4 20
7 3 2 3 2 2 4 16
8 4 3 4 3 2 4 20
9 3 3 3 3 3 4 19
10 4 3 4 3 3 4 21
11 3 3 3 3 3 3 18
12 4 1 1 2 1 4 13
13 3 3 3 3 3 3 18
14 4 4 4 3 4 3 22
15 3 3 4 3 3 4 20
16 1 2 2 2 1 4 12
17 3 2 2 2 2 4 15
18 4 2 3 4 4 2 19
19 3 3 3 3 3 4 19
20 3 2 2 3 2 3 15
21 2 2 2 1 2 2 11
22 3 2 3 3 3 4 18
23 3 2 3 2 2 2 14
24 2 2 2 2 1 4 13
25 3 3 2 3 3 4 18
26 3 2 2 3 3 4 17
27 3 4 3 4 3 4 21
28 3 2 3 2 3 2 15
29 4 4 4 4 4 3 23
30 3 2 3 3 3 4 18
31 4 3 2 3 3 4 19
32 3 2 3 2 2 4 16
33 3 2 3 3 2 4 17
34 3 3 4 3 2 1 16
35 3 2 3 4 2 3 17
36 4 2 1 2 4 3 16
37 3 3 3 3 3 4 19
38 4 2 3 3 3 3 18
39 4 2 3 3 3 3 18
40 1 1 2 1 2 4 11
41 1 1 1 1 1 1 6
42 3 2 2 3 2 3 15
43 3 4 3 4 4 4 22
44 4 4 4 4 4 4 24
45 1 1 1 1 1 1 6
46 3 3 3 3 3 3 18
47 3 3 3 3 2 3 17
48 3 3 3 2 3 3 17
49 3 3 3 3 3 2 17
50 3 3 3 3 3 3 18
51 3 3 3 3 3 3 18
52 3 2 3 2 3 1 14
53 4 4 4 4 4 4 24
54 3 3 3 3 3 3 18
55 3 3 3 2 3 2 16
56 1 2 3 4 3 2 15
57 4 4 4 4 4 4 24
58 3 3 3 3 3 3 18
59 3 2 3 2 3 2 15
60 3 2 3 2 3 3 16
61 1 2 3 4 3 3 16
62 4 4 4 4 4 4 24
63 4 3 4 3 4 3 21
64 4 3 3 3 4 3 20
65 4 4 4 3 3 4 22
66 3 4 4 4 4 3 22
67 3 3 3 3 3 3 18
68 4 4 3 4 4 3 22
69 3 4 4 3 4 3 21
70 4 3 4 3 4 3 21
71 3 3 3 4 4 4 21
72 2 3 3 2 4 3 17
73 2 2 3 3 3 3 16
74 2 3 4 3 2 3 17
75 4 4 3 3 4 4 22
76 4 4 3 4 3 2 20
77 3 2 3 3 2 4 17
78 3 3 4 3 3 4 20
79 3 3 3 4 3 3 19
80 4 3 3 3 2 3 18
81 3 4 3 4 3 4 21
82 3 3 3 3 4 4 20
83 4 3 4 3 4 3 21
84 4 4 4 4 3 3 22
85 4 3 2 3 4 3 19
86 4 3 3 3 2 2 17
87 3 3 3 3 2 3 17
88 3 4 3 4 3 2 19
89 3 4 3 4 3 4 21
90 3 2 2 2 2 2 13
91 3 2 2 2 3 2 14
92 3 2 2 2 3 2 14
93 4 4 4 3 4 4 23
94 3 4 3 4 3 3 20
95 3 3 3 4 4 3 20
96 3 4 4 2 2 3 18
97 4 3 4 2 3 2 18
98 3 4 3 3 3 2 18
99 3 4 3 4 3 4 21
100 2 1 2 3 2 4 14
Kualitas Produk (X2)

