Anda di halaman 1dari 9

‫‪Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.

net‬‬

‫‪KOP PANITIA SHALAT IDUL FITRI 1440 H‬‬

‫‪Madrasah Ramadhan, Membentuk Pribadi yang Tunduk Syariat‬‬


‫‪Allah‬‬
‫‪Oleh: Ust.Miftahul Ihsan Lc‬‬

‫ﺇﹺﻥﱠ ﺍﻟﹾﺤ‪‬ﻤ‪‬ﺪ‪ ‬ﻟ‪‬ﻠﹼﻪ‪ ‬ﻧ‪‬ﺤ‪ ‬ﻤﺪ‪‬ﻩ‪ ‬ﻭ‪‬ﻧ‪‬ﺴ‪‬ﺘ‪‬ﻌ‪‬ﻴ‪‬ﻨ‪‬ﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﻧ‪‬ﺴ‪‬ﺘ‪ ‬ﻐﻔ‪‬ﺮ‪‬ﻩ‪ ‬ﻭ‪‬ﻧ‪‬ﺘ‪‬ﻮ‪‬ﺏ‪ ‬ﺇﹺﻟﹶﻴ‪‬ﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﻧ‪ ‬ﻌﻮ‪‬ﺫﹸ ﺑﹺﺎﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﻣ‪ ‬ﻦ ﺷ‪‬ﺮ‪‬ﻭ‪ ‬ﹺﺭ ﺃﹶﻧ‪‬ﻔﹸﺴِﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﺳ‪‬ﻴ‪‬ﺌﹶﺎﺕ‪ ‬ﺃﹶ ‪‬ﻋﻤ‪‬ﺎﻟ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﻳ‪ ‬ﻬﺪ‪‬ﻩ‪‬‬
‫ﺤﻤ‪‬ﺪ‪‬ﺍ ﻋ‪‬ﺒ‪‬ﺪ‪‬ﻩ‪‬‬
‫ﻱ ﻟﹶﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺃﹶﺷ‪ ‬ﻬﺪ‪ ‬ﺃﹶﻥﹾ ﻻﹶ ﺇﹺﻟﻪ‪ ‬ﺇﹺﻻﱠ ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﻭﺣ‪ ‬ﺪﻩ‪ ‬ﻻﹶ ﺷ‪‬ﺮﹺﻳ‪‬ﻚ‪ ‬ﻟﹶﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺃﹶﺷ‪ ‬ﻬﺪ‪ ‬ﺃﹶﻥﱠ ﻣ‪ ‬‬
‫ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﻓﹶﻠﹶﺎ ﻣ‪‬ﻀ‪‬ﻞﱠ ﻟﹶﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﻳ‪‬ﻀ‪‬ﻠ‪‬ﻞﹾ ﻓﹶﻠﹶﺎ ﻫ‪‬ﺎﺩ‪ ‬‬
‫ﻭ‪‬ﺭ‪‬ﺳ‪‬ﻮ‪‬ﻟﹸﻪ‪ ‬ﺃﹶﻣ‪‬ﺎ ﺑ‪‬ﻌ‪‬ﺪ‪.‬‬

‫ﺤﺪ‪‬ﺛﹶﺔ‪‬‬
‫ﺤﺪ‪‬ﺛﹶﺎﺗ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﻛﹸﻞﱠ ﻣ‪ ‬‬
‫ﻓﹶﺈﹺﻥﱠ ﺧ‪‬ﻴ‪‬ﺮ‪ ‬ﺍﻟﹾﻜﹶﻼﹶﻡﹺ ﻛﹶﻼﹶﻡ‪ ‬ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺧ‪‬ﻴ‪‬ﺮ‪ ‬ﺍﻟﹾ ‪‬ﻬﺪ‪‬ﻱﹺ ‪‬ﻫﺪ‪‬ﻱ ‪‬ﻣﺤ‪ ‬ﻤﺪ‪ ‬ﺻ‪‬ﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﻋ‪‬ﻠﹶﻴ‪‬ﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺁﻟ‪‬ﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺳ‪‬ﻠﱠﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﺷ‪‬ﺮ‪ ‬ﺍﻟﹾﺄﹸﻣ‪ ‬ﻮﺭﹺ ﻣ‪ ‬‬
‫ﺿﻼﹶﻟﺔ‪ ‬ﻓ‪‬ﻲ ﺍﻟﻨ‪‬ﺎﺭﹺ ‪.‬‬
‫ﺑﹺﺪ‪‬ﻋ‪‬ﺔﹲ ﻭ‪‬ﻛﹸﻞﱠ ﺑﹺ ‪‬ﺪﻋ‪‬ﺔ‪ ‬ﺿ‪‬ﻼﹶﻟﺔﹶٌﻭ‪‬ﻛﹸﻞﱠ ‪‬‬

‫ﻳ‪‬ﺎ ﺃﹶﻳ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻳﻦ‪ ‬ﺁﻣ‪‬ﻨ‪‬ﻮﺍﹾ ﺍﺗ‪‬ﻘﹸﻮﺍﹾ ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺣ‪‬ﻖ‪ ‬ﺗ‪‬ﻘﹶﺎﺗ‪‬ﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﻻﹶ ﺗ‪‬ﻤ‪‬ﻮﺗ‪‬ﻦ‪ ‬ﺇﹺﻻﱠ ﻭ‪‬ﺃﹶﻧﺘ‪‬ﻢ ﻣ‪‬ﺴ‪‬ﻠﻤ‪‬ﻮﻥﹶ ﴿‪ ( ﴾102‬ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ ‪.‬‬

‫ﻳ‪‬ﺎ ﺃﹶﻳ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﺍﻟﻨ‪‬ﺎﺱ‪ ‬ﺍﺗ‪‬ﻘﹸﻮﺍﹾ ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻜﹸﻢ‪ ‬ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻱ ﺧ‪‬ﻠﹶﻘﹶﻜﹸﻢ ﻣ‪‬ﻦ ‪‬ﻧﻔﹾﺲﹴ ﻭ‪‬ﺍﺣ‪‬ﺪ‪‬ﺓ‪ ‬ﻭ‪‬ﺧ‪‬ﻠﹶﻖ‪ ‬ﻣ‪‬ﻨ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﺯ‪‬ﻭ‪‬ﺟ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺑ‪‬ﺚﱠ ﻣ‪‬ﻨﻬ‪‬ﻤ‪‬ﺎ ﺭﹺﺟ‪‬ﺎﻻﹰ ﻛﹶﺜ‪‬ﲑ‪‬ﺍ ﻭ‪‬ﻧﹺﺴ‪‬ﺎء ﻭ‪‬ﺍﺗ‪‬ﻘﹸﻮﺍﹾ‬
‫ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻱ ﺗ‪‬ﺴ‪‬ﺎءﻟﹸﻮﻥﹶ ﺑﹺﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻷَﺭ‪‬ﺣ‪‬ﺎ ‪‬ﻡ ﺇﹺﻥﱠ ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻋ‪‬ﻠﹶﻴ‪‬ﻜﹸﻢ‪ ‬ﺭ‪‬ﻗ‪‬ﻴﺒ‪‬ﺎ ﴿‪ ( ﴾1‬ﺍﻟﻨﺴﺎء ‪.‬‬

‫ﻳ‪‬ﺎ ﺃﹶﻳ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻳﻦ‪ ‬ﺁﻣ‪‬ﻨ‪‬ﻮﺍ ﺍﺗ‪‬ﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﻗﹸﻮﻟﹸﻮﺍ ﻗﹶﻮ‪‬ﻟﹰﺎ ﺳ‪‬ﺪ‪‬ﻳﺪ‪‬ﺍ ﴿‪ ﴾70‬ﻳ‪‬ﺼ‪‬ﻠ‪‬ﺢ‪ ‬ﻟﹶﻜﹸﻢ‪ ‬ﺃﹶ ‪‬ﻋﻤ‪‬ﺎﻟﹶﻜﹸﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﻳ‪‬ﻐ‪ ‬ﻔﺮ‪ ‬ﻟﹶﻜﹸﻢ‪ ‬ﺫﹸﻧ‪‬ﻮﺑ‪‬ﻜﹸ ‪‬ﻢ ﻭ‪‬ﻣ‪‬ﻦ ﻳ‪ ‬ﻄﻊ‪ ‬ﺍﻟﻠﱠﻪ‪‬‬
‫ﻭ‪‬ﺭ‪‬ﺳ‪‬ﻮﻟﹶﻪ‪ ‬ﹶﻓﻘﹶﺪ‪ ‬ﻓﹶﺎﺯ‪ ‬ﻓﹶ ‪‬ﻮﺯ‪‬ﺍ ﻋ‪‬ﻈ‪‬ﻴﻤ‪‬ﺎ ﴿‪ ( ﴾71‬ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ ‪.‬‬

‫ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ،‬ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ‬ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ‬ﻻﹶ ﺇﹺﻟﻪ‪ ‬ﺇﹺﻻﱠ ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ،‬ﻭ‪‬ﺍﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ‬ﺍﹶﻟﻠﹼﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ‬ﻭ‪‬ﻟ‪‬ﻠﹼﻪ‪ ‬ﺍﻟﹾﺤ‪‬ﻤ‪ ‬ﺪ‬

‫ﺍﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ‬ﻛﹶﺒﹺﲑ‪‬ﺍ ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﺤ‪‬ﻤ‪‬ﺪ‪ ‬ﻟ‪‬ﻠﹶّﻪ‪ ‬ﻛﹶﺜ‪‬ﲑ‪‬ﺍ ﻭ‪‬ﺳ‪‬ﺒ‪‬ﺤ‪‬ﺎﻥﹶ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﺑ‪‬ﻜﹾﺮ‪‬ﺓﹰ ﻭ‪‬ﹶﺃﺻ‪‬ﻴﻠﹰﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪‬ﺮ‪ ‬ﻭ‪‬ﻟﹶﺎ ﻧ‪‬ﻌ‪‬ﺒ‪ ‬ﺪ ﺇﻟﹶّﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﻣ‪‬ﺨ‪‬ﻠ‪‬ﺼ‪‬ﲔ‪ ‬ﻟﻪ ﺍﻟﺪ‪ّ‬ﻳ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪‬ﹶﻟﻮ‪ ‬ﻛﹶﺮﹺﻩ‪‬‬
‫ﺻﺪ‪‬ﻕ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﻋﺪ‪‬ﻩ‪ ‬ﻭ‪‬ﻧ‪‬ﺼ‪‬ﺮ‪ ‬ﻋ‪‬ﺒﺪ‪‬ﻩ‪ ‬ﻭﻫ‪ ‬ﺰﻡ‪ ‬ﺍﻟﹾﺄﹶﺣ‪‬ﺰ‪‬ﺍﺏ‪ ‬ﻭ‪‬ﺣ‪‬ﺪ‪‬ﻩ‪ ‬ﻟﹶﺎ ﺇﻟﹶﻪ‪ ‬ﺇﻟﹶّﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﹶﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﺃﹶﻛﹾﺒ‪ ‬ﺮ‬
‫ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓ‪‬ﺮ‪‬ﻭﻥﹶ ﻟﹶﺎ ﺇﻟﹶﻪ‪ ‬ﺇﻟﹶّﺎ ﺍﻟﻠﹶّﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺣ‪‬ﺪ‪‬ﻩ‪ ‬‬

‫‪Sidang Jamaah Sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah‬‬

‫‪Sudah sebulan lamanya, kita ditarbiyah oleh Allah SWT di bulan Ramadhan. Kita‬‬
‫‪ditarbiyah melalui syariat puasa yang mana Allah melarang kita untuk menikmati hal-‬‬
‫‪hal yang seharusnya halal bagi kita, kita dilarang untuk makan, padahal makanan‬‬

‫‪1‬‬
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net

tersebut halal dan diperoleh dari cara yang halal. Kita dilarang untuk minum padahal
minumannya halal dan diperoleh dari cara yang halal. Kita dilarang untuk
berhubungan suami istri padahal itu halal.

Di antara tarbiyah lainnya yang Allah berikan kepada kita di bulan Ramadhan adalah
qiyam Ramadhan. Menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan terjaga, dengan
mengorbankan istirahat untuk bermunajat dan menyendiri bersama Allah SWT.
Meyampaikan segala keluh kesah, mengharap ampunan atas dosa dan kealpaan dan
memohon keberkehaan dari Sang Pemilik Alam Raya.

Tidak tanggung-tangung baik puasa dan qiyam Ramadhan apabila dilakukan dengan
penuh pengharapan dan keimanan kepada Allah, maka Allah akan mengganjarnya
dengan ampunan dosa-dosa yang telah lalu. Namun apabila kedua amalan tadi
kehilangan ruh, kehilangan pengharapan pahala dan kehilangan nilai keimanan,
maka keduanya hanya berbuah rasa capek dan letih. Puasa hanya bernilai haus dan
lapar sedangkan qiyam hanya bernilai begadang.

Maka, di antara hikmah yang dapat kita ambil dari syariat puasa dan qiyam
Ramadhan adalah tarbiyah diri agar senantiasa menundukkan hawa nafsu kita,
menundukkan keinginan-keinginan kita agar sesuai dengan keinginan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:

‫ )) ﻻﹶ‬: ‫ﻠﱠﻢ‬‫ﺳ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﻠﹶﻴ‬‫ﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ‬‫ﻝﹶ ﺍﷲِ ﺻ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺭ‬: ‫ﻤـﺎ ﻗﹶﺎﻝﹶ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬‫ﻲ ﺍﷲُ ﻋ‬ ‫ﺿ‬‫ﺎﺹﹺ ﺭ‬‫ﻦﹺ ﺍﻟﹾﻌ‬‫ﺮﹺﻭ ﺑ‬‫ﻤ‬‫ﻦﹺ ﻋ‬‫ ﺍﷲِ ﺑ‬‫ﺒﺪ‬‫ ﻋ‬‫ﻤﺪ‬ ‫ﻣﺤ‬ ‫ﻦﹺ ﺃﹶﺑﹺـﻲ‬‫ﻋ‬
‫ﺢ‬‫ﻴ‬‫ﺤ‬‫ﻦ ﺻ‬ ‫ﺴ‬‫ﺚﹲ ﺣ‬‫ﻳ‬‫ﺪ‬‫ ﺣ‬.(( ‫ ﺑﹺﻪ‬‫ﺎ ﺟﹺﺌﹾﺖ‬‫ﻤ‬‫ﺎ ﻟ‬‫ﻌ‬‫ﺒ‬‫ ﺗ‬‫ﺍﻩ‬‫ﻮ‬‫ﻥﹶ ﻫ‬‫ﻜﹸﻮ‬‫ﻰ ﻳ‬‫ﺘ‬‫ ﺣ‬‫ ﹸﻛﻢ‬‫ﺪ‬‫ ﺃﹶﺣ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻳ‬

Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abu Muhammad ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash
Radhiyallahu anhuma , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga keinginannya mengikuti
apa yang aku bawa (syariat).” (Hadits Hasan Shohih)

Ramadhan adalah kawah candradimuka untuk menggodog manusia-manusia yang


beriman baja, melahirkan manusia-manusia yang tunduk terhadap perintah Allah.
Oleh karena itu tujuan akhir dari madrasah Ramadhan adalah takwa. Karena pribadi
yang dibalut ketakwaan adalah pribadi yang akan mampu mengemban setiap beban-
beban perjuangan. Karena memegang Islam di akhir zaman laksana seorang yang
memegang bara api. Jika dia lepaskan hilanglah agamanya, namun jika dia bertahan
memegangnya maka dia akan merasakan sakit yang luar biasa.

Sidang Jamaah Sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Suatu ketika datang sahabat Khobab bin Art dan Rasulullah SAW sedang bernaung di
bawah bangunan Ka’bah, Rasulullah SAW sedang tiduran berbatalkan selimut beliau.
Khobab bin Art menyaksikan realita kaum muslimin yang menghadapi ujian begitu

2
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net

luar biasa di Mekkah. Tantangan demi tantangan untuk mempertahankan iman,


mempertahankan tauhid, mempertahankan akidah, hingga beberapa nyawa gugur
dalam mempertahankannya, sebagian lainnya terintimidasi, ada juga yang
kehilangan harta dan cobaan-cobaan iman lainnya.

Khobab bin Art sendiri yang bekerja menjadi tukang besi juga mendapat ujian yang
tidak kalah beratnya, ketika dirinya ketahuan telah beriman kepada Rasulullah SAW,
maka tuannya mengambil besi yang telah dibakar, menempelkannya ke kepala
Khobab agar dirinya mau keluar dari ajaran nabi Muhammad SAW.

Maka wajar jika kaum muslimin saat itu membutuhkan pertolongan yang besar dari
Allah SWT. Maka dengan semangat yang tinggi dan keyakinan yang besar Khobab
berkeyakinan bahwa jika Rasulullah SAW yang menengadahkan tangan ke langit
maka Allah akan mengijabahinya. Berbekal keyakinan tersebut Khobab datang
kepada Rasulullah SAW dan berkata :

‫ﺎ‬‫ﻮ ﺍﷲ ﻟﹶﻨ‬‫ﻋ‬‫ﺪ‬‫ ﺃﹶﻟﹶﺎ ﺗ‬،‫ﺎ‬‫ ﻟﹶﻨ‬‫ﺮ‬‫ﺼ‬‫ﻨ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﺃﹶﻟﹶﺎ ﺗ‬

Artinya, “Tidakkah engkau meminta pertolongan untuk kami, kenapa engkau tidak
berdoa kepada Allah untuk kemenangan kami?”

Kemudian Rasulullah SAW menjawab:

‫ﺠﻌﻞﹸ‬‫ ﻓﻴ‬‫ﻪ‬‫ﺃﹾﺳ‬‫ﻊ ﻋﻠﹶﻰ ﺭ‬ ‫ﻮﺿ‬‫ﺸﺎﺭﹺ ﻓﹶﻴ‬‫ﻨ‬‫ﻰ ﺑﺎﻟﹾﻤ‬‫ﺗ‬‫ﺆ‬‫ ﰒﱠ ﻳ‬،‫ﺎ‬‫ﻴﻬ‬‫ﻌﻞﹸ ﻓ‬‫ﺽﹺ ﻓﻴﺠ‬‫ﻪ ﰲ ﺍﻷَﺭ‬ ‫ ﻟﹶ‬‫ﻔﹶﺮ‬‫ﺤ‬‫ﻞﹸ ﻓﻴ‬‫ﺟ‬‫ ﹸﺬ ﺍﻟﺮ‬‫ﺧ‬‫ ﻳﺆ‬‫ﻠﻜﹸﻢ‬‫ ﻗﹶﺒ‬‫ﻦ‬‫ﻗﹶﺪ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻣ‬
‫ﻰ‬‫ﺮ ﺣﺘ‬‫ﺬﺍ ﺍﻷَﻣ‬‫ ﻫ‬‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬‫ﻤﻦ‬‫ ﻭﺍﻟﻠﱠﻪ ﻟﻴﺘ‬،‫ﻳﻨﹺﻪ‬‫ ﺩ‬‫ﻦ‬‫ ﻋ‬‫ ﺫﻟﻚ‬‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﺼ‬‫ﺎ ﻳ‬‫ ﻣ‬،‫ﻤﻪ‬ ‫ﻋﻈﹾ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﺤﻤ‬
 ‫ﻭﻥﹶ ﻟﹶ‬‫ﺎ ﺩ‬‫ﺪ ﻣ‬ ‫ ﺍﻟﹾﺤﺪﻳ‬‫ﺸﺎﻁ‬‫ﺸﻂﹸ ﺑﹺﺄﹶﻣ‬‫ﻤ‬‫ ﻭﻳ‬،‫ﻦ‬‫ﻔﹶﻴ‬‫ﻧﺼ‬
‫ﺠﹺﻠﹸﻮ ﹶﻥ‬‫ﻌ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻢ ﺗ‬ ‫ﻜﹸ‬‫ﻨ‬‫ ﻭﻟﻜ‬،‫ﻪ‬‫ﻤ‬‫ﻠﹶﻰ ﻏﻨ‬‫ ﻋ‬‫ ﺇﹺﻻﱠ ﺍﷲَ ﻭﺍﻟﺬﱢﺋﹾﺐ‬‫ ﻻﹶ ﳜﺎﻑ‬‫ﻮﺕ‬‫ﺮﻣ‬‫ﻀ‬‫ﻌﺎءَ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺣ‬‫ ﺻﻨ‬‫ﻦ‬‫ ﻣ‬‫ﺐ‬‫ﺍﻛ‬‫ﻳﺴِﲑ ﺍﻟﺮ‬

Artinya, “Telah terjadi pada orang-orang sebelum kalian, seorang yang digalikan
baginya lubang, dia ditimbun di dalamnya, kemudian dibawakan gergaji dan
diletakkan di atas kepalanya dan tubuhnya terbelah dua. Ada juga yang disisir
dengan sisir yang terbuat dari besi di antara daging dan tulangnya, namun hal itu
tidak membuat dirinya berpaling dari agamanya. Demi Allah, Allah pasti akan
menyempurnakan urusan (Islam) ini, hingga seorang berkendara dari Shon’a ke
Hadhromaut tidak ada yang ditakutinya kecuali Allah dan serigala yang memangsa
kambingnya. Akan tetapi kalin kaum yang terburu-buru.” (HR Bukhori)

Rasulullah SAW tidak lantas langsung mengabulkan permintaan Khobab. Karena di


dalam din ini butuh tarbiyah, butuh filter, sebagaimana emas, untuk mendapatkan
kemurnianya maka perlu disepuh agar dapat tersaring, mana yang murni dan mana
kotoran. Justru Rasulullah SAW menenangkan Khobab bin Art bahwa ujian yang dia
dapatkan adalah sunnatullah yang berlaku terhadap orang-orang sholih sebelumnya.

3
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net

Ini adalah sunnah ibtila’, dan sunnah ibtila’ pasti akan menimpa wali-wali Allah,
sunnah ibtila’ adalah proses ilahi dalam menyaring mereka-mereka yang jujur dalam
memperjuangkan agama ini. oleh karena itu, Ramadhan adalah salah satu perangkat
untuk menyiapkan diri kita dalam menyongsong ujian-ujian iman. Sabar terhadap
ketentuan Allah, sabar terhadap ujian keimanan seperti sabarnya kita dalam
menahan lapar dan dahaga di bulan Ramadhan.

Sidang Jamaah Sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Momentum Ramadhan sangat lekat dengan tarbiyah. Dalam sebagian riwayat


dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menerima perintah shiyam Ramadhan dari Allah
SWT pada bulan Sya’ban, di tahun kedua hijriah. Kemudian ketika masuk bulan
Ramadhan, Rasulullah diperintah oleh Allah SWT untuk keluar menyongsong kafilah
dagang dari Syam, demi menuntut harta kaum muslimin yang mereka ambil di
Mekkah. Akan tetapi di tengah perjalanan rencana berubah.

Abu Sufyan mendapat kabar bahwa Rasulullah SAW berserta para sahabatnya keluar
untuk mencegat kafilah dagangnya, maka seketika itu Abu Sufyan mengirim pesan ke
Mekkah untuk meminta bala bantuan dan Abu Sufyan sendiri bermanuver
menempuh jalur lain untuk menghindari cegatan pasukannya Rasulullah SAW.

Kaum muslimin yang awalnya keluar untuk mencegat kafilah dagang Abu Sufyan
yang berisi harta dan tidak dipersenjatai. Mendapat perubahan perintah dari Allah
untuk menyambut pasukan Abu Jahal yang berisi pasukan 1000 pasukan dengan
bersenjata lengkap. Hati kaum muslimin sebenarnya condong untuk mencegat
kafilah dagang, namun Allah menakdirkan hal lain bagi mereka. Allah SWT berfirman:

‫ﻖ‬‫ ﺍﻟﹾﺤ‬‫ﻖ‬‫ﺤ‬‫ ﺃﹶﻥ ﻳ‬‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬‫ﺮﹺﻳﺪ‬‫ﻳ‬‫ﻢ ﻭ‬ ‫ﻜﹸﻮﻥﹸ ﻟﹶﻜﹸ‬‫ ﺗ‬‫ﻛﹶﺔ‬‫ﻮ‬‫ ﺍﻟﺸ‬‫ﺮ ﺫﹶﺍﺕ‬ ‫ﻭﻥﹶ ﺃﹶﻥﱠ ﻏﹶﻴ‬‫ﻮﺩ‬ ‫ﺗ‬‫ ﻭ‬‫ﺎ ﻟﹶﻜﹸﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻦﹺ ﺃﹶﻧ‬‫ﻴ‬‫ﻔﹶﺘ‬‫ﻯ ﺍﻟﻄﱠﺎﺋ‬‫ﺪ‬‫ ﺇﹺﺣ‬‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬‫ ﹸﻛﻢ‬‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ﺇﹺﺫﹾ ﻳ‬‫ﻭ‬
‫ﺮﹺﻳﻦ‬‫ ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓ‬‫ﺍﺑﹺﺮ‬‫ﻊ ﺩ‬ ‫ﻘﹾﻄﹶ‬‫ﻳ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﺎﺗ‬‫ﻤ‬‫ﺑﹺﻜﹶﻠ‬

Artinya, “Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari
dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan
bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah
menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan
memusnahkan orang-orang kafir.” (QS Al-Anfal : 8)

Akan tetapi ketika para sahabat mengetahui ini adalah perintah dari Allah, ini adalah
takdir Allah bagi mereka, maka para sahabat menerima perintah ini, meskipun
sebenarnya yang diinginkan adalah kafilah dagang. Dan benar, ketaatan para sahabat
dan keteguhan mereka dalam perang badar berbuah kemenangan, yang dengannya
kekuatan kaum muslimin diperhitungkan di tanah Arab. Dan lebih dari itu Allah
mengganjar mereka yang ikut dalam perang Badar dengan jaminan surga bagi

4
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net

mereka. Mungkin inilah hikmah disyariatkannya kewajiban puasa Ramadhan


sebelum terjadinya perang Badar, sebagai tarbiyah kepada para sahabat untuk
menyongsong ujian yang lebih berat.

Ujian yang lebih berat itu adalah perang Badar di mana para sahabat dihadapkan
kepada 1000 pasukan bersenjata lengkap, sedangkan kaum muslimin hanya
berjumlah 313 orang dengan persenjataan seadanya. Dan beberapa sahabat
Muhajirin harus berhadapan dengan keluarganya yang masih tetap dalam kesyirikan.
Di samping mengorbankan harta dan jiwa mereka juga harus mengorbankan
kekerabatan demi tegaknya Islam.

Ujian yang lebih berat itu bernama perang Uhud, di mana dari 1000 orang yang
berangkat, 300 di antaranya membelot, mengurungkan niatnya berperang bersama
Rasulullah yang mana cukup merusak mental kaum muslimin. Mereka berhadapan
dengan 3000 tentara kafir Quraisy yang ingin menuntut balas atas kekalahan di
perang Badar.

Ketika kedua pasukan bertemu, dan pasukan kaum muslimin di ambang


kemenangan, akan tetapi mayoritas dari 40 orang pemanah yang diperintahkan
Rasul berjaga di bukit tergoda untuk mengumpulkan harta rampasan perang, yang
menjadi sebab kekalahan kaum muslimin.

Ujian yang lebih berat itu bernama perang Khandaq, di mana Rasul dan para
sahabatnya dikepung di kota Madinah oleh aliansi musyrikin Arab. Meskipun tidak
ada medan laga yang berarti namun pengepungan kota Madinah ketika untuk cukup
menguras emosi dan konsentrasi.

Ujian yang lebih berat itu bernama Shulhul Hudaibiyah, ketika 1400 sahabat berniat
umroh ke kota Mekkah, namun mendapat hadangan dari kafir Quraisy. Bahkan
ketika para sahabat mendengar isu bahwa Utsman yang menjadi utusan kaum
muslimin telah dibunuh, maka seketika itu pula mereka bersumpah setia rela mati
demi melindungi Rasulullah SAW. peristiwa ini diabadikan oleh Allah SWT di dalam
firman-Nya:

‫ﺓ‬ ‫ﺮ‬‫ﺠ‬‫ ﺍﻟﺸ‬‫ﺖ‬‫ﺤ‬‫ ﺗ‬‫ﻚ‬‫ﻮﻧ‬‫ﺎﻳﹺﻌ‬‫ﺒ‬‫ ﹺﺇﺫﹾ ﻳ‬‫ﻨﹺﲔ‬‫ﻣ‬‫ﻤﺆ‬ ‫ﻦﹺ ﺍﻟﹾ‬‫ ﻋ‬‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬‫ﻲ‬‫ﺭﺿ‬ ‫ﻟﱠﻘﹶﺪ‬

Artinya, “Allah telah meridhoi orang-orang beriman (para sahabat) ketika mereka
membaitmu di bawah pohon..” (QS Al-Fath : 18)

Ujian yang berat itu bernama perang Tabuk, ketika kondisi panas, musim paceklik
dan serba kesulitan dan Rasulullah SAW mendapat perintah untuk memobilisasi para
sahabat. Mobilisasi infak dan mobilisasi jihad di jalan Allah.

5
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net

Inilah komitmen yang harus dibayar para sahabat ketika mereka mengikrarkan
keimanan. Dan komitmen ini lahir dari tarbiyah-tarbiyah Allah SWT melalui
syariatnya yang salah satunya adalah Tarbiyah di bulan Ramadhan.

Sidang Jamaah Sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Inilah ketakwaan yang lahir dari madrasah Ramadhan, ketakwaan yang mengalahkan
ego, mengesampingkan hawa nafsu untuk tunduk terhadap perintah Allah dan
Rasulnya, menyerah diri kepada Allah dan Syariat-Nya. Inilah yang digembleng dalam
bulan Ramadhan, karena seringkali ketentuan-ketentuan Allah, syariat-syariat Allah
bertentangan dengan hawa nafsu manusia.

Sebut saja perintah sholat subuh, hawa nafsu manusia berkata untuk terus
memperpanjang tidur, keinginan manusia menginginkan untuk berkemul di balik
hangatnya selimut tebal, ketimbang bangun dan beranjak untuk melaksanakan
panggilan Allah.

Akan tetapi dengan ini Allah ingin mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya
yang jujur dalam imannya, siapa di antara mereka yang mendahulukan Allah dari
segalanya, siapa di antara mereka yang mengorbankan kesenangannya demi
menjalani ketaatan kepada Allah.

Kita flashback ke zaman rasulullah SAW, di mana ketika itu para sahabat –
radhiyallahu anhum- masih meminum khamr. Bahkan untuk mengharamkan khamr
dibutuhkan 3 tahapan. Dan ketika sudah turun ayat tentang pengharaman khamr
secara mutlak, maka sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik, ketika itu ayah
tirinya Abu Tholhah bersama Abu Ubaidah dan Ubay bin Ka’ab sedang duduk duduk
dan Anas menuangkan Khamr untuk mereka. Namun disampaikan kepada mereka
bahwa Khamr telah diharamkan, seketika itu Abu Tholhah berkata kepada Anas bin
Malik :

‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻗﹾﺘ‬‫ﺮ‬‫ﺎ ﻓﹶﺄﻫ‬‫ﺮﹺﻗﹾﻬ‬‫ﺲ ﻓﹶﹶﺄﻫ‬‫ﺎ ﺃﹶﻧ‬‫ ﻳ‬‫ﻗﹸﻢ‬

Artinya, “Berdirilah wahai Anas dan tumpahkanlah khamr ini, maka sayapun
menumpahkannya.” (HR Bukhori)

Inilah potret ketakwaan yang dipertontonkan oleh para sahabat, ketakwaan yang
menghasilkan sikap istijabah. Yaitu sigap dan cepat menjalankan aturan syariat Allah
SWT.

Pertanyaannya, apakah madrasah Ramadhan kita sudah memperbaiki sikap istijabah


kita terhadap wahyu? Sudahkah madrasah Ramadhan kita membuahkan ketundukan

6
Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net

terhadap perintah Allah? Tentu kita sendiri yang akan menjawabnya dengan
perubahan sikap dan prilaku pasca Ramadhan ini.

Ketika Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin untuk bangun di malam
hari mengadukan segala keluh kesah kepada Allah dalam lantunan munajat dan do’a,
sudahkah kita berusaha melawan rasa kantuk untuk menyambut seruan Allah
tersebut?

Ketika Allah SWT mensifati orang-orang beriman dengan selalu berzikir di pagi dan
sore hari, adakah kita telah megkhusyu’kan hati kita untuk berzikir kepada-Nya?

Ketika Allah SWT meminta kepada orang-orang beriman untuk membela agama
Allah, membela syariat-Nya saat musuh Islam senantiasa berupaya untuk merusak
Islam. Baik merusak dengan berbagai macam budaya yang bertentangan dengan
Islam, atau meminjam tangan ulama-ulama su’, ulama-ulama yang berdiri di pintu
neraka untuk menafsirkan ulang Islam agar sesuai dengan keinginan mereka. Maka
di mana posisi kita saat itu?

Ketika Allah SWT dengan tegas mengharamkan riba dengan berfirman:

‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ ﺍﻟﺮ‬‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ ﻭ‬‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ ﺍﻟﹾﺒ‬‫ﻞﱠ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬‫ﺃﹶﺣ‬‫ﻭ‬

Artinya, “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al-Baqoroh
: 275)

Bahkan di ayat setelahnya Allah mengumumkan perang terhadap riba. Nah


pertanyaanya bagaimana dengan kita? Sudahkah ketundukan kita kepada Allah
dengan berpuasa dan qiyam Ramadhan, bisa kita pindahkan dengan menghindari
riba semampu kita?

Ketika Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang beriman itu bersaudara,


sedangkan di saat yang bersamaan kita menyaksikan saudara-saudara kita di
Palestina, Suriah, Yaman, Rohingnya, Uighur dan belahan negeri kaum muslimin
lainnya sedang tertindas, maka di mana kita ketika mereka membutuhkan do’a,
usaha dan tenaga dari kita?

Ketika Allah SWT memerintahkan kita untuk mengatur urusan manusia dengan apa
yang Allah turunkan, sedangkan secara realita kita lihat praktek hukum Allah masih
jauh dari yang diharapkan, maka di mana posisi kita?

Sidang Jamaah Sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Segenap kewajiban-kewajiban di atas bukanlah tanpa resiko, bukanlah tanpa


pengorbanan. Karena kewajiban-kewajiban di atas dan kewajiban din secara umum

7
‫‪Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net‬‬

‫‪seringkali bertentangan dengan hawa nafsu manusia. Untuk itu dibutuhkan‬‬


‫‪madrasah bernama Ramadhan untuk menggembleng hawa nafsu kita, mengarahkan‬‬
‫‪syahwat dan keinginan kita agar sesuai dan sejalan dengan keinginan Allah,‬‬
‫‪meskipun mengorbankan jiwa, harta, waktu tenaga dan kesenangan.‬‬

‫‪Oleh karena itu, kita berdoa kepada Allah SWT agar amal perbuatan kita di bulan‬‬
‫‪Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Yang penerimaan tersebut mampu mengubah‬‬
‫‪kita kearah yang lebih baik dan ke jalan yang diridhoi Allah SWT.‬‬

