Anda di halaman 1dari 27

1. Sebut dan jelaskan karakteristik aset !

Jawab :
Pada dasarnya terdapat tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek
dapat disebut aset yaitu:
a. Manfaat ekonomik
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di
masa datang yang cukup pasti. Ini mengisyaratkan bahwa manfaat tersebut terukur dan
dapat dikaitkan dengan kemampuannya mendatangkan aliran kas atau pendapatan di
masa datang. Sejalan dengan APB, FASB menyatakan bahwa aset adalah sumber
ekonomik karena potensi jasa atau utilitas yang melekat di dalamnya yaitu suatu daya
atau kapasitas langka yang dapat dimanfaatkan usaha dalam upayanya untuk
mendatangkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik yaitu konsumsi, produksi, dan
pertukaran.
b. Dikuasai oleh entitas
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek tidak harus dimiliki oleh suatu entitas
tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Pemilikan mempunyai makna yuridis atau legal.
Artinya, untuk memiliki suatu objek diperlukan proses yang disebut transfer hak milik.
Bila pemilikan menjadi kriteria aset, akan banyak pos yang tidak masuk aset sehingga
tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai kriteria akan
mengakibatkan akan banyak pos dilaporkan di luar neraca.
c. Timbul akibat transaksi masa lalu
Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaandan sekaligus sebagai
kriteia atau tes pertama pengakuan objek sebagai aset tetapi tidak cukup untuk
mengakui secara resmi dalam sistem pembukuan. Telah dibahas dalam rerangka
konseptual bahwa kriteria pengakuan elemen adalah definisi, keterukuran,
keberpautan, atau keterandalan. Bahwa aset harus timbul akibat transaksi atau kejadian
masa lalu adalah untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan. Jadi
manfaat ekonomik dan penguasaan hak atas manfaat saja tidak cukup untuk
memasukkan suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha untuk dilaporkan via statmen
keuangan atau neraca.

2. Mengapa Asset harus terjadi karena transaksi masa lalu ?


Jawab :
Aktiva perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu.
Perusahaan biasanya memperoleh aktiva melalui pembelian atau produksi sendiri,
tetapi transaksi atau peristiwa lain juga dapat menghasilkan aktiva; misalnya properti
yang diterima perusahaan dari pemerintah sebagai bagian dari program untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah. Transaksi atau peristiwa yang
diharapkan terjadi di masa depan tidak dengan sendirinya memunculkan aktiva; oleh
karena itu, misalnya, maksud untuk membeli persediaan tidak dengan sendirinya
memenuhi definisi aktiva.

3. Sebut dan jelaskan karakteristik pendukung asset. Mengapa karakteristik tersebut


tidak menghalangi suatu sumber ekonomik untuk disebut sebagai asset?
Jawab:
Karateristik pendukung asset, yaitu
a. Melibatkan Kos
Bila kos terjadi karena pemerolehan suatu objek terjadi akibat
b. Berwujud
c. Tertukaran
d. Terpisahkan
e. Penegasan atau kekuatan secara legal
Karateristik pendukung diatas tidak menghalangi suatu sumber ekonomik untuk disebut
sebagai asset karena karateristik pendukung diatas lebih menguatkan atau meyakinkan
adanya aset tetapi tidak harus dipenuhi untuk memasukkan suatu objek sebagai asset.

4. Bahas dan bandingkan pengertian asset menurut FASB, IASC, dan APB !
Jawab :
Pengertian asset menurut FASB : asset adalah manfaat ekonomik masa datang yang
cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu.
Pengertian asset menurut IASC : aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh
perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa
depan yang diharapkan mengalir ke perusahaan.
Pengertian asset menurut APB : asset adalah sumber ekonomik karena adanya unsure
kelangkaan sehingga suatu entitas harus mengendalikannya dari akses pihak lain
melalui transaksi ekonomik.

Definisi FASB cukup luas dibandingkan dengan definisi yang lainnya karena asset bersifat
sebagai manfaat ekonomik bukan sebagai sumber ekonomik, karena manfaat ekonomik
tidak membatasi bentuk atau jenis sumber ekonomik yang dapat dimasukan sebagai
asset. Tidak membedakan antara asset rill dan asset financial dan antara sumber
ekonomik dan nonsumber ekonomik. Definisi IASC menanggalkan kata probable karena
merupakan kriteria pengakuan bukan sifat dari asset. Definisi APB asset sebagai sumber
ekonomik karena adanya unsur kelangkaan sehingga suatu entitas harus
mengendalikannya akses pihak lain melalui transaksi ekonomik. APB juga membedakan
asset menjadi sumber ekonomik dan nonsumber ekonomik.
5. Apakah asset harus merupakan sumber ekonomik?
Jawab:
APB No. 4 membedakan aset menjadi sumber ekonomik dan nonsumber ekonomik.
APB No. 4 merinci aset yang digolongkan sebagai sumber ekonomik yaitu: sumber
produktif, produk yang merupakan keluaran kesatuan usaha, uang Klaim untuk
menerima uang, hak kepemilikan atau investasi pada perusahaan lain. Untuk dapat
disebut sebagai aset, suatu objek harus memiliki manfaat ekonomik di masa datang
yang cukup pasti. Manfaat ekonomik ini ditunjukkan oleh potensi jasa atau utilitas yang
melekat padanya sebagai yaitu suatu daya atau kapasitas langka yang dapat
dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya untuk mendapatkan pendapatan
melalui kegiatan ekonomik.

6. Mengapa APB memasukan beban tangguhan sebagai nonsumber ekonomik?


Jawab :
APB memasukan beban tangguhan sebagai nonsumber Ekonomik karena menurut APB
sumber Ekonomi yaitu adanya unsur kelangkaan sehingga suatu entitas harus
mengendalikannya dari akses pihak lain melalui transaksi ekonomi , sedangkan pada
beban tangguhan terapat aset yang meragukan karena manfaat ekonomik masa depan
tidak cukup pasti sementara kalau diperlakukan sebagai biaya atau dibebankan ke
pendapatan tahun terjadinya juga tidak pas karena asosiasi dengan pendapatan sulit
untuk ditentukan. Diperlakukan sebagai rugi juga tidak tepat karena kos
mempresentasikan upaya yang sah dan wajar.

7. Apakah beban tangguhan secara semantic dapat disebut sebagai asset?


Jawab:
Beban tangguhan secara semantik dapat disebut sebagai asset. Disamping manfaat
ekonomik, suatu objek bisa dikatakan sebagai aset, objek tersebut tidak harus dimiliki
oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Artinya, untuk memiliki aset harus
terdapat proses yang disebut dengan transfer kepemilikan. Krtieria lain yang merupakan
penyempurnaan dalam pendefinisian objek sebagai aset adalah aset merupakan akibat
transaksi atau kejadian masa lalu. Selain beberapa karakteristik yang telah disebutkan,
FASB menyebutkan beberapa karakteristik pendukung yaitu melibatkan kos, berwujud,
tertukarkan, terpisahkan, dan berkekuatan hukum. Karakteristik pendukung tersebut
lebih menguatkan atau meyakinkan adanya aset tetapi tiadanya karakteristik
pendukung tidak menghalangi suatu objek untuk memenuhi syarat sebagai aset.

8. Karena selalu dilaporkan dalam seksi aset, apakah depresiasi akumulasian


merupakan aset? Jelaskan makna depresiasi akumulasian!
Jawab :
Depresiasi akumulasi itu bukan asset tapi termasuk dalam golongan inventori/cadangan
untuk membeli asset. depresiasi adalah merupakan pengurangan nilai asset tetap
karena penggunaannya lebih dari jangka waktu satu tahundan setelah sampai umur
pemakaian asset tersebut sudah tudak di pakai maka dari akumulasi depresiasi tersebut
di manfaatkan untuk membeli asset baru. Seperti membeli bangunan kantor, barang
inventoris kantor, kendaraan oprasional dll. Akumulasi asset itu adalah jumlah total
penyisihan/penyusutan/ depresiasi asset tiap tahun yang di akumulasi secara
keseluruhan yang dikurangkan dari nilai historis asset, pengakuan dalam neraca bahwa
akumulasi depresiasi termasuk biaya yang mengurangi biaya perusahaan tiap akhir
tahun, yang di cadangkan untuk pembelian asset baru setelah asset lama tidak dapat di
manfaatkan lagi.