x2- x2- x2- x2- x2- x2- x2- x2-


no
1 2 3 4 5 6 7 8 Total X2
1 3 3 3 3 3 3 3 3 24
2 4 3 3 3 3 3 4 3 26
3 3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 2 2 3 3 2 3 2 2 19
5 2 3 4 3 4 3 4 3 26
6 4 3 3 3 4 4 4 3 28
7 3 3 2 2 2 3 2 2 19
8 3 3 4 3 3 3 2 3 24
9 4 4 3 4 4 4 4 3 30
10 3 3 3 3 3 3 3 3 24
11 2 2 2 2 2 2 2 2 16
12 3 4 3 3 4 3 3 3 26
13 4 4 4 3 3 3 3 3 27
14 4 4 3 3 4 4 3 3 28
15 4 4 3 4 3 3 3 4 28
16 3 3 3 1 2 2 2 3 19
17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
18 3 2 2 3 3 3 3 3 22
19 3 3 3 3 3 3 3 3 24
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24
21 1 2 2 2 3 3 3 3 19
22 3 3 3 3 4 4 4 4 28
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24
24 3 3 3 3 3 2 2 3 22
25 3 3 3 3 3 3 3 3 24
26 3 2 3 1 2 3 2 2 18
27 4 4 3 3 4 4 3 2 27
28 3 2 3 2 3 2 3 2 20
29 4 4 4 4 4 4 4 4 32
30 3 4 4 3 3 4 4 4 29
31 4 3 3 3 3 3 3 3 25
32 3 2 3 2 2 3 2 2 19
33 3 3 3 3 3 3 3 3 24
34 2 1 3 2 2 2 4 1 17
35 4 3 2 2 3 4 4 2 24
36 3 2 1 3 3 4 2 1 19
37 3 3 3 3 3 3 3 3 24
38 3 3 3 3 3 3 4 4 26
39 4 4 3 4 3 3 3 4 28
40 2 2 2 3 3 3 2 2 19
41 2 2 2 2 2 2 2 3 17
42 3 3 3 2 2 1 2 3 19
43 4 4 4 4 4 4 4 4 32
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 3 2 3 2 3 2 3 2 20
46 3 3 3 3 3 3 3 3 24
47 3 3 3 3 2 3 3 3 23
48 3 3 3 3 3 3 3 3 24
49 4 2 2 2 3 2 3 2 20
50 2 2 2 3 3 3 3 4 22
51 3 3 3 3 3 3 3 2 23
52 3 2 3 2 2 3 3 3 21
53 4 4 4 4 4 4 4 4 32
54 3 4 3 4 3 4 3 4 28
55 3 4 3 4 3 4 3 4 28
56 4 3 2 1 2 3 4 3 22
57 4 4 4 4 4 4 4 4 32
58 3 2 3 4 3 2 3 4 24
59 4 4 4 4 4 4 4 3 31
60 3 4 3 4 3 4 3 4 28
61 3 3 4 4 3 3 4 4 28
62 3 3 3 3 3 3 3 3 24
63 4 3 4 3 4 3 4 3 28
64 3 4 4 3 4 4 3 3 28
65 4 4 3 3 3 4 4 3 28
66 4 3 4 3 4 3 4 3 28
67 3 3 3 3 3 3 3 3 24
68 4 4 4 3 4 3 4 3 29
69 4 4 4 3 3 2 3 3 26
70 4 3 4 4 4 3 4 3 29
71 3 3 4 3 4 3 4 3 27
72 3 4 4 3 4 3 4 3 28
73 4 3 3 4 3 3 3 4 27
74 4 3 4 3 3 2 3 3 25
75 3 4 3 4 3 4 3 4 28
76 4 3 4 3 4 3 4 3 28
77 3 3 3 3 3 3 3 3 24
78 3 4 4 4 4 3 4 4 30
79 2 3 3 3 3 3 2 2 21
80 3 3 2 3 3 2 3 3 22
81 3 2 2 2 3 3 3 3 21
82 3 2 3 3 2 3 3 3 22
83 4 3 3 4 3 4 3 4 28
84 4 3 4 3 4 3 4 3 28
85 3 3 3 4 3 4 3 4 27
86 3 3 4 3 4 4 4 4 29
87 3 4 3 3 3 2 2 3 23
88 3 4 3 3 4 3 4 3 27
89 3 3 4 3 4 3 2 2 24
90 3 3 3 3 2 3 2 3 22
91 3 2 3 2 3 2 3 4 22
92 3 2 3 2 3 2 3 4 22
93 3 3 3 3 3 3 3 4 25
94 4 4 4 4 4 3 4 3 30
95 4 3 4 3 4 4 3 3 28
96 4 3 3 4 3 3 3 4 27
97 3 3 2 2 2 3 3 3 21
98 4 3 4 3 4 3 4 3 28
99 3 3 3 3 4 3 4 3 26
100 3 2 3 2 3 2 3 2 20
Keputusan Pembelian (Y)

y1- y1- y1- y1- y1- y1-


no
1 2 3 4 5 6 Total Y
1 2 3 2 3 2 2 14
2 2 4 1 2 4 4 17
3 2 2 3 3 2 2 14
4 3 2 3 3 2 3 16
5 4 3 4 3 4 3 21
6 2 4 1 1 4 4 16
7 3 3 2 2 1 2 13
8 3 3 2 2 1 3 14
9 3 4 4 4 3 3 21
10 3 4 4 4 3 2 20
11 2 3 3 3 2 2 15
12 2 2 4 2 3 3 16
13 3 4 4 4 4 3 22
14 4 4 4 4 3 3 22
15 4 3 4 3 4 2 20
16 2 3 3 3 2 3 16
17 2 3 3 3 2 2 15
18 3 4 2 2 4 4 19
19 4 4 4 4 3 3 22
20 3 3 3 3 2 3 17
21 2 3 3 3 3 2 16
22 4 4 4 4 4 4 24
23 3 3 3 3 3 3 18
24 3 3 3 3 2 2 16
25 3 3 4 3 2 3 18
26 3 3 3 2 2 3 16
27 3 4 2 2 3 3 17
28 3 2 3 2 3 2 15
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 4 4 4 4 24
31 3 3 4 4 3 3 20
32 2 2 2 2 2 2 12
33 3 3 4 4 2 3 19
34 2 3 4 2 1 3 15
35 4 3 2 2 1 2 14
36 4 3 2 2 1 2 14
37 3 3 3 3 2 1 15
38 3 4 3 3 1 3 17
39 3 4 3 3 3 4 20
40 2 2 4 4 2 1 15
41 1 4 1 4 1 4 15
42 3 3 3 3 4 3 19
43 4 4 4 4 4 4 24
44 2 2 2 2 4 4 16
45 2 3 2 4 4 3 18
46 3 3 3 3 3 3 18
47 2 2 2 2 3 3 14
48 3 3 3 3 3 3 18
49 4 3 3 3 3 3 19
50 4 3 4 3 4 3 21
51 3 3 2 3 3 4 18
52 1 2 3 4 3 3 16
53 4 4 4 4 4 4 24
54 2 3 3 2 4 3 17
55 3 4 3 4 3 4 21
56 3 3 3 3 3 3 18
57 4 4 4 4 4 4 24
58 4 3 4 3 4 3 21
59 4 3 4 3 4 4 22
60 3 3 4 3 4 3 20
61 4 4 3 3 4 3 21
62 2 3 2 3 2 3 15
63 3 4 3 4 4 4 22
64 3 3 3 3 3 3 18
65 3 2 4 2 2 3 16
66 4 4 4 3 3 4 22
67 3 3 3 3 3 3 18
68 3 3 3 3 4 4 20
69 3 4 3 4 3 4 21
70 3 3 4 4 3 3 20
71 4 3 4 3 4 3 21
72 3 4 3 4 3 4 21
73 4 2 2 3 3 4 18
74 3 2 3 3 2 4 17
75 4 3 4 3 4 3 21
76 2 3 3 2 3 3 16
77 3 4 3 3 2 2 17
78 3 4 4 3 4 4 22
79 3 3 3 3 4 3 19
80 3 4 3 4 3 4 21
81 4 3 4 3 4 3 21
82 3 3 2 3 3 2 16
83 3 4 3 4 4 3 21
84 3 4 3 4 3 4 21
85 3 4 3 4 3 3 20
86 2 3 3 3 2 3 16
87 2 2 3 3 3 3 16
88 3 3 4 4 4 4 22
89 3 4 3 4 2 2 18
90 3 3 2 3 2 3 16
91 3 4 3 4 3 2 19
92 3 4 3 4 3 2 19
93 3 4 4 4 4 3 22
94 4 3 4 3 4 3 21
95 4 3 4 4 2 4 21
96 2 3 3 3 2 4 17
97 3 4 3 3 4 3 20
98 4 3 4 4 4 3 22
99 3 4 4 4 4 4 23
100 4 3 2 2 1 1 13
Lampiran 3 : Hasil Pengujian menggunakan SPSS versi 22

1. Uji Validitas

Correlations
x1_ x1_ x1_ x1_ x1_ x1_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_ x2_
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 y_1 y_2 y_3 y_4 y_5 y_6 total
x1_ Pearson
1 Correlati ,578 ,537 ,701 ,748 ,571 ,445 ,431 ,423 ,410 ,512 - ,640
1 ** ** ** ** ,343 ** * ,289 * ,266 * * ,266 ** ,139 ,199 ,095 ,286 **
on ,317

Sig. (2-
tailed) ,001 ,002 ,000 ,000 ,063 ,001 ,014 ,121 ,017 ,155 ,020 ,025 ,156 ,004 ,465 ,291 ,088 ,618 ,125 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x1_ Pearson
2 Correlati ,578 ,633 ,753 ,666 ,491 ,488 ,463 ,510 ,487 ,407 ,476 - ,695
** 1 ** ** ** ,306 ** ** * ** ** * ** ,261 ,320 ,097 ,214 ,349 ,304 **
on ,203

Sig. (2-
tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,100 ,006 ,006 ,010 ,004 ,006 ,026 ,008 ,163 ,084 ,610 ,257 ,281 ,058 ,103 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x1_ Pearson
3 Correlati ,537 ,633 ,657 ,421 ,374 ,547 ,394 ,678 - ,607
** ** 1 ** * ,173 ,329 * ** * ,326 ,327 ** ,319 ,248 ,000 ,320 ,244 ,254 **
on ,218

Sig. (2- 1,00


tailed) ,002 ,000 ,000 ,020 ,361 ,076 ,042 ,002 ,031 ,079 ,077 ,000 ,086 ,186 ,085 ,247 ,193 ,175 ,000
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x1_ Pearson
4 Correlati ,701 ,753 ,657 ,607 ,451 ,693 ,618 ,486 ,409 ,410 ,478 ,593 ,545 - ,406 ,780
** ** ** 1 ** * ** ** ** * * ** ** ,327 ** ,279 ,235 ,225 * **
on ,191

Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,000 ,000 ,006 ,025 ,024 ,008 ,001 ,078 ,002 ,136 ,212 ,311 ,232 ,026 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x1_ Pearson
5 Correlati ,748 ,666 ,421 ,607 ,412 ,479 ,443 ,526 ,569 ,618 ,416 ,583 - ,728
** ** * ** 1 * ** * ,270 ** ** ** * ,295 ** ,190 ,304 ,296 ,283 **
on ,103

Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,020 ,000 ,024 ,007 ,014 ,149 ,003 ,001 ,000 ,022 ,114 ,001 ,315 ,103 ,588 ,112 ,129 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x1_ Pearson
6 Correlati ,451 ,412 ,366 ,542 ,414 ,528 - - - ,520
,343 ,306 ,173 * * 1 * ** ,326 * ,344 ** ,324 ,347 ,322 ,044 ,128 **
on ,005 ,016 ,070

Sig. (2-
tailed) ,063 ,100 ,361 ,012 ,024 ,047 ,002 ,079 ,023 ,063 ,003 ,980 ,081 ,060 ,934 ,083 ,817 ,500 ,714 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
1 Correlati ,571 ,491 ,693 ,479 ,366 ,660 ,429 ,414 ,460 ,465 - - ,627
** ** ,329 ** ** * 1 ** * * * ,355 ,320 ,169 ** ,197 ,247 ,342 **
on ,058 ,059

Sig. (2-
tailed) ,001 ,006 ,076 ,000 ,007 ,047 ,000 ,018 ,023 ,011 ,054 ,085 ,371 ,010 ,296 ,759 ,756 ,188 ,064 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
2 Correlati ,445 ,488 ,374 ,618 ,443 ,542 ,660 ,641 ,741 ,613 ,544 ,429 ,676 ,427 ,455 ,477 ,820
* ** * ** * ** ** 1 ** ** ** ** * ** ,360 * ,111 ,217 * ** **
on
Sig. (2-
tailed) ,014 ,006 ,042 ,000 ,014 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,018 ,000 ,051 ,019 ,560 ,248 ,012 ,008 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
3 Correlati ,463 ,547 ,486 ,429 ,641 ,422 ,502 ,533 ,518 ,515 ,658
,289 * ** ** ,270 ,326 * ** 1 * ,318 ,193 ** ** ,054 ,184 ,305 ,193 ** ** **
on
Sig. (2-
tailed) ,121 ,010 ,002 ,006 ,149 ,079 ,018 ,000 ,020 ,087 ,308 ,005 ,002 ,776 ,332 ,101 ,308 ,003 ,004 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
4 Correlati ,431 ,510 ,394 ,409 ,526 ,414 ,414 ,741 ,422 ,675 ,541 ,411 ,635 ,746
* ** * * ** * * ** * 1 ** ** * ** ,279 ,265 ,292 ,301 ,355 ,353 **
on
Sig. (2-
tailed) ,017 ,004 ,031 ,025 ,003 ,023 ,023 ,000 ,020 ,000 ,002 ,024 ,000 ,135 ,157 ,118 ,106 ,055 ,056 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
5 Correlati ,487 ,410 ,569 ,460 ,613 ,675 ,641 ,549 ,428 ,483 ,462 ,725
,266 ** ,326 * ** ,344 * ** ,318 ** 1 ** ** * ** ,347 ,266 ,285 * ,259 **
on
Sig. (2-
tailed) ,155 ,006 ,079 ,024 ,001 ,063 ,011 ,000 ,087 ,000 ,000 ,002 ,018 ,007 ,060 ,155 ,127 ,010 ,167 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
6 Correlati ,423 ,407 ,478 ,618 ,528 ,544 ,541 ,641 ,487 ,433 0,00 ,633
* * ,327 ** ** ** ,355 ** ,193 ** ** 1 ** ,292 * ,265 ,103 ,124 ,207 **
on 0

Sig. (2- 1,00


tailed) ,020 ,026 ,077 ,008 ,000 ,003 ,054 ,002 ,308 ,002 ,000 ,006 ,117 ,017 ,158 ,588 ,512 ,272 ,000
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
7 Correlati ,410 ,476 ,678 ,593 ,416 - ,429 ,502 ,411 ,549 ,487 ,434 ,460 ,677
* ** ** ** * ,320 * ** * ** ** 1 * ,358 ,355 ,337 ,122 ,287 * **
on ,005

Sig. (2-
tailed) ,025 ,008 ,000 ,001 ,022 ,980 ,085 ,018 ,005 ,024 ,002 ,006 ,017 ,052 ,054 ,069 ,521 ,125 ,011 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2_ Pearson
8 Correlati ,676 ,533 ,635 ,428 ,434 ,429 ,487 ,538 ,572 ,688
,266 ,261 ,319 ,327 ,295 ,324 ,169 ** ** ** * ,292 * 1 ,231 * ,322 ** ** ** **
on
Sig. (2-
tailed) ,156 ,163 ,086 ,078 ,114 ,081 ,371 ,000 ,002 ,000 ,018 ,117 ,017 ,220 ,018 ,083 ,006 ,002 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y_1 Pearson
Correlati ,512 ,545 ,583 ,465 ,483 ,433 ,393 ,453 ,611
** ,320 ,248 ** ** ,347 ** ,360 ,054 ,279 ** * ,358 ,231 1 * * ,108 ,271 ,146 **
on
Sig. (2-
tailed) ,004 ,084 ,186 ,002 ,001 ,060 ,010 ,051 ,776 ,135 ,007 ,017 ,052 ,220 ,032 ,012 ,569 ,148 ,440 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y_2 Pearson
Correlati - ,427 ,429 ,393 ,463 ,574 ,451
,139 ,097 ,000 ,279 ,190 ,197 * ,184 ,265 ,347 ,265 ,355 * * 1 ,178 ** ,094 ** *
on ,016

Sig. (2- 1,00


tailed) ,465 ,610 ,136 ,315 ,934 ,296 ,019 ,332 ,157 ,060 ,158 ,054 ,018 ,032 ,347 ,010 ,622 ,001 ,012
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y_3 Pearson
Correlati - ,453 ,463 ,468
,199 ,214 ,320 ,235 ,304 ,322 ,111 ,305 ,292 ,266 ,103 ,337 ,322 * ,178 1 ** ,281 ,101 **
on ,058

Sig. (2-
tailed) ,291 ,257 ,085 ,212 ,103 ,083 ,759 ,560 ,101 ,118 ,155 ,588 ,069 ,083 ,012 ,347 ,010 ,133 ,596 ,009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y_4 Pearson
Correlati - - - - - - 0,00 ,487 ,463 ,463
,044 ,217 ,193 ,301 ,285 ,122 ** ,108 ** ** 1 ,332 ,311 ,251
on ,317 ,203 ,218 ,191 ,103 ,059 0

Sig. (2- 1,00


tailed) ,088 ,281 ,247 ,311 ,588 ,817 ,756 ,248 ,308 ,106 ,127 ,521 ,006 ,569 ,010 ,010 ,073 ,095 ,180
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y_5 Pearson
Correlati ,455 ,518 ,462 ,538 ,468 ,557
,095 ,349 ,244 ,225 ,296 ,128 ,247 * ** ,355 * ,124 ,287 ** ,271 ,094 ,281 ,332 1 ** **
on
Sig. (2-
tailed) ,618 ,058 ,193 ,232 ,112 ,500 ,188 ,012 ,003 ,055 ,010 ,512 ,125 ,002 ,148 ,622 ,133 ,073 ,009 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y_6 Pearson
Correlati ,406 - ,477 ,515 ,460 ,572 ,574 ,468 ,577
,286 ,304 ,254 * ,283 ,342 ** ** ,353 ,259 ,207 * ** ,146 ** ,101 ,311 ** 1 **
on ,070

Sig. (2-
tailed) ,125 ,103 ,175 ,026 ,129 ,714 ,064 ,008 ,004 ,056 ,167 ,272 ,011 ,001 ,440 ,001 ,596 ,095 ,009 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
tota Pearson
l Correlati ,640 ,695 ,607 ,780 ,728 ,520 ,627 ,820 ,658 ,746 ,725 ,633 ,677 ,688 ,611 ,451 ,468 ,557 ,577
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ,251 ** ** 1
on
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,009 ,180 ,001 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Hasil Uji Reliabilitas
a. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Harga (X1)
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,768 6

b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,887 8

c. Hasil Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,757 6
3. Hasil Uji Normalitas

4. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Persepsi Harga ,614 1,630

Kualitas Produk ,614 1,630

a. Dependent Variable: Keputusan Pembeiian

5. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,617a ,381 ,368 ,39568 1,767

a. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga


b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

7. Hasil Uji Regresi Linear berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,039 ,268 3,873 ,000

Persepsi_Harga ,121 ,089 ,139 1,360 ,177

kualitas_Produk ,543 ,106 ,521 5,114 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

a. Keofisien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,617a ,381 ,368 ,39568 1,767

a. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga


b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
8. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji t (Secara Parsial)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,039 ,268 3,873 ,000

Persepsi_Harga ,121 ,089 ,139 1,360 ,177

kualitas_Produk ,543 ,106 ,521 5,114 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

b. Hasil Uji f (Secara Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9,353 2 4,676 29,869 ,000b

Residual 15,187 97 ,157

Total 24,539 99

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


b. Predictors: (Constant), kualitas_Produk, Persepsi_Harga

Anda mungkin juga menyukai