Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di
dunia sejak adanya peradaban umat.Profesi ini telah menduduki peran dan posisi bidan
menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam
upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping dengan setia
mendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai ibu dapat merawat
bayinya dengan baik(Sujatmiko, 2005).
Bidan dalam pelayanan kesehatan mempunyai peranan yang penting dalam
penurunan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi asuhan
kebidanan. Hal ini sesuai dengan surat keputusan menteri kesehatan tentang Standart
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, dalam SK tersebut diatur tentang
pelayanan kesehatan yang wajib dilakukan oleh kabupaten dan dibuat target
2010.Adapun SPM yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak adalah
cakupan ibu hamil K4 (ibu hamil yang mendapat pelayanan kesehatan paling sedikit 4
kali dalam hamil) target 2010 : 95%. Cakupan pertolongan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, target 2010 : 90% ibu hamil risiko
tinggi yang dirujuk, target 2010 : 100%, cakupan kunjungan neonatus (pelayanan
kesehatan kepada bayi umur 0-28 hari), target 2010 : 90%, cakupan kunjungan bayi
(pelayanan kesehatan bagi bayi umur 1-12 bulan), target 2010 : 90%, cakupan BBLR
yang ditangani target 2010 : 100%, cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
anak balita dan pra sekolah, target 2010:90%, cakupan peserta KB aktif target,
2010:70%(Hanifa, 2007).
Kementrian Kesehatan RI mengatakan kasus kematian bayi turun dari 33.278 di
tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016 dan di semester I tahun 2017 sebanyak
10.294 kasus. Demikian pula dengan angka kematian ibu turun dari 4.999 di tahun
2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di semester I tahun 2017 sebanyak 1712 kasus.
(Kemenkes RI, 2017) Kasus kematian ibu di Jawa Tengah turun dari 602 kasus pada
tahun 2016, menjadi 337 kasus kematian ibu pada bulan Januari sampai dengan bulan
September 2017, demikian pula dengan kasus kematian bayi di Indonesia turun dari
5485 pada tahun 2016 menjadi 3503 kasus kematian bayi bulan Januari sampai dengan
September. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 4 kasus 2 kematian ibu, dan 101
kematian bayi pada bulan Januari sampai dengan bulan September 2017 (Dinkes
Jateng, 2017)
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga
bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan
Pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga, dan
masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya.
Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya
(asuhan antenatal)(Salmah, 2006).
Asuhan dan konseling selama kehamilan kompetensi ke-3 adalah bidan memberikan
asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama hamil yang
meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu(Permenkes,
2007).
Di mana tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya
dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting
untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan
(Pusdiknakes, 2003).Bidan sebagai pemberi asuhan harus mampu memegang prinsip
pelaksanaan pelayanan kebidanan dengan pola pikir yang benar, asuhan yang benar
dan pendokumentasian asuhan yang benar.Pola pikir yang benar adalah pola pikir yang
sistematis dan berdasarkan fakta.Bidan yang terlatih menerapkan prinsip-prinsip
manajemen dalam tiap aspek kehidupannya juga dapat menerapkannya dalam
memberikan asuhan. Pemberian asuhan yang dilakukan bidan juga berdasarkan
langkah-langkah yang sistematis sesuai manajemen pada umumnya dimulai dari
pengumpulan data sampai tindakan evaluasi(Juliana, 2008).
Namun pada kenyataannya berdasarkan apa yang dilihat oleh peneliti selama ini
masih banyak bidan yang belum mengimplementasikan manajemen asuhan kebidanan
antenatal dalam memberikan pelayanan kebidanan.

B. RUMUSAN MASALAH
“ Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III normal pada
Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di BPM Anugrah, Bakalan Harjosari?”

C. TUJUAN
Tujuan Umum:
Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III normal dan
melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP.

