Anda di halaman 1dari 2

PEMBEDAAN ASAS / PRINSIP, TEORI, DAN PARADIGMA

Malayu Hasibuan menjelaskan tentang definisi asas, yaitu ; Asas ( prinsip ) merupakan suatu
pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan
tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan tindakan. Asas sifatnya permanen, umum dan
setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan “intisari” kebenaran-kebenaran dasar
dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tapi bukan suatu yang absolut atau mutlak. artinya
penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah. 1

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan tentang definisi asas, yaitu ; dasar ( sesuatu yg
menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat ), asas ( kebenaran yg menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak, dsb ), dasar.

Teori ( Yunani: Teoria, pandangan, tinjau ), umunya artinya: pandangan yang gunanya untuk
memberi keterangan bagi suatu hal tertentu, juga dalam ilmu pengetahuan teori itu gunanya untuk
memberi keterangan bagi gejala - gejala tertentu, tapi umumnya teori dalam ilmu pengetahuan itu
berupa sistem yang berdiri atas berbagai dalil ( yang dikutip dari dunia pengalaman ) dan hipotesa -
hipotesa yang keduanya berdasar pada asas tertentu. Seterusnya istilah teori itu sering pula dipakai
sebagai lawan terhadap pengertian praktek atau pengalaman. 2

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan beberapa pengertian teori, yaitu ; 1. Pendapat yg
didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; 2. Penyelidikan
eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi,
argumentasi.

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir ( kognitif ), bersikap ( afektif ), dan
bertingkah laku ( konatif ).3

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan tentang definisi paradigma, yaitu ; kerangka
berpikir.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa pembedaan
teori, asas / prinsip, dan paradigma adalah pada cara lahir atau terbentuknya, serta cara penerapannya.
Contoh :

1. Ajaran Demokrasi, di dalam ajaran demokrasi terdapat asas – asas yang merupakan intisari,
cerminan, dasar – dasar, atau landasan dari lahirnya ajaran demokrasi tersebut, yaitu
pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, serta pengakuan hakikat dan martabat

1
http://www.pengertianpengertian.blogspot.com/2011/11/pengertian-asas.html.
2
http://www.skarianty.blogspot.com/2011/03/10-pengertian-teori-menurut-para-ahli.html.
3
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Paradigma.
manusia.4 Ajaran demokrasi lahir karena manusia memiliki pemikiran dan keyakinan bahwa
pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan dan pengakuan hakikat serta martabat
manusia adalah sesuatu yang benar, hal tersebut yang dinamakan dengan asas / prinsip.
Selanjutnya adalah, setelah lahirnya ajaran demokrasi, maka teori lahir untuk menjelaskan
dan menerangkan dari ajaran demokrasi tersebut, teori lahir untuk menjelaskan secara jelas
definisi dari demokrasi, sejarah lahirnya, asas – asas apa yang ada di dalamnya. Selanjutnya
lahir paradigma, paradigma lahir untuk menerapkan ajaran demokrasi tersebut, paradigma
diperkuat dengan apa yang telah dijelaskan oleh teori, contoh ; paradigma bahwa di
Indonesia jumlah partai politik tidak boleh dibatasi, karena hal tersebut merupakan
perwujudan dari demokrasi.

2. Hukum, didalam hukum terdapat asas – asas yang merupakan intisari atau dasar lahirnya
hukum tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Arief Sidharta yang menjelaskan, tiap aturan
hukum itu berakar pada suatu asas hukum, yakni suatu nilai yang diyakini berkaitan dengan
penataan masyarakat secara tepat dan adil. 5 Satjipto Rahardjo juga menjelaskan, asas hukum
adalah jiwanya peraturan hukum, karena ia merupakan dasar lahirnya peraturan hukum, asas
hukum adalah Ratio Legisnya peraturan hukum.6 Teori – teori yang menjelaskan tentang
hukum itu sendiri lahir kemudian, teori lahir untuk menjelaskan dan menerangkan apa yang
dimaksud dengan hukum itu sendiri, seperti contohnya teori hukum murni yang
diperkenalkan hans kelsen, teori tersebut menjelaskan hukum adalah sistem norma. 7
Berdasarkan keterangan – keterangan yang telah dijelaskan para ahli tersebut, maka dapat
dipahami bahwa asas telah lahir terlebih dahulu, asas melandasi lahirnya suatu ajaran atau
ilmu, setelah itu teori lahir untuk menjelaskan dan menerangkan ajaran atau ilmu tersebut.
Setelah hukum lahir, teori – teori yang menjelaskannya lahir, lalu lahirlah paradigma,
paradigma lahir untuk mengaplikasikan hukum tersebut, seperti lahirnya Kitab Undang –
Undang Hukum Acara Perancis yang lahir dari paradigma asas praduga tak bersalah. 8
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa asas telah lahir terlebih
dahulu, asas melandasi lahirnya suatu ajaran / norma ( hukum ), setelah itu teori lahir untuk
menjelaskan hukum itu sendiri, setelah itu, paradigma lahir, paradigma lahir / terbentuk
sebagai akibat adanya asas serta teori – teori, paradigma berfungsi melandasi lahirnya
hukum tersebut dalam bentuk nyata ( konkret ) yaitu peraturan perundang – undangan.

4
http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi#cite_ref-Pendidikan_Kewarganegaraan:_Membangun_42-1.
5
http://www.m.hukumonline.com/klinik/detail/lt52d0d2e4afc2c/bila-hukum-positif-bertentangan-dengan-asas-
hukum.
6
http://www.fathurrizqi.com/2013/04/mengenal-asas-hukum.html.
7
http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Teori_Hukum_Murni.
8
http://www.m.hukumonline.com/berita/baca/lt4b25f96c2ed41/logika-hukum-asas-praduga-tak-bersalah-reaksi-
atas-paradigma-individualistik-br-oleh-romli-atmasasmita.

Anda mungkin juga menyukai