Kristanto - Pengaruh Konsumsi Dark Chocolate Terhadap Fungsi Memori
Kristanto - Pengaruh Konsumsi Dark Chocolate Terhadap Fungsi Memori
OLEH:
SAMUEL KRISTANTO
(2011-060-171)
OLEH :
SAMUEL KRISTANTO
(2011-060-171)
i
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan tidak ada bagian dari
tulisan ini yang telah dipublikasikan dan merupakan hak intelektual pihak lainnya,
kecuali yang telah dinyatakan dalam referensi. Apabila saya melanggar pernyataan
ini, saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di
lingkungan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Samuel Kristanto
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Ketua,
Anggota,
iii
PANITIA SIDANG UJIAN KARYA TULIS ILMIAH
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Ketua,
Anggota,
Penguji,
iv
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
Jakarta, 05 Februari 2015
ABSTRAK
SAMUEL KRISTANTO
Dibimbing oleh NAWANTO AGUNG PRASTOWO dan POPPY KRISTINA
SASMITA
Latar Belakang :Dark chocolate adalah salah satu makanan yang paling banyak
dikonsumsi di dunia. Sudah banyak penelitian yang menyatakan efek positif dari
dark chocolate di bidang kesehatan. Namun belum diketahui hubungan antara
konsumsi dark chocolate terhadap fungsi memori kerja verbal. Memori kerja sendiri
berperan penting dalam beberapa hal seperti penalaran, pemahaman bahasa,
perencanaan dan proses spasial.
v
FACULTY OF MEDICINE
ATMA JAYA CATHOLIC UNIVERSITY OF INDONESIA
Jakarta, February 05th 2015
ABSTRACT
SAMUEL KRISTANTO
Supervised by NAWANTO AGUNG PRASTOWO and POPPY KRISTINA SASMITA
Background :Dark chocolate is one of the most consumed food worldwide. There
has been a lot of research on benefits of dark chocolate consumption especially on
health and medical terms. And yet the effect of dark chocolate consumption on verbal
working memory is still unknown. Working memory itself is critically important in
cognition and necessary for many cognitive abilities, such as reasoning, language
comprehension, planning and spatial processing.
Methods : This research was conducted among 60 undergraduates from Atma Jaya’s
faculty of medicine who met the inclusion and exclusion criteria. Samples divided
with simple random sampling method into control group (n=30) and intervention
group (n=30). The intervention group is given a bar of 100 gram dark chocolate
while the control group is given a bar of 100 gram white chocolate while. The
assessment is done using digit span test (DST) before intervention and then one hour
and three hour after intervention.
Results :The subject consist of 34 females (56.7%) and 26 males (43.3%) between
18-22 years of age (mean : 19,6±1,1) which divided into 17 females and 13 males
with mean age (19,3±1,0) in intervention group and 17 females and 13 males with
mean age (19,8±1,1) in control group. This research found a significant
improvement on verbal working memory in intervention group approximately 120-
180 minutes after dark chocolate consumption with mean difference DST backward
score comparison between the 3rd hour post intervention with the 1st hour post
intervention and baseline test all have (p<0,05).
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Konsumsi Dark
Chocolate terhadap Fungsi Memori Kerja Mahasiswa Kedokteran Unika Atma Jaya”
ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas
Kedokteran Unika Atma Jaya.
Penulis menyadari penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan
memberikan dukungan dengan segala cara dalam proses penulisan sampai
penyelesaian karya tulis ini, terutama kepada :
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................................. v
ABSTRACT ................................................................................................................ vi
viii
2.2.2. Metabolisme Polifenol.............................................................. 12
2.2.3. Hubungan Flavonoids dengan Memori Kerja .......................... 14
2.3. Digit Span Test ................................................................................... 14
2.4. Kerangka Teori ................................................................................... 16
ix
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 38
LAMPIRAN .............................................................................................................. 44
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
chocolate, kandungan gizi dalam dark chocolate terbukti lebih baik karena
terdapat lebih sedikit lemak dan gula dibandingkan kedua jenis coklat
lainnya.4
Mempertimbangkan bahwa cokelat memiliki banyak potensi positif
bagi manusia, maka peneliti tertarik untuk mempelajari lebih jauh efek
konsumsi cokelat terhadap fungsi memori kerja (kognitif) yang memang
merupakan penelitian yang sedang berkembang di dunia. Untuk itu peneliti
mengambil Digit Span Tests sebagai indikator pengukuran untuk memori
kerja.
Digit Span Test (DST) merupakan salah satu tes yang sering
digunakan untuk menilai kemampuan memori kerja seseorang. Nilai dari
DST berkorelasi positif terhadap fungsi kognitif memori kerja yang
meningkat setelah pemberian dark chocolate.8,9 Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian dark chocolate pada memori
kerja yang akan dinilai dengan DST.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Memori
4
5
b) Memori Semantik
Memori semantik mengacu kepada penyimpanan
informasi konseptual dan pengetahuan faktual umum yang tidak
berkaitan dengan sistem memori manapun, seperti apa warna kulit
singa atau siapa presiden Indonesia pertama. Sistem ini
menyimpan informasi deklaratif dan eksplisit seperti pada
memori episodik.13
Memori semantik dan memori episodik dapat dibedakan
melalui studi neuroimaging.13 Selain itu, pada pasien dengan
gangguan sistem memori episodik berat seperti pasien dengan
gangguan pada sirkuit Papez, contohnya pada Korsakoff’s
Syndrome dan pasien yang dilakukan reseksi lobus medial
temporal, memori semantiknya ditemukan dapat bekerja dengan
baik.19 Gangguan pada sistem memori semantik dapat dicurigai
pada pasien yang memiliki kesulitan mengingat nama – nama
7
c) Memori Prosedural
Memori prosedural mengacu kepada kemampuan untuk
mempelajari perilaku dan algoritma – algoritma yang dapat
diterapkan langsung secara otomatis dibawah alam sadar. Memori
prosedural merupakan memori non deklaratif namun bisa
merupakan memori eksplisit (seperti belajar mengemudi mobil
dengan transmisi manual) maupun implisit (seperti mempelajari
urutan angka pada keypad telepon genggam anda secara alami /
dibawah sadar).13
Pada pasien dengan gangguan memori episodik
(contohnya Korsakoff’s Syndrome) atau pasien dengan gangguan
memori semantik (contohnya Alzheimer’s disease) ditemukan
bahwa memori proseduralnya dapat tetap bekerja dengan baik. 19,20
Hal ini menunjukkan bahwa sistem memori prosedural
merupakan sebuah sistem yang berdiri sendiri.
Penelitian dengan bantuan teknologi pencitraan fungsional
menunjukkan bahwa bagian otak yang berperan dalam memori
prosedural adalah supplementary motor area, ganglia basalis, dan
serebelum.21 Beberapa penyakit dapat mengganggu fungsi dari
memori prosedural seperti Parkinson’s disease (merupakan
penyakit paling umum dengan gangguan memori prosedural) dan
Huntington’s disease. Pada tahap awal perjalanan kedua penyakit
ini, pemeriksaan memori prosedural pasien mungkin mendekati
normal, namun terdapat gangguan pada kemampuan pasien untuk
mempelajari hal baru.13,20 Selain itu, beberapa kondisi medis lain
seperti tumor, stroke, maupun perdarahan pada ganglia basalis
dan atau serebelum dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi
dari memori prosedural.22
8
d) Memori Kerja
Memori kerja merupakan kombinasi atensi, konsentrasi
dan memori jangka pendek. Memori kerja mengacu pada
kemampuan untuk mempertahankan dan memanipulasi informasi
yang perlu diingat secara temporer. Oleh karena ini memerlukan
partisipasi aktif, maka memori kerja merupakan sistem memori
yang eksplisit dan deklaratif. Memori kerja dibagi menjadi
komponen yang memproses informasi fonologis atau verbal
(misalnya mengingat nomor telepon), informasi spasial (misalnya
