Anda di halaman 1dari 7

EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA

“TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI”

Oleh
Ni Made Eva Krismiyanti
(1607511032)

PROGRAM REGULER EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Pembahasan

Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang

mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja

tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran seringkali

menjadi masalah dalam perekonomian,karena dengan adanya pengangguran, produktivitas

dan pendapatan masyarakat akan berkurang,sehingga dapat menyebabkan timbulnya

kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan

pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang

menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang

berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur

dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per

kapita suatu negara.

Pengangguran menurut tingkat pendidikan menggambarkan kondisi penyerapan

tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan. Secara umum tingkat pengangguran terbuka

(TPT) pada Agustus 2018 di Bali sebesar 1,37 persen. Keadaan tersebut menurun sebesar

0,11 poin bila dibandingkan TPT Agustus 2017 (1,48 persen). Sedangkan bila dibandingkan

dengan Februari 2018, TPT Agustus 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,51 poin.
Tabel 1.1 Jumlah PengangguranKabupaten/Kota di Provinsi Bali

Kabupaten/K Jumlah Pengangguran Kabupaten/Kota


ota 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Kab.
3594 5368 3055 4863 4314 2299 - 1100 2247
Jembrana
Kab. Tabanan 2661 7021 5814 2113 6027 4641 - 4499 3936
Kab. Badung 3940 7075 5445 2635 1558 1150 - 1653 1590
Kab. Gianyar 6470 5562 4907 5991 3859 5577 - 3100 4978
Kab.
3809 2230 2059 2114 1998 1471 - 984 1517
Klungkung
Kab. Bangli 863 1130 1286 1083 976 2373 - 686 1175
Kab.
6524 6448 3167 3408 5045 5306 - 1732 2534
Karangasem
1120 1125 1126
Kab. Buleleng 7577 9381 7184 - 8833 6945
6 6 5
Kota 2972 1962 1123 1203 1096 1720 1355
- 9563
Denpasar 4 6 2 6 8 9 6
6879 6571 4823 4182 4412 4721 4648 3614 3448
Provinsi Bali
1 6 0 0 6 0 4 3 5

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan jumlah pengangguran kabupaten/kota di Provinsi

Bali mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya di beberapa kabupaten/kota. Hal ini dikarenakan lapangan pekerjaan yang

tersedia di Provinsi Bali belum mampu menampung seluruh angkatan kerja yang sedang

mencari pekerjaan.

Masalah pengangguran serta angkatan kerja merupakan salah satu persoalan yang

wajib ditangani oleh kependudukan di Bali. Terlebih lagi, jelasnya,sebagai ikon pariwisata

nasional yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga pencari kerja untuk mengadu

peruntungan. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian Bali


2
diprediksi akan terus mendorong penduduk Bali maupun luar daerah. “Meningkatnya jumlah

pengangguran tidak bisa terlepas dari kenyataan tersebut, yang pada gilirannya membawa

berbagai persoalan sosial ekonomi tersendiri, salah satunya adalah masalah

ketenagakerjaan”.

Berbagai persoalan mengenai pengangguran di Provinsi Bali tidak terlepas dari

beberapa hal yakni Pertama menyangkut kompetensi, profesional, keahlian, dan keterampilan

dari para lulusan yang menjadi pencari kerja. Kedua, adanya kesesuaian antara kompetensi

yang dimiliki dengan lapangan kerja dalam berbagai sektor. Ketiga, ketersediaan lapangan

kerja. Terakhir, tenaga kerja di Bali yang tidak saja bersaing di tingkat lokal, tapi juga dengan

tenaga kerja asing.

Sebagai solusi, pemerintah harus terus melakukan pengembangan pada sistem

pendidikan vokasi mulai dari SMK, politeknik, dan juga akademi komunitas. Setiap lulusan

nantinya betul-betul memiliki keahlian dalam bidang tertentu, khususnya pariwisata, desain,

animasi, dan teknologi kreatif.

Kemudian, pemerintah juga harus fokus pada bidang-bidang tertentu yang menjadi

keunggulan di Bali. Pemerintah mesti mampu menciptakan lapangan kerja dan membangun

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Bali untuk menyerap tenaga kerja. “Pusat pertumbuhan

harus merata sehingga tidak hanya menumpuk di wilayah Bali selatan. Berikutnya, akses

untuk memperoleh pekerjaan, harus bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Pengangguran juga bisa diatasi pemerintah lewat sinergi dengan perguruan tinggi dan

lembaga pendidikan lain untuk mengembangkan inkubator-inkubator yang melahirkan

wirausahawan muda kreatif dan inovatif. Bali selama ini dikenal memiliki keunggulan di

bidang tenaga kerja pariwisata, arsitektur desain, spa, pengobatan alternatif dan berbagai jenis

profesi lain sehingga perlu diperkuat. Itu betul-betul menjadi keunggulan orang Bali. Ini
harus diwadahi dalam satu lembaga pendidikan, diberikan pendidikan pelatihan melalui balai

latihan kerja sehingga mereka tidak saja memiliki kompetensi memadai tapi juga berdaya

saing sehingga bisa mengisi lapangan kerja di Bali dan juga di luar Bali, bahkan di luar

negeri.

Selain itu, juga harus terus dilakukan kerja sama dengan pemerintah daerah lain serta

negara-negara lain di dunia agar sumber daya manusia berkompeten di Bali bisa diserap.

Kemudian, melindungi tenaga kerja di Bali supaya mereka tidak bersaing dengan unsur-unsur

yang tak selevel. ”Harus ada equal treatment dengan tenaga kerja dari luar negeri.”

Karena, orang Bali memiliki keunggulan mencakup jati diri, integritas moral, maupun juga

kualitas kompetensi secara profesional. Orang Bali juga terkenal dengan jati dirinya,

karakteristiknya, tekun, kreatif, dan inovatif.

Hal ini dinilai merupakan modal dasar bagi Bali. Hanya saja nilai-nilai kearifan lokal

ini belum pernah disatukan ke dalam sistem pendidikan kita agar menjadi modal untuk

menghadapi perubahan dan tantangan ke depan di bidang ketenagakerjaan, baik nasional dan

internasional.

4
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Bali. 2019. Jumlah Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota di


Provinsi Bali Tahun 2010-2018. Bali: BPS Bali

Badan Pusat Statistik: Bali. 2019. Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Bali Agustus 2018.
Bali: BPS Bali

https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-
makro/pengangguran/item255? (diakses pada 9 Mei 2019)

https://www.inews.id/daerah/bali/atasi-masalah-pengangguran-di-bali-ini-solusi-paslon-
koster- cek/135221 (diakses pada 9 Mei 2019)
6

Anda mungkin juga menyukai