Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Sumber sumber Masalah Kesehatan dengan Implementasi”

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

1. MITHA SURYANI 1702015


2. MUFLIHAKANI 1702016
3. NANANG HANDOYO 1702017
4. RISMAWATI ROKHMANINGSIH 1702018

PRODI DIII TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLTEKES SITEBA PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rezeki dan kekuatan kepada kami sehingga kami
mempunyai kesempatan untuk menyelesaiakan pembuatan makalah yang dibuat
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Adapun materi makalah yang kami buat adalah mengenai “Sumber sumber
Masalah Kesehatan dengan Implementasi”.

Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Masih banyak kekurangan ataupun kesalahan yang kami sadari
maupun tidak kami sadari. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
dari makalah ini, agar dimasa yang akan datang kami bisa menyusun makalah
yang lebih baik lagi.namun begitu, meskipun makalah kami jauh dari kata
sempurna kami berharap agar makalah kami sedikit banyak dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata
pengantar dari kami, atas perhatian dari pembaca sekalian kami mengucapkan
terima kasih.

Padang, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ..................................................................................... 2

1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1. Sumber masalah kesehatan masyarakat ................................................... 3

2.2. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia ............................................ 3

2.3. Manajemen kesehatan .............................................................................. 4

2.4. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan ................................................... 5

2.5. Fungsi Manajemen Kesehatan .................................................................. 6

2.6. Tantangan dan masalah kebijakan manajemen kesehatan........................ 6

2.7. Penerapan Manajemen Dibidang Kesehatan ............................................ 7

2.8. Aplikasi Manajemen Bidang Kesehatan .................................................. 7

2.9. Sistim pelayanan kesehatan masyarakat ................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

3.1. KESIMPULAN ...................................................................................... 12

3.2. SARAN .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.dalam pengukuran Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) , kesehatan adalah salah satu komponen utama
selain pendidikan dan pendapat dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992
tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial dan ekonomi. Kondisi pembangunan kesehatan secara
umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu: angka
kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur
angka harapan hidup.1
Secara umum manajemen merupakan suatu kegiatan untuk mengatur
orang lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini
berdasarkan beberapa pendapat:
1. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai
hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
2. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi.
3. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang
lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecahkan sekurang-kurangnya 2
tanggung jawab utama (perencanaan dan pengawasan)
4. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan
dengan menggunakan orang lain.2

1
(Sumber: Azwar, Azrul. 1996)
2
(Sumber: Munijaya, I Gde. 2001)

1
2

1.2.Rumusan masalah
1. Bagaimana sumber masalah kesehatan masyarakat?
2. Bagaimana upaya kesehatan masyarakat?
3. Apa manajemen kesehatan masyarakat?
4. Bagaimana sistim pelayanan kesehatan masyarakat?

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber masalah kesehatan masyarakat.
2. Untuk mengetahui apa saja upaya kesehatan masyarakat.
3. Untuk mengetahui apa saja manajemen kesehatan dalam pelayanan
masyarakat.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistim pelayanan kesehatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Sumber masalah kesehatan masyarakat


Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan
pembangunan ekonomi. Indeks pembangunan manusia meletakkan kesehatan
adalah salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan dan
pendapatan. Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhioleh faktor
lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa komponen
antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan
pembekalan kesehatan, tenanga kesehatan, pembiayaan danmenajemen
kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu puskesmas yang
diperkuat dengan puskesmas pembantu dan puskesmas keliling, telah
didirikan dihampir seluruh wilayah Indonesia, namun pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala
Dalam kondisi keterjangkauan pelayanan yang masih belum merata dan
kebutuhan perubahan perilaku masyarakat, Negara telah mengakui peran
penting organisasi masyarakat sipil, terutama bagi respon atas penyakit
menular yang tingkat penyebarannya masih relative tinggi di lingkungan
masyarakat, seperti: TBC, malaria dan HIV/AIDS.3

2.2.Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia


Terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu
mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak antara lain:
anemia pada ibu hamil, kekurangan kalori dan protein pada bayi dan anak-
anak, terutama didaerah endemic, kekurangan vitamin A pada anak, anemia
pada kelompok mahasiswa, anak-anak usia sekolah, serta bagaimana
meningkatkan dan mempertahankan cakupan imunisasi. Pemasalahan tersebut
harus ditangani secara bersungguh-sungguh karena dampaknya akan

3
(Sumber: Evancovich, 1989)

