Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Kharisma Dwi Putra

NIM : 160710101445

MATA KULIAH : Hak atas Kekayaan Intelektual / F

PERBEDAAN
NO
Hak Merek Lama Hak Merek Baru
Tidak mengatur gugatan oleh Merek Merek terkenal dapat mengajukan gugatan
1
terkenal. berdasarkan putusan pengadilan.
Menteri memiliki hak untuk menghapus
Merek terdaftar karena Merek tersebut
merupakan Indikasi Geografis, atau
bertentangan dengan ideologi negara,
Menteri tidak memiliki hak untuk
2 peraturan perundang-undangan, moralitas,
menghapus merek terdaftar
agama, kesusilaan, dan ketertiban umum.
Tetapi pemilik merek tersebut bisa
mengajukan keberatannya melalui gugatan
ke PTUN.
Memuat pemberatan sanksi pidana bagi
Tidak memuat mengenai pemberatan
3 merek yang produknya mengancam
sanksi pidana
keselamatan dan kesehatan jiwa manusia.
Undang-undang terbaru memperluas
merek yang akan didaftarkan. Pengertian
Hanya berhubungan dengan merek
4 Merek diperluas, yaitu adanya Merek 3
konvensional
dimensi, Merek suara, dan Merek
hologram.
Proses pendaftaran Merek relatif lebih
Proses pendaftaran menjadi lebih singkat,
lama, yaitu pemeriksaan formal,
yaitu pemeriksaan formal, pengumuman,
5 pemeriksaan substantif, kemudian
pemeriksaan subtantif dan di akhiri
pengumuman dan diakhiri dengan
dengan sertifikasi.
sertifikasi.

PERBEDAAN
NO
Hak Cipta Lama Hak Cipta Baru
Hak Cipta atas perwajahan karya tulis Dalam hal Ciptaan sebagaimana dimaksud
1 yang diterbitkan berlaku selama 50 tahun pada ayat (1) dimiliki oleh 2 orang atau
sejak pertama kali diterbitkan. lebih, pelindungan Hak Cipta berlaku
selama hidup Pencipta yang meninggal
dunia paling akhir dan berlangsung selama
70 tahun sesudahnya, terhitung mulai
tanggal 1 Januari tahun berikutnya.
Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan
Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
dimiliki atau di pegang oleh suatu badan ayat (2) yang dimiliki atau dipegang oleh
2
hukum berlaku selama 50 (lima puluh) badan hukum berlaku selama 50 tahun
tahun sejak pertama kali diumumkan. sejak pertama kali dilakukan
Pengumuman.
Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan:
 Buku, pamflet, dan semua hasil karya
tulis lainnya;
 Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan
sejenis lainnya;
 Alat peraga yang dibuat untuk
kepentingan pendidikan dan ilmu
Hak Cipta atau Ciptaan : pengetahuan;
 Program Komputer;  Lagu atau musik dengan atau tanpa
 Sinematografi; teks;
3
 Fotografi;  Drama, drama musikal, tari,
 Database; dan koreografi, pewayangan, dan
 Karya hasil pengalihwujudan. pantomim;
 Karya seni rupa dalam segala bentuk
seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, atau
kolase;
 Karya arsitektur;
 Peta; dan
 Karya seni batik atau seni motif lain,
Pasal 10 ayat (3) “Untuk mengumumkan
Pasal 38 ayat (3) “Penggunaan ekspresi
atau memperbanyak Ciptaan tersebut pada
budaya tradisional sebagaimana dimaksud
ayat (2), orang yang bukan warga negara
4 pada ayat ( 1) harus memperhatikan nilai-
Indonesia harus terlebih dahulu mendapat
nilai yang hidup dalam masyarakat
izin dari instansi yang terkait dalam
pengembannya”.
masalah tersebut”.
Tidak ada Hak Cipta atas: Pasal 41 Hasil karya yang tidak dilindungi
a. hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Hak Cipta meliputi: a. hasil karya yang
Negara; belum diwujudkan dalam bentuk nyata; b.
5 b. peraturan perundang-undangan; setiap ide, prosedur, sistem, metode,
c. pidato kenegaraan atau pidato pejabat konsep, prinsip, temuan atau data
Pemerintah; walaupun telah diungkapkan, dinyatakan,
d. putusan pengadilan atau penetapan digambarkan, dijelaskan, atau
hakim; atau digabungkan dalam sebuah Ciptaan; dan c.
e. keputusan badan arbitrase atau alat, benda, atau produk yang diciptakan
keputusan badan-badan sejenis lainnya hanya untuk menyelesaikan masalah
teknis atau yang bentuknya hanya
ditujukan untuk kebutuhan fungsional.
Pasal 42 Tidak ada Hak Cipta atas hasil
karya berupa: a. hasil rapat terbuka
lembaga negara; b. peraturan perundang-
undangan; c. pidato kenegaraan atau
pidato pejabat pemerintah; d. putusan
pengadilan atau penetapan hakim; dan e.
kitab suci atau simbol keagamaan.

