01 GDL Betyyuliaw 285 1 Ktibety PDF
01 GDL Betyyuliaw 285 1 Ktibety PDF
DISUSUN OLEH :
BETY YULIAWATI
NIM. P.10081
DISUSUN OLEH :
BETY YULIAWATI
NIM. P.10081
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
NIM : P.10081
DAERAH SURAKARTA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
BETY YULIAWATI
NIM. P. 10081
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : P. 10081
Ditetapkan di : Surakarta
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
Surakarta.
Husada Surakarta.
v
masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
7. Kedua orangtuaku yang penuh dengan perhatian, kasih sayang, ketulusan dan
keikhlasan memberi dukungan moral maupun materiil, serta setiap tetes air
mata yang jatuh mengiringi setiap baluran doa-doanya demi sebuah lafadz
8. Sahabat terbaik saya yang telah memberikan motivasi dan selalu berjuang
bersama dalam satu tekad, satu tujuan dan selalu memberikan motivasi dan
semangat, serta selalu memberikan saya informasi yang handal dan akurat
Husada Surakarta, dan berbagai pihak yang tidak dapat deisebutkan satu-
vi
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
Penulis
vii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian .............................................................................. 6
viii
BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan ............................................................................ 20
B. Simpulan ................................................................................ 26
C. Saran ...................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selaras dengan orang lain. Adapun ciri-ciri sehat jiwa meliputi: seseorang
adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak
mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
dari apa yang diyakini sebagai faktor penyebabnya yang berhubungan dengan
jiwa sangat besar, dimana terjadi global burden of disease akibat masalah
kesehatan jiwa mencapai (8,1 persen). Angka ini lebih tinggi dari TBC
(7,2 persen), kanker (5,8 persen), penyakit jantung (4,4 persen), dan malaria
1
2
di provensi daerah khusus ibu kota Jakarta (24,3 persen), di ikuti oleh
(10,9 persen), Sumatera Selatan (9,2 persen) dan Jawa Tengah (6,8 persen)
5,6 persen dari jumlah penduduk, dengan kata lain menunjukkan bahwa pada
akan terdapat gangguan jiwa dengan skizofrenia kurang lebih 660 ribu
sampai satu juta orang. Hal ini merupakan angka yang cukup besar
serta perlu penanganan yang serius, tanda dan gejala yaitu emosi
(hasil belajar), dan faktor biologik (proses hormonal), dengan kata lain, emosi
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
2012 terdapat 26.449 pasien rawat jalan dan 2.906 rawat inap. Dari 2.233
pasien atau 76,8% pasien rawat inap didiagnosa skizofrenia. Laki-laki 66,9%
2013 diperoleh data subyektif Tn. S mengatakan mudah marah karena masih
merasa sakit hati sama temannya dihina pekerjaannya yang belum menetap,
dengan data objektif pasien tampak marah, mata merah, kooperatif, perhatian
ada dan kontak mata ada. Menurut Direja (2011) Tanda dan gejala perilaku
berbicara dengan nada cepat, kasar, menyerang orang lain, melukai diri
pengelolaan kasus untuk penulisan karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini adalah agar penulis
mampu:
Kekerasan.
Perilaku Kekerasan.
Kekerasan.
5
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Profesi Keperawatan
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
BAB II
LAPORAN KASUS
pengelolaan studi kasus pada pasien Tn. S dengan Perilaku Kekerasan di Ruang
A. Identitas
Klien dengan inisial Tn. S yang berusia 32 tahun masuk rumah sakit
tanggal 09 April 2013, jenis kelamin laki-laki, beragama Islam status klien
Ngawi, keluarga yang bertanggung jawab atas klien adalah Ny. T yang
merupakan ibu dari klien yang tinggal serumah dengan klien yang berusia 60
B. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
jam 08.45 WIB dengan metode wawancara dan melihat status klien, dari
mudah marah karena masih merasa sakit hati sama temannya dihina
6
7
marah, mata merah, kooperatif, perhatian ada dan kontak mata ada.
2. Faktor Predisposisi
berhasil karena tidak mau minum obat dan tidak mau kontrol teratur.
3. Faktor Presipitasi
4. Pemeriksaan Fisik
mmHg, nadi : 84 kali per menit, respirasi: 20 kali per menit, suhu: 36 ,
bentuk kepala mesocepal kulit bersih, rambut hitam tidak berminyak, dan
tyroid, mulut mokusa bibir lembab tidak terjadi sianosis, gigi tampak
5. Pemeriksaan Psikososial
Genogram
Gambar 1. Genogram
Keterangan Gambar
= Perempuan
= Laki - laki
= Pasien
= Satu rumah
data klien adalah seorang anak laki-laki berumur 32 tahun anak yang
yang mengalami gangguan jiwa, klien tinggal satu rumah dengan bapak,
mengatakan tidak ada anggota tubuh yang tidak di sukai oleh klien.
9
mengatakan sebagai seorang anak dari dua bersaudara. Ideal diri, klien
paling berarti bagi klien adalah kedua orang tuanya dan saat ini orang
yang paling berarti adalah ibunya. Peran serta klien dalam kegiatan
karang taruna tapi semenjak dia sakit sudah tidak ikut lagi. Hambatan
klien dalam berhubungan dengan orang lain, klien mengatakan tidak ada
hambatan dengan orang lain, dan kontak mata ada. Spiritual nilai dan
selama klien dirawat di rumah sakit klien aktif beribadah dengan baik,
tepat waktu dan klien tidak lupa untuk berdo’a setelah sholat.
6. Status Mental
berpakain kurang rapi, memakai pakaian dari rumah sakit, rambut tertata,
kebersihan diri cukup, kuku tidak panjang dan bersih, mandi sehari 3 x.
Dari pembicaraan klien intonasi bicara cepat dan keras kalau di ajak
Afek labil, klien selalu berespon setiap ditanya perawat. Interaksi selama
Setelah dikaji isi pikir klien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat
keluar dari rumah sakit. Tingkat kesadaran klien orientasi klien baik
mengatakan tidak ingat kejadian yang lebih 1 tahun dan daya ingat saat
secara mandiri. Daya tilik diri klien mengatakan kalau dirinya sakit jiwa
sakit satu porsi habis dan segelas bubur kacang hijau dansetiap habis
mengatakan, BAB sehari 1x yaitu saat pagi hari dan untuk BAK pasien
setelah mandi tidak lupa ganti baju yang bersih dan menyisir rambutnya
21.30 sampai jam 05.00 dan setelah bangun tidur pasien langsung
mengatakan ketika di rumah sakit mau untuk minum obat secara teratur
meminum obatnya yang sudah disiapkan oleh perawat jaga (obat oral).
8. Mekanisme Koping
(penenang).
subyektif klien mengatakan mudah marah karena masih merasa sakit hati
objektif pasien tampak marah, mata merah, kooperatif, perhatian ada dan
berikut:
Pohon Masalah
D. Rencana Keperawatan
akan dilakukan bina hubungan saling percaya dengan, beri salam setiap
14
tanyakan dan panggil nama kesukaan klien, tunjukan sikap empati jujur dan
menepati janji setiap kali berinteraksi, tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien, buat kontrak interaksi yang jelas, dengarkan dengan
perasaan klien.
marah bicara kasar, tanda sosial bermusuhan yang dialami saat terjadi
klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain saat terjadi perilaku
kekerasan.
benda rusak). Intervensi yang akan dilakukan, diskusikan dengan klien akibat
negatif (kerugian) cara yang dilakukan pada, diri sendiri, orang lain, keluarga,
lingkungan
klien apakah klien mau mempelajari cara mengungkapkan marah yang sehat,
16
cara sehat untuk mengungkapkan marah, cara fisik: nafas dalam pukul bantal
dan olahraga, verbal mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal pada orang
cara mengontrol perilaku kekerasan, fisik: tarik nafas dalam, memukul bantal,
sudah dilakukan, anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat
jengkel muncul.
rasa puas dalam merawat klien. Intervensi diskusikan pentingnya paran serta
manfaat minum obat, keinginan tidak minum obat, nama obat, bentuk dan
teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat, jelaskan kepada klien:
jenis obat (nama, warna dan bentuk obat), dosis yang tepat untuk klien, waktu
obat tepat waktu, lapor keperawat atau dokter jika mengalami efek yang tidak
E. Implementasi Keperawatan
25-27 April 2013, pada tanggal 25 April jam 09.00 WIB dilakukan tindakan
F. Evaluasi
sudah teratasi maka perlu dilakukan evaluasi. Untuk diagnosa yang pertama
pada tanggal 25 April 2013 jam 13.15 SP I didapatkan data subyektif: klien
mengatakan senang setelah melakukan cara yang pertama (tarik nafas dalam).