mencari jalan pulang secara tidak sadar) dan sistem eksekutif
yang mengalokasikan sumber atensi.13
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa memori kerja
menggunakan jaringan kortikal dan subkortikal bergantung pada
tugas yang sedang dikerjakan.23 Dari hasil beberapa studi
ditemukan bahwa memori kerja verbal cenderung lebih banyak
berperan pada area otak sebelah kiri dan memori kerja spasial
pada area otak sebelah kanan.17 Studi juga membuktikan bahwa
pada tugas sulit yang melibatkan memori kerja membutuhkan
aktivasi dari kedua lobus otak.24 Peningkatan jumlah area otak
yang teraktivasi di daerah korteks prefrontal juga ditemukan
seiring dengan meningkatnya kompleksitas tugas yang
diberikan.25
Hingga saat ini masih banyak penelitian yang sedang
berlangsung untuk menemukan mekanisme neuronal yang
mendasari dan bertanggung jawab terhadap pembentukan memori
kerja. Omri Barak dan Misha Tsodyks menuliskan beberapa
mekanisme yang mungkin berperan dalam memori kerja seperti
peran dari reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang apabila
diblok akan menghentikan aktivitas neuronal pada korteks
prefrontal, dikemukakan juga kemungkinan peran dari plastisitas
sinaps jangka pendek (short term synaptic plasticity) yang
memampukan sinaps untuk melakukan modifikasi efektivitas
respon sinaps terhadap sebuah stimulus dan terdapat juga
9
c) Olahraga
Olahraga aerobik yang adekuat dipercaya dapat
meningkatkan memori kerja secara akut sebagaimana telah diteliti
oleh Pontifex dkk yang menemukan peningkatan kecepatan waktu
reaksi terhadap tes memori kerja Sternberg yang telah
dimodifikasi.32
d) Kondisi Klinis
Beberapa penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer’s
disease, Demensia dengan badan Lewy dan Huntington’s disease
11
e) Usia
Usia sering menjadi penyebab demensia yang merupakan
gangguan penurunan fungsi memori yang sering ditemukan pada
orang berusia lanjut.26
Dark Chocolate
Gingko biloba
Blueberry
Red wine dan
minuman
beralkohol lain
Faktor lain yang memengaruhi
Kopi
Teh hijau memori kerja :
Tidur
Diet dan nutrisi
FLAVONOIDS Olahraga
Kondisi klinis
Usia
Efek Flavonoids :
- Regulasi sinyal stres
oksidatif, anti inflamasi
dan modulasi jalur
molekular MEMORI KERJA
- Induksi neurogenesis,
regenerasi neuron dan
vaskularisasi serebral
- Meningkatkan protein
neuroprotektif terhadap
stres dan syok
BAB III
KERANGKA KONSEP
17
18
3.3. Hipotesis
Terdapat pengaruh konsumsi dark chocolate terhadap peningkatan
kemampuan memori kerja yang diukur dengan Digit Span Test.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
19
20
Keterangan :
Zα = derivat baku alfa
Zβ = derivat baku beta
Π = besarnya diskordan
P1 = proporsi pada kelompok studi
P2 = proporsi pada kelompok kontrol
Kesalahan tipe I = 10%, hipotesis satu arah, Zα = 1,44
Kesalahan tipe II = 20%, maka Zβ = 0,84
P1-P2 = 0,25
Π = 0,3
Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus, diperoleh:
Populasi :
Sampel :
Mengerjakan digit span test pada 1 jam dan 3 jam post intervensi
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya dan dari total 100
mahasiswa yang mengisi survei dipilih total 60 responden yang telah memenuhi
kriteria inklusi dari peneliti. Dari 60 responden tersebut, tidak didapati responden
yang drop out selama penelitian berlangsung.