‫ﺻﻼﹶﺗ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ‪‬ﻭﺻ‪‬ﻴ‪‬ﺎﻣ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﻗ‪‬ﻴ‪‬ﺎﻣ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﻗ‪‬ﺮ‪‬ﺍءَﺗ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺭ‪ ‬ﹸﻛﻮ‪‬ﻋ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺳ‪‬ﺠ‪ ‬ﻮﺩ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﻗﹸﻌ‪ ‬ﻮﺩ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺗ‪‬ﺴ‪‬ﺒﹺﻴ‪‬ﺤ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺗ‪‬ﻬ‪‬ﻠ‪‬ﻴ‪‬ﻠﹶﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺗ‪‬ﻤ‪‬ﺠﹺ‪‬ﻴﺪ‪‬ﻧ‪‬ﺎ‬
‫ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﺗ‪‬ﻘﹶﺒ‪‬ﻞﹾ ﻣ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ‪‬‬
‫ﺻﺮﹺﻳ‪‬ﻦ‪ ‬ﺑﹺﺮ‪‬ﺣ‪‬ﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻚ‪ ‬ﻳ‪‬ﺎﺍﹶﺭ‪ ‬ﺣﻢ‪ ‬ﺍﻟﺮ‪‬ﺍﺣ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ .‬ﻭﺻ‪‬ﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ‪‬ﻠﹶﻰ ﺧ‪‬ﻴ‪‬ﺮﹺ ﺧ‪‬ﻠﹾﻘ‪ ‬ﻪ ﺳ‪‬ﻴﹺّﺪ‪‬ﻧ‪‬ﺎ‬
‫ﻭ‪‬ﺗ‪‬ﺤ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﺪ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺧ‪ ‬ﺸﻮ‪‬ﻋ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻳ‪‬ﺎ ﺇﹺﻟﹶﻪ‪ ‬ﺍﻟﹾﻌ‪‬ﺎﻟﹶﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪‬ﻳ‪‬ﺎﺧ‪‬ﻴ‪‬ﺮ‪ ‬ﺍﻟﻨ‪‬ﺎ ‪‬‬
‫ﷲ ﺭ‪‬ﺏﹺّ ﺍﻟﻌ‪‬ﺎﻟﹶﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪.‬‬
‫ﻣ‪‬ﺤ‪ ‬ﻤﺪ‪ ‬ﻭﻋ‪‬ﻠﹶﻰ ﺁﻟ‪‬ﻪ‪ ‬ﻭﺻ‪‬ﺤ‪‬ﺒﹺﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺳ‪‬ﻠﱠ ‪‬ﻢ ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﺤ‪ ‬ﻤﺪ‪ِ ِ ‬‬

‫ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺍﻏﹾﻔ‪‬ﺮ‪ ‬ﻟ‪ ‬ﹾﻠﻤ‪‬ﺆ‪‬ﻣ‪‬ﻨﹺﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻟﹾ ‪‬ﻤﺆ‪‬ﻣ‪‬ﻨ‪‬ﺎﺕ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﺴ‪‬ﻠﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﺴ‪‬ﻠﻤ‪‬ﺎﺕ‪ ‬ﻭ‪‬ﺃﹶﻟﱢﻒ‪ ‬ﺑ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻗﹸﹸﻠﻮ‪‬ﺑﹺﻬﹺﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﺃﹶﺻ‪‬ﻠ‪‬ﺢ‪ ‬ﺫﹶﺍﺕ‪ ‬ﺑ‪‬ﻴ‪‬ﻨﹺﻬﹺﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻧ‪‬ﺼ‪‬ﺮ‪‬ﻫ‪‬ﻢ‪ ‬ﻋﻠﹶ ‪‬ﻰ‬
‫ﻋ‪ ‬ﺪﻭ‪‬ﻙ‪ ‬ﻭﻋ‪ ‬ﺪﻭ‪ ‬ﻫﻢ‪ .‬ﺍﹶﻟﻠﱠ ‪‬ﻬﻢ‪ ‬ﺍﻟﹾﻌ‪‬ﻦ‪ ‬ﻛﹶﻔﹶﺮ‪‬ﺓﹶ ﹶﺃﻫ‪‬ﻞﹺ ﺍﻟﹾﻜ‪‬ﺘ‪‬ﺎﺏﹺ ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻳ‪‬ﻦ‪ ‬ﻳ‪‬ﺼ‪‬ﺪ‪‬ﻭ‪‬ﻥﹶ ﻋ‪‬ﻦ‪ ‬ﺳ‪‬ﺒﹺ‪‬ﻴﻠ‪‬ﻚ‪ ‬ﻭ‪‬ﻳ‪‬ﻜﹶﺬﱢﺑ‪‬ﻮ‪‬ﻥﹶ ﺭ‪‬ﺳ‪‬ﻠﹶﻚ‪ ‬ﻭ‪‬ﻳ‪‬ﻘﹶﺎﺗ‪‬ﻠﹸﻮ‪‬ﻥﹶ ﹶﺃﻭ‪‬ﻟ‪‬ﻴ‪‬ﺎءَﻙ‪.‬‬
‫ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺧ‪‬ﺎﻟ‪‬ﻒ‪ ‬ﺑ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻛﹶﻠ‪‬ﻤ‪ ‬ﹺﻬﻢ‪ ‬ﻭﺯ‪‬ﻟﹾﺰﹺﻝﹾ ﺃﹶﻗﹾﺪ‪‬ﺍﻣ‪ ‬ﻬﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﺃﹶﻧ‪‬ﺰﹺﻝﹾ ﺑﹺ ﹺﻬﻢ‪ ‬ﺑ‪‬ﺄﹾﺳ‪‬ﻚ‪ ‬ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻱ ﻟﹶﺎ ‪‬ﺗﺮ‪‬ﺩ‪ّ‬ﻩ‪ ‬ﻋ‪‬ﻦﹺ ﺍﻟﹾ ﹶﻘﻮ‪‬ﻡﹺ ﺍﻟﻈﹼﺎﻟ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪.‬‬

‫ﺍﹶﻟﱠﻠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺃﹶﺻ‪‬ﻠ‪‬ﺢ‪ ‬ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﺩ‪‬ﻳ‪‬ﻨ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻱ ﻫ‪‬ﻮ‪ ‬ﻋ‪‬ﺼ‪ ‬ﻤﺔﹸ ﺃﹶﻣ‪‬ﺮﹺﻧ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺃﹶﺻ‪‬ﻠ‪‬ﺢ‪ ‬ﻟﹶﻨﺎﹶ ﺩ‪‬ﻧ‪‬ﻴ‪‬ﺎﻧ‪‬ﺎ ﺍﻟﱠﺘ‪‬ﻲ ﻓ‪‬ﻴ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﻌ‪‬ﺎﺷ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﹶﺃﺻ‪‬ﻠ‪‬ﺢ‪ ‬ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﺁﺧ‪‬ﺮ‪‬ﺗ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﺍﻟﱠﺘ‪‬ﻲ ﻓ‪‬ﻴ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﻌ‪‬ﺎﺩ‪‬ﻧ‪‬ﺎ‬
‫ﻭ‪‬ﺍﺟ‪‬ﻌ‪‬ﻞﹺ ﺍﻟﹾﺤ‪‬ﻴ‪‬ﺎﺓﹶ ﺯﹺﻳ‪‬ﺎﺩ‪‬ﺓﹰ ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﻲ ﻛﹸﻞﱢ ﺧ‪‬ﻴ‪‬ﺮﹴ ﻭ‪‬ﺍﺟ‪‬ﻌ‪‬ﻞﹺ ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﻮ‪‬ﺕ‪ ‬ﺭ‪‬ﺍﺣ‪‬ﺔﹰ ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﻛﹸ ﱢﻞ ﺷ‪‬ﺮ‪.‬‬

‫ﺿﻮ‪‬ﺍ‪‬ﻧﻚ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﺠ‪‬ﻨ‪‬ﺔﹶ‪ .‬ﺍﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺃﹶﺣ‪‬ﻴﹺﻨ‪‬ﺎ ﻣ‪ ‬ﺆﻣ‪‬ﻨﹺﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻃﹶﺎﺋ‪‬ﻌ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪‬ﺗ‪‬ﻮ‪‬ﻓﱠﻨ‪‬ﺎ‬‫ﺍﻟﱠﻠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺍﺭ‪‬ﺯ‪‬ﻗﹾﻨ‪‬ﺎ ﻗﹶﺒ‪‬ﻞﹶ ﺍﹾﻟﹶﻤ‪‬ﻮﺕ‪ ‬ﺗ‪‬ﻮ‪‬ﻳ‪ ‬ﹰﺔ ‪‬ﻭﻋ‪‬ﻨ‪‬ﺪ‪ ‬ﺍﻟﹾ ‪‬ﻤﻮ‪‬ﺕ‪ ‬ﺷ‪‬ﻬ‪‬ﺎﺩ‪ ‬ﹰﺓ ﻭ‪‬ﺑ‪ ‬ﻌﺪ‪ ‬ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﻮ‪‬ﺕ‪ ‬ﺭﹺ ‪‬‬
‫ﻚ ﻭ‪‬ﺍﻟﺴ‪‬ﻠﹶﺎﻣ‪‬ﺔﹶ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﻛﹸﻞﱢ ﺇﹺﺛﹾ ﹴﻢ‬
‫ﻣ‪‬ﺴ‪‬ﻠ‪‬ﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﺗ‪‬ﺎﺋ‪‬ﺒﹺﻴ‪‬ﻦ‪ .‬ﺍﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺇﹺﻧ‪‬ﺎ ﻧ‪‬ﺴ‪‬ﺄﹼﻟﹸﻚ‪ ‬ﻣ‪‬ﻮ‪‬ﺟﹺﺒ‪‬ﺎﺕ‪ ‬ﺭ‪‬ﺣ‪‬ﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻚ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﻋﺰ‪‬ﺍﺋ‪‬ﻢ‪ ‬ﻣ‪ ‬ﻐﻔ‪‬ﺮ‪‬ﺗ‪ ‬‬
‫ﻱ ﺍﻟﺪ‪‬ﻧ‪‬ﻴ‪‬ﺎ‬
‫ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﻐ‪‬ﻨﹺﻴ‪‬ﻤ‪‬ﺔﹶ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﻛﹸﻞﱢ ﺑﹺﺮ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻟﹾﻔﹶﻮ‪‬ﺯ‪ ‬ﺑﹺﺎﻟﹾﺠ‪‬ﻨ‪ ‬ﺔ ﻭ‪‬ﺍﻟﻨ‪‬ﺠ‪‬ﺎﺓﹶ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﺍﻟﻨ‪‬ﺎﺭﹺ‪ .‬ﺍﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺃﹶﺣ‪‬ﺴِﻦ‪ ‬ﻋ‪‬ﺎﻗ‪‬ﺒ‪‬ﺘ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﻲ ﺍﻟﹾﺄﹸﻣ‪‬ﻮ‪‬ﺭﹺ ﻛﹸﻠﱢﻬ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺃﹶﺟﹺﺮ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﻣ‪ ‬ﻦ ﺧ‪‬ﺰ‪ ‬ﹺ‬
‫ﻭ‪ ‬ﻋﺬﹶﺍﺏﹺ ﺍﻷَﺧ‪‬ﺮ‪‬ﺓ‪.‬‬

‫ﻆ ﺍﻟﹾﻌ‪‬ﻠﹶﻤ‪‬ﺎءَ ﺍﻟﹾﻌ‪‬ﺎﻣ‪‬ﻠ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪‬‬
‫ﺠﺪ‪ ‬ﺍﻟﹾﺄﹶﻗﹾﺼ‪‬ﻰ ﻭ‪‬ﺃﹶﺧ‪‬ﻠ‪‬ﺼ‪‬ﻬ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﺃﹶﻳ‪‬ﺪ‪‬ﻱ ﺍﻟﹾﻴ‪‬ﻬ‪‬ﻮ‪ ‬ﺩ ﻭ‪‬ﺍﻟﻨ‪‬ﺼ‪‬ﺎﺭ‪‬ﻯ ﺍﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺍﺣ‪‬ﻔﹶ ‪‬‬
‫ﺍﻟﻠﱠﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﺍﺭ‪‬ﻓﹶﻊ‪ ‬ﺭ‪‬ﺍﻳ‪‬ﺔﹶ ﺍﻟﹾﺈﹺﺳ‪‬ﻠﹶﺎﻡﹺ ﻓﹶﻮ‪‬ﻕ‪ ‬ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﺴ‪ ‬ﹺ‬
‫ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﺨ‪‬ﻠﹶﺼ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﻗﹸﻮ‪‬ﺍﺩ‪ ‬ﺍﻟﹾﻤ‪‬ﺠ‪‬ﺎﻫ‪‬ﺪ‪‬ﻳ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ ﺛﹶﺒ‪‬ﺘ‪‬ﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﻋ‪‬ﻠﻰ‪ ‬ﻣ‪‬ﻨﻬ‪‬ﺞﹺ ﻧ‪‬ﺒﹺﻴ‪‬ﻚ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﺍﻟﺴ‪‬ﻠﹶﻒ‪ ‬ﺍﻟﺼ‪‬ﺎﻟ‪‬ﺤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﺍﻫ‪ ‬ﺪﻫ‪‬ﻢ‪ ‬ﺳ‪‬ﺒﹺﻴ‪‬ﻞﹶ ﺍﻟﹾﻬ‪‬ﺪ‪‬ﻯ ‪‬ﻭ ﺍﻟﺮ‪‬ﺷ‪‬ﺎﺩ‪‬‬
‫ﻭ‪‬ﻭ‪‬ﻓﱢ ﹾﻘﻬ‪‬ﻢ‪ ‬ﻟ‪‬ﻠﹾﺤ‪‬ﻖ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﻣ‪‬ﺘ‪‬ﺎﺑ‪‬ﻌ‪‬ﺘ‪‬ﻪ‪ ‬ﻳ‪‬ﺎ ﺭ‪‬ﺏ‪ ‬ﺍﻟﹾﻌ‪‬ﺎﻟﹶﻤ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪‬‬

‫ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻻﹶ ﺗ‪‬ﺠ‪‬ﻌ‪‬ﻠﹾﻨ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﺘ‪‬ﻨ‪‬ﺔﹰ ﻟﻠﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮﻭﺍ ﻭﺍﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﺇﻧﻚ ﺃﻧﺖ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﳊﻜﻴﻢ‬

‫ﲔ ﻭﳒﻨﺎ ﺑﺮﲪﺘﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻮﻡ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ‬


‫ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻻﹶ ﺗ‪‬ﺠ‪‬ﻌ‪‬ﻠﹾﻨ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﺘ‪‬ﻨ‪‬ﺔﹰ ﻟ‪‬ﻠﹾﻘﹶﻮ‪‬ﻡﹺ ﺍﻟﻈﱠﺎﻟ‪‬ﻤ‪ ‬‬

‫ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨﺎ ﺃﹶﻭ‪‬ﺯﹺﻋ‪‬ﻨﺎﹶ ﺃﹶﻥﹾ ﻧ‪‬ﺸ‪‬ﻜﹸ ‪‬ﺮ ﻧﹺﻌ‪‬ﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻚ‪ ‬ﺍﻟﱠﺘ‪‬ﻲ ﺃﹶﻧ‪‬ﻌ‪‬ﻤ‪‬ﺖ‪ ‬ﻋ‪‬ﻠﹶﻴﻨﺎ ﻭ‪‬ﻋ‪‬ﻠﹶﻰ ﻭ‪‬ﺍﻟ‪‬ﺪ‪‬ﻳﻨﺎ ﻭ‪‬ﺃﹶﻥﹾ ﻧ‪ ‬ﻌﻤ‪‬ﻞﹶ ﺻ‪‬ﺎﻟ‪‬ﺤ‪‬ﺎ ‪‬ﺗﺮ‪‬ﺿ‪‬ﺎﻩ‪ ‬ﻭ‪‬ﺃﹶﺩ‪‬ﺧ‪‬ﻠﹾﻨﺎ ﺑﹺﺮ‪ ‬ﺣﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻚ‪ ‬ﻓ‪‬ﻲ ﻋ‪‬ﺒ‪‬ﺎﺩ‪ ‬ﻙ‬
‫ﺍﻟﺼ‪‬ﺎﻟ‪‬ﺤ‪‬ﲔ‪.‬‬

‫‪8‬‬
‫‪Khutbah Idul Fitri 1440 H – www.kiblat.net‬‬

‫ﺻﺮ‪‬ﺍ ﻛﹶﻤ‪‬ﺎ ‪‬ﺣﻤ‪‬ﻠﹾﺘ‪‬ﻪ‪ ‬ﻋ‪‬ﻠﹶﻰ ﺍﻟﱠﺬ‪‬ﻳﻦ‪ ‬ﻣ‪‬ﻦ ﻗﹶﺒ‪‬ﻠ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﻻﹶ ﺗ‪‬ﺤ‪‬ﻤ‪‬ﻠﹾﻨ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﺎ‬
‫ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻻﹶ ﺗ‪‬ﺆ‪‬ﺍﺧ‪‬ﺬﹾﻧ‪‬ﺂ ﺇﹺﻥ ﻧ‪‬ﺴِﻴﻨ‪‬ﺂ ﺃﹶﻭ‪ ‬ﺃﹶﺧ‪‬ﻄﹶﺄﹾﻧ‪‬ﺎ ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪ ‬ﹶﻻ ﺗ‪‬ﺤ‪‬ﻤ‪‬ﻞﹾ ﻋ‪‬ﻠﹶﻴ‪‬ﻨ‪‬ﺂ ﺇﹺ ‪‬‬
‫ﻻﹶ ﻃﹶﺎﻗﹶﺔﹶ ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﺑﹺﻪ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻋ‪‬ﻒ‪ ‬ﻋ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺍ ﹾﻏﻔ‪‬ﺮ‪ ‬ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺍﺭ‪ ‬ﺣﻤ‪‬ﻨ‪‬ﺂ ﺃﹶﻧﺖ‪ ‬ﻣﻮ‪‬ﻻﹶﻧ‪‬ﺎ ﻓﹶﺎﻧﺼ‪‬ﺮ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﻋ‪‬ﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﻘﹶﻮ‪‬ﻡﹺ ﺍﻟﹾﻜﹶﺎﻓ‪‬ﺮﹺﻳﻦ‪.‬‬

‫ﺭ‪‬ﺑ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻇﹶﻠﹶﻤ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﺃﹶﻧ‪‬ﻔﹸﺴ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺇﹺﻥﹾ ﻟﹶﻢ‪ ‬ﺗ‪‬ﻐ‪ ‬ﻔﺮ‪ ‬ﻟﹶﻨ‪‬ﺎ ﻭ‪‬ﺗ‪‬ﺮ‪ ‬ﺣﻤ‪‬ﻨ‪‬ﺎ ﻟﹶﻨ‪‬ﻜﹸﻮﻧ‪‬ﻦ‪ ‬ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﺍﻟﹾﺨ‪‬ﺎﺳ‪‬ﺮﹺﻳ ‪‬ﻦ‬

‫ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺍﻧ‪‬ﺼ‪‬ﺮ ﺍﻹﺳ‪‬ﻠﹶﺎﻡ‪ ‬ﻭﺍﳌﹸﺴ‪‬ﻠ‪‬ﻤ‪‬ﲔ‪ ،‬ﻭ‪‬ﺍﺭ‪‬ﻓﹶ ‪‬ﻊ ﻋ‪‬ﻨﺎﱠ ﺍﻟﻈﱡﻠﹾﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﺍﻟﻄﱡﻐ‪‬ﻴ‪‬ﺎﻥ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺍﺭ‪‬ﺣ‪ ‬ﻢ ‪‬ﻣﻮ‪‬ﺗ‪‬ﺎﻧﺎ ﻭﺗ‪‬ﻘﹶﺒ‪‬ﻞﹾ ﺷ‪ ‬ﻬﺪ‪‬ﺍﺋﹶﻨﺎ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺍﺷ‪‬ﻒ‪ ‬ﻣ‪ ‬ﺮﺿ‪‬ﺎﻧﺎ‬
‫ﻭ‪‬ﺍﺭ‪‬ﺑﹺﻂﹾ ﺑ‪‬ﻴ‪‬ﻦ‪ ‬ﻗﹸﻠﹸﻮﺑﹺﻨ‪‬ﺎ‬

‫ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺍﺭ‪‬ﺣ‪‬ﻤ‪‬ﻨﺎ ﺑﹺﺮ‪ ‬ﺣﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻚ‪ ‬ﻳ‪‬ﺎ ﻣ‪‬ﻦ‪ ‬ﻭ‪ ‬ﺳﻌ‪‬ﺖ‪ ‬ﺭ‪ ‬ﺣﻤ‪‬ﺘ‪‬ﻪ‪ ‬ﻛﹸﻞﱠ ﺷ‪‬ﻲ‪‬ءٍ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﻋ‪‬ﻠﹶﻴﻚ‪ ‬ﺑﹺﺎﻟﻄﱡﻐ‪‬ﺎﺓ‪ ‬ﺍﻟﻈﹶﻠﹶﻤ‪‬ﺔ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺯ‪‬ﻟﹾﺰﹺﻝﹾ ﻋ‪ ‬ﺮﻭ‪‬ﺷ‪‬ﻬ‪‬ﻢ ﻣ‪‬ﻦ‪‬‬
‫ﺗ‪‬ﺤ‪‬ﺖ‪ ‬ﺃﹶﻗﹾﺪ‪‬ﺍﻣ‪‬ﻬﹺﻢ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺧ ﹾﺬﻫ‪‬ﻢ‪ ‬ﺃﹶ ‪‬ﺧﺬﹶ ﻋ‪‬ﺰﹺﻳ‪‬ﺰﹴ ‪‬ﻣﻘﹾﺘ‪‬ﺪ‪‬ﺭ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﺍﻧ‪‬ﺘ‪‬ﻘ‪ ‬ﻢ ﻣ‪‬ﻨ‪ ‬ﻬﻢ‪ ‬ﻭ‪‬ﹶﺃ ﹺﺭﻧ‪‬ﺎ ﻓ‪‬ﻴ‪‬ﻬﹺﻢ ﻳﻮﻣﴼ ﻋ‪‬ﺠ‪‬ﺎﺋﺐ‪ ‬ﻗﹸﺪ‪‬ﺭﺗ‪‬ﻚ‬

‫ﲔ‬
‫ﻼ ﺗ‪‬ﺮ‪‬ﺩ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﺧ‪‬ﺎﺋ‪‬ﺒﹺ ‪‬‬
‫‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ‪ ‬ﻫﺬﺍ ﺩﻋﺎﺅ‪‬ﻧ‪‬ﺎ ﻓﹶ ﹶ‬

‫ﻭﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ‬

‫‪Naskah khutbah Idul Fitri 1440 H ini ditulis oleh Ust. Miftahul Ihsan, Lc dan‬‬
‫‪diunduh dari situs www.kiblat.net.‬‬

‫‪9‬‬

Anda mungkin juga menyukai