Secara etimologi pemimpin berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) berarti
bimbing atau tuntun, dengan begitu di dalamnya terdapat dua pihak yaitu yang
dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelah ditambah awalan “pe”menjadi
“pemimpin” (leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses
kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam
mencapai tujuan tertentu. Pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi individu dan kelompok untuk dapat bekerja sama mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Hendry Pratt Fairchild dalam Kartini Kartono (2006:38-39)
mengemukakan bahwa pemimpin dalam pengertian yang luas adalah seseorang yang
memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur,
menunjukkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/ upaya orang lain atau melalui
prestise, kekuasaan atau posisi.
Fungsi ini dapat ditingkatkan melalui jabatan formal yang dimiliki oleh
seorang pemimpin dan antara pemimpin dengan orang lain. Fungsi interpersonal
terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Sebagai Simbol Organisasi (Figurehead). Kegiatan yang dilakukan dalam
menjalankan fungsi sebagai simbol organisasi umumnya bersifat resmi, seperti
menjamu makan siang pelanggan.
b. Sebagai Pemimpin (Leader). Seorang pemimpin menjalankan fungsinya dengan
menggunakan pengaruhnya untuk memotivasi dan mendorong anggotanya untuk
meningkatkan prestasi kerja sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan
maksimal.
c. Sebagai Penghubung (Liaison). Seorang pemimpin juga berfungsi sebagai
penghubung dengan orang diluar lingkungannya, disamping ia juga harus dapat
berfungsi sebagai penghubung antara manajer dalam berbagai level dengan
bawahannya.