Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIK PENGENDALIAN MALARIA DI MASYARAKAT


DI PUSKESMAS RIJALI

Sebagai salah satu tugas Pengendalian Malaria Di Masyarakat


Pada proses Praktik Klinik semester IV
Jurusan Keperawatan Ambon

Disusun oleh:
Nama : Ria Nurlia
NIM : P.07120117092
TINGKAT : II_B

POLITEKNIK KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENKES MALUKU
JURUSAN KEPERAWATAN
AMBON
2019
LEMBARAN PENGESAHAN

PEMBIMBING LAHAN PEMBIMBING INSTITUSI

NIP: NIP:

MAHASISWA

NIM:

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,


karena atas Berkat Kasih dan Rahmatnya kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Pengendalian Malaria di Puskesmas Rijali Jln.Pertokohan
Batu Merah Blok. A, Kota Ambon
Kami mengucapkan terima kasih kepada kepala Puskesmas Rijali
dan Pembimbing di Puskesmas maupun Dosen kami. Kami sebagai
penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
masukan bagi kami.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada kami dan
semua pembaca untuk memberikan informasi, sekian dan terima kasih.

Ambon, 30 Mei 2019

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II KEGIATAN PRAKTIK
A. Kegiatan Program Pengendalian Penyakit Malaria
1. Penemuan Penderita Malaria di Puskesmas
2. Pencatatan dan Pelaporan tentang Penyakit Malaria di
Puskesmas
3. Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria di Puskesmas
4. Program pos malaria desa
B. Kegiatan Mahasiswa
1. Satuan Acara Penyuluhan dan Materi Penyuluhan
2. Kegiatan Harian
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit yang mengancam kehidupan yang
disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang
terinfeksi
Penyakit malaria hingga sekarang masih menjadi permasalahan
dunia terutama di Negara-negara berkembang. Masalah ini menjadi
salah satu poin yang dibahas dan ditetapkan dalam kesepakatan
MDG’s tahun 2015 pada poin ke 6 yakni perlawanan terhadap
HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya. Demikian juga pada
pertemua WHO ke 60 tanggal 18 mei 2007 yang telah dihasilkan
komitmen global tentang eliminasi malaria bagi setiap Negara .
petunjuk pelaksanaan eliminasi malaria tersebut telah di rumuskan
oleh WHO dalam global Malaria Program .
WHO pada tahun 2014 mencatat bahwa, insiden kejadian
malaria pada tahun 2013 sekitar 198 juta kasus dengan jumlah
kematian sekitar 584.000 kasus (CFR=0,29%). Resiko tertinggi
penularaan terjadi diwilayah afrika dengan jumlah estimasi kasuspada
tahun 2013 sebesar 163 juta kasus dengan estimasi kematian
1528.000 kasus (0,32%) .kematian banyak terjadi pada anak-anak
kurang dari 5 tahun dari ibu hamil dimana jumlahnya berkisar 90% dari
seluruh kematian ..
Di tingkat global, menurut WHO, angka kesakitan dan kematian
akibat Malaria juga cenderung menurun pada periode 2005-2015.
Meskipun demikian, masih ada lebih kurang 3,2 milyar jiwa atau
hampir separuh penduduk dunia yang berisiko tertular penyakit
Malaria. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan ada sekitar 214 juta
kasus baru malaria dengan kematian sekitar 438 ribu orang di seluruh
dunia. Dari seluruh jumlah kematian akibat Malaria di dunia, sekitar
sepertiga atau 306 ribu terjadi pada balita

5
Dalam program eliminasi malaria indikator API (Annual Parasite
Incidence) atau angka kesakitan malaria mesti berada pada angka <
1 per 1000 penduduk. Untuk API nasional ada pada angka 0.82 per
1000 penduduk namun hingga kini masih ada 5 Provinsi dengan API
diatas 5 permil. Tercatat di 2015 ada sekitar 45 kabupaten/kota yang
masih menjadi daerah endemis tinggi dengan total populasi mencapai
5,629,384 orang. Daerah endemis tinggi dominan terjadi pada daerah
KTI (kawasan timur indonesia). Papua memiliki API tertingi di
indonesia yaitu 28.44 permil artinya dalam seribu penduduk Papua
terdapat sekitar 28 orang yang menderita malaria. Maluku menempati
urutan ke tiga dengan API 5.83 permil. Setidaknya terdapat sekitar
232 kabupaten/kota yang telah ditetapkan sebagai daerah non
endemis atau bebas malaria. (Subdit Malaria).
Maluku memiliki 12 kabupaten dan 2 kota dengan total populasi
hampir mencapai 1,8 juta penduduk. Luas daratan kurang lebih 47
ribu km dan luas perairan 658 ribu km. Maluku terdiri dari begitu
banyak pulau pulau. Faktanya dengan kondisi geografi kita seperti ini,
kita maklumi akses transportasi untuk menghubungkan tiap pulau
sangatlah sulit dan ini memperparah kondisi kesehatan masyarakat
kita.
Maluku juga merupakan daerah endemis tinggi dengan API 5.83
permil di tahun 2015. Ada 8.876 kasus malaria baru dengan insiden
terbanyak disebabkan oleh P. Falsiparum salah satu jenis malaria
yang mematikan. Jika dilakukan pemetaan kasus maka ada 5
kabupaten dengan nilai API di atas 5 per 1000 penduduk dan
dikategorikan daerah endemik tinggi yaitu; MTB (5.21), SBB (10.87),
SBT (17.46), Kep. Aru (8.51), dan MBD (6.88). API tertinggi ada pada
kabupaten SBT (Seram Bagian Timur) 17.64 per 1000 penduduk.
Kemudian ada daerah dengan API sedang yaitu: Kota Ambon (3,19),
Maluku Tengah (1.76), Buru Selatan (4.04), Maluku tenggara (1,88),

6
Buru (2.28). dan kota tual menjadi daearah dengan API terendah di
maluku yakni 1.13 per 1000 penduduk. (P2M Dinkes Prov. Maluku).
Dalam program eliminasi malaria setiap pasien yang menjadi
suspek malaria tidak langsung diberikan pengobatan tetapi harus
mendapat konfirmasi laboratorium dengan tes darah terlebih dahulu,
baik menggunakan mikroskop maupun secara Rapid Test
Diagnostic. Gold standar dalam diagnosa malaria adalah dengan
menggunakan mikroskop. Presentasi kasus yang diobati dengan ACT
(artemisinin combination treatment) sudah di atas 90%. Namun angka
penemuan kasus di Maluku baru 3.5% dari target nasional yang harus
di atas 10%.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik Pengendalian
Malaria di Masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu
menuangkan teori-teori keperawatan dalam situasi nyata di
lapangan, kemudian mampu membuat laporan hasil kerja di
lapangan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik Pengendalian Malaria di
masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengkaji cara penemuan penderita malaria di Puskesmas
b. Mengkaji tentang pencataatan dan pelaporan tentang penyakit
malaria di Puskesmas
c. Mengkaji dan terlibat dalam pelaksanaan program-program
pengendalian malaria di Puskesmas
d. Mengkaji pengobatan penderita malaria di Puskesmas
e. Mengkaji tentang pos malaria desa
f. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit
malaria.