Tujuan Khusus:
1. Mampu melaksanakan pengkajian data secara subjektif dan objektif pada ibu hamil
trimester III Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di BPM Anugrah,
Bakalan Harjosari
2. Mampu menganalisis data dengan benar untuk menegakkan diagnose kebidanan
pada ibu hamil trimester III Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di BPM
Anugrah, Bakalan Harjosari.
3. Mampu mengidentifikasi masalah pada ibu hamil trimester III Ny. S G2P1A0 Umur
Kehamilan 38+6 minggu di BPM Anugrah, Bakalan Harjosari
4. Mampu menyusun perencanaan asuhan kebidanan berdasarkan masalah dan
kebutuhan ibu hamil trimester III Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di
BPM Anugrah, Bakalan Harjosari
5. Mampu melakukan asuhan kebidanan berdasarkan perencanaan asuhan pada ibu
hamil trimester III Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di BPM Anugrah,
Bakalan Harjosari
6. Mampu melaksanakan evaluasi tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester III Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di BPM Anugrah,
Bakalan Harjosari
7. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu
bersalin Ny. HU G2P1A0 Umur Kehamilan 40 minggu di BPM Anugrah, Bakalan
Harjosari

D. MANFAAT
1. Bagi Penulis :
Mendapatkan pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga saat
bekerja dapat melakukan tindakan secara sistematis dan dapat meningkatkan
pelayanan mutu.
2. Bagi Institusi :
Menambah pengetahuan, pengalaman institusi pendidikan dalam menerapkan
asuhan kebidanan, dan menambah sumber kepustakaan.
3. Bagi Klien :
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan perawatan kehamilan
khususnya untuk klien dan masyarakat pada umumnya, serta dapat mengenali tanda
tanda bahaya dan resiko terhadap kehamilan.
4. Bagi Penyedia Layanan Kesehatan :
a. Diharapkan dapat memberikan pelayanan asuhan kepada ibu hamil trimester III
secara tepat dan dapat menurunkan AKI dan AKB.
b. Memberikan motivasi untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN


1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang


wanita pada umumnya.Kehamilan juga dapat diartikan saat terjadi gangguan dan
perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya
ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal,
kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan
dan bantuan sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama
kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai


sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi, 2011).

Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradapan


manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas
yang ditandai dengan terjadinyamenstruasi(Mufdilah,2010).

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi


pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan
patologis.Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan
dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang terbukti manfaatnya
(Materi Asuhan Kebidanan, 2009).

Kehamilan adalah suatu proses terjadinya pertemuan antara sperma


denganovum. Setelah itu pertemuan itu akan membentuk zigot yang dalam
beberapa jam mampu membela dirinya menjadi dua dan seterusnya.(Depkes,2000)
2. Lama Kehamilan
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan) adalah
sekitar 280 sampai 300 hari. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan pertama (0
sampai 12 minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu), dan triwulan ketiga (29
sampai 42 minggu) (Manuaba,dkk).
3. Fisiologi kehamilan

Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2009) yaitu memantapkan


mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :

a. Konsepsi

Konsepsi di defenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur


yang menandai awal kehamilan.Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),
penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.

1) Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia.Setiap bulan satu
ovum atau kadang-kadang lebih matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi
sel pendukung. Jumlah oogonium pada wanita pada bayi baru lahir bisa
mencapai 750.000, pada umur 6-15 tahun 439.000, umur 16-25 tahun
159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur 35-45 tahun sebanyak 34.000, dan
pada masa menopause akan menghilang.(Prawirihardjo,2009).
2) Sperma
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.
a) Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
b) Menjadi spermatosit pertama.
c) Menjadi spermatosit kedua.
d) Menjadi spermatid.
e) Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang
kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstitial leydig
sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap
hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40
sampai 60 juta spermatozoa setiap cc.

Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:

a) Kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti)


b) Leher (penghubung antara kepala dan ekor)
c) Ekor (panjang sekitar 10 kali kepala mengandung energi sehingga dapat
begerak).

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa


ratus yang dapat mencapai tuba fallopii.Spermatozoa yang masuk kedalam
alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu
untuk mengadakan konsepsi (Prawirohardjo, 2009).

b. Fertilisasi
Fertilisasi atau konsepsi atau pembuahan adalah peristiwa pertemuan inti
ovum dan inti spermatozoa di tuba falopi. Dalam beberapa jam setelah
pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zygot. Segera setelah pembelahan ini
terjadi, pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar dan dalam 3
hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi pada hari
ketiga ini disebut morula (Prawirohardjo, 2009)
c. Nidasi/Implantasi
Setelah terjadi konsepsi maka terbentuklah zygot yang dalam beberapa jam
telah mampu membelah diri menjadi 2 dan seterusnya. Bersamaan dengan
pembelahan inti, hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars
interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan terus disalurkan hingga
ke arah cavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba
dan kontraksi tuba. Pembelahan terus terjadi dan didalam morula terbentuk
ruangan yang mengandung cairan yang disebut blastula.Pertumbuhan dan
perkembangan terus terjadi, blastula dengan vili korealis yang dilapisi sel
trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.Sementara itu fase sekresi
endometrium makin gembur dan semakin banyak mengandung glikogen yang
disebut desidua. Proses masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi (blastula)
kedalam endometrium/desidua. Nidasi terjadi hari ke 6-7 setelah konsepsi
(Manuaba, 2010)
4. Pertumbuhan janin

Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :

a. Fase 0-4 minggu

Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang


lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal
otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah
yang akan terbentuk (Kesehatan, 2009).

b. Fase 4-8 minggu

Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin


mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan (Kesehatan, 2009).

c. Fase 8-12 minggu

Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin


telah terbentuk.Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya,
sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat.Ia
juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam
rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas
seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah
terbentuk.(Kesehatan, 2009).

d. Fase 12-16 minggu

Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar


melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk
ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat
memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar
dan berwarna.(Kesehatan,2009).

e. Fase 16-20 minggu

Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap


telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang
disebut lanugo.Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi.Ia bisa
mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera
pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan
sidik jarinya mulai nampak (Kesehatan,2009).

f. Fase 20-24 minggu

Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan
badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan
ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai
mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk
tidur.(Kesehatan, 2009).

g. Fase 24-28 Minggu

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit


kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan
otaknya mulai aktif.Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam
maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan
bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai
mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.(Kesehatan, 2009).

h. Fase 28-32 minggu

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang


semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat
cahaya melalui dinding perut ibunya.Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si
kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.( kesehatan, 2009).

i. Fase 32-36 minggu

Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah


“mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke dunia.Ia kerap berlatih bernapas,
mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah
menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang
biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah
amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.( Kesehatan, 2009).

B. KEHAMILAN TRIMESTER III


1. Definisi kehamilan trimester III

Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang


dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Taksiran persalinan dapat
dihitung menggunakan rumus Naegle yaitu ditambahkan 7 hari ke hari pertama
haid terakhir dan pada bulan ditambahkan 9 jika HPHT dari bulan januari
sampai maret, dan di kurangi tiga jika HPHT dari bulan april sampai bulan
desember. Pada tahun HPHT di tambahkan 0 jika HPHT dari bulan januari
sampai maret dan ditambahkan 1 jika HPHT bulan april sampai dengan bulan
desember (Guyton, 2007).
2. Kebutuhan Gizi Trimester III

Sebagai standard kebiasaan kenaikan berat badan pada ibu hamil


menurut Prawirohardjo 2013, Rekomendasi penambahan berat badan selama
kehamilan berdasarkan IMT. Pada trimester II dan III pada perempuan dengan
gizi baik dianjurkan kenaikan berat badan perminggu sebesar 0,4 kg.

Tabel 2.1 Indeks Masa Tubuh

Kategori IMT

Rendah <19,8

Normal 19,8 – 26

Tinggi 26 – 29

Obesitas > 29

Gemeli -

Sumber : (Prawirohardjo, 2013)

Diet yang direkomendasikan oleh National Research Council pada wanita


saat tidak hamil dan menyusui;

