Anda di halaman 1dari 2

2.

macam kegawadaruratan

 Sinkop : Sinkop adalah suatu keadaan menurunnya kesadaran akibat


ketidakseimbangan dalam sirkulasi/distribusi darah ke perifer. Adanya kekurangan darah di
dalam otak dalam waktu tertentu disebabkan oleb peningkatan alimn darah ke dalarn pembuluh
darah yang lebih besar sehingga otak akan berefek lebih dahulu akibat kekurangan volume
darah di dalam sirkulasi. Gejala-gejala sinkop adalah ,xeakness, , pucat, rasa dingin, nadir lemah
(mula-mula cepat kemudian lanbat) dan akhirnya pasien mulai kehilangan kesadaran secara
penuh sedangkan frkror kontribulor Ierjadinla slnkop adalah anrara lain nyeri, rasa takut, mual,
dehi&asi, dental oflice sme , melihat instrumen/ darah, keadaan pasien tegang, keadaan hamil,
atau menjelang menstruas.
 Syok Anafilaktik : Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang
ditandai dengan penurunan tekanandarah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran pernafasan,
menyebabkan penderita jatuh pingsan dantidak sadarkan diri. Hal ini biasanya dipicu oleh reaksi
alergi yang disebabkan oleh respon sistemkekebalan tubuh yang abnormal terhadap benda asing.
Zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sistemkekebalan tubuh sewaktu terjadi reaksi alergi
menyebabkan pembuluh darah melebar, menurunkantekanan darah secara mendadak dan
penurunan aliran darah ke otak. Karakteristik gejala dari syokanafilaktik termasuk nadi cepat,
lemah, ruam pada kulit, mual, muntah dan anggota gerak yang hangat.Penderita syok anafilkatik
memerlukan injeksi epinefrin segera dan segera dibawa ke rumah sakit karenahal ini dapat
menyebabkan kematian dengan cepat
 Syok Hipovolemik : Perdarahan dan kehilangan cairan yang banyak akibat sekunder dari
muntah, diare, luka bakar, atau dehidrasi menyebabkan pengisian ventrikel tidak adekuat,
seperti penurunan preload berat, direfleksikan pada penurunan volume, dan tekanan end
diastolic ventrikel kanan dan kiri. Perubahan ini yang menyebabkan syok dengan menimbulkan
isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung yang tidak adekuat.

4. Pencegahan Syok Anafilaktik

Untuk mencegah terjadinva syok maka lakukan anamnesa riwalat penyakit pasien . secara teliti
terutama jika pasien tersebut berpotensi unutk mengalami syok anafilaktik. Jika pasien mempunyai
riwayat alefgi terhadap zat-zat tertentu yang dapat tersensitisasi maka harus hindari pemberian obat
secara intra, bila melakukan penyuntikan harus dilakukan secara perlahan
8. Jelaskan derajat syok anafilaktik :

Anda mungkin juga menyukai