9. Mengapa untuk disebut asset suatu objek tidak harus dimiliki tetapi cukup
dikuasai oleh kesatuan usaha? Sebutkan cara-cara untuk mendapatkan
penguasaan atas asset ?
Jawab :
Karena pemilik ( ownership ) mempunyai makna yuridis atau legal. Artinya ,untuk
mememliki sesutu objek diperlukan proses yang disebut transfer hak milik ( transfer of
titie ). Bila pemilikan menjadi kriteria asset akan banyak pos yang tidak masuk sebagai
asset sehingga tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain , pemilikan
sebagai kriteria akan mengakibatkan banyak pos dilaporkan diluar neraca ( off- balance
sheet ). Oleh karna itu , konsep penguasaan ( kendali ) lebih penting dari pada konsep
pemilikan.
Cara-cara untuk mendapatkan penguasaan atas asset :
1. Pembelian ( by purchase )
2. Pemberian ( by gift) Penemuan ( by discofery ) Perjanjian ( by agreement ) Produksi /
transformasi ( by production / tranformation ) Penjualan ( by sale ) Lain-lain seperti
pertukaran ( by barter ),peminjaman (by loan ),penjaminan ( by bailment ),dll.

10. Perusahaan menandatangani kontrak dengan pemasok yang didalamnya


disebutkan bahwa perusahaan akan membeli barang di masa datang dengan harga
dan kuantitas yang pasti. Apakah pada saat penandatanganan kontrak barang
tersebut dapat dimasukkan sebagai asset perusahaan?
Jawab:
Bagi perusahaan ,manfaat ekonomik masa datang sudah cukup pasti,manfaat tersebut
akan dikuasai perusahaan,dan transaksi telah terjadi sehingga secara definisi kontrak
telah menimbulkan asset tetapi asset tersebut tidak dapat diakui karena criteria lain
harus dipenuhi.

11. Sebut beberapa contoh pos asset yang manfaatnya diperoleh dari pertukaran dan
penggunaan.
Jawab:
Goodwill, hak paten, dan hak cipta
12. Apakah formula atau proses yang dipatenkan suatu entitas dapat disebut sebagai
asset?
Jawab:
ya, walaupun tidak berwujud fisis

13. Suatu entitas dapat menggunakan jalan raya atau air tanah yang memberi
manfaat ekonomik bagi entitas tersebut. Apakah jalan raya atau air tanah
memenuhi definisi sebagai asset entitas tersebut?
Jawab:
Ya, karena jalan raya dan air tanah merupakan objek fisis dan pihak yang menyediakan
manfaat yang dikuasai entitas

14. Mengapa penghargaan sepakatan menjadi basis penentuan kos asset?


Jawab :
Karena pemerolehan suatu objek terjadi akibat pertukaran atau pembelian,objek
tersebut lebih kuat untuk masuk sebagai asset akan tetapi tiadanya kos tidak
membatalkan suatu objek sebagai asset. Dalam konsep dasar ini adalah apa yang
pembeli bersedia menyerahkan dan penjual bersedia menerima sebagai penukaran
barang atau aset yg diserahkan penjual tanpa memperhatikan jumlah rupiahnya. Pada
umumnya, penghargaan berupa kas atau uang tunai sehingga jumlah rupiah
penghargaan akan sama denga jumlah rupiah kas atau uang tunai yang di serahkan
kesatuan usaha sebagai pembeli.

15. Apakah yang dimaksud dengan batasan kegiatan dan perioda pemerolehan
dalam menentukan kos aset?
Jawab :
Batas kegiatan adalah berkaitan dengan masaalah unsur penghargaan pengorbanan
sumber ekonomi (kegiatan) apa saja yang membentuk kos aset.secara teoritis dan
sebagai ketentuan umum, batas akhir kegiatan untuk memasukan unsur kos sebagi
bagian dari kos aset adalah saat dimulainya pengunaan aset. Perioda pemerolehan
dalam mententukan kos aset adalah selang waktu dari dimulainya kegiatan
pemerolehan suatu aset siap digunakan secara konseptual pembentuk kos suatu aset
(baik berwujud atau tidak) adalah semua pengeluaran (pengorbanan sumber ekonomi)
yang terjadi atau yang diperlukan akibat kegiatan pemerolehan suatu aset sampai
ditempatkan dalam kondisi siap dipakai atau berfungsi sesuai dengan tujuaan
pemerolehannya.
16. Sebut dan jelaskan cara mengukur kos untuk berbagai penghargaan
(considerations) !
Jawab :
Jenis penghargaan Kos dalam barter Barter atau pertukaran aset merupakan
pemerolehan aset dengan penghargaan berupa aset berwujud atau non moneter
lainnya. Adapun prinsip – prinsip penentuan kos aset yang diterima dalam barter atau
pertukaran :
1. pertukaran tak sejenis, tanpa pembayaran Aset yang diterima dicatat sebesar nilai
wajar / pasar aset yang diserahkan atau nilai wajar aset yang diterima, mana yang
lebih mudah atau jlas ditentukan. Untung atau rugi yang timbul diakui pada saat
pertukaran
2. pertukaran tak sejenis, dengan pembayaran tombok Aset yang diterima dicatat
sebesar nilai pasar aset yang diserahkan ditambah tombok atau nilai wajar / pasar
aset yang diterima. Dalam hal ini, nilai pasar aset yang diserahkan menunjukkan kas
yang akan diterima seandainya aset tersebut dijual. Untung atau rugi yang timbul
diakui pada saat pertukaran.
3. pertukaran sejenis, tanpa pembayaran tombok Aset yang diterima dicatat sebesar
nilai buku atau nilai pasar aset yang diserahkan, mana yang lebih rendah. Ini berarti
bahwa kalau terjadi untung maka untung tidak diakui dan sebaliknya kalau terjadi
rugi, rugi tersebut diakui pada saat transaksi.
4. pertukaran sejenis, dengan pembayaran tombok Aset yang diterima dicatat sebesar
nilai buku aset yang diserahkan ditambah tombok atau nilai pasar aset yang
diserahkan ditambah tombok mana yang lebih rendah. Ini juga berarti bahwa kalau
terjadi untung maka untung tidak diakui dan sebaliknya kalau terjadi rugi, rugi
tersebut diakui pada saat transaksi.
5. pertukaran sejenis, dengan penerimaan tombok Jika terjadi rugi : aset yang diterima
dicatat sebesar harga pasar aset yang diserahkan dikurangi kas yang diterima. Ini
berarti rugi yang terjadi diakui semua pada saat terjadinya transaksi. Jika terjadi
untung : aset yang diterima dicatat sebesar nilai buku aset yang diserahkan dikurangi
porsi nilai buku aset yang diserahkan yang dianggap dijual. Atau, nilai pasar / wajar
aset yang diserahkan dikurangi untung tangguhan.

Saham sebagai penghargaan merupakan salah atau bentuk pemerolehan aset dengan
barter. Dalam beberapa hal, jumlah setara saham dapat dicari dengan membandingkan
harga tunai jenis saham yang sama untuk memperoleh dana tunai (kas) yang diterbitkan
kira – kira bersamaan dengan penyerahan saham untuk memperoleh aset
bersangkutan. Kos dalam reorganisasi Jika suatu perusahaan sudah berjalan atau
beroperasi cukup lama kemudian mengalami reorganisasi, perusahaan tersebut
biasanya tidak mempunyai data kos yang memadai untuk menentukan kos aset yang
dikuasainya. Karena tujuan reorganisasi biasanya adalah menentukan nilai perusahaan
pada saat tersebut. Hadiah atau hibah Dalam hal ini, kita ambil contoh suatu perusahaan
memperoleh gedung beserta tanahnya melalui sumbangan atau hibah. Perolehan ini
tetap dicatat sebagai aset tanpa kos. Karena setiap fasilitas atau faktor ekonomik yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tanpa memandang asalnya, harus diperlakukan
dengan saksama sebagai potensi jasa.

17. Jelaskan tahap perlakuan aliran asset dari segi fisis maupun informasi !
Jawab :
Dari segi fisis perlakuannya adalah tahap pemerolehan, pengolahan dan
penjualan/penyerahan sedangkan secara aliran informasi yaitu objek harus
direpresentasi dalam kos sehingga hubungan antar objek bermakna sebagai suatu
informasi.
Sebagai aliran informasi, kos juga mengalami tiga perlakuan akuntansi mengikuti aliran
fisis, yaitu :
1. pengukuran, pengakuan, dan klasifikasi pertama kali pada saat terjadinya. Untuk
selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini disebut pengukuran saja.
2. pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran fisis aset berupa alokasi,
distribusi, dan penggabungan untuk kepentingan internal / manajerial atau
kepentingan pengkosan produk. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini
disebut penulusuran
3. pembebanan ke pendapatan perioda berjalan atau perioda – perioda yang akan
datang. Kos yang belum menjadi beban pendapatan (biaya) akan tetap melekat pada
objek menjadi aset badan usaha. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap ini
disebut pembebanan ke pendapatan.

Hubungan Kos, Aset, dan Biaya

Secara teknis a. Tahap pengakuan

kos kos

atau

Kos Kos Kos


b. tahap pembebanan

aset biaya

Kos

Keterangan : Jika suatu pengeluaran dicatat sebagai biaya, secara konseptual dianggap
bahwa kos objek bersangkutan dicatat sebagai aset dan kemudin saat yang sama kos
tersebut langsung dipindah ke biaya.

18. Mengapa laba dalam pertukaran asset nonmoneter sejenis tidak dapat diakui
sebagai laba dan masuk dalam statemen laba-rugi?
Jawab:
Karena perusahaan tersebut melakukan pemeliharaan atau pemertahanan capital (daya
produksi) dan bukan melakukan penjualan sehingga penerimaan asset dan penyerahan
asset dianggap sebagai transaksi pemeliharaan bukan transaksi penjualan. Dengan
demikian fungsi asset dalam memberi kontribusi untuk pembentukan pendapatan
belum terhenti atau habis. Jadi, proses pembentukan pendapatan oleh fungsi asset
tersebut belum selesai. Oleh karena itu, kalau terjadi untung, tidak selayaknyalah
untung tersebut diakui karena secara konseptual untung tidak dapat timbul dari
transaksi pemeliharaan atau pembelian, untung hanya timbul dari transaksi penjualan.
Untung yang timbul harus diperlakukan sebagai pengurang kos asset yang masuk. Ini
berarti bahwa untung dianggap sebagai penghematan kos.

19. Apakah semua kos yang terjadi selama periode pemerolehan suatu asset harus
selalu menjadi unsur kos asset tersebut?
Jawab :
Ya, karena pemerolehan asset pada umumnya melibatkan kos (pengeluaran sumber
ekonomik misalnya Kas) sebagai penghargaan sepakatan, meskipun suatu kesatuan
usaha umumnya mengeluarkanatau mengorbankan sumber ekonomik (menjadi kos),
kos yang terjadi tersebut tidak dengan sendirinya membentuk asset.

20. Apakah yang dimaksud dengan capital expenditures dan revenue expenditures?
Jawab :
Yang dimaksud dengan capital expenditures ( pengeluaran untuk kapital) adalah suatu
pengeluaran sumber ekonomik yang mengukur kos suatu objek dicatat sebagai aset,
Sedangkan revenue expenditures ( pengeluaran untuk kapital) adalah suatu
pengeluaran sumber ekonomik yang mengukur kos suatu objek dicatat sebagai biaya.
21. Apa pula yang di sebut Asset Impairment?
Jawab :
Impairment aset terjadi jika nilai tercatat aset melebih nilai yagn dapat dipulihkan. Aset
yang mengalami penurunan nilai harus disesuaikan dan dampak penyesuaian tersebut
akan diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. Semua aset memiliki potensi
mengalami penurunan nilai, namun ada yg diatur sendiri dalam standar aset terkait atau
diatur umum dalam PSAK 48 tentang Penurunan Nilai. Impairment terjadi nilai tercatat
aset melebihi nilai terpulihkan. Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurangi dan biaya penjualan dan nilai pakai. Kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara nilai tercatat dikurangi dan nilai terpulihkan. Kerugian
tersebut diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemulihan terhadap
penurunan nilai dapat dilakukan. Penurunan nilai didasarkan pada prinsip
konservatisme dan kehati-hatian. Aset tak boleh dicatat overstated, dari nilai dapat
diperoleh kembali. Aset harus disajikan sebesar nilai yang mencerminkan manfaat
ekonomi yang akan diperoleh di masa depan. Jika nilai di masa depan lebih rendah dari
nilai tercatat, maka aset harus diturunkan.

22. Apakah tujuan penilaian aset ?


Jawab :
Tujuan penilaian aset adalah penilaian aset harus berpaut dengan tujuan pelaporan
keuangan, karena aset merupakan elemen pembentuk posisi keuangan sebagai
informasi simantik bagi investor dan kreditor, tujuan pelaporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai
jumlah, saat, dan ketidak pastian aliran kas bersih ke badan usaha. Oleh karena itu,
dasar penilaian aset akan relevan kalau penilaian tersebut dikaitkan dengan aliran kas
kebadan usaha. Aliran kas bersih usaha dapat di prediksi melalui informasi simantik
berupa :
 Posisi keuangan
 Profitabilitas
 Likuiditas
 Solvensi
Yang penentunya melibatkan panilaian aset. Jadi Tujuan penilaian aset adalah
mempresentasi antribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan
dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai.

23. Apakah yang dimaksud dengan nilai masukan serta dalam kondisi apa nilai
tersebut terterapkan?
Jawab:
Nilai masukan adalah nilai yang didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan
atau dikorbankan untuk memperoleh asset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam
unit usaha.
24. Apakah yang dimaksud dengan nilai keluaran serta dalam kondisi apa nilai
tersebut terterapkan?
Jawab:
Nilai keluaran adalah nilai yang didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan
lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu asset atau potensi jasa
akhirnya keluar dari satuan usaha melalui pertukaran atau konversi.

25. Sebut berbagai basis penilaian dan dalam kondisi apa basis tersebut dapat
diterapkan untuk mendapatkan penilaian yang merepresentasi makna pos-pos
aset!
Jawab :
Basis Penilaian Keterangan atau Tujuan Pos yang Berpaut
Penelian
Kos historis Mengukur nilai masukan Aset tetap pada umumnya
aset yang diperoleh.
Kos bijaksana Untuk penentuan tarif Aset tetap / depresiasi
layanan publik
Kos standar Untuk pengendalian Sediaan barang jadi dan
dalam kondisi perusahaan dalam proses
beroperasi normal
Kos asal Untuk penentuan tarif Aset tetap / depresiasi
layanan publik
Kos pengganti Terdapat pasar aset Aset pada umumnya
dengan kondisi sama
Nilai penaksiran Untuk aset perusahaan Aset pada umumnya
yang berjalan terus
Nilai wajar Untuk penentuan tarif Aset pada umumnya
layanan publik
NTB-LKN Bila data nilai masukan Sedian barang
tidak tersedia
Kos harapan Terdapat alternatif bahwa Aset tetap pada
jasa dapat diperoleh umumnya.
secara bagian demi bagian
Harga jual masa lalu Aliran kas masuk cukup Piutang usaha dan
pasti dan berjangka beberapa sediaan barang
pendek. Disesuaikan
dengan ketaktertagihan
untuk mendapatkan
Harga jual sekarang Kos transaksi atau Aset pada umumnya
konversi sulit ditentukan
Nilai likuiditas Bila aset menjadi usang Aset pada umumnya
atau kesatuan usaha akan terutama sediaan /surat
dibubarkan berharga
Nilai setara tunai Penjualan aset dilakukan Aset pada umumnya
dalam operasi normal terutama sediaan /surat
perusahaan berharga
Nilai terrealisasi harapan Aliran kas cukup pasti dan Investasi jangka panjang
(penerimaan kas masa senggangwaktu
datang diskonan) penerimaan cukup
panjang. Bila perlu
didiskon untuk
menunjukan nilai
terealisasi harapan
sekarang
KAPYLR Penerapan konservatisma Sediaan barang
dalam keadaan manfaat
aset berkurang

26. Apa yang disebut dengan nilai terrealisasi harapan sekarang dan apa
kelemahannya sebagai dasar pengukuran suatu asset?
Jawab :
Secara semantik, nilai terrealisasi harapan suatu asset adalah penerimaan kas atau
potensi jasa masa datang yang jumlah dan waktunya cukup pasti. Untuk penilaian
sekarang suatu asset, nilai terrealisasi harapan harus didiskun menjadi nilai terrealisasi
harapan sekarang atau penerimaan kas/potensi jasa masa datang diskunan. Dasar ini
dapat digunakan apabila harapan penerimaan kas atau setaranya cukup pasti dan
senggang waktu sampai penerimaan cukup panjang tapi saat atau tanggal penerimaan
pasti. Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini misalnya : investasi dalam
obligasi, piutang wesel jangka panjang, dan deposito berjangka.

