net
ﺇﹺﻥﱠ ﺍﻟﹾﺤﻤﺪ ﻟﻠﹼﻪ ﻧﺤ ﻤﺪﻩ ﻭﻧﺴﺘﻌﻴﻨﻪ ﻭﻧﺴﺘ ﻐﻔﺮﻩ ﻭﻧﺘﻮﺏ ﺇﹺﻟﹶﻴﻪ ﻭﻧ ﻌﻮﺫﹸ ﺑﹺﺎﻟﻠﹼﻪ ﻣ ﻦ ﺷﺮﻭ ﹺﺭ ﺃﹶﻧﻔﹸﺴِﻨﺎ ﻭﻣﻦ ﺳﻴﺌﹶﺎﺕ ﺃﹶ ﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﻳ ﻬﺪﻩ
ﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ
ﻱ ﻟﹶﻪ ﻭﺃﹶﺷ ﻬﺪ ﺃﹶﻥﹾ ﻻﹶ ﺇﹺﻟﻪ ﺇﹺﻻﱠ ﺍﻟﻠﹼﻪ ﻭﺣ ﺪﻩ ﻻﹶ ﺷﺮﹺﻳﻚ ﻟﹶﻪ ﻭﺃﹶﺷ ﻬﺪ ﺃﹶﻥﱠ ﻣ
ﺍﻟﻠﹼﻪ ﻓﹶﻠﹶﺎ ﻣﻀﻞﱠ ﻟﹶﻪ ﻭﻣﻦ ﻳﻀﻠﻞﹾ ﻓﹶﻠﹶﺎ ﻫﺎﺩ
ﻭﺭﺳﻮﻟﹸﻪ ﺃﹶﻣﺎ ﺑﻌﺪ.
ﺤﺪﺛﹶﺔ
ﺤﺪﺛﹶﺎﺗﻬﺎ ﻭﻛﹸﻞﱠ ﻣ
ﻓﹶﺈﹺﻥﱠ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﹾﻜﹶﻼﹶﻡﹺ ﻛﹶﻼﹶﻡ ﺍﻟﻠﹼﻪ ﻭﺧﻴﺮ ﺍﻟﹾ ﻬﺪﻱﹺ ﻫﺪﻱ ﻣﺤ ﻤﺪ ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﹼﻪ ﻋﻠﹶﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﱠﻢ ﻭﺷﺮ ﺍﻟﹾﺄﹸﻣ ﻮﺭﹺ ﻣ
ﺿﻼﹶﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭﹺ .
ﺑﹺﺪﻋﺔﹲ ﻭﻛﹸﻞﱠ ﺑﹺ ﺪﻋﺔ ﺿﻼﹶﻟﺔﹶٌﻭﻛﹸﻞﱠ
ﻳﺎ ﺃﹶﻳﻬﺎ ﺍﻟﱠﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍﹾ ﺍﺗﻘﹸﻮﺍﹾ ﺍﻟﻠﹼﻪ ﺣﻖ ﺗﻘﹶﺎﺗﻪ ﻭﻻﹶ ﺗﻤﻮﺗﻦ ﺇﹺﻻﱠ ﻭﺃﹶﻧﺘﻢ ﻣﺴﻠﻤﻮﻥﹶ ﴿ ( ﴾102ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ .
ﻳﺎ ﺃﹶﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﺗﻘﹸﻮﺍﹾ ﺭﺑﻜﹸﻢ ﺍﻟﱠﺬﻱ ﺧﻠﹶﻘﹶﻜﹸﻢ ﻣﻦ ﻧﻔﹾﺲﹴ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻭﺧﻠﹶﻖ ﻣﻨﻬﺎ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻭﺑﺚﱠ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺭﹺﺟﺎﻻﹰ ﻛﹶﺜﲑﺍ ﻭﻧﹺﺴﺎء ﻭﺍﺗﻘﹸﻮﺍﹾ
ﺍﻟﻠﹼﻪ ﺍﻟﱠﺬﻱ ﺗﺴﺎءﻟﹸﻮﻥﹶ ﺑﹺﻪ ﻭﺍﻷَﺭﺣﺎ ﻡ ﺇﹺﻥﱠ ﺍﻟﻠﹼﻪ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻋﻠﹶﻴﻜﹸﻢ ﺭﻗﻴﺒﺎ ﴿ ( ﴾1ﺍﻟﻨﺴﺎء .
ﻳﺎ ﺃﹶﻳﻬﺎ ﺍﻟﱠﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺍﺗﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠﻪ ﻭﻗﹸﻮﻟﹸﻮﺍ ﻗﹶﻮﻟﹰﺎ ﺳﺪﻳﺪﺍ ﴿ ﴾70ﻳﺼﻠﺢ ﻟﹶﻜﹸﻢ ﺃﹶ ﻋﻤﺎﻟﹶﻜﹸﻢ ﻭﻳﻐ ﻔﺮ ﻟﹶﻜﹸﻢ ﺫﹸﻧﻮﺑﻜﹸ ﻢ ﻭﻣﻦ ﻳ ﻄﻊ ﺍﻟﻠﱠﻪ
ﻭﺭﺳﻮﻟﹶﻪ ﹶﻓﻘﹶﺪ ﻓﹶﺎﺯ ﻓﹶ ﻮﺯﺍ ﻋﻈﻴﻤﺎ ﴿ ( ﴾71ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ .
ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ،ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ﻻﹶ ﺇﹺﻟﻪ ﺇﹺﻻﱠ ﺍﻟﻠﹼﻪ ،ﻭﺍﻟﻠﹼﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ﻭﻟﻠﹼﻪ ﺍﻟﹾﺤﻤ ﺪ
ﺍﻟﻠﹶّﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ﻛﹶﺒﹺﲑﺍ ﻭﺍﻟﹾﺤﻤﺪ ﻟﻠﹶّﻪ ﻛﹶﺜﲑﺍ ﻭﺳﺒﺤﺎﻥﹶ ﺍﻟﻠﹶّﻪ ﺑﻜﹾﺮﺓﹰ ﻭﹶﺃﺻﻴﻠﹰﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒﺮ ﻭﻟﹶﺎ ﻧﻌﺒ ﺪ ﺇﻟﹶّﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ ﻣﺨﻠﺼﲔ ﻟﻪ ﺍﻟﺪّﻳﻦ ﻭﹶﻟﻮ ﻛﹶﺮﹺﻩ
ﺻﺪﻕ ﻭ ﻋﺪﻩ ﻭﻧﺼﺮ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﻫ ﺰﻡ ﺍﻟﹾﺄﹶﺣﺰﺍﺏ ﻭﺣﺪﻩ ﻟﹶﺎ ﺇﻟﹶﻪ ﺇﻟﹶّﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ ﻭﺍﹶﻟﻠﹶّﻪ ﺃﹶﻛﹾﺒ ﺮ
ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓﺮﻭﻥﹶ ﻟﹶﺎ ﺇﻟﹶﻪ ﺇﻟﹶّﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ ﻭﺣﺪﻩ
Sudah sebulan lamanya, kita ditarbiyah oleh Allah SWT di bulan Ramadhan. Kita
ditarbiyah melalui syariat puasa yang mana Allah melarang kita untuk menikmati hal-
hal yang seharusnya halal bagi kita, kita dilarang untuk makan, padahal makanan
1
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
tersebut halal dan diperoleh dari cara yang halal. Kita dilarang untuk minum padahal
minumannya halal dan diperoleh dari cara yang halal. Kita dilarang untuk
berhubungan suami istri padahal itu halal.
Di antara tarbiyah lainnya yang Allah berikan kepada kita di bulan Ramadhan adalah
qiyam Ramadhan. Menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan terjaga, dengan
mengorbankan istirahat untuk bermunajat dan menyendiri bersama Allah SWT.
Meyampaikan segala keluh kesah, mengharap ampunan atas dosa dan kealpaan dan
memohon keberkehaan dari Sang Pemilik Alam Raya.
Tidak tanggung-tangung baik puasa dan qiyam Ramadhan apabila dilakukan dengan
penuh pengharapan dan keimanan kepada Allah, maka Allah akan mengganjarnya
dengan ampunan dosa-dosa yang telah lalu. Namun apabila kedua amalan tadi
kehilangan ruh, kehilangan pengharapan pahala dan kehilangan nilai keimanan,
maka keduanya hanya berbuah rasa capek dan letih. Puasa hanya bernilai haus dan
lapar sedangkan qiyam hanya bernilai begadang.
Maka, di antara hikmah yang dapat kita ambil dari syariat puasa dan qiyam
Ramadhan adalah tarbiyah diri agar senantiasa menundukkan hawa nafsu kita,
menundukkan keinginan-keinginan kita agar sesuai dengan keinginan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
)) ﻻﹶ: ﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋﻝﹶ ﺍﷲِ ﺻﻮﺳ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺭ: ﻤـﺎ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﻬ ﻨﻲ ﺍﷲُ ﻋ ﺿﺎﺹﹺ ﺭﻦﹺ ﺍﻟﹾﻌﺮﹺﻭ ﺑﻤﻦﹺ ﻋ ﺍﷲِ ﺑﺒﺪ ﻋﻤﺪ ﻣﺤ ﻦﹺ ﺃﹶﺑﹺـﻲﻋ
ﺢﻴﺤﻦ ﺻ ﺴﺚﹲ ﺣﻳﺪ ﺣ.(( ﺑﹺﻪﺎ ﺟﹺﺌﹾﺖﻤﺎ ﻟﻌﺒ ﺗﺍﻩﻮﻥﹶ ﻫﻜﹸﻮﻰ ﻳﺘ ﺣ ﹸﻛﻢﺪ ﺃﹶﺣﻦﻣﺆﻳ
Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abu Muhammad ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash
Radhiyallahu anhuma , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga keinginannya mengikuti
apa yang aku bawa (syariat).” (Hadits Hasan Shohih)
Suatu ketika datang sahabat Khobab bin Art dan Rasulullah SAW sedang bernaung di
bawah bangunan Ka’bah, Rasulullah SAW sedang tiduran berbatalkan selimut beliau.
Khobab bin Art menyaksikan realita kaum muslimin yang menghadapi ujian begitu
2
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
Khobab bin Art sendiri yang bekerja menjadi tukang besi juga mendapat ujian yang
tidak kalah beratnya, ketika dirinya ketahuan telah beriman kepada Rasulullah SAW,
maka tuannya mengambil besi yang telah dibakar, menempelkannya ke kepala
Khobab agar dirinya mau keluar dari ajaran nabi Muhammad SAW.
Maka wajar jika kaum muslimin saat itu membutuhkan pertolongan yang besar dari
Allah SWT. Maka dengan semangat yang tinggi dan keyakinan yang besar Khobab
berkeyakinan bahwa jika Rasulullah SAW yang menengadahkan tangan ke langit
maka Allah akan mengijabahinya. Berbekal keyakinan tersebut Khobab datang
kepada Rasulullah SAW dan berkata :
Artinya, “Tidakkah engkau meminta pertolongan untuk kami, kenapa engkau tidak
berdoa kepada Allah untuk kemenangan kami?”
ﺠﻌﻞﹸ ﻓﻴﻪﺃﹾﺳﻊ ﻋﻠﹶﻰ ﺭ ﻮﺿﺸﺎﺭﹺ ﻓﹶﻴﻨﻰ ﺑﺎﻟﹾﻤﺗﺆ ﰒﱠ ﻳ،ﺎﻴﻬﻌﻞﹸ ﻓﺽﹺ ﻓﻴﺠﻪ ﰲ ﺍﻷَﺭ ﻟﹶﻔﹶﺮﺤﻞﹸ ﻓﻴﺟ ﹸﺬ ﺍﻟﺮﺧ ﻳﺆﻠﻜﹸﻢ ﻗﹶﺒﻦﻗﹶﺪ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻣ
ﻰﺮ ﺣﺘﺬﺍ ﺍﻷَﻣ ﻫ ﺍﻟﻠﱠﻪﻤﻦ ﻭﺍﻟﻠﱠﻪ ﻟﻴﺘ،ﻳﻨﹺﻪ ﺩﻦ ﻋ ﺫﻟﻚﻩﺪﺼﺎ ﻳ ﻣ،ﻤﻪ ﻋﻈﹾ ﻭﻪﺤﻤ
ﻭﻥﹶ ﻟﹶﺎ ﺩﺪ ﻣ ﺍﻟﹾﺤﺪﻳﺸﺎﻁﺸﻂﹸ ﺑﹺﺄﹶﻣﻤ ﻭﻳ،ﻦﻔﹶﻴﻧﺼ
ﺠﹺﻠﹸﻮ ﹶﻥﻌﺘﺴﻢ ﺗ ﻜﹸﻨ ﻭﻟﻜ،ﻪﻤﻠﹶﻰ ﻏﻨ ﻋ ﺇﹺﻻﱠ ﺍﷲَ ﻭﺍﻟﺬﱢﺋﹾﺐ ﻻﹶ ﳜﺎﻑﻮﺕﺮﻣﻀﻌﺎءَ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺣ ﺻﻨﻦ ﻣﺐﺍﻛﻳﺴِﲑ ﺍﻟﺮ
Artinya, “Telah terjadi pada orang-orang sebelum kalian, seorang yang digalikan
baginya lubang, dia ditimbun di dalamnya, kemudian dibawakan gergaji dan
diletakkan di atas kepalanya dan tubuhnya terbelah dua. Ada juga yang disisir
dengan sisir yang terbuat dari besi di antara daging dan tulangnya, namun hal itu
tidak membuat dirinya berpaling dari agamanya. Demi Allah, Allah pasti akan
menyempurnakan urusan (Islam) ini, hingga seorang berkendara dari Shon’a ke
Hadhromaut tidak ada yang ditakutinya kecuali Allah dan serigala yang memangsa
kambingnya. Akan tetapi kalin kaum yang terburu-buru.” (HR Bukhori)
3
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
Ini adalah sunnah ibtila’, dan sunnah ibtila’ pasti akan menimpa wali-wali Allah,
sunnah ibtila’ adalah proses ilahi dalam menyaring mereka-mereka yang jujur dalam
memperjuangkan agama ini. oleh karena itu, Ramadhan adalah salah satu perangkat
untuk menyiapkan diri kita dalam menyongsong ujian-ujian iman. Sabar terhadap
ketentuan Allah, sabar terhadap ujian keimanan seperti sabarnya kita dalam
menahan lapar dan dahaga di bulan Ramadhan.
Abu Sufyan mendapat kabar bahwa Rasulullah SAW berserta para sahabatnya keluar
untuk mencegat kafilah dagangnya, maka seketika itu Abu Sufyan mengirim pesan ke
Mekkah untuk meminta bala bantuan dan Abu Sufyan sendiri bermanuver
menempuh jalur lain untuk menghindari cegatan pasukannya Rasulullah SAW.
Kaum muslimin yang awalnya keluar untuk mencegat kafilah dagang Abu Sufyan
yang berisi harta dan tidak dipersenjatai. Mendapat perubahan perintah dari Allah
untuk menyambut pasukan Abu Jahal yang berisi pasukan 1000 pasukan dengan
bersenjata lengkap. Hati kaum muslimin sebenarnya condong untuk mencegat
kafilah dagang, namun Allah menakdirkan hal lain bagi mereka. Allah SWT berfirman:
ﻖ ﺍﻟﹾﺤﻖﺤ ﺃﹶﻥ ﻳ ﺍﻟﻠﱠﻪﺮﹺﻳﺪﻳﻢ ﻭ ﻜﹸﻮﻥﹸ ﻟﹶﻜﹸ ﺗﻛﹶﺔﻮ ﺍﻟﺸﺮ ﺫﹶﺍﺕ ﻭﻥﹶ ﺃﹶﻥﱠ ﻏﹶﻴﻮﺩ ﺗ ﻭﺎ ﻟﹶﻜﹸﻢﻬﻦﹺ ﺃﹶﻧﻴﻔﹶﺘﻯ ﺍﻟﻄﱠﺎﺋﺪ ﺇﹺﺣ ﺍﻟﻠﱠﻪ ﹸﻛﻢﺪﻌﺇﹺﺫﹾ ﻳﻭ
ﺮﹺﻳﻦ ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓﺍﺑﹺﺮﻊ ﺩ ﻘﹾﻄﹶﻳ ﻭﻪﺎﺗﻤﺑﹺﻜﹶﻠ
Artinya, “Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari
dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan
bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah
menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan
memusnahkan orang-orang kafir.” (QS Al-Anfal : 8)
Akan tetapi ketika para sahabat mengetahui ini adalah perintah dari Allah, ini adalah
takdir Allah bagi mereka, maka para sahabat menerima perintah ini, meskipun
sebenarnya yang diinginkan adalah kafilah dagang. Dan benar, ketaatan para sahabat
dan keteguhan mereka dalam perang badar berbuah kemenangan, yang dengannya
kekuatan kaum muslimin diperhitungkan di tanah Arab. Dan lebih dari itu Allah
mengganjar mereka yang ikut dalam perang Badar dengan jaminan surga bagi
4
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
Ujian yang lebih berat itu adalah perang Badar di mana para sahabat dihadapkan
kepada 1000 pasukan bersenjata lengkap, sedangkan kaum muslimin hanya
berjumlah 313 orang dengan persenjataan seadanya. Dan beberapa sahabat
Muhajirin harus berhadapan dengan keluarganya yang masih tetap dalam kesyirikan.
Di samping mengorbankan harta dan jiwa mereka juga harus mengorbankan
kekerabatan demi tegaknya Islam.
Ujian yang lebih berat itu bernama perang Uhud, di mana dari 1000 orang yang
berangkat, 300 di antaranya membelot, mengurungkan niatnya berperang bersama
Rasulullah yang mana cukup merusak mental kaum muslimin. Mereka berhadapan
dengan 3000 tentara kafir Quraisy yang ingin menuntut balas atas kekalahan di
perang Badar.
Ujian yang lebih berat itu bernama perang Khandaq, di mana Rasul dan para
sahabatnya dikepung di kota Madinah oleh aliansi musyrikin Arab. Meskipun tidak
ada medan laga yang berarti namun pengepungan kota Madinah ketika untuk cukup
menguras emosi dan konsentrasi.
Ujian yang lebih berat itu bernama Shulhul Hudaibiyah, ketika 1400 sahabat berniat
umroh ke kota Mekkah, namun mendapat hadangan dari kafir Quraisy. Bahkan
ketika para sahabat mendengar isu bahwa Utsman yang menjadi utusan kaum
muslimin telah dibunuh, maka seketika itu pula mereka bersumpah setia rela mati
demi melindungi Rasulullah SAW. peristiwa ini diabadikan oleh Allah SWT di dalam
firman-Nya:
ﺓ ﺮﺠ ﺍﻟﺸﺖﺤ ﺗﻚﻮﻧﺎﻳﹺﻌﺒ ﹺﺇﺫﹾ ﻳﻨﹺﲔﻣﻤﺆ ﻦﹺ ﺍﻟﹾ ﻋ ﺍﻟﻠﱠﻪﻲﺭﺿ ﻟﱠﻘﹶﺪ
Artinya, “Allah telah meridhoi orang-orang beriman (para sahabat) ketika mereka
membaitmu di bawah pohon..” (QS Al-Fath : 18)
Ujian yang berat itu bernama perang Tabuk, ketika kondisi panas, musim paceklik
dan serba kesulitan dan Rasulullah SAW mendapat perintah untuk memobilisasi para
sahabat. Mobilisasi infak dan mobilisasi jihad di jalan Allah.
5
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
Inilah komitmen yang harus dibayar para sahabat ketika mereka mengikrarkan
keimanan. Dan komitmen ini lahir dari tarbiyah-tarbiyah Allah SWT melalui
syariatnya yang salah satunya adalah Tarbiyah di bulan Ramadhan.
Inilah ketakwaan yang lahir dari madrasah Ramadhan, ketakwaan yang mengalahkan
ego, mengesampingkan hawa nafsu untuk tunduk terhadap perintah Allah dan
Rasulnya, menyerah diri kepada Allah dan Syariat-Nya. Inilah yang digembleng dalam
bulan Ramadhan, karena seringkali ketentuan-ketentuan Allah, syariat-syariat Allah
bertentangan dengan hawa nafsu manusia.
Sebut saja perintah sholat subuh, hawa nafsu manusia berkata untuk terus
memperpanjang tidur, keinginan manusia menginginkan untuk berkemul di balik
hangatnya selimut tebal, ketimbang bangun dan beranjak untuk melaksanakan
panggilan Allah.
Akan tetapi dengan ini Allah ingin mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya
yang jujur dalam imannya, siapa di antara mereka yang mendahulukan Allah dari
segalanya, siapa di antara mereka yang mengorbankan kesenangannya demi
menjalani ketaatan kepada Allah.
Kita flashback ke zaman rasulullah SAW, di mana ketika itu para sahabat –
radhiyallahu anhum- masih meminum khamr. Bahkan untuk mengharamkan khamr
dibutuhkan 3 tahapan. Dan ketika sudah turun ayat tentang pengharaman khamr
secara mutlak, maka sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik, ketika itu ayah
tirinya Abu Tholhah bersama Abu Ubaidah dan Ubay bin Ka’ab sedang duduk duduk
dan Anas menuangkan Khamr untuk mereka. Namun disampaikan kepada mereka
bahwa Khamr telah diharamkan, seketika itu Abu Tholhah berkata kepada Anas bin
Malik :
Artinya, “Berdirilah wahai Anas dan tumpahkanlah khamr ini, maka sayapun
menumpahkannya.” (HR Bukhori)
Inilah potret ketakwaan yang dipertontonkan oleh para sahabat, ketakwaan yang
menghasilkan sikap istijabah. Yaitu sigap dan cepat menjalankan aturan syariat Allah
SWT.
6
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
terhadap perintah Allah? Tentu kita sendiri yang akan menjawabnya dengan
perubahan sikap dan prilaku pasca Ramadhan ini.
Ketika Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin untuk bangun di malam
hari mengadukan segala keluh kesah kepada Allah dalam lantunan munajat dan do’a,
sudahkah kita berusaha melawan rasa kantuk untuk menyambut seruan Allah
tersebut?
Ketika Allah SWT mensifati orang-orang beriman dengan selalu berzikir di pagi dan
sore hari, adakah kita telah megkhusyu’kan hati kita untuk berzikir kepada-Nya?
Ketika Allah SWT meminta kepada orang-orang beriman untuk membela agama
Allah, membela syariat-Nya saat musuh Islam senantiasa berupaya untuk merusak
Islam. Baik merusak dengan berbagai macam budaya yang bertentangan dengan
Islam, atau meminjam tangan ulama-ulama su’, ulama-ulama yang berdiri di pintu
neraka untuk menafsirkan ulang Islam agar sesuai dengan keinginan mereka. Maka
di mana posisi kita saat itu?
Artinya, “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al-Baqoroh
: 275)
Ketika Allah SWT memerintahkan kita untuk mengatur urusan manusia dengan apa
yang Allah turunkan, sedangkan secara realita kita lihat praktek hukum Allah masih
jauh dari yang diharapkan, maka di mana posisi kita?
7
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
Oleh karena itu, kita berdoa kepada Allah SWT agar amal perbuatan kita di bulan
Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Yang penerimaan tersebut mampu mengubah
kita kearah yang lebih baik dan ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
ﺻﻼﹶﺗﻨﺎ ﻭﺻﻴﺎﻣﻨﺎ ﻭﻗﻴﺎﻣﻨﺎ ﻭﻗﺮﺍءَﺗﻨﺎ ﻭﺭ ﹸﻛﻮﻋﻨﺎ ﻭﺳﺠ ﻮﺩﻧﺎ ﻭﻗﹸﻌ ﻮﺩﻧﺎ ﻭﺗﺴﺒﹺﻴﺤﻨﺎ ﻭﺗﻬﻠﻴﻠﹶﻨﺎ ﻭﺗﻤﺠﹺﻴﺪﻧﺎ
ﺍﹶﻟﻠﱠﻬﻢ ﺭﺑﻨﺎ ﺗﻘﹶﺒﻞﹾ ﻣﻨﺎ
ﺻﺮﹺﻳﻦ ﺑﹺﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎﺍﹶﺭ ﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ .ﻭﺻﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋﻠﹶﻰ ﺧﻴﺮﹺ ﺧﻠﹾﻘ ﻪ ﺳﻴﹺّﺪﻧﺎ
ﻭﺗﺤﻤﻴﺪﻧﺎ ﻭﺧ ﺸﻮﻋﻨﺎ ﻳﺎ ﺇﹺﻟﹶﻪ ﺍﻟﹾﻌﺎﻟﹶﻤﻴﻦ ﻭﻳﺎﺧﻴﺮ ﺍﻟﻨﺎ
ﷲ ﺭﺏﹺّ ﺍﻟﻌﺎﻟﹶﻤﻴﻦ.
ﻣﺤ ﻤﺪ ﻭﻋﻠﹶﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﹺﻪ ﻭﺳﻠﱠ ﻢ ﻭﺍﻟﹾﺤ ﻤﺪِ ِ
ﺍﹶﻟﻠﱠﻬﻢ ﺍﻏﹾﻔﺮ ﻟ ﹾﻠﻤﺆﻣﻨﹺﻴﻦ ﻭﺍﻟﹾ ﻤﺆﻣﻨﺎﺕ ﻭﺍﻟﹾﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺍﻟﹾﻤﺴﻠﻤﺎﺕ ﻭﺃﹶﻟﱢﻒ ﺑﻴﻦ ﻗﹸﹸﻠﻮﺑﹺﻬﹺﻢ ﻭﺃﹶﺻﻠﺢ ﺫﹶﺍﺕ ﺑﻴﻨﹺﻬﹺﻢ ﻭﺍﻧﺼﺮﻫﻢ ﻋﻠﹶ ﻰ
ﻋ ﺪﻭﻙ ﻭﻋ ﺪﻭ ﻫﻢ .ﺍﹶﻟﻠﱠ ﻬﻢ ﺍﻟﹾﻌﻦ ﻛﹶﻔﹶﺮﺓﹶ ﹶﺃﻫﻞﹺ ﺍﻟﹾﻜﺘﺎﺏﹺ ﺍﻟﱠﺬﻳﻦ ﻳﺼﺪﻭﻥﹶ ﻋﻦ ﺳﺒﹺﻴﻠﻚ ﻭﻳﻜﹶﺬﱢﺑﻮﻥﹶ ﺭﺳﻠﹶﻚ ﻭﻳﻘﹶﺎﺗﻠﹸﻮﻥﹶ ﹶﺃﻭﻟﻴﺎءَﻙ.
ﺍﹶﻟﻠﱠﻬﻢ ﺧﺎﻟﻒ ﺑﻴﻦ ﻛﹶﻠﻤ ﹺﻬﻢ ﻭﺯﻟﹾﺰﹺﻝﹾ ﺃﹶﻗﹾﺪﺍﻣ ﻬﻢ ﻭﺃﹶﻧﺰﹺﻝﹾ ﺑﹺ ﹺﻬﻢ ﺑﺄﹾﺳﻚ ﺍﻟﱠﺬﻱ ﻟﹶﺎ ﺗﺮﺩّﻩ ﻋﻦﹺ ﺍﻟﹾ ﹶﻘﻮﻡﹺ ﺍﻟﻈﹼﺎﻟﻤﻴﻦ.
ﺍﹶﻟﱠﻠﻬﻢ ﺃﹶﺻﻠﺢ ﻟﹶﻨﺎ ﺩﻳﻨﻨﺎ ﺍﻟﱠﺬﻱ ﻫﻮ ﻋﺼ ﻤﺔﹸ ﺃﹶﻣﺮﹺﻧﺎ ﻭﺃﹶﺻﻠﺢ ﻟﹶﻨﺎﹶ ﺩﻧﻴﺎﻧﺎ ﺍﻟﱠﺘﻲ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻌﺎﺷﻨﺎ ﻭﹶﺃﺻﻠﺢ ﻟﹶﻨﺎ ﺁﺧﺮﺗﻨﺎ ﺍﻟﱠﺘﻲ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻌﺎﺩﻧﺎ
ﻭﺍﺟﻌﻞﹺ ﺍﻟﹾﺤﻴﺎﺓﹶ ﺯﹺﻳﺎﺩﺓﹰ ﻟﹶﻨﺎ ﻓﻲ ﻛﹸﻞﱢ ﺧﻴﺮﹴ ﻭﺍﺟﻌﻞﹺ ﺍﻟﹾﻤﻮﺕ ﺭﺍﺣﺔﹰ ﻟﹶﻨﺎ ﻣﻦ ﻛﹸ ﱢﻞ ﺷﺮ.
ﺿﻮﺍﻧﻚ ﻭﺍﻟﹾﺠﻨﺔﹶ .ﺍﻟﻠﱠﻬﻢ ﺃﹶﺣﻴﹺﻨﺎ ﻣ ﺆﻣﻨﹺﻴﻦ ﻃﹶﺎﺋﻌﻴﻦ ﻭﺗﻮﻓﱠﻨﺎﺍﻟﱠﻠﻬﻢ ﺍﺭﺯﻗﹾﻨﺎ ﻗﹶﺒﻞﹶ ﺍﹾﻟﹶﻤﻮﺕ ﺗﻮﻳ ﹰﺔ ﻭﻋﻨﺪ ﺍﻟﹾ ﻤﻮﺕ ﺷﻬﺎﺩ ﹰﺓ ﻭﺑ ﻌﺪ ﺍﻟﹾﻤﻮﺕ ﺭﹺ
ﻚ ﻭﺍﻟﺴﻠﹶﺎﻣﺔﹶ ﻣﻦ ﻛﹸﻞﱢ ﺇﹺﺛﹾ ﹴﻢ
ﻣﺴﻠﻤﻴﻦ ﺗﺎﺋﺒﹺﻴﻦ .ﺍﻟﻠﱠﻬﻢ ﺇﹺﻧﺎ ﻧﺴﺄﹼﻟﹸﻚ ﻣﻮﺟﹺﺒﺎﺕ ﺭﺣﻤﺘﻚ ﻭ ﻋﺰﺍﺋﻢ ﻣ ﻐﻔﺮﺗ
ﻱ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ
ﻭﺍﻟﹾﻐﻨﹺﻴﻤﺔﹶ ﻣﻦ ﻛﹸﻞﱢ ﺑﹺﺮ ﻭﺍﻟﹾﻔﹶﻮﺯ ﺑﹺﺎﻟﹾﺠﻨ ﺔ ﻭﺍﻟﻨﺠﺎﺓﹶ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭﹺ .ﺍﻟﻠﱠﻬﻢ ﺃﹶﺣﺴِﻦ ﻋﺎﻗﺒﺘﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﹾﺄﹸﻣﻮﺭﹺ ﻛﹸﻠﱢﻬﺎ ﻭﺃﹶﺟﹺﺮﻧﺎ ﻣ ﻦ ﺧﺰ ﹺ
ﻭ ﻋﺬﹶﺍﺏﹺ ﺍﻷَﺧﺮﺓ.
ﻆ ﺍﻟﹾﻌﻠﹶﻤﺎءَ ﺍﻟﹾﻌﺎﻣﻠﻴﻦ
ﺠﺪ ﺍﻟﹾﺄﹶﻗﹾﺼﻰ ﻭﺃﹶﺧﻠﺼﻬﺎ ﻣﻦ ﺃﹶﻳﺪﻱ ﺍﻟﹾﻴﻬﻮ ﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﺍﻟﻠﱠﻬﻢ ﺍﺣﻔﹶ
ﺍﻟﻠﱠﻬﻢ ﺍﺭﻓﹶﻊ ﺭﺍﻳﺔﹶ ﺍﻟﹾﺈﹺﺳﻠﹶﺎﻡﹺ ﻓﹶﻮﻕ ﺍﻟﹾﻤﺴ ﹺ
ﺍﻟﹾﻤﺨﻠﹶﺼﻴﻦ ﻭ ﻗﹸﻮﺍﺩ ﺍﻟﹾﻤﺠﺎﻫﺪﻳﻦ ﻭ ﺛﹶﺒﺘﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞﹺ ﻧﺒﹺﻴﻚ ﻭ ﺍﻟﺴﻠﹶﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻭ ﺍﻫ ﺪﻫﻢ ﺳﺒﹺﻴﻞﹶ ﺍﻟﹾﻬﺪﻯ ﻭ ﺍﻟﺮﺷﺎﺩ
ﻭﻭﻓﱢ ﹾﻘﻬﻢ ﻟﻠﹾﺤﻖ ﻭ ﻣﺘﺎﺑﻌﺘﻪ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﹾﻌﺎﻟﹶﻤﻴﻦ
ﺭﺑﻨﺎ ﻻﹶ ﺗﺠﻌﻠﹾﻨﺎ ﻓﺘﻨﺔﹰ ﻟﻠﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮﻭﺍ ﻭﺍﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﺇﻧﻚ ﺃﻧﺖ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﳊﻜﻴﻢ
ﺭﺑﻨﺎ ﺃﹶﻭﺯﹺﻋﻨﺎﹶ ﺃﹶﻥﹾ ﻧﺸﻜﹸ ﺮ ﻧﹺﻌﻤﺘﻚ ﺍﻟﱠﺘﻲ ﺃﹶﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﹶﻴﻨﺎ ﻭﻋﻠﹶﻰ ﻭﺍﻟﺪﻳﻨﺎ ﻭﺃﹶﻥﹾ ﻧ ﻌﻤﻞﹶ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﺗﺮﺿﺎﻩ ﻭﺃﹶﺩﺧﻠﹾﻨﺎ ﺑﹺﺮ ﺣﻤﺘﻚ ﻓﻲ ﻋﺒﺎﺩ ﻙ
ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﲔ.
8
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net
ﺻﺮﺍ ﻛﹶﻤﺎ ﺣﻤﻠﹾﺘﻪ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟﱠﺬﻳﻦ ﻣﻦ ﻗﹶﺒﻠﻨﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﻭﻻﹶ ﺗﺤﻤﻠﹾﻨﺎ ﻣﺎ
ﺭﺑﻨﺎ ﻻﹶ ﺗﺆﺍﺧﺬﹾﻧﺂ ﺇﹺﻥ ﻧﺴِﻴﻨﺂ ﺃﹶﻭ ﺃﹶﺧﻄﹶﺄﹾﻧﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﻭ ﹶﻻ ﺗﺤﻤﻞﹾ ﻋﻠﹶﻴﻨﺂ ﺇﹺ
ﻻﹶ ﻃﹶﺎﻗﹶﺔﹶ ﻟﹶﻨﺎ ﺑﹺﻪ ﻭﺍﻋﻒ ﻋﻨﺎ ﻭﺍ ﹾﻏﻔﺮ ﻟﹶﻨﺎ ﻭﺍﺭ ﺣﻤﻨﺂ ﺃﹶﻧﺖ ﻣﻮﻻﹶﻧﺎ ﻓﹶﺎﻧﺼﺮﻧﺎ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﻘﹶﻮﻡﹺ ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓﺮﹺﻳﻦ.
ﺭﺑﻨﺎ ﻇﹶﻠﹶﻤﻨﺎ ﺃﹶﻧﻔﹸﺴﻨﺎ ﻭﺇﹺﻥﹾ ﻟﹶﻢ ﺗﻐ ﻔﺮ ﻟﹶﻨﺎ ﻭﺗﺮ ﺣﻤﻨﺎ ﻟﹶﻨﻜﹸﻮﻧﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﹾﺨﺎﺳﺮﹺﻳ ﻦ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺼﺮ ﺍﻹﺳﻠﹶﺎﻡ ﻭﺍﳌﹸﺴﻠﻤﲔ ،ﻭﺍﺭﻓﹶ ﻊ ﻋﻨﺎﱠ ﺍﻟﻈﱡﻠﹾﻢ ﻭﺍﻟﻄﱡﻐﻴﺎﻥ ،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣ ﻢ ﻣﻮﺗﺎﻧﺎ ﻭﺗﻘﹶﺒﻞﹾ ﺷ ﻬﺪﺍﺋﹶﻨﺎ ،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺷﻒ ﻣ ﺮﺿﺎﻧﺎ
ﻭﺍﺭﺑﹺﻂﹾ ﺑﻴﻦ ﻗﹸﻠﹸﻮﺑﹺﻨﺎ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣﻤﻨﺎ ﺑﹺﺮ ﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﻣﻦ ﻭ ﺳﻌﺖ ﺭ ﺣﻤﺘﻪ ﻛﹸﻞﱠ ﺷﻲءٍ ،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﹶﻴﻚ ﺑﹺﺎﻟﻄﱡﻐﺎﺓ ﺍﻟﻈﹶﻠﹶﻤﺔ ،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺯﻟﹾﺰﹺﻝﹾ ﻋ ﺮﻭﺷﻬﻢ ﻣﻦ
ﺗﺤﺖ ﺃﹶﻗﹾﺪﺍﻣﻬﹺﻢ ،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺧ ﹾﺬﻫﻢ ﺃﹶ ﺧﺬﹶ ﻋﺰﹺﻳﺰﹴ ﻣﻘﹾﺘﺪﺭ ،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺘﻘ ﻢ ﻣﻨ ﻬﻢ ﻭﹶﺃ ﹺﺭﻧﺎ ﻓﻴﻬﹺﻢ ﻳﻮﻣﴼ ﻋﺠﺎﺋﺐ ﻗﹸﺪﺭﺗﻚ
ﲔ
ﻼ ﺗﺮﺩﻧﺎ ﺧﺎﺋﺒﹺ
،ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻫﺬﺍ ﺩﻋﺎﺅﻧﺎ ﻓﹶ ﹶ
ﻭﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ
Naskah khutbah Idul Fitri 1440 H ini ditulis oleh Ust. Miftahul Ihsan, Lc dan
diunduh dari situs www.kiblat.net.
9