PERBEDAAN
NO
Hak Paten Lama Hak Paten Baru

Inventor dalam UUP lama pada Pasal 1 UUP baru dalam ketentuan umum, Pasal 1
ayat 3 hanya menyebutkan bahwa angka 13 menegaskan bahwa “orang
“inventor adalah seorang atau beberapa adalah perseorangan atau badan hokum”,
orang yang secara bersama-sama sehingga dapat ditafsirkan secara meluas
1 melaksanakan ide yang dituang!an ke bahwa inventor terdiri dari, a)
dalam kegiatan yang menghasil!an perseorangan, b) beberapa orang
invensi”. Sehingga penafsiran inventor perseorangan secara bersama, c) badan
hanya berlaku bagi perorangan atau hukum, dan d) beberapa badan hukum
beberapa orang saja secara bersama.
UU Paten yang baru Komisi Banding
UU Paten yang lama Komisi Banding
diberi kewenangan untuk melakukan
hanya bertugas memeriksa paten yang
2 penghapusan paten (Pasal 130 UU No 13
ditolak (Pasal 60 UU No 14 Tahun 2001)
Tahun 2016)
UUP baru memberikan pengecualian
pengumuman terhadap invensi dalam
perguruan tinggi.Sesuai dengan Pasal 6
UUP lama selama ini untuk invensi yang
ayat (1) huruf c, bahwa: ”dikecualikan dari
diumumkan oleh inventornya dalam
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
sidang ilmiah dalam bentuk ujian atau
Pasal 5 ayat (2), invensi tidak dianggap
tahap-tahap ujian skripsi, tesis, disertasi
telah diumumkan jika dalam waktupaling
atau forum ilmiah lain dalam rangka
3 lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal
pembahasan hasil penelitian di perguruan
Penerimaan, diumumkan oleh inventornya
tinggi atau lembaga penelitian tidak dapat
dalam: 1. Sidang ilmiah dalam bentuk
didaftarkan Paten karena dianggap telah
ujian dan/atau tahap ujian skripsi, tesis,
diumumkan sehingga tidak memenuhi
disertasi, atau karya ilmiah lain; 2.
unsur kebaruan.
Forum ilmiah lain dalam rangka
pembahasan hasil penelitian di lembaga
pendidikan atau lembaga penelitian.”

Dalam Pasal 108 ayat (1) UUP No 13


Tahun 2016 bahwa, “Hak atas Paten dapat
dijadikansebagai objek jaminan
fidusia”.Bahwa Paten yang berupa
hak (benda bergerak tidakberwujud)
Di dalam UUP lama tidak diatur
wajib disertifikatkan, sehingga sertifikat
4 mengenai Paten yang dijadikan jaminan
atas Paten tersebut dapat dijadikan
fidusia.
objekjaminan fidusia. Selanjutnya
pelaksanaan Paten sebagai jaminan fidusia
akan diatur denganperaturan pemerintah
dan dilaksanan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Secara tegas dalam pasal Pasal 74 ayat (1)


huruf d UU No. 13 Tahun 2016 tentang
Paten menambahkan pengalihan Paten
dengan cara wakaf.
”Hak atas Paten dapat beralih atau
Di dalam Pasal 66 UU No 16 Tahun 2001 dialihkan baik seluruhnya maupun
sebelumnya hanya mengatur peralihan sebagian karena:
Paten dengan cara pewarisan, hibah,
5  Pewarisan;
wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab lain
 Hibah;
yang dibenarkan oleh peraturan
 Wasiat;
perundang-undangan
 Wakaf;
 Perjanjian tertulis; atau
 Sebab lain yang dibenarkan
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai