Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TAMBAHAN STRUKTUR BAJA

DISUSUN OLEH:
1. HAFIZA FADHILA ( 116050020)
2. RHENAKE YOVICA(1116050011)

2 - MANAJEMEN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Prosedur Perencanaan Rangka Atap

Langkah Pertama, gambarkan rangka atap sesuai dengan soal yang telah
diberikan.

Langkah Kedua, menentukan panjang, lebar, tinggi rangka atap, serta


nomor per segmen rangka.

Langkah Ketiga, menentukan ukuran-ukuran penyusun rangka


atap( Gording, Kaso, Reng, dan Genteng).

Langkah Keempat, merencanakan kebutuhan gording dengan cara


membagi panjang atap dengan lebar gording lalu ditambah dengan
membagi sisi miring atap dengan lebar gording serta jarak antar gording
dan dikalikan 2, kaso dengan cara membagi sisi miring atap dengan
panjang kaso lalu ditambah dengan membagi panjang atap dengan lebar
kaso ditambah panjang atap dan dikalikan 2, reng dengan cara seperti
gording, dan genteng dengan cara mencari luas pada satu sisi atap
kemudian kalikan banyaknya genteng per !" dari hasil tersebut akan
menghasilkan kebutuhan genteng yang dibutuhkan dan dikalikan dengan
2 kebutuhan genteng tersebut.

Langkah Kelima, menentukan massa masing-masing komponen dengan


berat jenis masing-masing komponen.

Langkah Keenam, jumlahkan semua berat komponen tersebut lalu


ditambahkan dengan berat beban hidup.

Langkah Ketujuh, mengalikan jumlah massa komponen dengan gaya


gravitasi (10 m/# " ) dan dibagi dengan 1000 agar menghasilkan berat
yang memiliki satuan KN

Langkah Kedelapan, menjumlahkan berat total dibagi dengan banyaknya


penyebaran massa rangka atap

Langkah Kesembilan, menggambarkan kembali rangka atap beserta


keterangannya, gambarkan perletakkan di tiap titik tumpuan dan gambar
gaya-gaya vertikal pada tiap titik sesuai pada nomor 8

Langkah Kesepuluh, kemudian cari Gaya Vertikal pada Tumpuan A dan


B
Langkah Kesebelas, mencari masing-masing sifat batang (tekan atau
tarik) dengan cara mencari nilai gaya dalam batang tiap-tiap segmen

Langkah Keduabelas, setelah itu tentukan tegangan izin batang dengan


cara membagi tegangan leleh (tergantung pada mutu baja) dengan nilai
keamanan, lalu cari tegangan izin normal dengan cara kalikan tegangan
izin batang dengan 1,3.

Langkah Ketigabelas, menentukan profil batang tarik dengan cara


membagi nilai batang tarik terbesar yang sebelumnya sudah dicatat, lalu
dibagi dengan tegangan izin normal yang bersatuan !!" , ubah satuan
tersebut ke satuan $!" .

Langkah Keempatbelas, mencari profil baja siku di tabel profil baja


dengan cara menyamakan luas penampang yang didapat melalui
perhitungan dengan luas penampang pada tabel profil baja.

Langkah Kelimabelas, untuk menentukan profil pada batang tarik


dihitung dengan rumus: ωP
≤τ
A
yang mana nilai ω adalah 1,875, nilai P adalah nilai gaya batang tarik
terbesar yang sudah dihitung sebelumnya, nilai A adalah nilai dari luas
penampang batang profil baja yang dipilih secara acak terlebih dahulu
untuk dicocokan kedalam perhitungan, dan nilai τ yaitu nilai tegang izin
normal yang sudah dihitung sebelumnya

Langkah Keenambelas, Jika hasil sisi kiri kurang dari atau sama dengan
nilai sisi kanan, maka profil baja yang sudah ditentukan sesuai untuk
digunakan pada rangka atap yang telah kita rencanakan.






Contoh Perencanaan Rangka Baja :

Rencanakan rangka baja pada rangka atap dibawah ini.


Baja ST37, Tegangan leleh 240 MPa. Tegangan izin tentukan sendiri sesuai Faktor
Keamanan yang anda kehendaki. Penutup atap dari genteng keramik.



• Profil Rangka Atap Baja
o P = 10 m
o L = 10 m
o t = 5 m

• Kebutuhan Gording
o Ukuran Gording 8x12 sepanjang 3 m, sebanyak 20 batang
o V = 0,08 x 0,12 x 3
3
= 0,0288 m
o W = V x BJ Kayu
3
= 0,0288 x 800 kg/m
= 23,04 kg à 1 batang
23,04 x 20 batang = 460,8 kg

• Kebutuhan Reng
o Ukuran Reng 3x4 sepanjang 3 m, sebanyak 213 batang
(Jarak mengikuti ukuran genteng = 24 cm)
o V = 0,03 x 0,04x 3
3
= 0,0036 m
3
o W = 0,0036 x 800 kg/m
= 2,88 kg à 1 batang
2,88 x 213 = 613,44 kg

• Kebutuhan Kaso
o Ukuran 5x7 sepanjang 3m, sebanyak 100 batang
o Jarak standar 40-50 cm
o V = 0,05 x 0,07 x 3
3
= 0,0105 m
o W = 0,0105 x 800
= 8,4 kg à 1 batang
8,4 x 100 = 840 kg

• Kebutuhan Genteng
2
o Jumlah /m = 21 buah
o Total = 3150 buah
o L normal = 33 x 25 cm
o L efektif = 24 x 20 cm
o Berat = 1,9 kg
2[(7,5 x 10)x 21] = 3150
o W = 3150 x 1,9
= 5985 kg

• W total = 460,8 kg + 613,44 kg + 840 kg + 5985 kg + beban tak terduga + (beban angin +
beban hidup
= 7899,24
= 8000 kg


















































Perhitungan Titik Buhul


F3= 10 KN


F2= 10 KN
F4= 10 KN
4


F5= 5 KN
F1= 5KN 6
5
3
A B



1 2 10 Meter

RAv RBv

∑MA = 10 x 2,5 + 10 x 5 + 10 x 7,5 + 5 x 10 – RBv x 10
10 RBv = 20 KN = RAv

1.

∑V = 0
F1= 5KN
3 RAv – F1 + S3 sin Ꝋ = 0
%
20 - 5 + S3 = 0
%√"
S3 = - 15 √2 KN (TEKAN)

∑H = 0
1 S3 cos Ꝋ + S1 = 0
%
15 √2 x + S1 = 0
%√"
RAv
S1 = 15 KN (TARIK)


2.
∑H = 0
S2-S1 = 0
5
S2 = 15 KN (TARIK)

∑V = 0
S5= 0
1 2

3. F2= 10 KN
∑V = 0
4 S3 sin Ꝋ + S4 sin Ꝋ - S6 sin Ꝋ - F2 – S5 = 0

% % %
15 √2 x + S4 x – S6 x -10 -0
%√" %√" %√"
= 0
3
6 % ()* – ),)
= - 5
%√"
5
S4 –S6 = - 5 √2

S4 + S6 = 5 √2
-2 S6 = 10 √2

S6 = - 5√2 KN (TEKAN)


∑H = 0
S3 cos Ꝋ + S4 cos Ꝋ + S6 cos Ꝋ = 0
% % %
15 √2 x + S4 x + S6 x = 0
%√" %√" %√"

% ()*. ),)
= - 15
%√"

S4 + S6 = -12√2

S4+ (-5√2) = -15 √2

S4 = - 10 √2 KN (TEKAN)


PROFIL

Tegangan Izin
0 "*4
/= → = 171,4 Mpa
12 5,*

Tegangan Izin Normal


1,3.σ → 1,3.171,4 = 223 Mpa
223 N/!!"
7 5% ×54:
σ= →A= = 67,26 $!"
8 "";

Profil 200.200.20

Gaya terbesar batang tekan = 15√2 KN

• Misal E = 200000 MPa


" 2< => ? @A => ."E.54F
• fcr = = → =λ= >
; (@A/C)> C ."*4
G

λ = 133,75
= 2< 5;;,I% "*4
• λc = → = 1,225
H ? H "E.54F
• λc > 1,2 → J = 1,25. λc = 1,25 (1,225)" = 1,875
S7 5,UI% ( 5% " .54:
• / = < / → ≤ 260
8 I,*4

52,611 ≤ 260

Anda mungkin juga menyukai