Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok 2

Struktur Morfologi dan Fisiologi Pada Filum Pisces

Di susun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Zoologi Vertebrata
Dosen Pengampu : Ridha Nirmalasari, S.Si, M.Kes

Disusun Oleh:
Nor Alifah : 1701140470
Emiliasi Widyasari : 1701140471
Khabiba Rohmah : 1701140475
Ema Puspitasari : 1701140476
Erdayanti Safitri : 1701140491
Cindy Kartika : 1701140492
Mahliana : 1701140494
Emeilia Afitri : 1701140503

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2018 M / 1439 H
A. Kelas Agnatha (Cyclostomata)

Ikan-ikan ini tidak berahang, mulut bulut di sebelah anterior. Kulit


lunak belendir. Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis mempunyai sirip
ekor dan sirip punggung. (Contoh:belut laut). Lubang hidung tunggal di
sebelah dorsal. Faring dengan 7 atau lebih celah insang, dan terbuka secara
tidak langsung. Notokorda persisten (tetap ada seumur hidup) dan secara
tidak sempurna di lengkapi dengan vertebrae kartilago.
Otak terdiri dari 5 bagian : telensefalon, diensefalon, mesensefalon,
metensefalon, dan mielensefalon, walaupun tidak jelas seperti pada vertebrata
tingkat tinggi. Ada 10 batang saraf kranial. Ada yang mempunyai pronefros
(ikan hantu) atau mesonefros (belut laut). Tidak ada sistem porta ginjal
(angkutan atau aliran ginjal).
Kelamin terpisah, atau hermafrodit. Hidup dari cairan tubuh atau
organ tubuh ikan lain dengan jalan mengisapnya dengan mulutnya yang bulat
itu. Sebelum mengisap cairan tubuh korban, ikan membuat lubang pada tubuh
korbannya dengan memarut tubuh ikan korban menggunakan mulutnya.
Siklostomata hidup dalam air tawar atau air laut. Contoh : Ikan hantu (hag
fish, Myxine sp.) dan belut laut (lamprey, Petromyzon sp.)

1. Belut Laut (Petromyzon sp., Entophenus sp.)


a. Karakteristik Eksternal
Tubuh berupa kombinasi antara kepala dan badan, berbentuk
silindris. Ekor pipih lateral. Sirip median. Ada corong bukal (buccal
funnel/corong mulut) di sebelah ventral kepal dan bergigi. Satu lubang
hidung. Dua buah mata, tertutup dengan kulit tembus cahaya (bukan
kelopak mata). Di belakang tiap mata ada 7 celah insang. Di sepanjang
sisi tubuh terdapat titik-titik perasa. Anus pada dasar ekor, di dekatnya
ada papilla urogenital. Tidak ada sisik. Seluruh tubuh tertutup dengan
epitel berlendir.
b. Morfologi dan Fisiologi Sistem Organ
► Kerangka Tubuh
Notokorda ada selama hidup sebagai skeleton aksial, terbungkus
oleh jaringan ikat keras. Lain-lain elemen skeleton terbuat dari tulang
rawan.
► Sistem Otot
Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai huruf
W. Corong bukal digerakkan oleh otot-otot radial. Lidah digerakkan ole
otot retraktor dan protraktor.
► Sistem Pencernaan
Mulai dari mulut terus ke faring, esofagus dan ke usus (di sini
tidak ada lambung). Usus itu mempunyai katup spiral (tiflosol), terus ke
anus. Ada hati.
► Sistem Sirkulasi
Jantung terletak dalam ember brankial dan terbungkus oleh
kantong perikardial yang berhubungan dengan selom. Ada sebuah
aurikel dan sebuah vertikel. Darah dari jantung di pompa ke aorta
ventral, lalu didistribusi ke 8 pasang cabang aferen yang menuju insang.
Darah dari insang dikumpulkan dalam aorta dorsal, lalu dialirkan
kebagian anterior dan posterior tubuh. Sistem vena mengembalikan
darah melalui hati ke jantung. Tidak ada sistem porta renal. Ada
pembuluh-pembuluh limfa.
► Sistem Respirasi
Pada belut laut terdapat 7 pasang insang. Tiap Insang mengandung
banyak filamen insang dengan kapiler-kapiler kecil. Darah mendapat
udara dalam filamen-filamen insang. Berbeda dengan ikan-ikan
chondrichthyes dan osteichthyes, ikan-ikan siklostomata itu
mengalirkan air masuk dan keluar celah insang. Hal ini perlu, sebab
belut laut sering menempel pada ikan orbannya dengan corong bukal,
sehingga air tidak mungkin melalui mulut. Tetapi pada larvanya air
masuk melalui mulut dan keluar melalui insang.
► Sistem Ekresi
Dua ginjal berupa mesonefros melepaskan ekskret melalui ureter,
terus ke sinus urogenital, lalu ke papilla urogenital.
► Sistem Saraf
Otak terbagi 3 bagian : otak depan, terdiri lobus olfaktorius yang
berpasangan, hemisfer serebral, diensefalon, dan infundibulum serta
struktur pineal. Otak tengah mengandung lobus optikus. Otak belakang
terdiri dari serebellum, medulla oblongata. Di atas medulla terdapat
apertura yang mengandung pleksus koroideus.
Dalam otak, seperti pada vertebrata lain, terdapat 4 vartikel. Ada
10 pasang saraf kranial. Korda saraf bercabang menjadi 2 buah saraf
spinal ( ventral dan dorsal ) yang dihubungkan satu dengan yang lain
seperti pada vertebrata lainnya. Mungkin ada saraf simpatik.
► Sistem Indera
Lubang hidung tunggal itu menuju ke kantung olfaktori yang
mengandung akhiran-akhiran saraf pembau. Di samping 2 mata ada lagi
mata pineal di belakang lubang hidung. Telinga dalam sebagai organ
keseimbangan. Dalam faring ada organ perasa. Dua garis lateral tubuh
juga sebagai organ perasa.
► Kelenjar endokrin
Di bawah infundibulum terdapat badan pituitari. Endostil pada
larva kita anggap sebagai pemula kelenjar tiroid pada hewan dewasa.

c. Sistem Reproduksi dan Perkembangan


Pada larva terdapat gonad hermafrodit, tetapi setelah dewasa
menjadi kelenjar kelamin jantan atau betina. Ketika dewasa sebagai
hewan diesius. Telur atau spermatozoa dikeluarkan dari gonad langsung
ke kavum abdominalis, terus ke porus genital, dan ke sinus urogenital
lalu keluar di alam bebas (Fertilisasi Eksternal).
B. KELAS CHONDRICHTHYE
Ikan – ikan dengan mulut ventral, disongkong oleh rahang skeleton dari
tulang rawan. Kulit tertutup dengan sisik-sisik plakoid (yang berasal dari
kombinasi mesoderm dan eksoderm ). Ada 2 pasang sirip dan sirip kaudal
kebanyakan heteroserkal (lombus dorsal lebih besar). Ruang hidung
berpasangan, faring dengan 5 – 7 celah insang (pada chimaera faring tertutup
oleh oper kulum tunggal). Sebagian notokorda diganti (di tempati) oleh
vertebra yang lengkap.Otak terbagi menjadi 5 bagian, dengan 10 saraf
krarnial. Pada ikan dewasa terdapat mesonefros. Pada ginjal terdapat system
porta. Dalam usus terdapat katub-katub spiral. Kelamin terpisah, fertilisasi
eksternal atau internal. Ovivar atau ovovivipar. Secara praktis semua hidup
dilaut. contoh: ikan hiu (Squalus sp. ) , ikan pari (Raja sp. ), dan chimaera
(Chimaera sp).

1. Ikan hiu (Squalus acanthias)


a. Karakteristik eksternal
Ikan hiu kecil(± 1 m), silindris ujung lancip, kepala pipih. Ada sirip
median dorsal.Sirip kaudal heteroskal.Yang berpasangan adalah sirip
pektoral dan sirip pelvik.Pada yang jantan, sirip kaudal itu berubah
menjadi klasper (organ untuk memeluk hiu betina ketika perkawinan).
Mulut ventral.Lubang hidung dua buah, di sebelah ventral kepala.Mata
di sebelah lateral.Celah insang 5 buah, di belakang mata. Di sebelah
dorsal depan mata ada spirakulum, yaitu peninggalan celah insang.
Lubang kloaka di antara sirip pelvik.Tubuh tertutup dengan sisik-sisik
plakoid yang asalnya homolog dengan gigi (mesodermal dan
ektodermal).Seperti pada gigi, sisik plakoid itu berisi
dentin(mesodermal) dan dilapisi dengan email (ektodermal).
b. Morfologi dan Fisiologi Sistem Organ
 Sistem skeleton
Otak dan organ-organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh
kondrokranium.Di bawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari
rahang bawah dan lengkung-lengkung insang.
Vertebrae 2 macam: batang dan ekor, masing-masing dengan
lengkung-lengkung neural. Hanya vertebra kaudal yang berisi
lengkung-lengkung haemal.Sirip-sirip disokong oleh tulang rawan, dan
bagian distal diperkuat dengan jari-jari keratin.Ada sabuk-sabuk
pektoral dan pelvik yang berturut-turut menyokong sirip-sirip pectoral
dan pelvik.
 Sistem Otot
Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegmen (metamerik)
disebut miotom.Otot-otot itu bermodifikasi di kepala dan di apendiks.
 Sistem Pencernaan
Rahang tertutup dengan gigi (berasal homolog dengan sisik).
Faring terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esofagus, di
sebelah posterior faring, terus bersatu dengan bagian kardial lambung,
terus ke bagian pilorik lambung, lalu berkelok ke depan membentuk
huruf U. terus ke duodenum, lalu usus yang berkatup spiral, akhirnya
ke rectum dan kloaka. Kloaka itu merupakan lubang keluar sistem
pencernaan, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi.Ada hati dan
pankreas dengan saluran empedu dan saluran pankreas yang terbuka
dalam duodenum.Ada kandung empedu terletak dalam hati, dan
kelenjar rektal.
 Sistem Respirasi
Celah insang yang terakhir mengandung semibranch (setengah
insang) pada dinding anterior.Celah-celah insang lainnya baik dinding
anterior maupun posterior mempunyai setengah insang.Jadi, pada tiap
sisi faring ada 9 buah setengah insang.
Di samping itu ada sisa insang (insang vestigial) yang disebut
pseoudobranch pada tiap spirakulum.Pseoudobranch adalah sepasang
celah insang pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio.
Air masuk melalui mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celah-
celah insang.
 Sistem Sirkulasi
Jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang
menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang
memompa darah ke konus arteriosus.Dari konus itu darah selanjutnya
menuju aorta ventral yang lalu bercabang-cabang menjadi 5 buah
arteri brankial aferen, terus masuk ke dalam insang.Dalam insang
terdapat kapiler-kapiler itu ditapis oleh arteri brankial eferen.Kapiler-
kapiler lalu bersatu membentuk aorta dorsalis, dan dari sini darah
masuk ke dalam seluruh tubuh.Darah vena lalu kembali melalui 2 buah
saluran Cuvier (yaitu vena cardinal umum) dan masuk ke dalam sinus
venosus.Saluran Cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui
vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior.
Darah dari dinding saluran pencernaan masuk ke dalam hati
melalui vena porta hepatis lalu ke sinus venosus melalui sinus-sinus
hati.Vena porta renalis membawa darah dari ujung posterior ke
kapiler-kapiler mesonefros, dan dari ginjal ini darah masuk ke vena
cardinal posterior.
 Sistem Ekskresi
Ginjal 2 buah, panjang, sempit, mesonefros, yang mengeluarkan
ekskret ke kloaka melalui saluran wolf (saluran mesonefros).Ginjal itu
ada di dorsal selom, menempel pada kolumna vertebrae.
 Sistem Saraf
Otak dibagi menjadi 5 bagian, dengan sepuluh pasang saraf
kranial.Korda spinalis mengeluarkan saraf spinal yang tersusun
segmental.Ada sistem saraf otonom.
 Sistem sensori
Kecuali dalam hal bentuk, proposi dan tidak adanya kelopak mata,
maka secara fundamental mata ikan hiu sama seperti manusi. Lubang
hidung hanya terbuka keluar, tidak ada hubungannya dengan faring
(disebut lekuk hidung). Lekuk itu dilapisi dengan selaput olfaktori,dan
dari selaput itu ada serabut-serabut ke lobus olfaktori dari otak. Pada
kedua sisi tubuhnya terdapat garis/alur lateral dan bersama dengan
ampul-ampul Lorenzini membentuk organ sensori pada kulit yang
mungkin untuk mendeksi vibrasi dalam air.
Kanal-kanal semisirkular (telinga luar) berhubungan dengan
utrikulus dari telinga dalam, dan dibagi 3 bagian : anterior vertical,
posterior vertical, dan horizontal. Kanal-kanal semisirkular itu untuk
mendeteksi gangguan-gangguan dalam keseimbangan. Ultikulus
berhubungan dengan sakkulus di sebe;ah ventral. Saluran-saluran
endolimfatik, yang menjulur di sebelah dorsal utrikulus,
menghubungkan telinga dalam dengan dunia luar.
 Sistem reproduksi dan perkembangan
Fertilisasi internal, ikan hiu mempunyai alat kopulasi yang disebut
klasper (penjepit). Betina mempunyai 2 ovarium di dekat ujung
anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri,
menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom.Telur itu lalu
ditarik masuk kedalam ostium yang berbentuk corong, terus masuk
oviduk (ada dua).Ujung posterior oviduk itu masing-masing membesar
menjadi uterus.Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi ikan
hiu yang dapat berenang.Hiu jantan mempunyai dua teste.Spermatozoa
mencapai saluran wloff melalui vas eferen yang banyak
jumlahnya.Saluran Wolff itu berfungsi sebagai vas deferens.
C. Kelas Osteichthyes
Mulut berahang, skeleton sebagaian atau seleruhnya bertulang
menulang.Kondrokranium (cranium tulang rawan) dilengkapi oleh tulang
dermal untuk membentuk tengkorak majemuk.sisik tipe ganoid, sikloid atau
ktenoid yang semuanya berasal mesodermal, atau tidak bersisik.Pada stadium
embrio ada 6 celah insang, pada dewasa biasanya 4 celah.Insang-insang itu
tertutup oleh operculum.Biasanya ada gelembung renang yang berhubungan
atau tidak berhubungan dengan faring.Notokorda ditempati oleh vertebrata
yang menulang.Otak terdiri dari 5 bagian dengan 10 pasang saraf cranial.Pada
ikan dewasa terdapat mesonefros.Ada sistem portal renal.Pada ikan bentuk
yang lebih primitive dalam ususnya terdapat katup spiral. Contoh: sturgeon
(Acipenser sturio), gar (Lepidosteus osseus), ikan lele ( Ameiurus melas), tuna
(Scomberscombrus), ikan paru (Neoceratodus sp.), ikan mas (Carassius
aurutus), ikan salmon (Oncorhynchus sp.), ikan sardin ( Sardinops coerulea ),
dan ikan perak (Cymatogaster aggregatus.).

1. Ikan Perak ( Cymatogaster aggregatus.)


a. Karakteristik Eksternal
ukuran tinggi lebih lebar dari lebarnya, potongan melintang oval.
Kepala, badan, dan ekor jelas.Mulut terminal, lubang hidung dua, mata
lateral, ada operculum.Di bawah operculum ada insang bentuk sisir. Anus
dan aperture genital di depan sirip ekor. Sirip dorsal dua, ada sirip caudal
dan sirip anal.Semuanya terletak median.Sepasang sirip pectoral (di
belakang operkulum) dan sepasang sirip pelvic (ventral).
Tubuh tertutup epidermis yang membuat lendir licin.Sisik tipis,
tersusun memanjang dengan baris-baris diagonal.Bagian posterior tiap
sisik bebas dan bagian posterior itu menutup bagian anterior sisik di
belakangnya, seperti susunan penting.Sisik-sisik itu terletak pada saku
dermal dan tetap tumbuh selama hidup. Disebelah lateral tubuh terdapat
sebaris porus yang berhubungan dengan saluran bentuk tubular dibawah
sisik. Porus-porus itu mengandung organ sensori yang peka terhdap vibrasi
(getaran) dalam air.
 Sistem Skeleton
Sisik dan sirip merupan eksoskeleton. Tulang kepala kolumna
vertebralis, rusuk, sabuk pektoral dan lain-lain. Tulang tambahan
(pterigofor) yang menyokong jari-jari sirip, semuannya menyerupan
endoskeleton. Tengkorak terdiri dari tulang kepala (cranium) yang
mengandung otak, pasangan-pasangan organol faktori, organoptik, dan
organ auditori. Tengkorak juga mengandung skeleton visceral yang terdiri
dari tulang-tulang rahang dan tulang-tulang penyokong lidah dan insang.
Tengkorak itu sangat dekat dengan kolumna vertebralis sehingga kepala
ikan tidak dapat diputar. Gigi melekat pada tulang premaksila, vomer dan
pelati (langit-langit).
Pada embrio dan ikan muda karanium masih berupa tulang rawan.
Skeleton visceral terdiri dari 7 pasang lengkung tulang rahang bawah
(kartila gomeckel) terdiri dari 3 tulang. Rahang atas terdiri dari 2 buah
tulang selaput (premaksila dan maksila). Lidah disongkong oleh tulang
lidah (hioid). Insang ada 4 buah pada tiap sisi. Kolumna vertebralis terdiri
dari tulang-tulang vertebra yang terpisah. Vertebra terakhir melanjut
sebagai tulang hipural yang menyongkong ekor tulang vertebra diikat satu
dengan yang lain oleh ligamantum. Diantara tulang-tulang vertebra
terdapat peninggalan-peninggalan dari notokorda tulang–tulang rusuk
melekat pada tulang vertebra.
 Sistem Otot
Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer (otot-otot
bersegmen) yang berselang-seling atau berganti –ganti tempat dengan
vertebra ketika mengadakan gerakan berenang dan berbalik arah miomer-
miomer itu secara kasar berbentuk seperti hurup W dan dirakit menjadi 4
sabuk miomer yang disepanjang punggung merupakan rakitan yang
terberat antara miomer-miomer itu terdapat jaringan ikatan yang jika
direbus, sabuk-sabuk miomer itu terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan
daging.
 Sistem Pencernaan
Rahang bergigi kerucut (konus) untuk mengunyah makanan. Ada banyak
kelenjar lendir, tetapi tidak ada kelenjar ludah. Ada lidah kecil pada dasar
ruang mulut yang membantu pernapasan. Faring dengan ingsang pada kedua
sisinya. Dari faring terus keesofagus langsung kelambung. Lambung
dipisahkan dari usus oleh sebuah katuk. Ada 3 sekumpilori (menghasil kan
sekretatau untuk absorsi) yang melekat pada usus. hati berukuran besar,
terletak didalam ruang tubuh bagian anterior. Ada kantung empedu dengan
sebuah saluran empedu yang menuju keusus. Pankreas tidak jelas adannya.
 Sistem Sirkulasi
Jantung berkamar dua buah, di bawah faring, dalam ruang
perikardial.Darah venos masuk ke dalam sinus venosus, terus ke aurikel yang
berdinding tipis, terus ke ventrikel yang berdinding tebal, semuanya
dipisahkan oleh katup-katup untuk mencegah aliran balik. Ventrikel berdenyut
ritmis dan mendesak darah masuk ke dalam konus anterior, terus ke aorta