19 tahun 6 20 11 26,7
22 tahun 1 3,3 0 0
8 7,9
Rerata Skor DST Forward
7,5
7,2
7
7 6,9 6,9
6,6
6,5 Kontrol
Studi
6
5,5
Jam ke 0 Jam ke 1 Jam ke 3
Kontrol 6,6 6,9 7,2
Studi 6,9 7 7,9
Waktu Pengujian
Gambar 5.1. Bar Chart Perbandingan Rerata Skor DST Forward pada Kedua
Kelompok Uji
27
7
6
6
3
Kontrol
2 Studi
0
Jam ke 0 Jam ke 1 Jam ke 3
Kontrol 4,67 4,97 4,87
Studi 4,7 4,77 6
Waktu Pengujian
Gambar 5.2. Bar Chart Perbandingan Rerata Skor DST Backward pada Kedua
Kelompok Uji
8
7,9
7,5
Rerata Skor DST Forward
7,2
7 7
6,9 6,9
6,6 Kontrol
6,5
Studi
5,5
Jam ke 0 Jam ke 1 Jam ke 3
Kontrol 6,6 6,9 7,2
Studi 6,9 7 7,9
Gambar 5.3. Bar Chart Rerata Skor DST Forward Sebelum dan Sesudah
Pemberian Intervensi
28
3 Kontrol
Studi
2
0
Jam ke 0 Jam ke 1 Jam ke 3
Kontrol 4,67 4,97 4,87
Studi 4,7 4,77 6
Gambar 5.4. Bar Chart Rerata Skor DST Backward Sebelum dan
Sesudah Pemberian Intervensi
Tabel 5.3. Rerata Selisih Skor DST pada Kedua Kelompok Uji Berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kelompok Uji Variabel
Laki-laki Perempuan
DSTfw1-0 17,31 14,12
DSTbw1-0 15,92 15,18
DSTfw3-1 19,08* 12,76*
Kontrol
DSTbw3-1 14,35 16,38
DSTfw3-0 18,85 12,94
DSTbw3-0 14,65 16,15
DSTfw1-0 18,50 13,21
DSTbw1-0 16,81 14,50
DSTfw3-1 0,00** 1,59**
Studi
DSTbw3-1 1,31 1,18
DSTfw3-0 0,85 1,12
DSTbw3-0 16,85 14,47
Rerata diuji dengan Independent-Samples T Test dan Mann Whitney-U Test
*terdapat peningkatan bermakna pada jenis kelamin laki-laki (p=0,042)
**terdapat peningkatan bermakna pada jenis kelamin perempuan (p=0,010)
PEMBAHASAN
31
32
chocolate terhadap fungsi kognitif (dalam hal ini atensi, memori jangka
pendek dan memori kerja). Namun bila hasil analisis ini dibandingkan dengan
hasil analisis pada Tabel 5.2. dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
peningkatan yang bermakna hanya terdapat pada fungsi memori kerja
(berdasarkan hasil dari Independent-Samples T Test dan Mann-Whitney U
Test) sedangkan pada fungsi atensi dan memori jangka pendek yang diukur
dengan DST forward, peningkatan rerata sesudah pemberian intervensi tidak
membawa perubahan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok
studi.
Efek dan pengaruh positif dari konsumsi dark chocolate ini sesuai
dengan hipotesis dari Agarwal yang menyatakan bahwa dark chocolate
memiliki efek positif terhadap fungsi kognitif dan mood.3 Penelitian lain
sudah dilakukan oleh Scholey dkk untuk mencari hubungan konsumsi kokoa
flavanols dengan peningkatan fungsi kognitif yang menggunakan Cognitive
Demand Battery (CDB) sebagai parameter fungsi kognitif. CDB terdiri dari
Serial Threes and Serial Sevens Substraction Task, Bakan Rapid Visual
Information Processing Task (RVIP) dan Mental Fatigue Visual Analogue
Scale. Scholey dkk menyatakan terdapat peningkatan hasil yang signifikan
pada responden yang mengonsumsi minuman kokoa flavanols yang dilihat
dari peningkatan skor Serial Threes Performances (mengukur komponen
atensi, konsentrasi dan kemampuan prosedural) dan peningkatan kecepatan
penyelesaian RVIP dan penurunan dari Mental Fatigue Scale. Namun
Scholey dkk menemukan hasil yang negatif pada Serial Sevens Substraction
Task (mengukur komponen atensi namun lebih menitikberatkan memori kerja
dan fungsi eksekutif). Hasil yang negatif pada Serial Sevens Substraction
Task ini diduga karena perbedaan substrat neurokognitif yang berperan pada
Serial Sevens dengan Serial Threes. Selain itu, di dalam penelitiannya
Scholey dkk juga menemukan bahwa efek kokoa flavanols tertinggi dicapai
pada 130 menit setelah konsumsi.46
Nurk dkk telah melakukan penelitian mengenai efek jangka panjang
(1 tahun) konsumsi flavonoids pada 2.031 responden yang berusia 70-74
tahun. Penelitian ini membandingkan skor dari serangkaian tes kognitif
(mengukur memori episodik, kecepatan proses kognitif, kemampuan persepsi,
visuospasial, pengukuran kognitif keseluruhan dan memori semantik) antara
36
angka yang berbeda pada Digit Span Test setiap jamnya. Kekurangan
penelitian ini adalah randomisasi sampel masih menggunakan metode
randomisasi sederhana. Blinding dan allocation concealment tidak dilakukan
karena bentuk penampilan fisik dari dark chocolate dan white chocolate
membuat subjek penelitian mengetahui ke dalam kelompok mana mereka
dialokasikan. Tes kognitif tepat pada satu jam dan tiga jam setelah intervensi
sulit dilakukan karena waktu pengujian harus disesuaikan dengan jadwal dari
masing-masing responden.
