Anda di halaman 1dari 6

B.

WIRAUSAHA BIOLOGI
 Kewirausahaan : adalah keberanian dalam suatu proses mengerjakan sesuatu yang baru atau
kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
 Biologi : adalah ilmu alam yang mempelajari tentang organisme hidup dan interaksinya dengan
lingkungan.
Jadi, Wirausaha Biologi adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif
dan berbeda ( inovatif) dengan penerapan atau bantuan organisme (makhluk hidup) yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih bagi manusia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
Wirausaha biologi terkait dengan bidang ilmu ( biologi terapan dan bioteknologi ).
1. Biologi Terapan
Ilmu biologi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pengetahuan
mengenai makhluk hidup dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai macam masalah untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.
2. Bioteknologi
Ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup ( bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Produk Bioteknologi
 Konvensional ; Pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk/masih sangat
sederhana.
 Modern ; Penggunaan alat alat canggih untuk menghasilkan suatu produk dengan teknik
rekayasa genetik.
Contoh produk konvensional :
1. Alkohol 11. Oncom 21. Sauerkraut
2. Anggur minuman 12. Roti 22. Pindang
3. Antibiotik 13. Sake 23. Asinan
4. Asam cuka 14. Saus ikan 24. Peda siam
5. Bir 15. Soygurt 25. Petis
6. Brem bali 16. Tape 26. Tempe bongkrek
7. Kecap 17. Tauco 27. Cuka
8. Keju 18. Tempe 28. Biogas
9. Nata de coco 19. Terasi
10. Mentega 20. Yogurt
Contoh produk modern :
1. Insulin 6. Urokinase
2. Vaksin hepatitis 7. Gen beta-globulin
3. Antibodi monoklonal 8. Bayi tabung
4. Antibodi inferon 9. Kloning
5. Hormon pertumbuhan 10. Kultur jringan, dll
Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses penguraian zat dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana menggunakan fasilitas enzim pengurai, dan dihasilkan energi. Peristiwa ini sering dilakukan
oleh golongan organisme tingkat rendah.
Jenis jenis fermentasi :
1. Keberadaan oksigen
 Fermentasi aerob ; proses dissimilasi bahan-bahan yang disertai dengan pengambilan
oksigen atau oksigen bertindak sebagai H acceptor. Contoh : fermentasi asam cuka.
 Fermentsi an aerob ; tidak membutuhkan adanya oksigen.
2. Produk yang dihasilkan
 Fermentasi asam laktat : Asam Piruvat + NADH2 Asam Laktat + NAD
 Fermentasi asam cuka : C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O
 Fermentasi alkohol : C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
3. Medium yang digunakan
 Fermentasi medium cair ; diartikan sebagai fermentasi yang melibatkan air sebagai fase
kontinyu dari sistem pertumbuhan sel yang bersangkutan atau substrat baik sumber karbon
maupun mineral terlarut atau tersuspensi sebagai partikel-partikel dalam fase cair.
Fermentasi cair meliputi minuman anggur dan alkohol, fermentasi asam cuka, yogurt.
 Fermentasi medium padat ; diartikan sebagai fermentasi yang berlangsung dalam substrat
tidak larut, namun mengandung air yang cukup sekalipun tidak mengalir bebas.
VERTICULTURE
Nama vertikultur ini berasal dari bahasa Inggris, vertical dan culture. Vertical berarti vertikal
atau tegak lurus, sedangkan culture berarti budidaya.
Vertikultur dapat diartikan sebagai tehnik budidaya tanaman secara vertikal di ruang yang sempit
dengan menempatkan media dalam suatu wadah.
 Tanaman vertikultur
Tanaman yang biasanya ditanam dengan teknik ini adalah jenis tanaman semusim, atau yang
berumur pendek. Seperti sayuran, contohnya selada, selederi, kangkung, kemangi, bayam, sawi.
 Kelebihan vertikultur
1. Membutuhkan lahan yang sedikit
2. Hemat air
3. Media tanam dapat disesuaikan dengan kondisi tempat membuat vertikultur
4. Umur tanaman relatif pendek
5. Pemeliharaan tanaman yang ditanam lebih mudah
6. Dapat dilakukan oleh siapa saja
 Media yang digunakan
1. Pipa paralon 4. Talang air
2. Botol bekas 5. Pot pastik
3. Bambu 6. Polybag
Langkah langkah vertikultur :
1. Memperhatikan kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman (luas lahan)
2. Penyiapan wadah media tanam sesuai dengan kondisi yang ada (dapat berupa bambu, pipa
paralon/PVC, talang air, pot plastic, kaleng bekas, polybag, plastik kresek, dll)
3. Pembuatan bangunan vertikultur
4. Penyiapan media tumbuh tanaman (pupuk organic + tanah)
5. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, tergantung kepada besar tajuk tanaman,
kebutuhan sinar matahari, dan wadah yang dipilih sebagai tempat penanaman. Ke-3 faktor ini
harus diperhitungkan jika dalam satu unit bangunan vertikultur dibudidayakan beberapa jenis
tanaman sekaligus.
6. Budidaya tanaman (Persemaian, Pembibitan, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen)
HIDROPONIK
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Secara etimologi, hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata. Yakni hydro dan
Ponos, Hydro yang artinya air dan Ponos yang artinya kerja.
Jadi apabila disatukan hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air
dan tidak menggunakan tanah (humus) sebagai media tanam atau soilles (soilles culture).
Teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Sayuran
yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman dikonsumsi. Teknik menanam hidroponik
sendiri sangat cocok diterapkan bagi yang memiliki lahan terbatas. Anda tidak membutuhkan lahan
berupa tanah luas, gantikan saja dengan teknik menanam hidroponik.
Sistem hidroponik merupakan alternatif yang tepat untuk mendapatkan sayuran dan buah-buahan di
lahan yang sempit atau terbatas. Bercocok tanam dengan hidroponik akan mendapatkan hasil yang
bagus jika diiringi dengan hobi. Karena jika dimulai dari hobi maka akan sangat berpotensi untuk
dijadikan bisnis.
Jenis Tanaman Hidroponik :
1. Selada
Apabila bibit selada telah disemai di media tanam hidroponik maka dalam waktu kurang lebih
1-2 minggu akan tumbuh 2 lembar daun selada baru.
2. Timun
Dan jika tanaman timun ini ingin Anda kembangkan lebih luas maka pastikan untuk
menyediakan tempat yang lebar agar timun tetap dalam bentuk yang sempurna dan tidak
rusak.
3. Sayuran berdaun hijau
Sama seperti daun selada, sayuran berdaun hijau juga bisa ditanam dengan sistem hidroponik.
Karena pada umumnya sayuran berdaun hijau ini dapat tumbuh dengam baik melalui cara
hidroponik.
4. Buah-buahan
Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu ditambahkan air nutrisi dan pencahayaan
sehingga dengan begitu proses pemanenan semakin menguntungkan.
Unsur penting yang harus diperhatikan :
 Media tanam
Media tanam dengan kelembaban serta unsur hara yang cukup. Tidak hanya itu saja, media
tanam yang terbaik untuk teknik penanaman hidroponik ini memiliki drainase yang bagus,
dengan begitu terbebas dari zat-zat yang beracun atau berbahaya bagi tanaman.
 Air
Air adalah unsur paling penting untuk tanaman hidroponik untuk mendukung
pertumbuhannya. Kualitas tanaman dan hasil panen tanaman hidroponik sangat bergantung
pada unsur yang satu ini.
 Unsur Hara
Unsur hara merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam tumbuh kembang tanaman
hidroponik. Tanaman hidroponik memerlukan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
 Oksigen
Unsur lain dalam penanaman hidroponik yang perlu diperhatikan yaitu kadar oksigennya.
Hindari sebaik mungkin agar kadar oksigen pada tanaman hidroponik rendah.
Kelebihan :
1. Merupakan alternatif terbaik untuk anda yang ingin bercocok tanam namun tidak memiliki
lahan yang luas
2. Menggunakan pupuk yang lebih hemat sehingga untuk biaya pembelian pupuk dapat ditekan
3. Lebih irit air karena air sudah digunakan sebagai media tanamnya, tidak harus menyiramnya
setiap hari
4. Lingkungan bercocok tanam menjadi lebih besar, dapat disesuaikan dengan ruang yang anda
miliki atau sesuai dengan selera Anda
5. Tanaman dapat diletakkan dimana saja karena tidak membutuhkan media tanah
6. Dapat ditanam dimana saja, tanpa lahan yang luas dan pencahayaan yang tidak terlalu banyak
7. Lebih mudah dalam memantau hama dan penyakit karena hama dan penyakit banyak yang
gemar di dekat tanah. Karena ini tidak menggunakan tanah sama sekali maka risiko adanya
hama dan penyakit lebih sedikit
8. Hasil panen tanaman hidroponik dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi karena modalnya
juga lebih banyak. Namun pastinya hasil panen tanaman hidroponik lebih aman dan lebih sehat
9. Metode penanaman hidroponik tidak membutuhkan pencangkokan tanaman.
10. Pertumbuhan dapat dipantau dengan sangat baik dari akar, tidak hanya dari daun atau buahnya
saja
11. Untuk tanaman yang banyak dijadikan sebagai obat herbal dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Pasalnya bagian akarnya sudah bersih sehingga mudah untuk diolah
12. Pertumbuhan tanaman hidroponik lebih cepat sehingga anda juga dapat cepat panen.
Contoh tehnik hidroponik
AEROPONIK
Aeroponik berasal dari kata Aero yang berarti udara dan Ponus yang berarti daya. Jadi dapat di
simpulkan aeroponik adalah memberdayakan dengan udara. Aeroponik merupakan salah satu media
tanam tanpa menggunakan tanah, tetapi hanya unsur air atau larutan air yang disemburkan dalam
bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
Salah satu keunggulan penanaman aeroponik adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan
hara sehingga respirasi akar lancar dan menghasilkan banyak energi untuk pertumbuhan dalam jangka
lama.
Jenis tanaman :
1. Tanaman sayuran : Salada, Sawi Tomat, Wortel, Bawang Merah, Bawang Putih , Bawang
Daun, Seldri dan lainya.
2. Tanaman buah-buahan : Melon, Tomat, Mentimun, Semangka dan lainnya.
3. Tanaman hias : Anggrek, Kaladium, Kaktus dan lainnya.
Manfaat :
1. Tanaman dapat mudah di tanam dengan lahan yang tidak beraturan.
2. Tanaman ini menghasilkan produksi lebih tinggi.
3. Tanaman ini sangat tahan dan kuat terhadap serangan hama dan penyakit.
4. Tanaman ini dapat berbuah tidak tergantung musiman.
5. Buah yang di tanam yang berkualitas tinggi
6. Tanaman media ini juga termasuk teknologi menengah Jangka panen lebih cepat.
7. Tanaman juga bisa di lakukan tanpa pengelolahan lahan.

Sebelum melakukan penanaman dalam metode ini harus memperhatikan kelembapan media,
lingkungan dan juga pengawasan terhadapt serangan hama dan penyakit.
Pada dasarnya saat melakukan penanam harus di lakukan dengan benar-benar menjaga,
mengontrol pemupukan dan juga melakukan pemeliharaan yang baik. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan produksi dan hasil yang lebih maksimal.
Contoh tehnik aeropoik

Anda mungkin juga menyukai