GUNAWAN
XI.IPS.2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengertian revolusi di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Apa sajakah revolusi-revolusi besar di dunia?
2) Bagaimanakah latar belakang terbentuknya revolusi-revolusi tersebut?
3) Bagaimana proses terjadinya revolusi-revolusi tersebut?
4) Apakah dampak dari revolusi-revolusi tersebut?
C. Tujuan Pembahasan
Agar dapat mengetahui bagimana terjadinya revolusi-revolusi besar di Dunia,dampak revolusi
tersebut baik bagi Dunia dan Indonesia, serta pengaruhnya terhadap Dunia dan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Revolusi Amerika
1. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Amerika
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah
Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi, setelah
mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai
memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai
menerapkan berbagai macam undang-undang yang lebih mengutamakan kepentingan negara
induk, seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, dan sebagainya.
Semuanya itu jelas merupakan usaha pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di
tanah koloni. Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif
tersebut. Akibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk.
Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi
Amerika adalah sebagai berikut.
a) Adanya Paham Kebebasan dalam Politik
Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh
pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kaum
koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia
baru. Paham kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang
menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris
1763.
b) Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan
dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena
itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada
negara induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya membeli
barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang peraturan yang bersifat
monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang.
c) Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis keuangan Inggris akibat
Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan
kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah
keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak
gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga
koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no
taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.
d) Peristiwa The Boston Tea Party
Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang dikenal dengan
nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris memasukkan teh
ke Pelabuhan Boston, Amerika. Pada malam harinya, muatan teh itu dibuang ke laut oleh orang-
orang Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah yang
menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga menuntut
pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang mau bertanggung jawab sehingga
menimbulkan pertempuran yang menandai terjadinya Revolusi Amerika.
B. REVOLUSI PRANCIS
A. Kesimpulan
Revolusi Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika utk lepas dari Inggris Latar
belakang Rev. Amerika:
1. Pertentangan penduduk koloni dengan penduduk negeri induk yang menginginkan kebebasan.
2. Kurang rasa patriotisme terhadap tanah kelahirannya di Eropa
3. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal milik Inggris di
Pelabuhan Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni. Dari sekian banyak penyebab
terjadinya Revolusi Perancis secara umum dapat dibagi kedalam beberapa sebab, yaitu yang
pertama, munculnya aliran rasionalisme dan Aufklarung pada abad ke-18 sebagai akibat dari
Renaisance dan Humanisme. Dengan kritik-kritik yang tajam dari mereka untuk menghantam
dan melenyapkan berbagai kesalahan. Peranan mereka adalah sebagai pendorong munculnya
Revolusi Perancis karena Perancis pada waktu itu penuh dengan kesalahan. Kedua, munculnya
aliran romantika. Romantik adalah faham yang menganggap perasaan dan kepribadian lebih
penting daripada rasio. Romantik menganjurkan agar masyarakat Eropa kembali pada alam.
Aliran Romantik mulai muncul pada tahun 1750 sebagai reaksi dari kemunculan aliran
Rasionalisme. Ketiga, pengaruh dari faham-faham perang kemerdekaan di Amerika (1774-
1783). Pada saat peperangan tersebut, Perancis mengirimkan tentaranya dibawah pimpinan
Lafayette untuk membantu Amerika dalam menghadapi Inggris. Namun setelah kembali ke
Perancis, pasukan Perancis tersebut mengalami dan merasakan tentang faham baru tentang hak-
hak azasi manusia dan demokrasi. Keempat, pengaruh peodalisme di Eropa yang berasal dari
zaman abad pertengahan. Dengan adanya pembagian otoritas yang tidak merata menyebabkan
munculnya golongan bangsawan yang mempunyai hak istimewa yang bertindak semena-mena
terhadap rakyat, dengan menghisap semua hak rakyat dan rakyat hanya dibebani kewajiban
(pajak) saja. Sehingga ketidakadilan ini makin lama makin dirasakan oleh rakyat, yang akhirnya
menyebabkan meletusnya Revolusi Perancis. Kelima, Absolut Monarki yang begitu buruk.
Absolute Monarki pada masa pemerintahan raja Louis XVI merupakan kekuasaan absolut yang
paling buruk pada masanya, dengan sifatnya yang Despotisme, Sehingga orang-orang yang
mengkritik kebijakan kerajaan akan ditindas dengan kejam. Akibatnya, hidup masyarakat
menjadi terkekang dan tidak ada lagi kemerdekaan. Keenam, terjadinya Vacuum of Power, yaitu
kekosongan kekuasaan. Padahal hal ini merupakan faktor yang sangat berbahaya bagi Negara
karena merupakan kiesempatan yang baik bagi musuh-musuh Negara untuk menjatuhkan dan
menguasai Negara tersebut. Hal inilah yang terjadi di Perancis sehingga mendorong
masyarakatnya untuk mengadakan reformasi dan revolusi untuk mengisi kekosongan kekuasaan
pemerintahan. Pada tahun 1917, rakyat Rusia memberontak terhadap pemimpin mereka Tsar.
Atau bernama lengkap Tsar Nicholas II. Hasilnya adalah sistem pemerintahan yang benar-benar
baru dengan ideologi komunisyang seharusnya merupakan pemberian kekuasaan bagi kelompok
biasa, tetapi hanya dikuasai oleh beberapa orang yang mengontrol negara dengan penuh teror.
B. Saran
Kita harus bisa mengetahui sejarah dari berbagai Revolusi Dunia.