Salah satu hadis tentang keutamaan shalat yang sering kita dengar, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Amal hamba yang pertama kali akan dihisab adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, dia sukses dan berhasil,
dan jika shalatnya rusak, dia sangat rugi.” (HR. Nasai 465, Turmudzi 413, dan dishahihkan al-Albani).
Semua orang yang memahami hadis ini sangat menyadari, betapa pentingnya nilai shalat dalam syariat.
Ibadah yang menjadi penentu pertama, baik dan buruknya hisab amal di akhirat. Dan untuk bisa
mendapatkan nilai sempurna dalam shalat, hampir tidak mungkin dilakukan oleh hamba. Mengingat
banyaknya kekurangan yang kita lakukan, baik kekurangan lahir maupun yang tidak nampak. Dari
Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang hamba yang shalat dia tidak mendapatkan pahala darinya kecuali sepersepuluhnya,
sepersembilannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau
setengahnya.” (HR. Ahmad 18894 dan dinilai shahih oleh Syuaib al-Arnauth).
Sekalipun ini hampir tidak mungkin, namun kita berusaha setidaknya nilai amal shalat kita mendekati
sempurna. Diantara usaha yang bisa kita lakukan adalah menekan semaksimal mungkin angka
kesalahan yang terjadi selama kita shalat.
Untuk menanggulanginya, tahan ketika kita sudah sempurna rukuk, atau sujud, kemudian baru baca
doa rukuk atau doa sujud.
Allahu a’lam