3
4

mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia dimasa


yang akan datang. Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya
berbagai macam transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi
epidemiologi, transisi gizi, dan transisi perilaku dan penjelasannya sebagai
berikut:
1. Transisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan
hidup yang meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut sementara
bayi dan balita tetap menggantung.
2. Transisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit
menular yang belum pupus ditambah dengan penyakit tidak
menular yang meningkat dengan drastic.
3. Transisi gizi, ditandai dengan gizi kurang dibarengi dengan gizi
berlebih.
4. Transisi perilaku, membawa masyarakat beralih dari perilaku
tradisional menjadi modern yan cenderung membawa resiko. 4

2.3.Manajemen kesehatan
Dalam kegiatan apa saja, agar kegiatan tersebut dapat mencapai
tujuannya secara efektif diperlukan pengaturan yang baik. Demikian juga
kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang
baik, agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses
pengaturan kegiatan ilmiah disebut manajemen, sedangkan proses untuk
mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut
“manajemen pelayanan kesehatan masyarakat”, sebagian orang menyatakan
bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan ini disebut
“administrasi” sehingga proses pengaturan kegiatan dan pelayanan kesehatan
masyarakat disebut “administrasi kesehatan masyarakat”. Disini timbul
kerancuan karena proses kegiatan sama namun istilah berbeda “manajemen”
dan “administrasi”. Namun pengertian manajemen kesehatan merupakan
tatanan yang menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan yang

4
(Sumber: Robert D. Terry)
5

ditopang oleh pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapan


ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaturan hukum kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.5
Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini antara
lain:
a) The accomplishing of a predetermined objectives through the effort
other people atau manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan
yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain.6
b) Manajemen adalah “the process, by which the excution of given
purpose is put in to operation and supervised” atau manajemen
adalah proses dimana pelaksananaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi (Encyclopedia of social sciences)
c) Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui
kegiatankegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah
sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama, yakni perencanaan
dan pengawasan
d) Management is the process under taken by one or more persons to
coordinate the activities of other persons to achieve results not
attainable by any one person acting alone atau manajemen adalah
suatu proses yang dilakukan oleg satu orang atau lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai
hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya 1 orang saja.7

2.4.Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan


1. manajemen personalia (mengurusi SDM)
2. manajemen keuangan
3. manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)

5
(Sumber : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo)
6
(Robert D.Terry)
7
(Sumber: Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo)
6

4. manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen


(mengurusi pelayanan kesehatan).8

2.5.Fungsi Manajemen Kesehatan


Fungsi manajemen ilmiah adalah :
1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan
alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan
menajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang
dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,
coordinating) atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses
bimbingan kepada staff agar mereka mampu bekerja secara optimal
menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan
yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian
(wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.9

2.6.Tantangan dan masalah kebijakan manajemen kesehatan


Globalisasi merupakan tantangan, masalah, dan sekaligus potensi untuk
pembangunan nasional berwawasan kesehatan di masa mendatang. Pengaruh
globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan pelayanan melalui berbagai
kesepakatan internasional akan memengaruhi berbagai aspek penyelenggaraan
upaya kesehatan dan memerlukan kesiapan pemerintah beserta masyarakat.
Pemerintah seharusnya melakukan upaya terpadu dalam pembangunan

8
(Sumber: Sedarmayanti. 2009)
9
(Sumber: Mondy, R. Wayne. 2008)
7

kesehatan supaya masyarakat mendapatkan haknya untuk memperoleh


pelayanan kesehatan.10

2.7.Penerapan Manajemen Dibidang Kesehatan


Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun
sosial, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau
kelemahan saja. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai
dengan tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan
tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration)
yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan
finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke
dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena
organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan
masyarakat umum.
Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi
kesehatan di Indonesia seperti Kantor Depkes, Dinas Kesehatan di daerah,
Rumah Sakit dan Puskesmas dan jajarannya. Untuk memahami penerapan
manajemen kesehatan di RS, Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu
dilakukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Depkes dan Dinas
Kesehatan di daerah. Khusus untuk tingkat Puskesmas, penerapan manajemen
dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun (micro
planning), pembagian dan uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan masing-
masing tugas pokoknya.11

2.8.Aplikasi Manajemen Bidang Kesehatan


Banyak pengertian sehat disampaikan para ahli, WHO, maupun
menurut Undang-Undang, antara lain disebutkan bahwa sehat adalah suatu

10
(Sumber: Jenny, B. 1998)
11
(Sumber: Hans bort. 1984)
8

keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya
terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja.
Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi
(manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga
(business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk
mencari keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih
tepat digolongkan ke dalam administrasi umum/publik (public administration)
oleh karena organisasi kesehatan lebih mementingkan pencapaian
kesejahteraan masyarakat umum. Manajemen kesehatan harus dikembangkan
di tiap-tiap organisasi kesehatan di Indonesia.12

2.9.Sistim pelayanan kesehatan masyarakat


Sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen ialah system
pelayanan kesehatan masyarakat, sistim adalah suatu kesatuan yang utuh,
terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub sistim) yang saling
berhubungan didalam suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan
sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh sebab itu kalau berbicara
sistim pelayanan kesehatan masyarakat adalah struktur atau gabungan dari sub
sistim didalam suatu unit atau didalam suatu proses untuk mengupayakan
pelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun
rehabilitatif. Sehingga system pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk
Puskesmas, Rumah Sakit, Balkesmas dan unit-unit atau organisasi lain yang
mengupayakan peningkatan kesehatan. Dengan demikian maka manajemen
kesehatan masyarakat adalah proses manajemen ditiap-tiap sub pelayanan.
Seperti telah disebutkan diatas bahwa manajemen itu suatu seni
mengaturnorang lain dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi atau unit
pelayanan maka manajemen tersebut mempunyai fungsi-fungsi.
kesimpulan bahwa fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari:
a. perencanaan (planning)
b. pengorganisasian (organizing)

12
(Sumber: Sri Wahyuni. 2005)
9

c. penyusunan personalia (staffing)


d. pengkoordinasian (coordinating)
e. penyusunan anggaran (budgeting)

13
Sistem pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran
(medical services) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services). Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat adalah merupakan
sub system pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran
masyarakat. Meskipun demikian tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan
masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan). Oleh karena itu ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat
menyangkut kepentingan rakyat banyak maka peran pemerintah dalam
pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai porsi yang besar. Namun
demikian karena keterbatasan sumber daya pemerintah maka potensi
masyarakat perlu digali atau diikut sertakan dalam upaya pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam menggali dan membina
potensi masyarakat disini mencakup 3 dimensi, yakni:
1. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT,
RW, kelurahan dan sebagainya). Misalnya dangan adanya dana sehat,
iuran untuk pengadaan PMT (Pembinaan Makanan Tambahan) untuk
anak balita, kader kesehatan, dan sebagainya adalah bentuk-bentuk
partisipasi dan pengalian potensi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan mayarakat.
2. Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi
masyarakat atau sering disebut Lembaga-lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat
oleh LSM pada hakekatnya juga merupakan bentuk partisipasi
masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyarakat.

13
(Sumber: Marry Parket Follet,1988)
10

3. Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan


swasta yang ikut membantu meringankan beban penyelenggara
pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas, balkesmas, dan
selainnya), juga merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat.14
sumber-sumber daya dari penyelenggara pelayanan kesehatan
masyarakat, perlu keikutsertaan masyarakat ini. 3 bentuk pelayanan, yakni :
3. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care) Pelayanan
kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi
kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat
besar (lebih kurang 85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini
bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga merupakan
pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk
pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, dan balkesmas.
4. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) Pelayanan
kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan
perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D, dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
5. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services) Pelayanan
kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis.15

Contoh di Indonesia : rumah sakit tipe A dan B. Dalam suatu sistem


pelayanan kesehatan, ketiga strata atau jenis pelayanan tersebut tidak berdiri
sendiri-sendiri namun berada didalam suatu sistem dan saling berhubungan.

14
(Sumber: Widodo, Suparno Eko. 2015)
15
(Sumber: Chaniago, Harmon. 2013)
11

Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis


tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat
pelayanan diatasnya, demikian seterusnya. Penyerahan tanggung jawab dari
satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain ini disebut
rujukan. Secara lengkap dapat dirumuskan system rujukan ialah suatu system
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertical (dari unit yang lebih mampu menangani), atau
secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya).16

16
(Sumber: Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2009)
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
1. manajemen merupakan suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna
mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan.
2. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai
hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
(Evancevich)
3. Fungsi manajemen kesehatan ada 4: Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Actuating (directing, commanding,
motivating, staffing, coordinating) dan Controlling (monitoring).

3.2. SARAN
Dengan diketahui defenisi dari manajemen kesehatan maka kita perlu
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dengan orang lain guna mencapai
hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.

12
DAFTAR PUSTAKA

Chaniago, Harmon. 2013. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Bandung: CV Akbar


Limas Perkasa.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2009. Sumber Daya Pelayanan Masyarakat.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marwansyah. 2010. Kesehatan Masyarakat. Bandung: CV Alfabeta.

Moekijat. 2010. Sumber Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Bandung: CV Mandar


Maju.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2 Edisi 10.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan.


Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sedarmayanti. 2009. Upaya Kesehatan Masyarakat. Bandung: CV Mandar Maju.

Sedarmayanti. 2010. Masalah Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT Refika


Aditama.

Tulus, Moh. Agus, dkk. 1993. Implementasi Manajemen Kesehatan. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Widodo, Suparno Eko. 2015. Sumber Masalah Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai