4 Rahma Bab I Koreksi
4 Rahma Bab I Koreksi
PENDAHULUAN
menyebabkan obstruksi uretra baik secara parsial maupun total. Hal ini
ini hanya pada kaum pria karena wanita tidak mempunyai kalenjar prostat
(Haryanto & Rihiantoro, 2016). Kriteria alinea terdiri dari >3 kalimat.
Di Indonesia pun, kasus BPH tidak boleh ada kata yang diringkas
menjadi urutan kedua setelah penyakit batu saluran kemih, dan secara
tahun ditemukan menderita BPH ini. Oleh karena itu, jika dilihat, dari 200
juta lebih rakyat indonesia, maka dapat diperkirakan 100 juta adalah pria,
dan yang berusia 60 tahun dan ke atas adalah kira-kira sejumlah 5 juta,
juta pria Indonesia menderita penyakit ini (Haryanto & Rihiantoro, 2016).
sehingga pada usia 50–59 tahun prevalensinya mencapai hampir 25% dan
pada usia 60 tahun mencapai angka sekitar 43%. Angka kejadian BPH di
prosedur insisi. Luka ini akan merangsang terjadinya respon nyeri. Nyeri
membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat
(“Andarmoyo,2013,” 2018) .
Salah satu cara menurunkan skala nyeri post operasi BPH yaitu
metode teknik relaksasi yang diciptakan oleh Herbert Benson, seorang ahli
atau faith factor. Fokus dari relaksasi ini pada ungkapan tertentu yang
diucapkan berulang- ulang dengan menggunakan ritme yang teratur
disertai sikap yang pasrah. Ungkapan yang digunakan dapat berupa nama-
pasien itu sendiri. Empat elemen dasar agar teknik relaksasi benson
selama 10-15menit pada ungkapan yang telah dipilih, dan pasien bersikap
2015,” 2018) .
penurunan skala nyeri setalah diberikan terapi relaksasi benson yaitu rata-
rata nyeri responden sebelum diberikan terapi sebesar 5,00 dan setelah
Hal ini sesuai dengan (“Solehati & Kosasih, 2015,” 2018) menyatakan
bahwa salah satu manfaat dari terapi relaksasi benson adalah menurunkan
otot-otot tubuh menjadi rileks dan menekan rasa nyeri pada pasien.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Klien
Kabupaten Bone.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bone.
Bone.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran secara lebih lanjut. Selain itu juga menjadi sebuah nilai
keperawatan.
2. Manfaat Praktis
a. Perawat
tambahan kepustakaan.
c. Rumah Sakit
d. Klien