ventral, terus ke cabang-cabang arteri aferen, terus ke kapiler-kapiler dalam
filamen-filamen insang dan mendapat oksigen. Darah lalu terkumpul dalam
cabang-cabang arteri eferen, terus ke aorta dorsal dan tersebar di seluruh
kepala dan tubuh.Vena-vena utama adalah sepasang vena kardinal anterior dan
sepasang vena kardinal posterior, kemudian bersatu menjadi vena porta
hepatis yang melewati hati.
Darah ikan berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan
leukosit.Limpa merupakan bagian dari sistem sirkulasi dan berwarna
merah.Ikan juga mempunyai sistem limpa.
 Sistem Respirasi
Bernapas dengan insang.Ada 4 insang pda satu sisi faring di bawah
operkulum.Sebuah insang terdiri dari 2 baris filamen insang.Tiap filamen
mempunyai banyak papan melintang yang tertutup oleh epitel tipis yang
mengandung kapiler-kapiler di antara cabang-cabang arteri aferen dan eferen.
Di waktu bernapas operkulum tertutup, sedangkan lengkung-lengkung
insang membengkak ke lateral.Sementara itu, air masuk melalui mulut dan
katup oral tertutup, lengkung insang mengkerut, operkulum terangkat dan air
mengalir keluar melalui filamen.Darah dalam filamen melepaskan CO2 dan
mengikat O2 dari air.Ketika bernapas tidak ada air yang masuk ke dalam
perut.Hanya ketika makan, ikan memasukkan air bersama makanannya.
Pada ikan osteicthyes umumnya, gelembung udara (gelembung renang)
dihubungkan dengan faring oleh duktus pneumatikus.Tetapi pada ikan Perca
sp. tidak ada duktus tersebut.Gelembung itu berisi O2, N2, dan CO2 dan
berfungsi sebagai organ hidrostatik, yaitu untuk menyesuaikan berat tubuh
ikan dengan kedalaman air.Dengan sekresi atau absorbsi gas-gas tersebut
melalui pembuluh-pembuluh darah pada dinding gelembung, ikan dengan
mudah naik atau turun dalam air.Gelembung udara membentuk juga
pernapasan dan berguna sebagai organ perasa, jadi seperti paru-paru pada
ikan paru.
 Sistem Ekskresi
Ginjal 2 buah, berwarna hitam, terletak di antara gelembung udara dan
vertebra.Cairan kotoran yang mengandung N diambil dari darah lalu
dikeluarkan melalui 2 ureter masuk ke dalam kandung kemih yang
mengeluarkan kemih itu melalui sinus urogenital.
 Sistem Saraf
Otak ikan perak itu pendek.Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan
diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebelum besar.Ada 10 pasang
saraf kranial.Korda saraf tertutup dengan dengan lengkung-lengkung neural
sehingga mengakibatkan saraf-saraf spinal berpasangan pada tiap segmen
tubuh.
Organ-organ indera khusus terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu
saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif terhadap substansi
yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut.Mata lebar mungkin
hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi
benda-benda yang bergerak di atas permukaan air atau di darat di
dekatnya.Telinga dalam dengan 3 saluran semisirkular dan sebuah otolit
untuk keseimbangan.Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi tidak ada
gendang telinga.Oleh sebab itu, vibrasi (suara) diterima dan diteruskan
melalui kepala atau tubuh.Garis lateral tubuh mempunyai perluasan di daerah
kepala dan berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air (seperti
menghindar dari batu-batuan). Garis lateral itu dinervasi oleh saraf kranial ke
X (N, vagus), oleh sebab itu beberapa ahli berpendapat bahwa telinga tengah
pada vertebrata aiir berasal sama seperti garis lateral.
 Reproduksi dan Perkembangan
Kelamin terpisah.Ikan jantan mempunyai 2 testis yang membesar di waktu
musim perkawinan.Waktu kawin, sperma (juga disebut "telur ikan jantan")
keluar dari apertura urogenital melalui vas deferens.Pada ikan betina, telur
keluar dari 2 ovarium melalui oviduk.Fertilisasi internal dan viviparus.Tidak
ada metamorfosis.

Anda mungkin juga menyukai