7
C. Manfaat
1. Manfaat untuk mahasiswa:
Mampu mengaplikasikan teori-teori yang didapatkan di
institusi di lahan praktik, dan memperkaya ilmu dan keterampilan
indiviaual dari lahan praktik.
2. Manfaat untuk puskesmas :
Warga masyarakat ataupun pasien yang datang ke
puskesmas rijali pun yang tadinya tidak mengetahui tentang apa
itu malaria, penyebab malaria, tanda dejala serta cara
pencegahan malaria pun akhirnya mereka mengetahuinya serta
dapat mengaplikasikannya langsung dirumah serta lingkungan
dimana mereka tinggal, sehingga mereka pun bisa mengantisipasi
agar tidak terkena atau tertular penyakit malaria
3. Manfaat untuk pembaca :
Laporan yang disusun oleh mahasiswa dapat menjadi bahan
pembelajaran dan penelitian bagi para pembaca.

8
BAB II
KEGIATAN PRAKTIK

A. Kegiatan Program Pengendalian Penyakit Malaria .


1. Penemuan Penderita Malaria Di Puskesmas
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di Puskesmas rijali,
maka didapatkan dengan cara penemuan penderita malaria
adalah sebagai berikut :
a) Semua pasien yang datang ke Puskesmas dengan panas
lebih dari tiga hari, sakit kepala, nyeri otot serta mual muntah
maka akan dilakukan pemeriksaan darah menggunakan DDR
(DrikeDrupple) atau pemeriksaan asupan darah tebal.
b) Penderita yang datang dengan rujukan dari luar puskemas
(dari Dokter praktik, maupun rumah sakit) dengan hasil
pemeriksaan RDT (+) maka, penderita akan diberikan obat
oleh puskesmas. Hal ini dapat terjadi dengan alasan karena
obat malaria hanya disediakan di Puskesmas dan tidak
diperjual belikan. Dan rumah sakit akan merujuk pasiennya ke
puskesmas ketika sediaan obat malaria habis.
2. Pencatatan dan Pelaporan tentang Penyakit Malaria di
Puskesmas
Setelah melakukan pengkajian didapatkan hasil mengenai
pencatatan dan pelaporan penderita malaria di Puskesmas rijali
adalah sebagai berikut :

9
Dalam pencatatannya pasien didata perbulan dengan hasil:

DAFTAR PASIEN PENDERITA MALARIA TAHUN 2019


PASIEN YANG
BULAN JUMLAH PASIEN
POSITIF MALARIA
JANUARI 143 ORANG 2 ORANG (P.V)
FEBRUARI 214 ORANG 6 ORANG (P.V)
MARET 329 ORANG 1 ORANG (P.V)
APRIL 143 ORANG 0
MEI 157 ORANG 0

3. Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria di Puskesmas


Salah satu bentuk Pelaksanaan Program Pengendalian
Malaria di Puskesmas yaitu :
a. Memberikan penyuluhan tentang malaria ( pengertian malaria,
penyebab malaria, tanda dan gejala, pencegahan dan
pengobatan malaria)
b. Melakukan pemeriksaan darah
c. Memberikan obat anti malaria Primaquen
4. Program POSMALDES (Tidak ada )
B. Kegiatan Mahasiswa
1. Satuan Acara Penyuluhan dan Materi Penyuluhan

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Malaria


Pokok Bahasan : Cara Penanganan Malaria
Peserta : Pasien Puskesmas Rijali
Hari/ Tanggal : Rabu, 29 mei 2019
Jam pelaksanaan :10:00

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan ini,pasien dapat memahami tentang
pengetahuan dasar tentang malaria.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan ini,pasien dapat:
1) Menyebutkan pengertian malaria
2) Menyebutkan penyebab malaria
3) Proses/ siklus terjadinya malaria
4) Menyebutkan gejala-gejala malaria
5) Mengetahui Pencegahan malaria
6) Mengetahui pengobatan malaria
C. Materi
1) Pengertian malaria
2) Penyebab malaria
3) Siklus terjadinya malaria
4) Gejala-gejala malaria
5) Pencegahan malaria
6) Pengobatan malaria
D. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
E. Media
1) Materi Pengajaran

11
2) Leaflet
F. Strategi Pelaksanaan
1) Waktu : Rabu, 29 mei 2019
2) Tempat : Puskesmas Rijali
G. Susunan Acara

