Contoh :
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu
kaplet obat memiliki sediaan 500mg.
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Kalau untuk menghitung dosis obat tablet bagi bagi anak-anak,
remaja atau dewasa mungkin gampang, tapi kadang agak
sedikit susah jika kita akan menghitung dosis obat tablet pada
bayi.
Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep “luminal tablet 5 mg,
3 dd 1 pulvus no. X.
Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu obat tablet
luminal 5 mg menjadi sepuluh bagian. Order sederhana dari
resep diatas adalah luminal tablet 0,5 mg, sedangkan sediaan
obat adalah 5 mg.
Berat obat adalah bobot obat per satu kaplet/pil/ kapsul dalam
satuan berat (mg (miligram) atau g (gram)) tanpa
mempertimbangkan jumlah sediaan obat. Jumlah/ Banyak
sediaan adalah banyaknya sediaan obat yang diminta oleh
dokter.
Contoh:
Dokter membuat resep ” Sanmol Forte syrup 120 mg prn.
Sediaan obat Sanmol Forte syrup ialah 240 mg tiap 5 mL
(mililiter)
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Contoh:
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV.
Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc
Contoh:
Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000
IU, Jumlah pelarut 100 cc.
Jawab:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam
Contoh:
Perhatian:
• Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan
menggunakan alat, perlu diperhatikan kesamaan satuan dosis
yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05
mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka kita harus
mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg
Contoh:
Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat adalah adalah
200 mg. berat badan pasien 60 kg, Obat akan dilarutkan dalam
50 cc NS.
Jawab:
0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc / 200.000 mcg=
0,09 ml