Data obyektif: saat dikaji klien tampak marah, kontak mata ada, perhatian
ada, klien terlihat melakukan tehnik yang diajarkan. Assesment: klien mampu
19
mempraktekan cara fisik yang pertama (tarik nafas dalam) dan planing untuk
subyektif: klien mengatakan selalu mencoba nafas dalam bila rasa marah
muncul, klien mengatakan merasa tenang bila melakukan tarik nafas dalam,
klien mengatakan mau diajari dengan cara fisik yang kedua (memukul
obyektif kontak mata ada, perhatian ada, bicara kasar, klien mempraktekan
Pada tanggal 27 April 2013 jam 13.30 Untuk SP III didapatkan data
subyektif: klien mengatakan mencoba cara yang pertama dan yang kedua,
klien bersedia diajarkan mengontrol marah dengan cara verbal. Data obyektif
klien kooperatif, kontak mata ada, perhatian ada, klien mau menjawab
SP I-SP III.
21
BAB III
terdapat pada konsep dasar (teori) dan studi kasus pada klien dengan resiko
A. PEMBAHASAN
ini, perilaku kekerasan ini dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri
sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Keliat, 2007). Tanda dan gejala
berbicara dengan nada cepat, kasar, menyerang orang lain, melukai diri
1. Pengkajian
21
22
bahwa riwayat alasan klien masuk saat masuk rumah sakit klien
merasa sakit hati sama temannya tentang pekerjaannya, sulit tidur. Dari
dapat bersumber dari lingkungan atau interaksi dengan orang lain. Dari
Berdasarkan teori tersebut faktor pencetus pada Tn. S sudah sesuai data
yang diperoleh sehingga tidak ada perbedaan pada waktu pengkajian dan
mudah untuk mendapatkan data dari Tn. S karena masuk rumah sakit
sudah 3x.
faktor predisposisi menurut Direja (2011), faktor dari klien yang
minum obat dan tidak mau kontrol teratur. Klien mengatakan didalam
2. Diagnosa Keperawatan
pola respon klien baik aktual maupun potensial (Stuart and Laraia, 2001).
harga diri rendah HDR. Berdasarkan teori di atas penulis hanya berfokus
barang, dan data obyektif : pasien tampak marah, bicara kasar, mata
tertentu. Tujuan umum dapat dicapai jika serangkaian tujuan khusus telah
tercapai.
yang benar. Kriteria hasil yang diharapkan adalah klien dapat membina
antara konsep dasar teori dengan pembahasan pada kasus Tn. S, karena
perencanaan yang ada pada kasus Tn. S sesuai dengan keadaan dan
kondisi klien, dan sesuai dengan strategi pelaksanaan yang penulis buat.
9.
4. Implementasi
klien, tugas perawat pada saat ini adalah melaksanakan kegiatan yang
dalam, pukul bantal dan verbal (bicara baik) sebagai cara yang dipilih
kesamaan antara konsep dasar teori dengan pembahasan pada kasus Tn.
S, karena penulis mengacu pada teori yang ada, dimana tindakan yang
ada pada kasus Tn. S sesuai dengan keadaan dan kondisi klien, dan
melakukan SP 4 dan 5.
5. Evaluasi
Evaluasi dapat dibagi dua, yaitu evaluasi proses atau formatif dilakukan
Hasil evaluasi yang didapat dari Tn.S adalah data subyektif dan
pasien tampak marah, bicara kasar, mata merah, perhatian ada dan kontak
mata ada. Klien mengatakan mau untuk diajari cara mengontrol marah
dengan cara fisik yang pertama (nafas dalam) cara fisik yang kedua
(pukul bantal), cara fisik yang ketiga (verbal bicara baik) dan pasien
marah dengan cara, spiritual (do’a) dan minum obat secara teratur.
nafas dalam, pukul bantal dan verbal bicara baik. Berdasarkan tindakan
di atas yang belum tercapai yaitu mengontrol marah dengan cara spiritual
dan cara minum obat yang teratur hal ini menjadi perbedaan antara
marah dengan cara tarik nafas dalam, pukul bantal dan bicara baik-baik.
B. SIMPULAN
akibat adalah resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Data yang diperoleh dari Tn. S sesuai dengan teori yang ada diatas yaitu
5. Evaluasi yang didapat dari Tn.S adalah data subyektif dan obyektif antara
lain : pasien mengatakan merasa sakit hati sama temannya karena dihina
C. SARAN
1. Bagi penulis
lebih akurat.
2. Bagi perawat
3. Bagi pendidikan
Direja, Ade Herman. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika
Fitria, Nita. 2009: Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan: Jakarta: Salemba Medika
Isnaeni et all. 2008. " Efektifitas terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi
halusinasi terhadap penurunan kecemasan klien halusinasi pendengaran
di ruang sakura RSUD Banyumas ". Jurnal keperawatan soedirman (The
Soedirman Journal of Nursing), Maret 2008. Diakses 27 April 2013.
Keliat, Budi Anna. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stuart dan Sudden. 2001. Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC