Anda di halaman 1dari 14

Tugas 1

Bentuk Pemerintahan dan Bentuk Negara

Nama : Josua Ade Saputra

NIM : 672018272
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah
tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat,
memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya
adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

Agar Negara dapat berjalan dengan baik dan semestinya diperlukan hal yang bernama
bentuk negara dan bentuk pemerintahan.

Bentuk negara adalah susunan atau organisasi secara keseluruhan mengenai struktur negara
yang meliputi segenap unsur negara (Pemerintah yang berdaulat, rakyat, wilayah, dan hubungan
internasional).

Sementara, bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk
menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik.

A. Macam- Macam Bentuk Negara

Berbincang tentang bentuk negara dapat dilihat berdasarkan teori-teori yang dikembangkan
oleh para ahli dan berkembang pada zaman modern yang bermuara pada dua paham yang
mendasar. Pertama, paham yang menggabungkan bentuk negara dan bentuk pemerintahan dan
dibagi menjadi tiga 3 macam, yaitu :
1. Bentuk pemerintahan yang erat dengan eksekutif dan legeslatif
2. Bentuk pemerintah dengan pemisah tegas antara legislatif,yudikatif, dan eksekutif
3. Bentuk pemerintahan yang terdapat pengawasan dari rakyat terhadap lembaga legislative
Kedua, paham yang membahas bentuk negara atas dasar demokrasi dan dictator. Paham ini
juga menjelaskan bahwa demokrasi dibagi menjadi dua, yaitu : demokrasi kontitusional
(liberal) dan demokrasi rakyat. Dalam teori-teori ini kemudian berkembang mencari berbagai
bentuk negara, yaitu :
1. Negara Federal
Bentuk negara pertama yang akan dipaparkan dalam pembahasan kali ini adalah
negara federal. Negara federal sering kali disebut dengan istilah negara serikat. Negara
federal dapat diartikan sebagai bentuk negara yang terdari dari kumpulan beberapa negara
bagian. Keseluruhan dari negara bagian tersebut diatur dengan peraturan yang mengatur
tentang pembagian kewenangan antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian.
Hal ini dapat diartikan juga bahwa setiap negara bagian memiliki pemerintah dan konstitusi
sendiri. Meski demikian yang menjalankan hubungan internasional dengan pihak luar
negeri tetaplah menjadi kewenangan negara federal.
Setiap bentuk negara memiliki cirinya masing- masing. Begitu pula dengan bentuk
negara federal. Di bawah ini adalah beberapa ciri dari negara federal.
 Negara federal memiliki kedaulatan keluar dan ke dalam negara bagian atau yang
disebut dengan limitatif. Ini juga menegaskan bahwa negara bagian tidak memiliki
kedaulatan, tetapi kekuasaan sebenarnya tetaplah dimiliki oleh negara bagian.
 Masing- masing negara bagian mempunyai pemerintahan sendiri termasuk kepala
negara beserta kabinetnya, serta anggota parlemen.
 Masing- masing negara bagian boleh membuat dasar hukumnya sendiri. Meski
demikian, dasar hukum dan peraturan yang dibuat oleh negara bagian harus selaras
dengan dasar hukum dari negara federal.
 Pengaturan hubungan negara dengan warga negara yang berada di wilayahnya tidak
dilakukan secara langsung melainkan melalui negara bagian. Hal tersebut tidaklah
berlaku untuk semua peraturan. Ada juga hubungan yang terjadi secara langsung,
misalnya dalam hal penyebutan jabatan kepala negara. Pendudukan biasa menyebut
istilah kepala negara untuk pemimpin negara federal, sedangkan istilah gubernur
digunakan untuk menyebut kepala negara bagian.
Contoh dari beberapa negara yang mempunyai bentuk negara federal / serikat yakni
Amerika Serikat, Meksiko, Australia, Malaysia, Brasil, India, Swiss dan Jerman

2. Negara Kesatuan
Kedaulatan ke luar maupun ke dalam dari negara kesatuan sepenuhnya dimiliki oleh
pemerintah pusat. Tidak ada organisasi pemerintahan lain yang berdaulat selain pemerintah
pusat. Oleh karena itu, negara yang berbentuk kesatuan hanya memiliki satu kepala negara
yang dibantu jajaran mentrinya, atau memiliki satu perlemen saja. Contoh dari negara
kesatuan yakni Indonesia, Belanda, Philipina, Jepang dan Itali.
Bentuk negara kesatuan merupakan kebalikan dari negara federal/ serikat. Organisasi
yang berada di bawah pemerintah negara berbentuk kesatuan ditetapkan dan diatur oleh
pemerintah pusat. Sementara itu, negara bagian yang berada di bawah dasar hukum
HAM negara serikat dapat membuat peraturan sendiri untuk membentuk organisasi
pemerintahan dibawahnya. Berikut adalah ciri- ciri khusus dari negara berbentuk kesatuan
untuk mempertegas perbedaannya dengan negara serikat.
 Negara kesatuan hanya mempunyai satu pemerintah pusat dengan beberapa daerah
kekuasaan di bawahnya.
 Masing- masing negara kesatuan di dunia hanya memiliki satu bendera dan satu
Undang- Undang Dasar sebagai dasar hukumnya.
 Dalam pemerintahan negara kesatuan hanya memiliki 1 dewan perwakilan rakyat.
 Negara kesatuan hanya membuat satu kebijakan yang berkaitan dengan bidang politik,
sosial, ekonomi, dan keamanan.

Meskipun negara kesatuan hanya memiliki satu pemerintah pusat, tapi ada dua tipe
dalam menjalankan pemerintahannya. Kedua tipe penyelenggaraan pemerintahan negara
kesatuan yakni sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi. Pada sistem sentralisasi,
pemerintah pusat mengatur segala urusan negara secara langsung yang kemaudian
dilaksanakan oleh daerah- daerah di bawahnya. Sementara itu dalam sistem desentralisasi,
daerah mendapat kewenangan untuk mengatur urusannya sendiri atau yang disebut
dengan otonomi daerah. Kewenangan yang diberikan kepada daerah tersebut dikenal
dengan istilah hak otonomi.
B. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Negara
No Bentuk Negara Kelebihan Kekurangan
1. Federal  Kewenangan pejabat daerah  Tidak semua bidang
lebih luas sehingga dikendalikan pusat sehingga
diharapkan lebih kreatif. bisa terjadi
 Tokoh daerah di tingkat kesenjangan dalam bidang
nasional merata berasal yang urusannya diserahkan
dari seluruh daerah kepada daerah, misalkan:
walaupun sebenarnya ada pendidikan, kesehatan, dll;
yang tidak berkualitas.  Kualitas tokoh
 Daerah yang memiliki nasional tidak terjamin
potensi alam yang baik bisa karena yang diutamakan
lebih cepat berkembang. merupakan perwakilan
daerah;
 Biaya demokrasi mahal
karena pemilihan pejabat
dilakukan berkali-kali;
 Kepemimpinan pusat dan
daerah bisa tidak sejalan
karena merasa memiliki
kepentingan masing-
masing;
 Biaya kegiatan
perekonomian
menjadi tinggi karena
pejabat daerah menjadi
“raja-raja kecil”;
 Kesejahteraan rakyat bisa
tidak merata sehingga
terbentuk kelompok daerah
kaya, sedang, dan miskin;
 Korupsi semakin
meningkat, baik
pelaku maupun jumlah
nilai uang yang dikorupsi;
 Seringkali ketidak-puasan
terhadap apa yang terjadi di
daerah disikapi dengan
amuk massa yang akibatnya
merusak kesinambungan
kerja bangsa, dan anggaran
negara terkuras untuk
merenovasi akibat
kerusakan yang terjadi.
2. Kesatuan  Semua urusan  Implementasi yang salah
dikendalikan pusat mengakibatkan
sehingga diharapkan bisa pemerataan tidak terjadi,
terjadi pemerataan di kualitas pemimpin
berbagai bidang di seluruh nasional buruk.
wilayah Indonesia;  Kewenangan daerah
 Kualitas tokoh nasional dibatasi kepentingan
lebih bermutu karena pusat;
seleksinya dilakukan  Daerah kurang ditonjolkan
secara nasional; karena yang diutamakan
 Biaya demokrasi lebih adalah kesatuan.
murah;
 Kepemimpinan pusat dan
daerah dalam ”satu
komando” sehingga
koordinasi lebih mudah;
 Biaya kegiatan
perekonomian lebih murah
sehingga
bisa meningkatkan daya
saing bangsa;
 Kesejahteraan rakyat
diharapkan lebih merata
karena daerah yang minus
akan dibantu
pemerintahan pusat;
 Korupsi lebih bisa
dikendalikan karena
daerah tidak bersifat
otonom;
 Konflik masyarakat karena
pemilihan pejabat bisa
diminimalkan.
C. Macam-macam Bentuk Pemerintahan

Terdapat berbagai macam sistem atau bentuk pemerintahan yang dianut oleh negara-
negara di dunia. Satu ciri pemerintahan mungkin saja terdapat pada sistem pemerintahan
lain, menunjukkan adanya hubungan saling mempengaruhi.
Perlu pula dipahami bahwa satu negara mungkin menggabungkan dua atau lebih
sistem pemerintahan sehingga pelaksanaannya tidaklah kaku.
Berikut adalah macam-macam bentuk pemerintahan yang mendasar
1. Monarki

Monarki (atau Kerajaan) berasal dari bahasa Yunani monos (μονος) yang
berarti satu, dan archein (αρχειν) yang berarti pemerintah. Monarki merupakan
sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang penguasa monarki. Monarki
atau sistem pemerintahan kerajaanadalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun
ke-19, terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240
dalam abad ke-20. Sedangkan pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 takhta
saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai
penguasa monarki yang mutlak dan selebihnya memiliki sistem monarki
konstitusional.

Perbedaan di antara penguasa monarki dengan presiden sebagai kepala


negara adalah penguasa monarki menjadi kepala negara sepanjang hayatnya,
sedangkan presiden biasanya memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu.
Namun dalam negara-negara federasi seperti Malaysia, penguasa monarki
atau Yang dipertuan Agung hanya berkuasa selama 5 tahun dan akan digantikan
dengan penguasa monarki dari negeri lain dalam persekutuan. Pada zaman
sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan kebanyakannya
adalah monarki konstitusional, yaitu penguasa monarki yang dibatasi
kekuasaannya oleh konstitusi.
Beberapa negara Monarki memiliki gelar kepala negara yang berbeda-beda
seperti Yang Di Pertuan-Agong (Malaysia), Raja & Ratu (Thailand, Arab Saudi,
Britania Raya, Maroko dan Spanyol), Paus (Vatikan), Sultan (Brunei dan Oman),
Kaisar (Jepang) dan lain sebagainya.

2. Demokrasi (Republik)

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demokratia yang berarti


kekuasaan rakyat. Kata demokratia diambil dari dua kata yaitu demos (rakyat) dan
kratos (kekuasaan). Artinya Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dibentuk
berdasarkan kekuatan rakyat. Semua warga dalam negara ini memiliki hak yang
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Pemerintah dalam sistem Demokrasi adalah yang dipilih baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh rakyat melalui perwakilan-perwakilannya. Salah satu
pilar dalam Demokrasi dikenal dengan prinsip Trias Politica yang membagi
kekuasaan politik negara menjadi tiga yaitu Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
Contoh negara yang menggunakan sistem Demokrasi adalah Indonesia dan
Amerika Serikat.
3. Oligarki

Diperintah oleh sekelompok kecil orang yang kuat dan / atau berpengaruh. Orang-
orang ini dapat menyebar kekuatan sama atau tidak sama. Oligarki berbeda dari
demokrasi sejati karena sangat sedikit orang yang diberi kesempatan untuk mengubah
keadaan. Oligarki tidak harus keturunan atau monarki. Oligarki tidak memiliki satu
penguasa yang jelas, tetapi beberapa orang yang kuat. Beberapa contoh sejarah oligarki
adalah bekas Uni Soviet Republik Sosialis dan Apartheid di Afrika Selatan. Contoh
oligarki fiksi termasuk masyarakat dystopian Oceania ditampilkan dalam buku
Nineteen Eighty-Four, pemerintahan diktatur militer dari Starship Troopers, dan
kritarchic “Jalan Hakim” Hakim Dredd.

4. Aristokrasi
Secara bahasa, Aristokrasi bersal dari kata bahasa Yunani, yaitu “Aristos, dan
Kratos, atau aristokratia” yang berarti kekuatan, atau aturan yang baik. Secara istilah,
aristokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan negara berada di tangan
kelompok kecil yang mendapat keistimewaan atau kelompok yang mendapatkan
kekuasaan atas negara. Pada jaman dahulu, aristokrasi dipahami sebagai pemerintahan
terbaik oleh warga yang memenuhi syarat dan sering kontras baik dengan bentuk
pemerintahan monarki. Seiring berkembangnya waktu aristokrasi diartikan dan
dipahami sebagai pemerintahan oleh kelompok istimewa yang terdiri dari individu-
individu terbaik, kelas bangsawan, cendekiawan, dan sangat kontras dengan sistem
pemerintahan demokrasi.
Meskipun tidak banyak negara yang menganut bentuk pemerintahan aristokrasi
masih tetap ada hingga saat ini. Negara yang menganut yaitu Inggris, Nigeria, India
D. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Pemerintahan

No Bentuk Pemerintahan Kelebihan Kekurangan


1 Monarki 1. Raja memegang 1. Rakyat tidak punya kuasa
kekuasaan tertinggi apa apa
2. Pengambilan kebijakan 2. Rakyat tidak punya
tidak berbelit belit kebebasan berpendapat
3. Rakyat tunduk pada 3. Kemakmuran rakyat
kata Raja tergantung kpd kebaikan
4. Raja berkuasa Raja
membentuk Aturan 4. Raja bisa bertindak sesuka
5. Hubungan Luar Negeri hati
ditentukan oleh Raja 5. Hak asasi rakyat
terbelenggu

2 Demokrasi 1. Melindungi 1. Lebih menekankan


kepentingan rakyat kuantitas daripada kualitas
2. Bedasarkan prinsip 2. Pemerintahan oleh orang
kesetaraan yang tidak kompeten
3. Stabilitas dan tanggung 3. Berdasarkan kesetaraan
jawab dalam yang tidak wajar
pemerintahan
4. Pemerintahan stabil
3 Oligarki 1. Masyarakat bebas 1. Kekayaan menumpuk pada
berinovasi dan bekerja penguasa
2. Kekuasaan terpusat 2. Biasanya otoriter
3. Sering terjadi
pemberontakan
4 Aristokrasi 1. Kebijakan yang 1. Banyak terjadi
diciptakan lebih efektif penyalahgunaan kekuasaan
2. Pemerintahan 2. Banyak terjadi KKN
dijalankan dengan lebih 3. Mustahil menemukan
baik penguasa yang sempurna
3. Tidak ada politik
keberpihakan
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara

http://www.smansax1-edu.com/2015/02/keunggulan-dan-kelemahan-negara.html

https://guruppkn.com/bentuk-bentuk-negara

https://www.kompasiana.com/angelsari/5c2c7066bde575557f6b31c6/macam-macam-sistem-
pemerintahan-di-dunia

https://guruppkn.com/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-pemerintahan-oligarki

Anda mungkin juga menyukai