Anda di halaman 1dari 3

Facelift

Seiring dengan pertambahan usia, elastisitas kulit wajah akan menurun secara alami.
Kulit wajah akan mengendur, bahkan tampak menggelambir. Hal ini bisa memengaruhi rasa
percaya diri seseorang. Apakah facelift bisa memperbaiki kondisi ini? Simak penjelasannya
berikut ini. Salah satu prosedur medis yang dapat mengatasi kondisi fisik di atas adalah bedah
plastik facelift atau rhytidectomy. Sebelumnya, facelift hanya dilakukan untuk
mengencangkan kulit, tapi kini facelift dapat sekaligus mereposisi otot, kulit, dan lemak.

Faktor Usia
Facelift umumnya dilakukan pada orang di kisaran usia 40-70 tahun, namun tidak tertutup
kemungkinan dilakukan pada mereka yang berusia yang lebih tua. Hasil terbaik facelift dapat
diperoleh pada seseorang yang masih memiliki elastisitas kulit, meski sudah
mengalami penuaan. Operasi kecantikan ini melibatkan prosedur memotong dan membuang
kulit yang menggelambir. Selanjutnya, kulit wajah akan ditarik untuk diposisikan ulang. Hasil
dari prosedur facelift dapat bertahan sekitar 5-10 tahun. Penampilan Anda akan terlihat lebih
muda. Meski begitu, bukan berarti proses penuaan terhenti sama sekali setelah
menjalani facelift. Beberapa prosedur lain yang kerap dilakukan bersamaan dengan facelift,
antara lain necklift untuk leher, browlift untuk dahi, dan operasi kelopak mata. Implan wajah,
penyuntikan filler atau lemak juga bisa dilakukan sebagai serangkaian prosedur tambahan pada
operasi facelift.

Proses Operasi dan Pemulihan


Durasi prosedur facelift sangat beragam, mulai dari 2 jam hingga 6 jam. Tergantung
dari kondisi tiap pasien. Sebelum operasi dimulai, pasien akan diberi bius total. Setelah terbius,
prosedur facelift dimulai melalui sayatan pada rambut atau garis rambut bagian atas dan bagian
depan telinga. Sayatan kemudian diteruskan ke bawah telinga hingga berakhir di garis rambut
bagian belakang telinga. Kulit dan jaringan lemak pada wajah kemudian akan diangkat,
dipisahkan dari otot dan jaringan ikat. Jika dirasa perlu, dokter dapat mengencangkan otot dan
jaringan ikat dengan menjahitnya. Kulit kemudian ditarik ke arah belakang hingga posisi yang
diinginkan. Kelebihan kulit akan dibuang. Setelah selesai, sayatan akan dijahit kembali dan
diperban. Dokter akan membuka perban dalam beberapa hari. Pada 2-3 minggu pertama, dokter
akan meminta Anda kembali memeriksakan diri. Umumnya pada saat itu, Anda masih
mengalami memar dan bengkak. Pada waktu kontrol ke dokter, akan dilakukan pelepasan
jahitan apabila luka bekas operasi sudah menutup. Perlu diingat bahwa proses pemulihan
setelah facelift bisa berbeda pada tiap orang.

Kemungkinan Risiko Komplikasi


Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur bedah plastik facelift, konsultasikan
terlebih dahulu kepada dokter mengenai manfaat dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Beberapa risiko dari facelift yang mungkin terjadi dapat berupa memar, pendarahan, infeksi,
pelebaran atau penebalan pada bekas luka setelah operasi, dan penurunan fungsi otot
sementara. Selain itu, risiko facelift juga termasuk rambut rontok di sekitar lokasi sayatan,
asimetri antara dua sisi wajah, serta terjadinya kerusakan jaringan saraf pada wajah. Beberapa
gejala yang mengharuskan Anda mendapat pertolongan medis setelah melakukan facelift,
antara lain:
 Dari luka operasi, keluar nanah atau darah.

 Demam.

 Jahitan pada luka operasi lepas sebelum pada waktunya.

 Tampak area sekitar operasi menjadi memerah, membengkak, nyeri ketika disentuh, atau
timbul rasa sakit yang hebat.

Langkah Persiapan
Prosedur facelift dilakukan oleh seorang dokter spesialis bedah plastik. Sebelum
melakukan prosedur tersebut, lakukan konsultasi terlebih dahulu hingga Anda merasa siap dan
yakin. Beberapa hal yang dapat dibicarakan, seperti tujuan dan perubahan apa yang ingin
dilakukan. Ada kemungkinan, dokter akan memberi saran perubahan yang lebih ringan untuk
mencapai tujuan tersebut. Misalnya operasi kelopak mata saja dibandingkan facelift. Dokter
juga akan bertanya mengenai kondisi kesehatan Anda, termasuk obat-obatan yang dikonsumsi
dan prosedur bedah yang Anda lakukan sebelumnya. Kemudian dokter akan memeriksa lebih
lanjut kondisi kulit wajah, struktur wajah, dan leher. Selain itu, dokter akan memeriksa apakah
ada bekas luka, kondisi kulit yang tidak normal, atau asimetri pada wajah. Anda akan diminta
untuk menghentikan konsumsi aspirin, obat antiradang, atau suplemen herba karena dapat
meningkatkan risiko pendarahan. Dokter juga akan memberikan antibiotik
sebelum facelift untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Golongan Berisiko Tinggi


Sebagian orang kemungkinan akan dihadapkan kepada risiko lebih tinggi akibat
prosedur facelift, misalnya perokok yang akan berisiko lebih tinggi mengalami rusaknya
jaringan kulit. Itu sebabnya, dokter akan menyarankan Anda berhenti merokok sebelum dan
selama masa pemulihan facelift. Bagi Anda yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti
warfarin atau clopidogrel, akan memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pendarahan.
Selain itu, dokter kemungkinan akan mempertimbangkan kembali prosedur facelift jika Anda
memiliki riwayat penurunan dan kenaikan berat badan yang terjadi beberapa kali. Ini karena
perubahan berat badan berdampak pada melarnya kulit. Anda dilarang untuk
menjalani facelift jika memiliki riwayat atau kemungkinan tinggi mengalami pendarahan
abnormal.
Perawatan alternatif
Jika Anda ingin memiliki kulit wajah kencang dan bebas kerut tapi tidak ingin menjalani
prosedur facelift, ada beberapa perawatan alternatif yang bisa dicoba, yaitu:
 Thread-lift
Menarik kulit dari dagu ke dahi menggunakan alat sejenis jarum atau kail dan benang
khusus. Metode ini cukup efektif untuk menyamarkan kekerutan wajah dan kulit wajah
yang bergelambir dengan efek samping yang relatif minimal.
 Suntik botox
Suntik botox bekerja dengan cara melemahkan atau melumpuhkan otot tertentu, atau
memblokir saraf tertentu. Prosedur ini ampuh membuat garis halus, keriput, atau
kerutan memudar selama 3-6
 Thermage basics
Menggunakan frekuensi gelombang radio untuk memanaskan kulit dan
memicu produksi kolagen yang membuat kulit kencang.
 Non-ablative laser basics
Membantu kulit memproduksi kolagen, mengurangi garis-garis halus, dan
menyamarkan bintik hitam.

Pertimbangkan lebih lanjut mengenai manfaat dan risiko facelift jika Anda berminat
melakukannya. Konsultasikanlah terlebih dahulu kepada dokter mengenai prosedur facelift di
rumah sakit dan pastikan juga Anda memiliki biaya yang cukup, mengingat asuransi kesehatan
pada umumnya tidak menanggung biaya bedah kecantikan.

Anda mungkin juga menyukai