Berikut adalah kelemahannya sebagai dasar pengukutan suatu asset :


1. Kalau tidak ada pasar untuk asset bersangkutan, penentuan aliran kas masa datang
bersifat subjektif sehingga sulit diverifikasi.
2. Pemilihan tariff yang cukup representative untuk merefleksi risiko tiap asset sangat
problematik. Bila toh tarif tersebut dapat ditentukan, hasil pengukuran sulit
diinterpretasi maknanya oleh pembaaca statemen keuangan.
3. Aliran kas ke perusahaan dihasilkan oleh seluruh asset sebagai satu kesatuan dalam
menghasilkan produk yang akhirnya dijual untuk mendatangkan kas. Tidak logis atau
tidak mungkin untuk memisahkan aliran kas masuk bersih untuk menunjukkan
kontribusi tiap asset dalam menghasilkan aliran kas bersih tersebut (ini merupakan
imputasi pendapatan).
4. Memperkuat alasan 3 diatas, beberapa asset, beberapa asset memang tidak
terpisahkan (severable) sehingga nilai sekarang seluruh asset (the value of the firm)
tidak akan sama dengan penjumlahan semua kas masa datang diskunan tiap pos asset.

27. Jelaskan konsep penilaian sediaan barang atas dasar kos atau pasar yang lebih
rendah. Mengapa perlu ada batas dan bawah untuk pasar dalam penilaian
tersebut?
Jawab:
Yang dimaksud dengan konsep penilaian sediaan barang atas dasar kos atau pasar yang
lebih rendah adalah pasar mengacu ke nilai masukan karena barang biasanya dijual ke
pasar yang berbeda dengan harga lebih tinggi. Batas atas dan bawah untuk pasar dalam
penilaian diperlukan untuk menentukan bahwa pasar tidak melebihi nilai terealisasi
bersih atau tidak lebih rendah dari nilai terealisasi bersih dikurangi laba normal.

28. Sebut dan jelaskan atribut penilaian asset menurut FASB! Pos-pos asset apa saja
yang dapat diterapi dengan tiap atribut penilaian tersebut!
Jawab :
FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi dalam
berbagai atribut penilaian,bila dikaitkan dengan asset, dasar penilaian menurut FASB,
sebagai berikut :
a. Historical cost. Tanah,gedung,perlengkapan,perlengkapan pabrik,dan kebanyakan
sediaan dilaporkan atas dasar kos historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya
yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan
jumlah bagian yang telah didepresiasi atau diamortisasi.
b. Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau
penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalau
asset tertentu yang sejenis diperoleh sekarang.
c. Current market value.beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas
dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh
kesatuan usaha dengan menjual asset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal
(tidak akan dilikuidasi). Nilai pasar sekarang biasanya juga digunakan untuk asset yang
kemungkinan akan laku dijual dibawah nilai bukunya.
d. Net realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang
disajikan sebesar nilai terrealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang
akan diterima (tanpa didiskusikan) dari asset tersebut dikurangi dengan pengorbanan
(kos) yang diperlukan untuk mengkonversi asset tersebut menjadi kas atau setaranya.
e. Present (or discounted) value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka
panjang disajikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang sampai
piutang terlunasi (dengan tarif diskun implisit) dikurangi dengan tambahan kos yang
mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut.
Konsep Penilaian Aset dan Keterterapannya
Basis penilaian (atribut keterterapan atau tujuan pos yang berpaut
FASB) penilaian
Kos historis (Historical mengukur nilai masukan asset tetap pd umumnya
Cost) asset yang baru Diperoleh
Kos bijaksana/depresiasi untuk penentuan layanan asset tetap
public
Kos standar untuk pengendalian dalam
kondisi perusahaan
Beroperasi normal
Kos asal untuk penentuan tarif asset tetap/depresiasi
layanan public
Kos pengganti Current / terdapat pasar asset asset pada umumnya
(replacement) cost dengan kondisi sama asset
pada umumnya
Nilai penaksiran untuk asset perusahaan asset pada umumnya
yang berjalan terus
Nilai wajar untuk penentuan tarif asset pada umumnya
layanan public
NTB-LKN bila data nilai masukan sediaan barang
tidak tersedia
Kos harapan / present terdapat alternative asset tetap pada
value of future cash bahwa jasa dapat umumnya
outflows Diperoleh secara bagian
demi bagian
Harga jual masa lalu / net aliran kas masuk cukup piutang usaha dan
realizable value pasti dan berjangka beberapa disesuaikan
Pendek. dengan ketaktertagihan
sediaan barang Untuk
mendapatkan nilai
terrealisasi bersih
Harga jual sekarang / kos transaksi atau asset pada umumnya
current market value konversi sulit ditentukan
Nilai likuidasi bila asset menjadi using asset pada umumnya
/kesatuan usaha Akan Terutama sediaan/surat
dibubarkan Berharga
Nilai setara tunai penjualan asset dilakukan asset pada umumnya
dalam operasi terutama sediaan/surat berharga
Normal perusahaan
Nilai terealisasi harapan aliran kas cukup pasti dan
senggang waktu investasi
jangka panjang
present value of future penerimaan cukup
cash inflows (penerimaan panjang, bila perlu
kas masa Datang didiskun untuk
diskunan) menunjukan nilai
terealisasi
Harapan sekarang / penerapan konservatisme
current market dalam keadaan
KAPYLR / historical cost Manfaat asset berkurang sediaan barang

29. Dapatkah sewaguna dikapitalisasi ? Apa saja kriteria FASB untuk mengkapitalisasi
sewa guna ? Mengapa bila salah satu kriteria dipenuhi, FASB mewajibkan
perusahaan untuk melengkapi sewaguna ?
Jawab :
Ya, FASB mewajibkan untuk mengakui (mengkapitalisasi) fasilitas yang disewaguna
sebagai asset perusahaan kalau secara substantive perjanjian sewaguna tersebut
sebenarnya merupakan pembelian angsuran.
FASB mengajukan empat kriteria sebagai berikut:
a) Kontrak sewaguna menyebutkan adanya transfer hak milik barang atau
properties kepada tersewaguna pada akhir jangka sewaguna.
b) Kontrak sewaguna memuat pasal bahwa tersewaguna boleh pilih untuk membeli
pada tanggal yang ditetapkan dalam jangka sewaguna dengan harga yang
ditetapkan dan harga tersebut cukup murah sehingga dapat dipastikan di muka
bahwa tersewaguna akan memilih membeli properties bersangkutan.
c) Jangka sewaguna adalah 75% atau lebih dari sisa umur ekonomik taksiran
properitas sewagunaan sejak penandatanganan kontrak. Bila sisa umur
ekonomik mulai dari penandatanganan kontrak kurang dari 25% umur ekonomik
total, kriteria ini tidak berlaku.
d) Pada saat penandatanganan kontrak sewaguna, nilai sekarang semua
pembayaran sewaguna minimum selama jangka sewaguna adalah sama atau
lebih besar dari 90% nilai wajar bersih bagi pesewaguna (lessor). Nilai wajar
bersih bagi pesewaguna adalah nilai wajar dipandang dari sudut pewesaguna
setelah dikurangi dengan kredit pajak investasi, kalau ada, yang menjadi hak
pesewaguna.
FASB mewajibkan perusahaan untuk mengkapitalisasi sewaguna karena kalau salah satu
pasal diatas dipenuhi, secara substantive kontrak tersebut jelas merupakan pembelian
angsuran wwalaupun bentuk yuridisnya tampak sebagai sewa-menyewa biasa atau
sewaguna operasi.

30. Evaluasilah kriteria kapitalisasi sewaguna menurut PSAK No. 30


Jawab:
kriteria kapitalisasi sewaguna menurut PSAK No. 30 adalah lemah bahkan kosong
dengan makna kesubstantifann transaksi sebagai pembelian sehingga kalau suatu
sewaguna memenuhi ketiga kriteria kapitalisasi tersebut maka klasifikasi tersebut akan
bersifat arbitrer. Sewaguna yang memenuhi kriteria tersebut sebagai sewaguna capital
mungkin secara substantive adalah sewaguna biasa atau sebaliknya yang diklasifikasi
sewaguna biasa sebenarnya sewaguna capital.

31. Uraikan sebanyak yang anda ketahui dengan mencari sumber-sumber acuan yang
berpaut tentang masalah kapitalis kos yang berkaitan dengan objek berikut ini
a. Riset dan pengembangan
b. Ekplorasi minyak dan gas bumi
c. Selisih kurs valuta asing
d. Sumber daya manusia
Jawab :
Perioda kapitalisasi adalah kurun waktu diharuskannya kapitalisasi bunga dilakukan.
Perioda kapitalisasi dimulai dengan terpenuhinya tiga kondisi berikut:
1. Pengeluaran untuk aset yang dibangun telah dilakukan.
2. Aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan aset sesuai tujuan penggunaannya
sedang berlangsung.
3. Kos bunga sedang terjadi.
Kapitalisasi bunga berlanjut sepanjang tiga kondisi di atas terpenuhi. Perioda kapitalisasi
berakhir pada saat aset hampir selesai dan siap digunakan sesuai tujuannya. Jumlah
bunga yang dikapitalisasi ditentukan dengan memilih yang lebih rendah antara bunga
yang sesungguhnya terjadi selama perioda atau bunga yang dapat dihindari. Bunga yang
dapat dihindari (avoidable interest) adalah jumlah kos bunga selama perioda yang
secara teoretis dapat dihindari jika perusahaan tidak melakukan pembayaran terkait
aset.
Sebagai contoh, jika kos bunga sesungguhnya Rp90.000 dan bunga yang dapat dihindari
Rp80.000, bunga yang dikapitalisasi hanya Rp80.000. Sebaliknya, jika kos bunga
sesungguhnya Rp80.000 dan bunga yang dapat dihindari Rp90.000, bunga yang
dikapitalisasi juga hanya Rp80.000. Kos bunga tidak termasuk kos kapital yang timbul
dalam penerbitan saham. Lebih lanjut, IFRS mengharuskan kapitalisasi bunga untuk aset
yang memenuhi kualifikasi hanya jika dampaknya material, jika dibandingkan dengan
dampak yang timbul seandainya bunga dibiayakan. Untuk menerapkan konsep
avoidable interest, jumlah bunga yang mungkin akan dikapitalisasi selama satu perioda
akuntansi dihitung dengan cara mengalikan suku bunga pinjaman dengan rata-rata
tertimbang akumulasi pengeluaran terkait aset yang memenuhi kualifikasi selama
perioda yang bersangkutan.

32. Sebut dan jelaskan argument yang mendukung dan menolak kapitalisasi kos
bunga.
Jawab:
Argument Pendukung:
 Dengan kesiapan pemakaian atau penggunaan sebagai batas kegiatan pengukuran
kos asset, kos bunga jelas merupakan unsur kos asset.
 Bila kesatuan usaha tidak membangun sendiri fasilitas fisis bersangkutan,
penghargaan sepakatan sebagai kos pemerolehan pada umumnya termasuk pula
bunga yang harus dibayar oleh kontraktor selama pembangunannya.
 Pembebanan kos bunga langsung pendapatan selama masa konstruksi akan
mendistorsi laba terutama kalau konstruksi didanai dari pinjaman khusus untuk
keperluan tersebut. Dengan kata lain, pembebanan langsung menyimpang dari
konsep penandingan yang tepat.
 Kos bunga selama masa pembangunan bukan merupakan kos pendanaan karena
kalau pembangunan didanai dari penerbitan ekuitas baru , kos pendanaan secara
konseptual tetap terjadi dan digeser ke pemegang saham dalam bentuk deviden
yang pembayarannya mungkin ditunda sampai pembangunan selesai.
Argument Penolak:
 Bunga lebih merupakan kos pendanaan daripada unsur kos asset karena
perusahaan sebenarnya dapat meghindari bunga tersebut dengan memilih
alternative pendanaan dengan ekuitas.
 Dengan konsep nilai setara tunai atau nilai sekarang aliran kas diskunan dalam
mengukur kos suatu asset, kos pemerolehan suatu fasilitas fisis seharusnya tidak
dipengaruhi oleh kebijakan pemilihan cara pendanaan pembangunannya.
 Dengan konsep kesatuan usaha, bunga lebih bermakna sebagai pembagian laba
daripada sebagai upaya untuk memperoleh pendapatan.
 Karena merupakan kos pendanaan yang terpisah dengan kos pemerolehan asset,
alokasi kos bunga ke semua asset nonmoneter hanya akan kecil pengaruhnya
terhadap laba periodik karena jumlah yang dikapitalisasi dalam suatu perioda akan
dikompensasi dengan amortisasi bunga yang dikapitalisasi pada perioda-perioda
sebelumnya.
1. Sebutkan tiga karakteristik pokok kewajiban?
Jawab :
a. Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang Pengorbanan manfaat ekonomik
diwujudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan asset kesatuan usaha. Cukup
pasti di masa datang mengandung makna bahwa jumlah rupiah pengorbanan dapat
ditentukan dengan layak. Demikian juga, saat pengorbanan manfaat ekonomi dapat
ditentukan atas dasar kejadian tertentu atau atas permintaan pihak lain
b. Keharusan sekarang untuk mentransfer asset Untuk dapat disebut sebagai kewajiban,
suatu pengorbanan ekonomik masa datang harus timbul akibat keharusan sekarang.
Pengertian sekarang mengacu pada hal waktu dan adanya. Maksudnya waktu adalah
tanggal pelaporan (neraca). Artinya pada tanggal neraca kalau perlu atau kalau
dipaksakan pengorbanan sumber ekonomik harus dipenuhi karena keharusan untuk
itu telah ada.
c. Timbul akibat transaksi masa lalu Sama seperti definisi asset, kriteria ini sebenarnya
menyempurnakan kriteria keharusan sekarang dan sekaligus tes pertama pengakuan
suatu pos sebgai kewajiban tetapi tidak cukup untuk mengakui secara resmi dalam
system pembukuan. Transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk
memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan. Jadi adanya pengorbanan
manfaat ekonomik masa datang tidak cukup untuk mengakui suatu objek ke dalam
kewajiban kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen keuangan.

2. Bandingkan pengertian kewajiban menurut FABS (dalam rerangka konseptual) dan


menurut IAI/SAK (dalam kerangka dasar)?
Jawab :
FABS mendefinisi kewajiban dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut:
Kewaiiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang
timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer set atau
menyediakan/ menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu.

IAI/SAK mendefinisikan kewajiban dalam kerangka dasar sebagai berikut:


PSAK NO 1
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang timbul karena tindakan atau transaksi–
transaksi di masa lampau untuk memperoleh aktiva atau jasa, yang pelunasannya baru
akan dilakukan di masa yang akan datang, baik dengan penyerahan uamg tunai, aktiva-
aktiva tertentu lainnya, jasa maupun dengan menciptakan hutang baru.
3. Untuk menjadi kewajiban ,apakah pihak yang harus dilunasi harus teridentifikasi?
Jawab :
Kewajiban adalah kewajiban unit usaha/ perusahaan untuk membayar/ menyerahkan
sejumlah harta dimasa yang akan datang kepada pihak lain karena suatu kesepakatan.
Hutang dikelompokkan menjadi hutang lancar dan hutang jangka panjang. Untuk
hutang yang segera dilunasi dengan sendirinya akan teridentifikasi, yaitu dengan
melihat jatuh tempo dan keharusannya untuk segera dilunasi. Selain itu melihat dari sisi
bisnisnya atau kerja samanya untuk memperlancar bisnis yang dijalaninya.

4. Apakah yang dimaksud dengan keharusan sekarang?


Jawab :
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik masa datang
harus timbul akibat keharusan (obligations atau duties) sekarang. Pengertian
“sekarang” (present) dalam hal ini mengacu pada dua hal : waktu dan harga. Waktu yang
dimaksud adalah tanggal pelaporan (neraca). Artinya, pada tanggal neraca kalau perlu
atau kalau dipaksakan (secara yuridis,etis, atau rasional) pengorbanan sumber
ekonomik harus dipenuhi karena keharusan untuk itu telah ada. Tentu saja jumlah
rupiah pengorbanan yang dipaksakan pada tanggal neraca tidak akan sebesar jumlah
rupiah yang akan dibayar di masa datang (setelah tanggal neraca). Perbedaan ini terjadi
akibat sifat yang melekat pada kewajiban yaitu bunga yang bermakna sebagai nilai
waktu uang atau harga penundaan (the time value of money or the price of delay).

5. Sebut dan jelaskan berbagai macam keharusan yang dapat menimbulkan


kewajiban!
Jawab :
Keharusan sekarang Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan
ekonomik masa datang harus timbul akibat keharusan (obligations atau duties)
sekarang. Pengertian “sekarang” (present) dalam hal ini mengacu pada dua hal : waktu
dan adanya. Waktu yang dimaksud adalah tanggal pelaporan (neraca). Artinya, pada
tanggal neraca kalau perlu atau kalau dipaksakan (secara yuridis,etis, atau rasional)
pengorbanan sumber ekonomik harus dipenuhi keharusan untuk itu telah ada. Tentu
saja jumlah rupiah pengorbanan yang dipaksakan pada tanggal neraca tidak akan
sebesar jumlah rupiah yang akan dibayar di masa datang (setelah tanggal neraca).
Perbedaan ini terjadi akibat sifat yang melekat pada kewajiban yaitu bunga yang
bermakna sebagai nilai waktu uang atau harga penundaan (the time value of money or
the price of delay).
Keharusan kontraktual Merupakan keharusan yang timbul akibat perjanjian
yang di dalamnya kewajiban bagi suatu kesatuan usaha yang dinyatakan secara eksplisit
atau implisit dan mengikat. Keharusan konstruktif Merupakan keharusan yang timbul
akibat kebijakan kesatuan usaha dalam rangka menjalankan dan memajukan usahanya
untuk memenuhi apa yang disebut praktik usaha yang baik atau eyika bisnis dan bukan
untuk memenuhi kewajiban yuridis. Keharusan demi keadilan Merupakan keharusan
yang ada sekarang yang menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata-mata karena
panggilan etis atau moral daripada karena peraturan hukum atau praktik usaha yang
baik. Akibat transaksi atau kejadian masa lalu Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan
kriteria keharusan sekarang dan sekaligus sebagain tes pertama pengakuan suatu pos
sebagai kewajiban tetapi tidak cukup untuk mengakui secara resmi dalam sistem
pembukuan.

6. Apakah untuk menjadi kewajiban suatu pos harus merupakan keharusan untuk
mengorbankan sumber ekonomik ?
Jawab :
Ya, untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas
(duty) atau tanggung jawab (responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan
kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan, atau melkasanakannya dengan cara
mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti dimasa yang akan datang.
Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan
aset kesatuan usaha. Cukup pasti dimasa yang akan datang mengandung makna bahwa
jumlah rupiah pengorbanan dapat ditentukan dengan layak. Demikian juga, saat
pengorbanan manfaat ekonomik dapat ditentukan atas dasar kejadian tertentu atau
permintaan pihak lain (on demand).

7. Apakah transaksi atau kejadian berikut dapat di pandang sebagai transaksi atau
kejadian masa lalu yang menimbulkan kewajiban bila menimbulkan kewajiban,
akun apa yang harus di kredit?
a) Pt Abeko di tuntut secara resmi oleh seorang peneliti atas pelanggaran hak
kekayaan intelektual
b) Suatu perusahaan mempatkan order pembelian bahan baku kepada pemasok
c) PT ABC menandatangani kontrak kerja dengan beberapa pegau baru untuk
masa percobaan 2 tahu, bila tidak lulus masa percobaan pegai tersebut akan
di berhentikan
d) PT MERAPI menerima pembayaran penuh dimuka dari seorang pelanggan
untuk produk yang di pesannya hari ini . produk baru akan jadi dan di kirim 2
bulan merndatang
e) Suatu perusahaan menerbitkan utang obligasi 10 tahun dengan bunga 10%
pada agustus 2000. Bunga dibayar tiap 1 agustus. Sekarang ini adalah tanggal
31 Desember 2004, tahun buku perusahaan adalah tahun kalender.
Jawab :
Kejadian- kejadian di atas dapat dikatakan sebagai transaksi atau kejadian yang dapat
menimbulkan kewajiban sebab kewajiban dapat diakui berdasarkan kondisi berikut ini :
1. Didasarkan pada hukum Adanya dasar hukum yang menyebabkan terjadinya hutang
merupakan syarat legal untuk mengakui hutang meskipun seringkali dapat terjadi
karena kewajiban ekuitabel.
2. Pemakaian prinsip konservatisme Prinsip konservatisme mensyaratkan untuk
mengantisipasi kerugian daripada keuntungan. Jadi rugi/hutang akan segera diakui
kalau ada kemungkinan terjadi. Pencatatan terhadao rugi hutang semacam ini
merupakan praktek yang diterima umum.
3. Substansi ekonomi suatu transaksi Apabila suatu transaksi ditinjau dari makna
ekonomisnya telah terjadi, maka hutang dapat segera diakui dan dilaporkan dalam
laporan keuangan. Substansi ekonomiberkaitan dengan relevansi informasi akuntansi.
4. Kemampuan mengukur nilai hutang kriteria ini berkaitan dengan reliabilitas
informasi. Apabila pengukuran terhadap hutang sangat subyektif/arbiter, maka lebih
baik tidak dilakukan pengukuran dan hutang tidak dicatat dalam neraca. Selain itu pada
kejadian di atas juga terdapat KEWAJIBAN KONTINJENSI.

Kewajiban kontinjensi adalah:


a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu, dan keberadaannya
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa
depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah; atau
b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
karena:
(i) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable ) pemerintah mengeluarkan
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya;
atau
(ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. Pada kejadian di atas
akun yang harus di kreditkan adalah kas. Karena kewajiban akan mengurangi kas
perusahaan.

11. Untuk entitas nonprofit, apakah asset bersih (net asset) merupakan suatu
kewajiban? Jawab : Iya, pengertian kewajiban merupakan bayangan cermin
pengertian asset. Transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan penguasaan
sekarang memperoleh manfaat ekonomik masa datang untuk asset sedangkan untuk
kewajiban hal tersebut menimbulkan keharusan sekarang pengorbanan manfaat
ekonomik masa datang. Ini berarti bahwa pengertian kewajiban tidak dapat
dipisahkan dengan pengertian aset. Aset dapat menimbulkan kewajiban dan
sebaliknya timbulnya kewajiban dapat dibarengi dengan pengakuan aset

12. Apakah pembatasan pengguna aset oleh donor dalam organisasi nonprofit
menimbulkan keharusan yang memenuhi kriteria untuk disebut sebagai kewajiban?
Jawab : Iya, Kas dan aktiva lain yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang harus
diasjikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya. Dalam
PSAK No. 45 (2004 : Pr.13), informasi likuiditas laporan posisi keuangan diberikan
dengan cara sebagai berikut : a. menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan
kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo; Akuntansi 6H (angkatan 2010)
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
b. mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam
jangka pendek dan jangka panjang; c. mengungkapkan informasi mengenai likuiditas
aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan
aktiva, pada catatan atas laporan keuangan.

13. Apakah komitmen pembelian (purchase Commitment) menimbulkan kewajiban ?


Ada dua pendapat mengenai hal ini. Pendapat pertama tetap memperlakukan
kontrak tersebut sebagai eksekutor sehingga kewajiban tidak perlu diakui.
Alasannya, asset atau manfaat ekonomik masa datang, belum dikuasai secara nyata.
Pendapat kedua menganjurkan bahwa kewajiban diakui pada saat penandatanganan
kontrak bersamaan dengan asset (sediaan) yang terlibat. Alasannya, pada saat itu
pada dasarnya ketiga kriteria kewajiban telah dipenuhi. Keharusan yang
menyebabkan pengorbanan sumber ekonomik masa datang telah ada dan cukup
pasti sehingga informasi tersebut relevan mengevaluasi aliran kas masa datang.
Asset dapat diakui meskipun belum diterima secara fisik karena dengan kontrak
tersebut manfaat ekonomik masa datang cukup pasti dapat diakui (diperoleh).
Kontrak yang tak bisa dibatalkan menjadi bukti yang kuat akan adanya pengorbanan
sumber ekonomik di masa datang. Jumlah rupiah yang terlibat juga pasti. Jadi,
kewajiban atas kontrak eksekutor semacam ini dapat diakui karena memenuhi
definisi kewajiaban dan memenuhi kriteria pengakuan yang lain (Keterandalan,
Keberpautan, dan keterukuran).

