4. Sebagai penahan bagian sistem tata surya seperti meteor yang akan
jatuh ke bumi. Di mana peran atmosfer di sini sangatlah nyata. Atmosfer
berfungsi sebagai pengikis atau pengurang volume meteor yang jatuh ke
bumi. Sebagian meteor mungkin memang gagal jatuh ke bumi, namun ada
juga yang berhasil jatuh. Meteor yang tak terhambat inilah yang akan dikikis
atau dikurangi volumenya menjadi lebih kecil sebelum menyentuh permukaan
bumi. Dalam artian, volume meteor yang jatuh sudah dalam keadaan kecil
sehingga memiliki dampak yang tak terlalu berbahaya bagi makhluk hidup
yang ada di bumi termasuk manusia.
1. Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan paling bawah, di mana terbentang dari
permukaan bumi hingga mencapai ketinggian 8 km pada daerah kutub dan 18
km pada daerah garis khatulistiwa. Lapisan inilah yang sangat berpengaruh
akan kehidupan makhluk hidup di bumi karena letaknya yang paling dekat
dengan permukaan bumi.
Fungsi dari lapisan troposfer adalah sebagai penyeimbang panas permukaan
bumi, di mana terkandung uap air dan karbon dioksida. Lapisan inilah yang
menjadi tempat timbulnya gejala perubahan cuaca dan iklim, seperti tekanan
udara, kelembaban udara, suhu, angin, hujan, dan lainnya.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer merupakan lapisan kedua yang berada di atas lapisan
troposfer, yang letaknya mencapai ketinggian sekitar 50 – 60 km. Lapisan ini
juga sangat penting dengan adanya kandungan ozon di dalamnya. Sehingga
bisa disebut juga dengan lapisan ozonosfer. Meskipun lapisan ozon
mengandung mengandung zat beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup di
dalam molekul-molekulnya, namun hal ini tidak jadi bahaya karena tidak
terdapat pada lapisan trotosfer.
Lapisan ozon inilah yang memiliki fungsi untuk memfilter sinar ultraviolet
yang dihasilkan matahari sehingga hanya sebagian kecil saja yang mencapai
permukaan bumi dan tidak lagi membahayakan bagi makhluk hidup termasuk
manusia. Penyerapan sinar ultraviolet inilah yang menyebabkan
bertambahnya suhu sebanding dengan ketinggiannya dari permukaan bumi
hingga terhenti pada 0oC. setelah tidak adanya perubahan suhu pada bagian
teratas stratosfer inilah yang membuat pesawat seperti jet biasa melakukan
penerbangannya dengan tenang tanpa khawatir akan adanya perubahan
cuaca dan iklim.
3. Mesosfer
Meosfer merupakan lapisan ketiga yang berada di atas lapisan stratosfer.
Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 – 75 km dari lapisan
stratosfer. Pada lapisan ini meteor, asteroid maupun benda asing luar
angkasa lainnya terkikis dengan cara terbakar saat bergesekan apabila
hendak jatuh ke permukaan bumi.
4. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan keempat yang berada di atas mesosfer.
Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 75 – 650 km. Pada lapisan inilah
gas-gas akan mengalami proses ionisasi oleh sinar matahari. Sedemikian
sehingga terjadi proses radiasi yang menimbulkan reaksi kimia yang
menimbulkan lapisan ionosfer bermuatan listrik. Karena itu lapisan ini juga
disebut lapisan ionosfer.
Fungsinya sudah jelas ialah sebagai lapisan tempat terjadi proses ionisasi
gas-gas oleh sinar matahari. Di mana molekul oksigen dan gas-gas lain akan
terpecah menjadi oksigen atomik dan pecahan lainnya yang menimbulkan
panas sehingga terjadi peningkatan suhu udara. Partikel atau molekul yang
terionisasi inilah yang nantinya mempengaruhi rambatan gelombang radio
setelah saat ini sudah ditemukan satelit sebagai sarana telekomunikasi.
Pada lapisan ini yang juga merupakan lapisan ionosfer terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
Lapisan udara atom – Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 400 –
800 km. benda-benda yang berada pada lapisan ini berbentuk atom yang
berfungsi menerima panas langsung dari matahari sehingga muncul dugaan
bahwa suhunya mencapai 1200oC.
5. Eksosfer
Lapisan eksosfer merupakan lapisan kelima sekaligus lapisan terakhir atau
teratas dari atmosfer. Ketinggian untuk lapisan ini belum diketahui secara
pasti karena sulitnya untuk mengetahui batas antara eksosfer dengan luar
angkasa sehingga lapisan ini juga disebut lapisan antar planet di tata surya.
Di samping itu, pada lapisan inilah tempat satelit beredar karena adanya
orbit sehingga disebut juga lapisan geostasioner.
Oleh karena itu, fungsinya bisa juga sebagai tempat orbit beredarnya satelit.
Ditambah lagi sebagai tempat penghancuran meteor, asteroid, dan benda
asing luar angkasa lain yang hendak jatuh ke bumi sebelum dilanjutkan
dengan pembakaran pada lapisan mesosfer ketika bergesekan. Proses
penghancuran ini terjadi karena keadaan suhu yang sangat tinggi. Sedangkan
untuk orbit satelit sendiri memiliki inklinasi (penyimpangan kedudukan
sumbu bumi terhadap permukaan datar) sebesar 0o, dengan gerakan satelit
berada pada ketinggian sekitar 35.800 km dan bergerak dari arah barat ke
timur.