b) Imalah
Imalah artinya memiringkan bunyi fathah pada kasroh, dan dari huruf alif ke ya’
(Kecenderungan fathah kepada kasrah sehingga seolah-olah dibaca re). Imalah hanya terdapat
1 lafadz dalam Al-Qur'an, yakni surat Huud ayat 41, Juz 12.[3]
c) Isymam
Isymam yaitu isyarah dlommah di tengah-tengah dengung. Isymam di dalam Al-Qur'an
hanya ada 1, yaitu di surat Yusuf ayat 11, Juz 12.[4]
d) Badal (Mengganti)
Badal menurut bahasa artinya mengganti, mengubah, sedangkan maksud badal disini
adalah mengganti huruf hijaiyah satu dengan huruf hijaiyah lainnya.[5] Diantara lafadz-lafadz
yang di badal dalam Al-Qur’an menurut Imam Ashim riwayat Hafs yaitu[6] :
1. Badal ءdengan ت ائْت ُ ْونِ ْي(ي
ِ ) ِفي السَّمٰ ٰو
Yaitu mengganti hamzah mati dengan ya’, sebagian besar imam qira’ah sepakat
mengganti hamzah qatha’ yang tidak menempel dengan lafadz sebelumnya dan jatuh sesudah
hamzah washal dengan alif layyinah ()ى.
Cara membacanya, yaitu apabila seorang qari’ membaca waqaf pada lafadz ( ۖ ت ِ س ٰ َم ٰ َو
َّ )فِى ٱل
maka huruf ta’ mati dan hamzah mati diganti ya’ ( ت ۖ اِ ْيتُونِى
ْ )فِى ٱلسَّمٰ ٰوsedangkan apabila dibaca
washal tidak ada perubahan.
f) Naql
Naql menurut bahasa berasal dari lafadz نَ ْق ًل –يَ ْن ِق ُل –نَ َق َلyang artinya memindah,
sedangkan menurut istilah ilmu qira’ah artinya memindahkan harakat ke huruf sebelumnya.
Yaitu lam alif ( )الdibaca kasroh lam-nya , sedangkan kata ismun ( )اِسْمhamzah-nya tidak
dibaca.
ِ ْ adalah karena adanya dua hamzah washal, yakni
Alasan dibaca naql pada lafadz اال ْس ُم
hamzah al ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam, sehingga kedua hamzah tersebut tidak
terbaca apabila disambung dengan kata sebelumnya. Faidahnya bacaan naql ialah untuk
memudahkan dalam mengucapkannya atau membacanya.[7]
i) Tashiil
Tashil artinya lunak, yakni hamzah pertama dibaca tahqiq (jelas) dan pendek,
sedangkan hamzah kedua dibaca tashiil, yaitu meringankan bacaan antara Hamzah dan Alif.[9]
Alasan lafadz َءاَ ْع َج ِمىdibaca tashil, karena apabila ada dua hamzah qatha’ bertemu dan
berurutan pada satu lafadz, bagi lisan orang Arab merasa berat melafadzkannya, sehingga
lafadz tersebut bisa ditashilkan (diringankan).[10]
[1] Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005) h. 267.
[2] Koordinator Kecamatan Purwosari, Pegangan Guru TPQ Metode Qiraati (Pasuruan: Perc. Plassa 9
Tejowangi, 2005), h. 10.
[3] Ibid, h. 7.
[4] Ibid, h.8
[5] Ibid, h. 4
[6] Ar-Raghib al-Ashfahany, al-Mufrodat, h. 23-25.
[7] Ibid, h. 29-30.
[8] Ibid, h. 14
[9] Ibid, h. 12
[10] Ar-Raghib al-Ashfahany, al-Mufrodat, h. 28.
Posted by muhammad fauzan at 08:22
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Pendidikan Islam