14. Apakah penerbitan saham istimewa (preferred stock) dapat menimbulkan


keharusan bagi perusahaan yang memenuhi criteria untuk disebut sebagai
kewajiban?
Ya,Penerbitan saham istimewa dapat menimbulkan keharusan bagi perusahaan sebagai
kewajiban karena dengan penerbitan saham preferen akan menimbulkan hutang
kepada investor yang membeli saham preferen dan merupakan kewajiban yang
harus didahulukan pembayarannya dan penerbitan saham merupakan penyumbang
modal untuk perusahaan tersebut sehingga penerbitan saham preferen menjadi
keharusan membayar kus dalam kewajiban

15. Apakah yang dimaksud bahwa kewajiban merupakan bayangan cermin aset ?
Pengertian kewajiban merupakan bayangan cermin asset ialah pengertian asset,
transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan penguasaan sekarang pemerolehan
manfaat ekonomi masa datang, untuk asset sedangkan untuk kewajiban hal tersebut
menimbulkan keharusan sekarang pengorbanan manfaat ekonomi masa datang
transaksi, kejadian, atau keadaan dapat mempengaruhi asset dan kewajiban secara
bersamaan. Itulah yang dimaksud kewajiban merupakan bayangan cermin asset.

16. Apakah perbedaan antara kriteria pengakuan (recognition criteria) dan kaidah
pengakuan (recognition rules) sebutkan kaidah-kaidah pengakuan kewajiban?

KRITERIA PENGAKUAN Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari
dua kriteria berikut dipenuhi ( SFAC No.5,prg. 85): a) Konsumsimanfaat (consumption
of benefits). Biayaataurugidiakuibilamanamanfaatekonomik yang
dikuasaisuatuentitastelahdimanfaatkanataudikonsumsidalampengirimanataupemb
uatanbarang , penyerahanataupelaksanaanjasa, ataukegiatan lain yang
merepresentasikanoperasiutamaatausentralentitastersebut. b)
Lenyapnyaatauberkurangnyamanfaatmasadatang (loss or lack of future benefits).
Biayaataurugidiakuibilamanaaset yang
telahdiakuisebelumnyadiperkirakantelahberkurangmanfaatekonomiknyaatautidakl
agimempun yaimanfaatekonomik. KAIDAH PENGAKUAN
Sebagaipedomanbagipenyusunstandarataumanajemen
(kebijakanakuntansiperusahaan), perludirumuskanpedomanumumsaatpengakuan
di tingkatrerangkakonseptual.FASB memberikan pedoman umum yaitu: -Konsumsi
Manfaat Konsumsi manfaat ekonomik selama suatu perioda dapat diakui langsung
pada saat terjadinya atau diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang
berkaitan. Berbagai jenis atau pos biaya menghendaki cara pengakuan yang berbeda
yaitu (SAFC No.5,prg. 86): a) Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual,
ditandingkan(matched with) dengan pendapatan yang terkait. Diakui pada saat atau
perioda yang sama dengan pengakuan pendapatan yang dihasilkan langsung atau
bersama (directly or jointly) dari transaksi atau kejadian lain yang sama dengan yang
menimbulkan biaya. b) Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjualan dan
administratif, diakui selama perioda pada saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi
untuk barang dan jasa yang dimanfaatkan/dikonsumsi bersamaan dengan
pemerolehan atau segera setelah itu. c) Beberapa pos biaya, seperti depresiasi dan
asuransi, dialokasi (diakui) dengan prosedur sistematik dan rasional untuk perioda-
perioda yang menikmati manfaat aset bersangkutan. KAIDAH-KAIDAH PENGAKUAN
KEWAJIBAN 1. Ketersediaandasar hokum 2. Keterterapankonsepdasarkonservatisma
3. Ketertentuansubtansiekonomiktransaksi 4. Keterukurannilaikewajiban

17. Apakah dasar pengukuran kewajiban pada saat pengakuan pertama kali?
Dasarpengukurankewajiban yang paling objektifadalahkostunaiataukostunaiimplisit.
Karenakewajibanmerupakancerminandariaset,
makapengukurannyajugamengikutipengukuranaset.Secaraumum,
kewajibandisajikandalamneracaberdasarkanurutankelancarannyasejalandenganase
t.
PSAK No. 1
menggariskanbahwaasetlancardisajikanmenuruturutanlikuiditassedangkankewajiba
ndisajikan menuruturutanjatuh tempo.PSAK No. 1
menentukanbahwasemuakewajiban yang
tidakmemenuhikriteriasebagaikewajibanjangkapendekdiklasifikasikansebagaikewaji
banjangk apanjang.Kriteriatersebutadalah (a)
diperkirakanakandiselesaikandalamjangkawaktusiklus normal
operasiperusahaan,atau (b) jatuh tempo
dalamjangkawaktuduabelasbulandaritanggalneraca.

18. Apa makna diskun atau premium utang obligasi ? Makna diskun atau premium utang
obligasi adalah Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering dianggap sebagai
jumlah rupiah kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik bagipenerbit m a u p
u n kreditor. Dasar pengukuran demikian sebenarnya tidak tepat. Untuk suatu
kontrak utang dengan ketentuan pembayaran bunga periodik dan pokok
pinjaman pada akhir jangka kontrak, pengukuran jumlah rupiah (kos) utang dan aset
untuk dasar pencatatan pertama kali yang tepat adalah kos tunai implisit.

19. Apakah yang dimaksuddengankewajibanmoneterdan non moneter?


Berilahbeberapacontohuntukmasing-masingkewajibantersebut.
Jawab: Kewajiban moneter adalah penerimaan di muka (advances) yang
akandikompensasidenganpembelianbarangdanjasa di masa dating.
Disebutkewajibanmoneterkarenakalaupembelianbarangdanjasabatal,
uangmukatersebutharusdikembalikan.Sedangkan Kewajiban non
moneteradalahkeharusanuntukmenyediakanbarangdanjasadenganjumlahdansaat
yang cukuppasti yang biasanyatimbulkarenapenerimaanpembayaran di
mukauntukbarangdanjasatersebut.
Contoh:SuatuperusahaanmenerimauangmukasebesarRp. 100.000 yang
menggambarkanjumlah rupiah penuhhargabarang yang dipesanseorangpelanggan.
Dimisalkan pula kosproduksi, pemasaran,
danpenjualanditaksirdengancukuppastisebesarRp. 80.000. Terdapattiga alternative
untukmengakuikewajibantersebut. a). Kas 100.000 KewaibanMenyerahkanBarang
b). Kas 100.000 100.000 Pendapatantangguhan c). Kas 100.000 100.000
KewajibanMenyerahkanBarang 80.000 LabaTangguhan 20.000

20.
Suatuperusahaanmenerimakontrakuntukmembuatsuatubarangdengannilaikontrak
Rp. 100.000.000. padasaatpenandatanganankontrak,
perusahaanmenerimapembayaranpenuhkontraktersebut (Rp. 100.000.000).
perusahaandapatmengestimasidengancukuptelitibahwakosproduksibarangtersebut
adalahRp. 70.000.000. Berapakahbesarnyakewajiban yang
harusdicatatpadasaatpenandatanganankontrak?

Jawab:
10. a). Kas …………………………… 100.000.000
KewajibanAntarBarang ………
b). Kas…… 100.000.000 100.000.000
KewajibanAntarBarang …………… 70.000.000
LabaTangguhan …………………………. 30.000.000

23. Pada 25 Desember 2003 PT ABC Mendeklarasi Dividen Saham Yang Segera Dapat Di
Serahkan /Di Terbitkan Pada 10 Januari 2004.Apakah Pada 31 Desember 2003
Terdapat Kewajiban ? Bagaimana Halnya PT ABC Mengumumkan Dividen Tunai ?
Pada tanggal 31 desember 2003 terdapat kewajiban, karena kewajiban merupakan
transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan keharusan sekarang pada tanggal
pelaporan yang berarti bahwa seandainya pada saat sekarang perusahaan harus
mengorbankan manfaat ekonomi maka hal tersebut harus dilakukan. PT ABC
mengumumkan dividen tunai dengan cara perusahaan mengumumkan dividen tunai
maka akan ditentukan tanggal pencatatan pada saat berakhirnya tanggal tersebut
daftar pemenggang saham akan diambil oleh perusahaan dari catatan tanggal
pencatatannya.

24.Sebut dan jelaskan argumen yang mendukung dan menolak diakuinya rugi bersyarat.
FASB beragumen bahwa makna kewajiban relevan untuk mengakui rugi bersyarat.

Pertama, utang adalah keharusan sekarang sehingga kondisi (a) diatas dimaksudkan
untuk mewajibkan pengakuan rugi yang berkaitan perioda-perioda sekarang karena
rugi tersebut sebenarnya berkaitan dengan transaksi atau kejadian masa lalu yang
telah terjadi. Kedua, keharusan sekarang kepada pihak lain berupa pengorbanan
sumber ekonomik yang cukup pasti jumlah dan saatnya. Dengan demikian, kondisi
(b) konsisten dengan dan mendukung konsep atau makna kewajiban. Kondisi (a) dan
(b) merupakan argumen atau dasar pikiran untuk mengakui adanya penurunan
kemampuan asset. Rugi harus diakui apabila asset telah turun nilainya dan jumlah
rugi dapat ditaksir dengan cukup tepat. Misalnya, penurunan kemampuan investasi
dalamperusahaan anak harus diakui kalau ternyata perusahaan anak benar-benar
telah mengalami rugi. Deikian juga kalau kondisi ekonomi menyebabkan nilai asset
tidak lagi mencerminkan kemampuan dan potensi jasa yang sebenarnya, rugi harus
diakui.

25. Mengapa utang tidak dinilai atau dilaporkan pada saat tertentu atas dasar nilai
nominalnya ? Dalam hal apa utang dicatat atas dasar nilai nominal ? Dalam hal utang
obligasi diukur dan diakui atas dasar jumlah rupiah yang diterima dalam penerbitan
obligasi. Diskun dan premium obligasi merupakan jumlah rupiah penyesuai bunga
nominal untuk mendapatkan bunga efektif.

26. Sebut dan jelaskan dasar penilaian kewajiban serta keterterapannya.


a. Harga Pasar Sekarang (current market value) Keterterapannya : berbagai kewajiban
yang melibatkan komoditas dan surat-surat berharga. b. Nilai Pelunasan Neto (net
settlement value) Keterterapannya : berbagai kewajiban yang melibatkan jumlah
rupiah yang cukup pasti tetapi waktu pelunasannya tidak cukup pasti. c. Nilai
Diskunan Aliran Kas Masa Datang (discounted value of future cash flows)
Keterterapannya : kewajiban moneter jangka panjang jumlah rupiah maupun saat
pembayaran cukup pasti.

27. Kapan kewajiban dapat dikatakan telah lenyap ( extinguished )?


Jawaban Pembelian subtantif adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor
telah menempatkan kas atau asset lainnya ke perwalian yang ditunjukan semata-
mata untuk pelunasan utang tertentu ( dan tidak dapat ditarik kembali ) dan pada
saat itu dapat dipastikan bahwa debitor tidak lagi harus melakukan pembayaran
karna dana yang terkumpul dan aliran kas dari asset tersebut cukup untuk menutup
pokok pinjaman dan bunga. Masalah teori akuntansi adalah apakah pada saat
tersebut kewajiban dapat diyatakan leyap dan diakui dari catatan sehingga tidak
tampak dalam neraca. Secara teori kewajiban tidak leyap dengan dicapainya
pembebasan subsentifkarena asset tetap dikuasi debitor dan kreditor tidak terlibat
dalam pembentukan dana sehingga dalam yuridis kreditor titak membebaskan
kewajiban yang bersangkutan.

28. Dapatkah asset financial digunakan untuk melunasi kewajiban? Kapan kewajiban di
anggap lenyap atau tuntas bila pelunasan menggunakan Asset financial?
Jawab: Untuk melunasi kewajiban,suatu entitas dapat mentransfer asset financial
(termasuk kas),barang atau jasa. Pada umumnya, bila kewajiban telah dilunasi
dengan mentransfer secara penuh kas,barang atau jasa ke debitor, maka saat itu
pelunasan di anggap tuntas. Pelunasan kewajiban dengan asset financial juga dapat
bersifat tuntas bila penyerahan asset financial bersifat takbersyarat dan di anggap
sebagai penjualan. Artinya, asset financial di anggap dijual secara Tunai dan kas yang
diterima seketika itu pula di anggap untuk melunasi kewajiban.

31. Mengapa FASB menetapkan bahwa Selisih harga penarikan kembali dan nilai
bawaan utang yang di lunasi sebelum jatuh tempo di akui sebagai laba/rugi tahun
berjalan ?
“Selisih antara harga penarikan kembali dan nilai bawaan netto utang yang dilunasi
harus diakui pada periode penarikan dan dilaporkan dalam statement laba-rugi
sebagai untung atau rugi dan dipisahkan dengan pos untung atau rugi lainnya.
Untung atau rugi tidak selayaknya diamortisasi untuk periode-periode masa datang.”
Bergantung pada sifatnya, untung atau rugi dapat dilaporkan sebagai pos ordiner
atau pos ekstraordiner. Criteria untuk menentukan hal ini adalah apakah pos
tersebut merupakan akibat dari transaksi atau kejadian yang mempunyai sifat sbb :
a. Sangat berbeda dengan kegiatan operasi rutin kesatuan usaha b. Tidak diharapkan
akan sering terjadi d. Berpengaruh material terhadap operasi perusahaan secara
keseluruhan APB berargumen bahwa sifat semua pelunasan utang sebelum jatuh
tempo pada dasarnya sama. Untuk pelunasan dengan pendanaan sebenarnya
terdapat tiga perlakuan alternative untuk selisih, yaitu : a. Selisih diamortisasi selama
sisa umur semua utang yang ditarik kembali b. Selisih diamortisasi selama umur
utang baru diterbitkan c. Selisih diakui pada saat penarikan dan pelaporan di
statemen laba-rugi tahun bersangkutan.

32 apakah yang disebut dengan sekuritas hibrida?


berilah beberapa contoh.

jawab: sekuritas hibrida atau utang terkonversi adalah salah satu instrumen finansial
berupa sekuritas utang yang biasanya mempunyai status sebagai kewajiban dan
sekaligus equitas dimana pemegang instrumen memiliki hak istimewa untuk
mengubah status utang menjadi equitas setiap saat selama hak tersebut masih
berlaku.
contoh: obligasi terkonversi. obligasi terkonversi pada umumnya diterbitkab untuk
menarik para investor karena mereka dapat menggeser resiko atau mengubah status
sekuritas menjadi lebih mnguntungkan. hak konversi digunakan untuk menarik
investor untuk mengimbangi tingkat bunga nominal yang terlalu rendah dibanding
tingkat bunga umum. Sent from Yahoo! Mail on Android

33. apakah yang dimaksud dengan obligasi terkonversi dan masalah akuntansi apa yang
dihadapi akuntansi pada saat pengakuan, pengkonversian, dan pelunasan ?
Obligasi terkonversi (convertible debt) merupakan salah satu instrumen financial yang
merupakan alat pembayaran atau penjaminan yang dapat digunakan oleh
pemegangnya untuk melunasi utang. Masalah akuntansi yang dihadapi : Masalah
dalam pengakuan Apakah harga penerbitan (kos) obligasi harus dipecah menajdi
porsi yang merepresentasi utang obligasi (masuk kewajiban) dan porsi yang
merepresentasi hak konversi (masuk ekuitas sebagai modal setoran/paid-in capital)
atau harga penerbitan tidak dipecah dan utang terkonversi dianggap utang semata-
mata (solely as debt). Masalah dalam pengkonversian Bila obligasi di konversi segera,
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan penghematan pajak
(tax shield). Masalah dalam pelunasan Pelunasan hutang bukan merupkan hal yang
diharapkan oleh penerbit (dalam likuidasi, utang di prioritaskan) . penerbit lebih
mengharapkan konversi dimasa datang pada saat harga saham menaik dan melebihi
harga konversi.

34. Apakah yang dimaksud dengan pembebasan substantif (in-substance defeasance)


dan apa bedanya dengan pembebasan biasa (ordinary defeasance).
Pembebasan substantif (in-substance defeasance) merupakan suatu keadaan yang
dicapai pada saat debitor telah menempatkan kas atau asset lainnya keperwalian
yang ditunjukan semata-mata untuk pelunasan hutang tertentu (dan tidak dapat
ditarik kembali) dan pada saat itu dapat dipastikan bahwa debitor tidak lagi harus
melakukan pembayaran karena dana yang terkumpul dan aliran kas dalam asset
tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan bunga. Perbedaan antara
pembebasan substantif dengan pembebasan biasa adalah kewajiban dinyatakan
terlunasi dan lenyap apabila telah dilakukan pembayaran atau telah terjadi
pembebasan secara hukum oleh pihak kreditor atau pengadilan sedangkan
pembebasan substantif kewajiban dianggap lunas apabila debitor menaruh kas atau
asset lainnya keperwalian dan aliran kas dari asset tersebut cukup untuk pelunasan
pembayaran bunga serta pokok pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai