Anda di halaman 1dari 7

A.

Emergency Preparedness / STD Menghadapi Tiap Bencana Alam


1. Gempa Bumi
a. Bahaya utama bagi pekerja adalah akibat:
1) terkena komponen struktural atau perabotan
2) bahan-bahan simpanan yang tidak diamankan dengan baik,
3) luka bakar akibat kebakaran gedung (diakibatkan kebocoran gas /
hubungan pendek listrik untuk paparan bahan kimia yang
dilepaskan dari bahan kimia yang disimpan atau diproses
b. Pengurangan dampak gempa bumi
1) Identifikasi
2) Perencanaan
3) mitigasi bahaya.
c. Persiapan di tempat kerja
1) memilih "tempat aman” seperti di bawah meja/ meja yang koko/ di
dinding bagian dalam jauh dari jendela, rak buku, atau perabot
tinggi . Semakin pendek jarak untuk pindah tempat aman maka
semakin kecil kemungkinan Anda akan terluka. (Statistik > 3 m
akan terluka)
2) Berlatih jatuhkan, tutupi, dan tahan di setiap tempat yang aman.
Lindungi mata Anda dengan menundukkan kepala. Praktikkan
tindakan ini  menjadi respons otomatis.
3) Praktikkan prosedur gempa bumi 2 x setahun. Latihan 
memperkuat perilaku aman.
4) Buat rencana bagi pekerja saat gempa bumi, meliputi tindakan
pencegahan sbb:
a) Tunggu di tempat aman sampai goncangan berhenti, periksa
kondisi anda, apabila sudah aman baru menolong orang lain.
Bergerak perlahan dan hati-hati. Tetap waspada akan ada
gempa susulan.
b) Waspadai kebakaran akibat dari saluran gas yang rusak, saluran
listrik/ peralatan yang rusak, bahan / peralatan yg
mengandung api/ percikan.
c) Tinggalkan bangunan setelah goncangan berhenti, gunakan
tangga (bukan lift)
d) Jika berada di luar dalam gempa bumi, tetap di luar. Hindari
diri dari gedung, pohon, lampu jalan, dan saluran udara > 3 m.
Jongkok dan tutupi kepala Anda.
5) Informasikan pekerja rencana persiapan hadapi gempa bumi.
Setiap orang di tempat kerja harus tahu apa yang harus dilakukan
jika terjadi gempa.
6) Berikan pelatihan seperti BLS (Basic Life Support), cara
menggunakan pemadam api.
7) Lakukan survei tempat kerja, mana saja area yang berisiko tinggi
terhadap gempa bumi. Identifikasi potensi bahaya saat gempa
bumi.
d. Pelatihan dan latihan
1) Pastikan bahwa semua pekerja tahu apa yang harus dilakukan jika
terjadi gempa bumi.
2) Praktekkan rencana gempa dan evakuasi secara teratur.
3) Perbarui rencana dan prosedur berdasarkan pelajaran yang dipetik dari
latihan.
e. Pengembangan rencana tindakan darurat
1) Jika otoritas tanggap darurat menunjukkan secara spesifik untuk
melakukannya.
2) Jika otoritas tanggap darurat mengindikasikan ada waktu untuk
melakukannya.
3) Jika Anda dapat mencapai lokasi yang aman sebelum kejadian yang
tidak diharapkan terjadi.
4) Ketika kondisi lingkungan tidak akan mengekspos pengungsi ke
lingkungan yang berbahaya.
f. Rencana evakuasi harus mencakup:
1) Kondisi di mana evakuasi akan diperlukan (dengan mempertimbangkan
informasi di atas)
2) Ketika berlindung di tempat mungkin merupakan alternatif yang lebih
baik
3) Rantai komando dan penunjukan yang jelas dari orang di tempat kerja
yang berwenang untuk memerintahkan evakuasi
4) Prosedur evakuasi khusus, termasuk rute dan jalan keluar
5) Prosedur khusus untuk pengusaha dan pekerja di gedung-gedung tinggi
(jika ada)
6) Prosedur untuk membantu pengunjung dan pekerja dalam evakuasi,
khususnya mereka yang cacat atau yang tidak berbicara bahasa Inggris;
7) Penunjukan yang mana, jika ada, pekerja akan tetap setelah alarm
evakuasi untuk menutup operasi kritis atau melakukan tugas-tugas lain
sebelum evakuasi
8) Peralatan khusus untuk pekerja, termasuk peralatan pelindung pribadi
dan perlindungan pernapasan (mis., Alat bantu pernapasan)

2. Gunung meletus
a. Prabencana
1) Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunung
api
2) Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu
vulkanik
3) Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh
pihak berwenang
4) Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di
luar prediksi ahli
5) Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu
senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-
obatan khusus sesuai pemakai.
b. Saat bencana
1) Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
2) Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai
3) Hindari tempat terbuka, lindungi dari abu letusan gunung api
4) Gunakan kacamata pelindung
5) Jangan memakai lensa kontak
6) Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung
7) Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju
lengan panjang, celana panjang dan topi
c. Pasca bencana
1) Kurangi terpapar abu vulkanik
2) Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu
vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan
3) Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa
merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan
4) Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi tertanda bahaya
lahar pada musim hujan
3. Banjir
a. Prabencana
1) Mengetahui istilah peringatan bahaya banjir
2) Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada di
zona rawan banjir
3) Mengetahui cara-cara untuk melindungi tempat kerja dari banjir
4) Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa
dampaknya untuk area kerja
5) Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute
evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah tinggi
6) Membicarakan dengan tim tanggap darurat ancaman banjir dan
merencanakan tempat pertemuan apabila anggota terpencar-pencar
7) Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada rekan kerja
yang terkena banjir.
8) Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus apabila banjir terjadi.
9) Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga
hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan
air minum
10) Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik, dan gas. Perhatikan
berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat
bersentuhan dengan air banjir.
11) Mempertimbangkan asuransi banjir.
12) Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka Anda bisa membuat
catatan harta, mendokumentasikannya dalam foto, dan simpan
dokumen tersebut di tempat yang aman. Menyimpan berbagai
dokumen penting di tempat yang aman.
13) Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya
penguatan dan peninggian bangunan
b. Saat bencana
1) Apabila banjir akan terjadi di wilayah kerja. Simak informasi dari
media informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
2) Apabila terjadi banjir, segeralah lakukan evakuasi personel ke
tempat yang lebih tinggi. Waspada terhadap arus bawah, saluran air,
kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
3) Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat kerja anda.
4) Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan tempat kerja
peralatan, dokumen, asset ket tempat lebih tinggi.
5) Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak
berwenang.
6) Perintahkan evakuasi jika tidak memungkinkan bertahan di area
kerja
7) Perjalanan Evakuasi : tidak berjalan di arus air, tidak gunakan mobil
rendah (terseret arus), berjalan pada pijakan tidak bergerak, gunakan
alat bantu : tongkat, perahu karet
8) Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga
seandainya kehabisan air bersih.
9) Waspada saluran air atau tempat melintasnya air dan arus deras
10) Perintahkan evakuasi jika tidak memungkinkan bertahan di area
kerja
c. Pasca bencana
1) Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat
berbahaya
2) Waspada dengan instalasi listrik ancaman kesetrum
3) Hindari air yang bergerak.
4) Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja
keropos dan ambles
5) Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi air.
6) Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang
tidak terlihat seperti pada fondasi
7) dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana
mendapatkan bantuan perumahan/shelter, pakaian, dan makanan
8) Bersihkan tempat dan lingkungan kerja dari sisa-sisa kotoran setelah
banjir.
9) Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN).
10) Terlibat dalam perbaikan sistem sanitasi dan Saluran Pembuangan
Air Limbah (SPAL)/ IPAL
4. Kekeringan
a. Pra bencana
1) Menjaga sumber/mata air
2) Menggunakan air dengan bijak
3) Tidak merusak hutan/kawasan cagar alam
4) Secara kolektif membuat waduk untuk menampung air hujan
5) Memenuhi kebutuhan keluarga
b. Saat bencana
1) Melapor dan meminta bantuan air bersih pada pihak yang berwenang
2) Mengatur jadwal penggunaan air yang masih ada
3) Pelaksanaan hujan buatan /TMC
4) Simak informasi terkini dari , televisi dll
c. Pasca bencana
1) Membuat sumur resapan
2) Membuat waduk

5. Angin topan
a. Prabencana
1) Membuat rumah yang kokoh
2) Meningkatkan penngetahuan tentang angin puting beliung
3) Memperlihatkan tanda-tanda terjadinya
b. Saat bencana
1) Jika ada potensi akan menyambar segera membungkuk
2) Janga tiarap diatas tanah
3) Hindari bangunan tinggi
4) Segera masuk kedalam rumah
5) Jengan berlindung dibawah pohon
c. Pasca bencana
1) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera
2) Bila jatuh korban, segera berikan
3) Laporkan segera kepada berwenang
C. Tim Tanggap Darurat (Jumlah Personel Pelatihan, Sertifikasi, Simulasi)
PT. Unza Vitalis memiliki organisasi K3 yaitu Tim Tanggap Darurat dan P2K3. Tim
tanggap darurat dan P2K3 ini merupakan pekerja yang telah mendapatkan training/pelatihan
dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

Berikut bagan dari Tim Tanggap Darurat PT. Unza Vitalis :

Ketua
OHSE Manager

Wakil Ketua
Ahli K3 Umum

Koordinator Regu Koordinator Koordinator Koordinator


Pemadam Regu P3K Regu Evakuasi Regu Kemanan
Kebakakaran
Dari Bag. Engineering
Dari Bag. Produksi Dari Bag. GA Dari Bag. Security

Koordinator Regu Koordinator Koordinator


Koordinator
Komunikasi Regu Regu
Regu Logistik
Ekternal Komunikasi Transportasi
Dari Bag. Accounting
Internal Dari Bag. QC
Dari Bag. Produksi
Dari Bag. QC

a. Jumlah Personel Tim Tanggap Darurat PT. Unza Vitalis :


1. Ketua : 1 orang
2. Wakil Ketua : 1 orang
3. Koordinator Regu Pemadam Kebakakaran : 1 orang
Anggota Regu Pemadam Kebakakaran : 13 orang
4. Koordinator Regu P3K : 1 orang
Anggota Regu P3K : 9 orang
5. Koordinator Regu Evakuasi : 1 orang
Anggota Regu Evakuasi : 8 orang
6. Koordinator Regu Kemanan : 1 orang
Anggota Regu Kemanan : 8 orang
7. Koordinator Regu Logistik : 1 orang
Wakil Regu Logistik : 2 orang
8. Koordinator Regu Komunikasi Eksternal : 1 orang
Wakil Regu Komunikasi Eksternal : 2 orang
9. Koordinator Regu Komunikasi Internal : 1 orang
Wakil Regu Komunikasi Internal : 2 orang
10. Koordinator Regu Transportasi : 1 orang
Wakil Regu Transportasi : 2 orang

b. Pembentukan Tim Tanggap Darurat PT. Unza Vitalis :


- Ahli K3 yang telah mendapatkan training dari pihak terkait
- Setiap depertamen ada perwakilan tim tanggap darurat
- Untuk setiap shift ada perwakilan tim tanggap darurat
- Tugas dari setiap personel tanggap darurat jelas dan terstruktur
- Ada tim p3k dalam tanggap darurat
- Minimal setiap shift ada petugas pemadam kebakaran yang terlatih

Anda mungkin juga menyukai