Anda di halaman 1dari 2

Kebangkrutan Enron diawali dengan besarnya hutang Enron pada awal berdirinya yaitu 75% dari nilai

pasar sahamnya. Hal ini tentu saja memberatkan keuangan Enron khusus nya perihal Free Cash Flow
nya. Proses kebangkrutan ini semakin diperparah dengan kesalahan memposisikan perusahaan dalam
menyikapi regulasi pemerintah US terkait perdagangan gas alam.
Pemerintah US tahun 1989 melepaskan campur tangan nya dalam penentuan batas harga jual dan beli
gas alam. Hal ini berakibat bahwa harga gas alam ditentukan pasar secara bebas. Hal ini berakibat
bahwa harga pasar gas alam akan berfluktuatif. Kesalahan enron mulai terjadi di sini ketika Jeffrey
Skilling memposisikan perusahaan sebagai makelar gas alam.
Dengan posisi makelar, maka seluruh resiko fluktuatif ada ditangan enron. Mengapa Jeffrey Skilling
memutuskan mengambil posisi ini, karena dia berharap dia bisa memegang kendali harga gas alam
secara penuh. Sehingga harga saham dan profit enron akan menjadi baik.
Untuk memperlebar peluang keuntungan dengan posisi makelar tersebut, Skilling memutuskan untuk
melakukan diversifikasi usaha diantaranya listrik, batu bara, bubur kertas, aluminium, baja, kimia, kayu,
air, broadband, dan plastik-bersamaan dengan total 1,800 jenis barang yang berbeda.
Dengan semakin banyaknya diversifikasi usaha tersebut, tentu saja makin membutuhkan modal kerja
yang makin banyak. Karena hutang enron sudah besar, pilihan modal kerjanya adalah mencari investor.
Pilihannya adalah dengan merekayasa laporan keuangan agar investor tertarik. Keputusan
menggunakan metode mark to market adalah salah satu cara untuk membuat laporan keuangan enron
terlihat menarik untuk investor. Tapi disinilah titik parah kehancuran enron. Karena laporan keuangan
tidak dibuat secara actual, tapi dibuat berdasarkan harga ramalan pasar.
Dana yang didapatkan dari investor tidak selamanya bisa mencukupi kebutuhan enron. Diperlukan cara
lain untuk mendapatkan modal kerja. Andrew Fastow yang direkrut Skilling menggunakan metode
entitas tujuan khusus (anak perusahaan tujuan khusus) yang pada saat itu oleh pemerintah US
diperbolehkan untuk melaporkan keuangan secara terpisah jika sahamnya minimal 3% dimiliki oleh
pihak independen. Akhirnya, anak perusahaan inilah yang mencarikan hutang baru dan menyetornya
ke enron dan diakui enron sebagai pendapatan. Metode ini berjalan aman selama harga saham terus
tinggi sehingga mampu menutupi hutang-hutang entitas tujuan khusus tersebut.
Pada kenyataannya, harga saham tidak akan selalu tinggi, karena harga saham dipengaruhi banyak
faktor di pasar. Semester ke dua tahun 2001, saham Enron mulai jatuh dari tingkat 80 dolar AS per
saham, sebagian hasil dari artikel di majalah Fortune edisi 5 Maret 2001 yang membantah bahwa
laporan keuangan Enron “hampir tidak dapat ditembus” dan bahwa harga saham Enron terlampau
tinggi.
Di bulan Juli 2001, para investor mulai curiga dan melakukan penjualan saham sehingga harga saham
perusahaan jatuh sampai 47 dolar AS per lembar, Skilling tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan
Presiden Direktur dengan “alasan pribadi”. Hal ini semakin meyakinkan bahwa perusahaan mengarah
ke dalam kebangkrutan, Sherron Watkins pada tanggal 22 Agustus secara pribadi menemui Kenneth
Lay dengan membawa sebuah surat enam halaman yang menggambarkan pelanggaran akuntansi
berhubungan dengan entitas tujuan khusus dan memperingatkan mereka pada apa yang ia sebut sebagai
“kecurangan akuntansi terburuk yang pernah saya lihat”. “Saya gugup luar biasa”, ia tulis, “bahwa kita
akan meledak dalam sebuah gelombang skandal akuntansi”. Lay dan pengacaranya, bagaimanapun,
memutuskan tidak ada yang salah meskipun entitas tujuan khusus mungkin harus dibongkar akhirnya
jika saham Enron berlanjut jatuh. Di depan umum, Lay mengumumkan kepada para karyawan dan
investor bahwa pertumbuhan perusahaan di masa datang “telah menjadi lebih tidak pasti” dan mendesak
mereka dan investor lain untuk melanjutkan investasi di saham Enron. Namun, Lay dan pimpinan
lainnya secara diam-diam mulai menjual banyak saham mereka di Enron yang makin memperparah
penurunan nilai jual saham per lembar enron.
Watkins menghubungi juga seorang temannya di Arthur Andersen yang membicarakan perhatiannya
pada pimpinan auditor yang mengaudit Enron. Namun, tak ada hasilnya.Saat Watkins dari dalam terus
mencoba membuat perusahaan bertindak, harga saham Enron terus jatuh. Tanggal 16 Oktober 2001,
Enron mengumumkan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengambil alih hutang dan aset pada
entitas tujuan khusus, memaksanya untuk menanggung hutang 544 juta dolar AS dengan labanya saat
ini dan mengurangi nilai ekuitas sebesar 1,2 milyar dolar AS, tepat seperti yang Sherron Watkins telah
peringatkan terjadi.
Satu minggu kemudian, tanggal 22 Oktober, SEC mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki
entitas tujuan khusus yang dimiliki Enron. Sehari kemudian Fastow dipecat. Tanggal 8 November 2001,
perusahaan mengumumkan bahwa mereka dipaksa untuk menyajikan kembali seluruh laporan
keuangannya dari tahun 1997 untuk menggabungkan laporan keuangan entitas tujuan khususnya ke
dalam laporan keuangan perusahaan. Penyajian kembali dibuat untuk mengurangi ekuitas pemegang
saham sebesar 1,2 milyar dolar AS dan untuk menambah hutang perusahaan sebesar 2,6 milyar dolar
AS. Bulan November 2001, harga saham jatuh sampai 1 dolar AS per lembar, dan perusahaan jatuh ke
dalam kebangkrutan pada tanggal 2 Desember 2001.

Anda mungkin juga menyukai