BAB VII
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan rerata dari skor DST forward dan backward pada
kelompok kontrol.
2. Terdapat peningkatan rerata dari skor DST forward dan backward pada
kelompok studi.
3. Setelah dilakukan analisis statistik perbandingan kelompok kontrol dengan
kelompok studi, peningkatan yang bermakna secara statistik hanya
terdapat pada rerata selisih skor DSTbw3-1 dan DSTbw3-0 yang
mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan bermakna fungsi memori
kerja verbal pada kelompok studi
4. Terdapat peningkatan rerata selisih skor DSTfw3-1 yang bermakna pada
responden dengan jenis kelamin perempuan di kelompok studi
5. Terdapat peningkatan rerata selisih skor DSTfw3-1 yang bermakna pada
responden dengan jenis kelamin laki-laki di kelompok kontrol
7.2. Saran
Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan double blind,
randomized control trial (dengan komputer) bila memungkinkan dengan
tujuan mengurangi kemungkinan bias dan demi mendapatkan hasil yang lebih
objektif dan akurat. Bila tidak memungkinkan melakukan double blind,
allocation concealment dapat dipertimbangkan. Selain itu sebaiknya
dilakukan pengukuran kadar flavonoids di dalam dark chocolate sehingga
bisa menentukan jumlah pasti kadar flavonoids yang memengaruhi fungsi
kognitif. Peneliti juga menyarankan untuk diadakannya penelitian tersendiri
mengenai hubungan konsumsi flavonoids terhadap fungsi kognitif dengan
jenis kelamin responden. Serta pada penelitian lanjutan dilakukan dengan
jumlah sampel yang lebih banyak dan tes fungsi kognitif yang lebih beragam.
38
DAFTAR PUSTAKA
2. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. United States of
America: Elsevier Saunders; 2006.
10. [Anonim]. The Free Dictionary. The American Heritage® Science Dictionary
2005. Diunduh dari: http://www.thefreedictionary.com/memory [29 Jun 2014].
39
40
11. Sadock BJ, Kaplan HI, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/clinical Psychiatry. United States of America: Lippincott
Williams & Wilkins; 2007.
12. Squire LR. Memory and the hippocampus: a synthesis from findings with rats,
monkeys, and humans. Psychological Review 1992;99(2):195–231.
13. Budson AE, Price BH. Memory Dysfunction. New England Journal of Medicine
2005;352(7):692–9.
15. Mesulam M-M. Principles of Behavioral and Cognitive Neurology. New York:
Oxford University Press; 2000.
16. Ribot TA. Diseases of memory, an essay in the positive psychology. New York:
D.Appleton and Company; 1882.
17. Fletcher PC, Henson RNA. Frontal lobes and human memory - Insights from
functional neuroimaging. BRAIN 2001;124:849–81.
18. Wagner AD, Schacter DL, Rotte M, Koutstaal W, Maril A, Dale AM, et al.
Building memories: remembering and forgetting of verbal experiences as
predicted by brain activity. Science 1998;281:1188–91.
20. Heindel WC, Salmon DP, Shults CW, Walicke PA, Butters N.
Neuropsychological evidence for multiple implicit memory systems: a
comparison of Alzheimer’s, Huntington’s, and Parkinson’s disease patients. The
Journal of Neuroscience 1989;9(2):582–7.
21. Daselaar SM, Rombouts SARB, Veltman DJ, Raaijmakers JGW, Jonker C.
Similar network activated by young and old adults during the acquisition of a
motor sequence. Neurobiology of Aging 2003;24(7):1013–9.
41
22. Budson AE, Price BH. Memory: Clinical Disorders [Internet]. Encyclopedia of
Life Sciences 2005. http://people.bu.edu/abudson/budson-memory.pdf
23. Rowe JB, Toni I, Josephs O, Frackowiak RS, Passingham RE. The prefrontal
cortex: response selection or maintenance within working memory? Science
2000;288(5471):1656–60.
24. Newman SD, Carpenter PA, Varma S, Just MA. Frontal and parietal
participation in problem solving in the Tower of London: fMRI and
computational modeling of planning and high-level perception.
Neuropsychologia 2003;41(12):1668–82.
25. Jaeggi SM, Seewer R, Nirkko AC, Eckstein D, Schroth G, Groner R, et al. Does
excessive memory load attenuate activation in the prefrontal cortex? Load-
dependent processing in single and dual tasks: functional magnetic resonance
imaging study. NeuroImage 2003;19:210–25.
27. Calderon J, Perry RJ, Erzinclioglu SW, Berrios GE, Dening TR, Hodges JR.
Perception, attention, and working memory are disproportionately impaired in
dementia with Lewy bodies compared with Alzheimer’s disease. J Neurol
Neurosurg Psychiatry 2001;70:157–64.
29. Maquet P. The role of sleep in learning and memory. Science 2001;294:1048–52.
30. Nurk E, Refsum H, Drevon CA, Tell GS, Nygaard HA, Engedal K, et al. Intake
of Flavonoid-Rich Wine, Tea, and Chocolate by Elderly Men and Women Is
Associated with Better Cognitive Test Performance. The Journal of Nutrition.
2009;139:120–7.
42
32. Pontifex MB, Hillman CH, Fernhall B, Thompson KM, Valentini TA. The effect
of acute aerobic and resistance exercise on working memory. Medicine and
Science in Sports and Exercise 2009;41(4):927–34.
33. Corti R, Flammer AJ, Hollenberg NK, Lüscher TF. Cocoa and cardiovascular
health. Circulation 2009;119(10):1433–41.
35. Wan Y, Vinson JA, Etherton TD, Proch J, Lazarus SA, Kris-Etherton PM.
Effects of cocoa powder and dark chocolate on LDL oxidative susceptibility and
prostaglandin concentrations in humans. Am J Clin Nutr 2001;74(5):596–602.
37. Thilakarathna SH, Rupasinghe HPV. Flavonoid Bioavailability and Attempts for
Bioavailability Enhancement. Nutrients 2013;5(9):3367–87.
38. Chocolate in Health and Nutrition [Internet]. Humana Press. Available from:
http://www.springer.com/new+%26+forthcoming+titles+%28default%29/book/9
78-1-61779-802-3 [2 Oct 2014]
39. Meng CC, Jalil AMM, Ismail A. Phenolic and theobromine contents of
commercial dark, milk and white chocolates on the Malaysian market. Molecules
Basel Switzerland 2009;14(1):200–9.
40. Waterhouse AL, Shirley JR, Donovan JL. Antioxidants in chocolate. Lancet
1996;348(9030):834.
43
41. Leung JLM, Lee GTH, Lam YH, Chan RCC, Wu JYM. The use of the Digit
Span Test in screening for cognitive impairment in acute medical inpatients.
International Psychogeriatrics IPA 2011;23(10):1569–74.
43. Conway ARA, Kane MJ, Bunting MF, Hambrick DZ, Wilhelm O, Engle RW.
Working memory span tasks: A methodological review and user’s guide.
Psychonomic Bulletin & Review 2005;12(5):769–86.
44. Macready AL, Kennedy OB, Ellis JA, Williams CM, Spencer JPE, Butler LT.
Flavonoids and cognitive function: a review of human randomized controlled
trial studies and recommendations for future studies. Genes & Nutrition
2009;4:227–42.