No Tahap dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Waktu
1 Pre-Interaksi a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
5 Menit pembuka b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Perkenalan
c. Menjelaskan
maksud dan tujuan

2 Interaksi 15 a. Menjelaskan a. Mendengarkan


Menit pengertian mlaria b. Memperhatikan
b. Menjelaskan
penyebab malaria
c. Menjelaskan siklus
malaria
d. Menjelaskan gejala-
gejala malaria
e. Menjelaskan cara
pencegahan malaria
f. Menjelaskan
pengobatan malaria
g. Tanya jawab

3 Post-Interaksi a. Memberikan a. Memperhatikan


masukan b. Memberi
b. Menyimpulkan hasil tanggapan
penyuluhan c. Menjawab
c. Mengevaluasi pertanyaan yang
kegiatan penyuluhan diajukan
d. Salam penutup d. Menjawab salam
penutup

12
H. Materi
Materi Penyuluhan
a. Pengertian Malaria
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh parasite
yang disuntikan oleh nyamuk Anopheles Betina
(Mansjoer,2001,hal 406)
Malaria adalah infeksi parasite pada sel darah merah yang
disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang
ditularkan kepada manusia melalui air liur, nyamuk
(Corwin,2000,hal 125)
b. Penyebab Malaria
1) Malaria tropika: disebabkan oleh plasmodium falsiparum.
jenis malaria ini sering menjadi malaria berat yang
menyebabkan kematian
2) Malaria tertiana: disebabkan oleh plasmodium vivax .gejala
demam berulang dengan interval bebas gejala demamnya
biasanya terjad iselama 2 hari.
3) Malaria ovale: manifestasi klinis biasanya bersifat ringan.
pola demam seperti pada malaria vivax
4) Malaria malariae (kuartana): disebakan oleh P.malariae.
gejala demam berulang dengan interval bebas,demam
biasanya terjadi selama 3 hari
c. Tanda dan Gejala
1) Demam
2) Berkeringat
3) Sakitkepala
4) Mengigil Atau kedinginan
5) Muntah-muntah
6) Diare
7) Nyeri otot

13
d. Bagaimana Pencegahannya
- Memakai pakaian pelindung seperti celana panjang selama
beraktivitas,terutama saat subuh atau sore hari
- Pasang obat nyamuk didalam ruangan,atau rutin dan
semprot obat nyamuk dipagi dan sore hari
- Oleskan lotion anti nyamuk
- Gunakan kelambu (jarring nyamuk) yang disemprotkan
inteksida
- Hindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah
yang bias menjadi tempat persembunyian nyamuk
- Gunakan pakaian tidur atau selimut yang bias menutupi kulit
tubuh
- Lakukan langkah 4 M:
 Menguras dan membersihkan bak mandi
 Menutup atau menyingkirkan genangan air yang
berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk
 Menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik
nyamuk.
 Menimbun barang bekas atau mendaur ulang kembali
barang-barang bekas.
e. Pengobatan
1) Obat malaria falsiparum
 Pengobatan lini pertama : Malaria falsiparum adalah
menggunakan kombinasi obat artesunate, amodiakuin,
dan primakuin
 Pengobatan lini kedua : Malaria falsiparum dilakukan
dengan kombinasi kina, doksiklin atau tetrasiklin dan
primakuin

14
2) Obat malaria vivaks dan malaria ovale
 Pengobatan lini pertama : malaria jenis ini adalah
dengan kombinasI obat klorokuin dan primakuin
 Pengobatan lini kedua :dilanjutkan dengan peningkatan
dosis primakuin
3) Obat malaria malariae
 Pengobatan malaria jenis inI cukup diberikan dengan
klorokuin sekali sehari
selama 3 hari kedepan dan diikuti dengan pemeriksaan
kembali setelah 3 hari.

15
DAFTAR HADIR

NO NAMA UMUR ALAMAT PARAF

16
KEGIATAN HARIAN (ADL)

HARI/TANGGAL KEGIATAN PARAF


Senin, 27 mei 1. Datang pukul 07.30 wit. Dan CI CT
2019 pukul 08:00 melakukan apel
pagi
2. Pada pukul 08:30 Melakukan
pre conference bersama
pembimbing lahan
3. Membantu suster di poli
umum : mengukur tinggi dan
berat badan pasien dan
mengukur lingkar perut
4. Memanggil pasien yang akan
diperiksa oleh dokter
5. Pada pukul 14.30 wit
menandatangani absen
pulang

Selasa, 28 mei 6. Datang pada pukul 07.30.


2019 melakukan apel pagi pukul
08:00 wit dan kemudian
menandatangani absen
kehadiran
7. Membantu suster di poli anak
: mengukur suhu, spo2,
tekanan darah,dan
pernapasan
8. Memanggil pasien yang akan
diperiksa oleh dokter
9. Pukul 01.40 melakukan
Konsultasikan bahan
penyuluhan berupa SAP dan
leaflet.
10. Pada pukul 14.30 wit
menandatangani absen
pulang

Rabu, 29 mei 11. Datang pukul 07.30 wit.


2019 Melakukan apel pagi pukul
08:00 menandatangi absen
kehadiran
12. Pukul 08.20 membantu di poli

17
anak mencatat status pasien
yang akan melakukan
pemeriksaan di buku status
pasien
13. Mengukur tinggi dan berat
badan pasien, mengukur
lingkar perut dan lingkar
kepala pasien
14. Pukul 09.30 melakukan
diskusi mengenai penyuluhan
malaria bersama pembimbing
lahan
15. Pukul 10. 00 melakukan
penyuluhan malaria
16. Pukul 14.00 menandatangani
absen pulang

18
PENUTUP

A. Kesimpulan
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan
oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria
memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan
splenomegali. Terdapat beberapa parasit yang dapat menyebabkan
penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, malaria dan
ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes definitifnya,
yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap,
yaitu periode dingin, periode panas dan periode berkeringat.
Diagnosanya dapat dilihat dari manifestasi klinis yaitu terjadinya
demam, imunnoserologi yaitu ditemukannya antigen HRP-2, pLDH
dan aldolase dan lewat pemeriksaan mikroskopik yaitu melihat
morfologi sel darah merah yang terinfeksi dan melihat asam nukleat
pada parasit. Malaria ini dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan
otak hingga menyebabkan kematian.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan lima metode, yaitu yang
pertama menggunakan mikroskopik cahaya dengan melihat morfologi
eritrosit yang terinfeksi, yang kedua menggunakan mikroskop
flouresensi dengan melihat asam nukleat yang terdapat diparasit,
yang ketiga dengan menggunakan metode rapid test yaitu identifikasi
antigen yang terdapat pada serum sampel, yang keempat
menggunakan dip-stick yaitu identifikasi antigen parasit malaria yang
terdapat dalam serum sampel, yang kelima dengan menggunakan
PCR yaitu dengan menggandakan sekuens DNA/RNA yang spesifik
dengan menggunakan primer oligonukleotida yang spesifik pula lalu
dibaca menggunakan elektroforesis.

19
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat melakukan
penyuluhan secara intensif guna memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi malaria yaitu
dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan
kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan
kegiatan surveilens malaria secara menyeluruh, baik pemantauan
parasit dan spesies vektor serta kepadatan vektor malaria.
Bagi masyarakat agar memperbaiki lingkungan dalam rumah
seperti pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumah. Menghindari
gigitan nyamuk malaria dengan cara pemakaian kelambu dan
menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur.

20
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN
PUSKESMAS RIJALI

1. Fase pra interaksi

2. Fase interaksi

21
22
3. Fase post interaksi

23

Anda mungkin juga menyukai