Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul MAKALAH ROTI BAKAR
KHAS BANDUNG. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kritik dan masukan yang membangun, sehingga dapat memotivasi saya untuk
dapat menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Saya menyadari, dengan
adanya masukan dari semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya, makalah ini
menjadi lebih baik dan lebih layak untuk disajikan sebagai bahan presentasi.
Secara khusus, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bpk. selaku pengajar
mata kuliah Akuntansi Manajemen yang berkenan memberikan masukan, setelah
mencermati, meneliti, dan menelaah makalah ini. Banyak sekali saran yang saya jadikan
bahan untuk menyempurnakan makalah ini.
Saya menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya
senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan makalah saya
pada berikutnya. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam memanfaatkan
tentang pentingnya Akuntansi Manajemen dalam perekonomian Indonesia.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini, saya meneliti tentang “Roti Bakar Khas Bandung” yang
berjualan di sekitar bundaran Pancasila Pangkalan Bun. Dalam produksi roti ini, sang
pemilik yang bernama Bapak Agis, beliau terlebih dahulu memproduksi bahan baku roti
yang berbentuk roti tawar di rumah yang di temani oleh keluarga beliau. Jadi, dalam
penjualannya, roti tersebut tinggal di olesi dengan berbagai macam rasa dan lalu di
bakar sesuai dengan selera konsumen.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran,
yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan
atau informasi keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi
manajemen yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi.
Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah diolah, atau dengan
kata lain hasil olahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini
berbeda dengan berita atau issue. Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik
eksternal maupun internal.
1. Tepat waktu : Informasi harus tepat waktu karena apabila informasi datang
terlambat maka informasi tersebut tidak berguna lagi. Ketepatan waktu sangat di
perlukan manajemen dalam persaingan global.
2. Relevan : Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan
manajemen. Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan.
3. Akurat : Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam
pengambilan keputusan manajemen.
4. Broadscope : Adalah keluasan informasi, dengan informasi yang luas
manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang di
buat.
Informasi akuntansi manajemen mengacu pada proses perbaikan nilai secara terus
menerus untuk menambah nilai produk atau jasa yang berkaitan dengan rencana, desain,
ukuran dan operasi system informasi financial dan nonfinancial yang membimbing dan
mengarahkan tindakan manajemen, memotivasi perilaku, dan mendukung serta
menciptakan nilai budaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
4
c. Manfaat Informasi :
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah,
sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak
menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan
bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang
ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu
produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
d. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
5
2. Menurut perubahan dalam volume produksi
a. Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
b. Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi
Cara penentuan biaya pembuatan produk :
1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya
yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum
produk tersebut dibuat. Biaya ini terbagi atas :
a. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan
pada masa yang direncanakan.
b. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi
dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
6
BAB III
Dalam penelitian usaha ini, saya mengambil jenis usaha kecil menengah, yaitu usaha
“Roti Bakar Khas Bandung”. Pemilik usaha ini bernama Pak Agis, beliau sendiri berasal dari
kota Bandung Jawa Barat. Dalam usaha ini pak Agis menjual roti bakar di sekitar bundaran
Pancasila Pangkalan Bun, yaitu menggunakan gerobak khusus penjual roti bakar. Pak Agis
ini menggeluti usaha roti bakar ini sudah ± 4 tahun di Pangkalan Bun. Dalam pembuatan
bahan baku roti, beliau di bantu sama istri dan rekan kerja di rumah. Sedangkan untuk
Terdiri atas :
7
b. Biaya Bahan Tambahan
Catatan : Biaya bahan baku dan biaya tambahan yang di keluarkan dia atas hanya
untuk 2 minggu produksi roti.
8
1.3 Proses Produksi Roti
o Dalam proses produksi Bahan baku roti, roti tersebut di olah di rumah sendiri di
bantu dengan istri dan beberapa rekan kerja yang di ambil dari tetangga dekat.
o Pembuatan ini berupa roti tawar yang di adon sesuai dengan resep yang ada dan di
letakkan ke dalam loyang, kemudian di masukkan ke dalam oven sampai masak.
o Kemudian di masukkan ke dalam plastik dan di susun kedalam keranjang besar. Roti
setengah jadi pun siap untuk di jual.
o Kegiatan pembuatan bahan roti setengah jadi ini di lakukan pada pagi hari hingga
menjelang siang.
o Pada waktu menunjukkan jam 16.00 sore hari, pak Agis ini mulai berjualan di daerah
bundaran pancasila hingga jam 22.00 malam.
No Rasa Harga
1 Nanas / Strawberry Rp. 10.000
2 Nanas / Coklat Rp. 10.000
3 Strawberry / Coklat Rp. 10.000
4 Coklat / Coklat Rp. 11.000
5 Coklat / Kacang Rp. 11.000
6 Strawberry / Keju Rp. 12.000
7 Strawberry / Kacang + Coklat Rp. 12.000
8 Nanas / Keju Rp. 12.000
9 Kacang / Keju Rp. 12.000
10 Coklat / Keju Rp. 12.000
11 Coklat / Kacang + Keju Rp. 12.000
12 Keju / Keju Rp. 14.000
13 Srikaya / Keju Rp. 14.000
14 Kombinasi Rp. 15.000
15 Coklat Keju di campur Rp. 15.000
= 182.000 : 15
= 12.134 (Jadi, rata – rata dari seluruh harga roti tersebut sebesar Rp. 12.134,- )
9
1.5 Jumlah penjualan roti
o Di hitung dengan harga rata – rata dari semua roti yaitu Rp. 12.134,-
Pendapatan :
Beban – Beban :
10
BAB IV
KESIMPULAN
Akuntansi Manajemen adalah suatu tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang
sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan
pengelolaan perusahaan atau informasi keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh
tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi.
Dalam objek penelitian tentang Roti Bakar Khas Bandung ini, semua biaya sudah
tercantum di atas mulai dari biaya peralatan, bahan baku, biaya tambahan dan biaya
produksi lainnya. Walaupun masih banyak kekurangan daripada biaya yang di teliti, namun
itu semua hampir mendekati dengan keadaan usaha roti tersebut yang sesungguhnya.
Demikianlah sedikit uraian tentang penelitian usaha kecil menengah tentang produksi
Roti Bakar Khas Bandung, semoga ada manfaatnya bagi para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2002
www.google.com
12