Ilmu adalah pokok dan akal dari segala pengetahuan yang ada di dunia ini.
Konsep ilmu dalam Islam berbeda dengan konsep ilmu para Orientalis. Konsep
ilmu dalam islam menjadi pandangan hidup Islam, sehingga mempunyai ciri khas
yang berbeda dengan konsep ilmu dala peradaban-peradaban yang lain. Ilmu
dalam Islam tidak hanya meliputi ilmu umum, akan tetapi mencakup ilmu tentang
syari’ah serta ibadah.
Cara memperolehnya juga lain, dalam Islam ilmu haruslah berupa indra
internal, eksternal, khabar sadiq, intuisi, dan intelek. Dengan metode dan cara
serta syarat yang mendasari hakikat ilmu, Islam mempunyai konsep ilmu yang
berbeda dan lengkap yang dapat dibuktikan, diteliti, diuji secara ilmiah dan
terbukti kebenarannya. Ilmu adalah kunci peradaban suatu kaum. Jika konsep
ilmu dalam kaum tertentu menjurus dalam hal yang benar, maka kaum tersenut
akan besar peradabannya.
Akan tetapi, jika suatu kaum mempunyai konsep ilmu yang sempit, maka
akan sempit pula peradaban yang dipunyainya. Peradaban yang maju adalah
akibat dari matangnya ilmi yang telah berubah menjadi pengetahuan yang
bermanfaat. Dengan konsep ilmu yang matang dan berlandaskan atar Al-Qur’an
dan Hadits, Islam telah siap membangun peradaban yang maju dengan segala
rintangan yang akan dihadapinya.
PEMBAHASAN
Ibnu Khaldun membagi arti ilmu sebagai ilmu naqliyah dan ‘aqliyah.
Sehingga, ilmu dalam agama Islam tidak hanya menyangkut pada ilmu akidah
ataupun syari’ah saja, melainkan segala ilmu diluar keduanya. Al-Qur’an dan
Hadist memandang orang yang berilmu dalam posisi tinggi dan mulia, dan
didalam hadist banyak dorongan untuk menuntut ilmu secara terus-menerus.
Maka letak integrasi antara ilmu empiris dan metafisikaada di sini.
Islam menegaskan bahwa semua ilmu datang dari Allah SWT. Klasifikasi
ilmu pengetahuan yang telah diberikan oleh para ahli filsafat, pakar, dan orang
bijaksana, khususnya para ahli sufi dapat diterima seperti al-Farabi, Ibnu Sina,
Ibnu Hazm, Imam al-Ghazali, dan al-Suyuti. Al-Attas juga mengakui kebenaran
klasifikasi ilmu yang mereka berikan.2
1 Badiuzzaman Said Nursi, al-Lama’at, Terj. Ihsan Qosim al-Sholihi, (Kairo: Dar
Soezler Publisher, Cet. 6, 2011), 201.
2 Syed Muhammad Naquib al-Atas, Risalah Untuk Kaum Muslimin, (Kuala Lumpur:
ISTAC, 2001), 49.
Jika para filsuf Barat hanya mengakui objek ilmu yang memiliki status
ontologis yang jelas dan materil, yaitu objek-objek fisik. Maka, filsuf Muslim
sendiri mengakui bahwa objek ilmu bukan hanya itu, melainkan mencakup entitas
non-fisik, seperti konsep-konsep metal dan metafisika. Karena, tujuan
mempelajari alam fisik adalah menunjukkan ilmu tentang alam metafisik. Dalam
Islam, ilmu tidak akan pernah lepas dari wahyu.
Oleh karena itu, objek ilmu dalam Islam mencakup objek fisik dan
metafisik yang kebenarannya mengandung nilai ilmiah dalam Islam yang dapat
diverifikasi, difasifikasi, dan dirasionalkan melalui eksperimen. Klasifikasi ilmu
telah kita kenal dari para ahli filsafat, pakar, dan orang bijaksana. Pada
hakikatnya, terdapat kesatuan dibalik hierarki semua ilmu pengetahuan dalam
kaitannya dengan pendidikan seorang muslim.
Datangnya ilmu dalam Islam oleh para filsuf Muslim dikatakan berasal
dari Tuhan melalui 3 cara: indra yang sehat, laporan yang benar, dan intelek. Indra
yang sehat, mencakup lima indra perasa manusia (eksternal), sedangkan akal sehat
dinamakan panca indra internal.3
Laporan yang benar, merupakan otoritas mutlak yang dibawa oleh Nabi
SAW berdasarka wahyu dari Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW. Intelek, yang
terdiri dari akal sehat dan ilham. Setelah metode indra, yang kedua adalah metode
eksperimen atau observasi, yang melibatkan indra dan akal di dalamnya yang
menjadi saluran penting untuk memperoleh suatu pengetahuan.
5Syed Mohd. Naquib al-Attas, Islam and the Philosophy of Science, (Kuala Lumpur:
ISTAC, 1989), 16.
KESIMPULAN
Dalam makalah ini, pemaparan tentang konsep ilmu dalam Islam telah
lengkap secara keseluruhan. Tentang referensinya juga merupakan referensi yang
terpercaya. Konsep ilmu menurut ilmuwan muslim zaman dahulu dan ilmuwan
muslim abad ini telah disinggung apik dan ditata dengan sedemikian rupa serta
ditulis secara tersusun.
Perbandingan konsep ilmu dalam Islam dengan konsep ilmu di Barat juga
telah dipaparkan dalam jurnal ini. Sebaiknya, lebih disinggung lagi tentang
konsep ilmu dalam Islam dalam kancah syari’ah ataupun aqidah. Semoga ada
jurnal lanjutan yang menyinggung tentang konsep ilmu dalam Islam mencakup
syari’ah dan aqidah didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
IAQ 3
Kelas : IAQ
Semester : 3