45. Fournier LR, Ryan Borchers TA, Robison LM, Wiediger M, Park JS, Chew BP,
et al. The effects of soy milk and isoflavone supplements on cognitive
performance in healthy, postmenopausal women. The Journal of Nutrition,
Health & Aging 2007;11(2):155–64.
46. Scholey AB, French SJ, Morris PJ, Kennedy DO, Milne AL, Haskell CF.
Consumption of cocoa flavanols results in acute improvements in mood and
cognitive performance during sustained mental effort. Journal of
Psychopharmacology (Oxford, England) 2010;24(10):1505–14.
LAMPIRAN
45
Lampiran 1
SURVEI
PENGARUH KONSUMSI DARK CHOCOLATE TERHADAP FUNGSI
MEMORI KERJA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA
Nama :
NIM :
Umur :
No. HP :
Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa
apa yang saya jawab adalah benar adanya.
Jakarta, ……………..20…
(……………………….)
46
SURVEI
PENGARUH KONSUMSI DARK CHOCOLATE TERHADAP FUNGSI
MEMORI KERJA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA
6. Apakah anda menderita gangguan tidur? Berapa lama biasanya anda tidur dalam
semalam? (......... jam)
a. YA
b. TIDAK
47
a. YA
b. TIDAK
Lampiran 2
Peneliti, Responden,
Lampiran 3
50
51
Lampiran 4
52
Lampiran 5
4 7 2 5
6 8 1 3
9 6 4 3 7
8 5 2 4 9
6 3 7 5 2 4
1 5 9 7 4 8
8 9 2 6 4 1 7
3 1 4 2 6 9 5
7 1 9 2 8 3 5 4
6 4 3 9 2 5 7 1
5 8 6 4 2 7 3 9 1
4 2 5 8 1 3 9 7 6
1 3 7 9 5 2 6 4 8 3
4 8 6 2 1 5 9 7 3 8
5 9 4 3 7 2 6 8 1 9 3
2 7 1 5 9 4 8 6 3 7 1
6 1 9 7 3 8 5 2 4 1 6 7
9 2 8 4 6 1 3 7 5 9 2 6
8 2 4 9 1 6 3 5 7 2 9 4 1
5 3 9 1 7 2 6 4 8 3 5 1 9
1 9 2 7 3 4 6 8 2 5 1 6 9 4
7 3 8 2 9 1 6 4 8 5 2 9 4 7
3 8 4 2 9 6 1 7 5 2 8 4 6 1 3
7 5 3 6 9 1 2 8 4 9 5 7 1 3 8
53
6 2 4 1
2 3 5 9
8 4 1 3 2
6 2 1 4 3
5 8 7 2 6 1
2 6 1 3 8 4
2 9 4 1 3 7 8
1 2 8 5 3 9 4
6 5 1 4 8 2 7 9
1 8 4 7 2 9 1 3
6 7 9 1 7 4 3 8 2
7 4 6 2 3 1 9 5 8
4 9 8 2 1 7 6 4 5 3
5 7 3 1 2 9 8 4 2 6
6 9 2 5 7 1 8 4 1 3 8
3 5 1 7 9 4 2 8 3 7 1
5 2 8 1 9 3 7 6 4 8 2 7
5 2 9 4 6 1 3 7 8 1 9 6
1 8 4 2 9 6 3 5 4 7 9 2 1
4 5 9 3 1 7 6 4 8 3 5 1 9
2 9 4 7 3 1 5 8 2 7 1 6 9 4
3 8 7 2 1 6 4 8 5 2 9 4 7 3
5 8 4 2 3 6 1 7 9 2 8 5 6 1 3
2 5 7 6 9 1 3 8 4 9 7 1 3 8 5
54
7 1 3 2
6 5 3 9
8 5 2 9 3
1 6 5 3 8
4 2 9 7 3 5
2 4 7 6 8 1
6 2 9 7 8 6 5
3 9 4 5 7 8 2
2 8 6 5 3 1 9 7
7 5 4 2 9 6 8 3
2 3 9 8 7 4 6 1 5
7 9 6 2 3 1 4 5 8
9 7 8 2 1 7 6 4 5 3
8 4 9 1 2 8 7 3 2 6
6 4 2 9 7 1 5 4 1 3 8
3 9 1 5 7 4 2 1 3 7 1
3 2 8 1 9 5 6 8 4 7 2 4
5 2 7 4 6 1 3 5 3 1 9 6
4 8 1 2 3 6 9 5 2 7 9 4 1
9 5 4 3 6 7 1 4 5 3 8 1 9
2 3 4 7 9 1 5 1 2 7 8 6 9 4
3 6 7 2 1 8 4 9 5 2 8 4 7 3
6 8 4 2 3 5 1 3 9 2 8 5 6 1 7
2 3 7 6 9 1 3 5 4 8 7 1 3 9 5
55
5 3 1 6
4 8 1 5
7 9 5 1 4
8 2 6 9 1
1 4 8 2 3 9
6 4 1 3 5 7
1 8 9 7 5 6 2
2 4 7 3 9 6 1
8 5 7 2 9 1 3 6
7 6 5 9 1 2 4 3
5 3 9 7 4 8 2 1 6
2 3 9 8 6 7 3 1 4
6 9 8 3 2 8 5 1 4 9
2 9 1 4 9 8 7 3 2 6
6 4 2 9 7 1 5 4 1 3 8
3 9 1 5 7 4 2 1 3 7 1
3 2 8 1 9 5 6 8 4 7 2 4
5 2 7 4 6 1 3 5 3 1 9 6
4 8 1 2 3 6 9 5 2 7 9 4 1
9 5 4 3 6 7 1 4 5 3 8 1 9
2 3 4 7 9 1 5 1 2 7 8 6 9 4
3 6 7 2 1 8 4 9 5 2 8 4 7 3
6 8 4 2 3 5 1 3 9 2 8 5 6 1 7
2 3 7 6 9 1 3 5 4 8 7 1 3 9 5
56
6 5 3 9
9 1 5 2
9 1 6 3 5
8 5 2 9 1
2 4 7 6 8 1
6 2 1 4 3 9
8 2 4 3 1 6 7
3 9 4 5 7 8 2
7 4 5 2 9 6 3 8
2 8 7 3 1 9 4 5
7 9 4 8 3 1 2 6 5
8 6 7 9 3 4 6 1 2
8 4 9 1 2 8 7 6 3 7
9 7 8 1 7 3 4 8 2 6
6 9 2 5 7 1 8 4 1 3 8
3 5 1 7 9 4 2 8 3 7 1
6 1 9 7 3 8 5 2 4 1 6 7
9 2 8 4 6 1 3 7 5 9 2 6
8 2 4 9 1 6 3 5 7 2 9 4 1
5 3 9 1 7 2 6 4 8 3 5 1 9
1 9 2 7 3 4 6 8 2 5 1 6 9 4
7 3 8 2 9 1 6 4 8 5 2 9 4 7
3 8 4 2 9 6 1 7 5 2 8 4 6 1 3
7 5 3 6 9 1 2 8 4 9 5 7 1 3 8
57
2 9 1 4
5 7 3 8
1 6 9 4 2
5 8 7 3 6
2 1 4 9 3 6
7 5 9 8 1 4
9 4 5 7 8 3 1
3 8 1 9 2 7 5
8 7 3 1 9 4 5 2
1 3 5 9 2 6 4 7
6 7 9 3 4 6 1 2 8
3 8 1 9 2 5 7 4 2
7 8 1 9 3 4 8 2 6 1
1 5 9 2 7 3 4 8 2 6
2 8 6 5 3 1 9 7 1 3 8
3 5 7 4 5 2 9 6 8 3 1
6 1 9 7 3 8 5 2 4 1 6 7
9 2 8 4 6 1 3 7 5 9 2 6
8 2 4 9 1 6 3 5 7 2 9 4 1
5 3 9 1 7 2 6 4 8 3 5 1 9
2 9 4 7 1 5 6 8 2 5 1 6 9 4
7 3 8 2 9 1 7 3 8 9 2 1 4 7
5 8 4 2 1 9 6 7 5 2 8 4 6 1 3
2 5 7 3 8 1 4 8 4 2 5 7 1 3 8