Tabel 2.2 Diet pada wanita tidak hamil, hamil dan menyusui

No Tidak Hamil Hamil Menyusui

Kilokalori 2200 2500 2600

Protein 50 60 65

Vitamin larut dalam air


A (μg RE) 800 800 1.300

D (μg) 10 10 12

E (μg TE) 8 10 12

K (μg) 55 65 65

Vitamin larut air

C (mg) 60 70 95

Folat (μg) 180 400 280

Niacin (mg) 15 17 20

Riboflavin (mg) 1,3 1,6 1,8

Thiamine (mg) 1,1 1,5 1,6

Piridoksi B6 (mg) 1,6 2,2 2,1

Cobalamine B12 2 2,2 2,6

Mineral

Kalsium (mg) 1.200 1.200 1.200

Fosfor (μg) 1.200 1.200 1.200

Iodin (μg) 150 175 200

Besi (mg dari besi ferro) 15 30 15

Magnesium (mg) 280 320 355

Zinc (mg) 12 15 19
3. Adaptasi Perubahan Fisik Trimester III
a. Uterus.
Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava dan aorta
sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi kontraksi
uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).
b. Sirlukasi darah dan sistem respirasi volume darah meningkat 25% dengan
puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%.
c. Traktus digestivus.
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena terjadi
tekanan keatas uterus
d. Traktus urinarius.
Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali
mengeluh sering kencing.
e. Sistem muskulus skeletal
Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak untuk
mengkompensasi perubahan bahu lebih tertarik ke belakang, lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur sehingga mengakibatnya
nyeri punggung
f. Kulit
Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea lebih aktif.
g. Metabolisme
Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal sebesar
15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, akibat hemodelusi darah
dan kebutuhan protein yang diperlukan janin meningkat.
h. Perubahan Kardiovaskuler
Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada pertengahan
kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative
stabil. Terdapat penurunan tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu
tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin, sedangkan tekanan diastolic
mengalami penurunan sekitar 12 poin( Prawirohardjo, 2010).
4. Adaptasi Psikologis Trimester III
Pada trimester ini disebut periode menunggu atau waspada, pada saat ini
ibu biasanya tidak sabar menunggu waktu kelahiran yang diperkirakan. Ibu
merasa sedih karena akan berpisah denganjaninnya dan kehilangan perhatian
khusus yang didapatkan selama hamil, sehingga pada trimester ini ibu sangat
membutuhkan perhatian yang lebih Menurut Nirwana (2011).
5. Tanda Trimester III
Peradarah pervaginam, sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur,
bengkak dimuka atau tangan, janin kurang bergerak seperti biasa, pengeluaran
cairan pervaginam (ketuban pecah dini), kejang, selaput kelopak mata pucat,
demam tinggi

6. Keluhan Umum Trimester III


a. Efek lightening saat bagian presentasi akan menurun masuk ke dalam
panggul menekan kandung kemih, sehingga keinginan untuk berkemih
meningkat. Terjadi perubahan pola berkemih dari diurnal menjadi nokturia
(BAK dimalam hari). Cara mengatasinya dengan menjelaskan penyebab
keluhan dan konseling diet asupan cairan menjelang tidur sehingga tidak
mengganggu kenyamanan tidur malam.
b. Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh gangguan
sirkulasi vena dan meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian
bawah.
c. Nyeri Ligemen akibat peregangan dan penekanan berat uterus yang
meningkat pesat pada ligament. Ketidak nyamanan ini merupakan salah
satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil (Fraser, 2012).
7. Asuhan Kebidanan Trimester III
Antenatal Care (ANC) Bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi
pada masa kehamilan dan pascapersalinan terutama ditujukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin pada rahim. Standar waktu pelayanan
antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan yaitu minimal 1 kali pada
triwulan pertama,1kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan
ketiga untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini
faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi (Kemenkes, 2010).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.34 tahun 2016 program
pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu 10T:
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari trimester I sampai trimester III yang berkisar 12,5 kg dan
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 –
0,5 kg tiap minggu mulai trimester II. Berat badan ideal untuk ibu hamil
sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum
hamil.Indeks masa tubuh adalah hubungan antara tinggi badan dan berat
badan.Rumus menghitung IMT. IMT = Berat badan (kg)/ (Tinggi Badan
(m)) 2 . Kemungkinan penambahan berat badan hingga maksimal 12,5
kg (Sari, Ulfa, dan Daulay, 2015).
b. Ukur tekanan darah
Mengukur tekanan darah pada ibu hamil guna mendeteksi adanya faktor
risiko berupa hipertensi dalam kehamilan. Ibu hamil dinyatakan
memiliki tekanan darah tinggi bila tekanan diastolik ≥ 110mmHG pada
satu kali pengukuran atau ≥ 90 mmHG pada 2 kali pengukuran setiap 4
jam. (WHO, 2013)
c. Nilai status gizi
Lingkaran Lengan Atas (LILA) berguna untuk skrining malnutrisi
protein yang biasanya digunakan oleh DepKes untuk mendeteksi ibu
hamil dengan resiko melahirkan BBLR bila LILA < 23,5 cm
(Wirjatmadi B, 2012). Pengukuran LILAdimaksudkan untuk mengetahui
apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis. Ambang batas LILA
wanita usia subur dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.
Apabila ukuran kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA,
artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan
melahirkan berat bayi lahir rendah ( Arisman, 2007).
d. Ukur tinggi fundus uteri
Menurut Saifudin ( 2010 ) tinggi fundus uteri berdasarkan usia
kehamilan yaitu ± 2 cm yang berarti TFU ibu sesuai dengan usia
kehamilannya. Namun, pada usia kehamilan 39 minggu tinggi fundus
uteri 35 cm, pada usia kehamilan 40 minggu tinggi fundus uteri 35 cm
dan usia kehamilan 41 minggu 34 cm. Hal tersebut terjadi karena kepala
bayi telah masuk ke pintu atas panggul sehingga menyebabkan
penurunan tinggi fundus uteri. Menurut Manuaba (2013) panjang fundus
uteri pada usia kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, usia kehamilan 32
minggu adalah 27 cm, dan usia kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm.
Dari pengukuran tinggi fundus uteri kita juga dapat menghitung tafsiran
berat janin dengan menggunakan rumus Johnson-Tausack = (Md – N ) x
155. Dengan Md adalah jarak simfisis ke fundus uteri dan N = 13
(apabila janin belum masuk PAP), 12 (apabila kepala janin masih berada
diatas spina ischiadika) dan 11 (apabila kepala sudah dibawah spina
ischiadika) (Kemenkes, 2013).
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum
masuk panggul kemungkinan adanya kelainan letak atau ada masalah
lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/ menit atau lebih dari
160 kali/menit menunjukkan adanya gawat janin.
f. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet
Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
Memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Nafero
bisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb
sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis
anemia (Fatimah, Hadju dkk 2011).World Health Organization (WHO)
merekomendasikan agar setiap ibu hamil mengonsumsi suplementasi Fe
60 mg per hari selama 6 bulan.Jika tidak dapat mengonsumsi selama 6
bulan dosisnya dinaikkan menjadi 120 mg/hari (Kemenkes, 2013).
g. Imunisasi TT
Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) bila diperlukan.
Tabel 2.3 Waktu pemberian imunisasi
Imunisasi TT Pemberian dan Lama Perlindungan
selang waktu
minimal
TT1 Langkah awal
pembentukan
kekebalan tubuh
terhadap penyakit
tetanus

TT2 1 bulan Setelah TT1 3 tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun

TT4 12 bulan setelah 10 tahun


TT3
TT5 12 bulan setelah >25 tahun
TT4
Sumber : Kementerian Kesehatan 2013
h. Tes Laboratorium
1. Test golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil
bila diperlukan.
2. Memeriksa kadar Hb, guna mengetahui apakah ibu kekurangan
darah (Anemia). Adapun Kadar Hb Normal pada Ibu hamil sesuai
usia kehamilan adalah:
a. Wanita dewasa (tidak hamil): 12–15.8 gr/dl
b. Hamil trimester pertama: 11.6–13.9 gr/dl
c. Hamil trimester kedua: 9.7–14.8 gr/dl
d. Hamil trimester ketiga: 9.5–15.0 gr/dl
(WHO, 2009).
i. Tatalaksana khusus
Dilakukan apabila ibu memiliki masalah dalam kesehatan saat hamil.
j. Temu wicara, termasuk juga perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi P4K serta KB pasca persalinan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,


pencegaham kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD),
nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, Keluarga Berencana dan
imunisasi pada bayi (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016)

KONSEP MANAGEMEN KEBIDANAN

A. 7 Langkah Varney

Langkah I : Pengkajian Data.

Pada langkah pertama, dilakukan pengkaian melalui pengumpulan semua data


dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yatu
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan, data laboratorium. Semua
informasi yang akurat dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien. (Saminem, 2004)

Tanggal : ....................

Jam : ....................

1. Data Subyektif
a. Identitas
1) Nama suami/istri : memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah
kekeliruan (Marjati dkk,2010;87)

2) Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel telur wanita
usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia
reproduksi (20-35 tahun) (Ari S,2009:99)

3) Agama : mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan asuhan saat


hamil dan bersalin

4) Suku/bangsa : mengetahui kebangsaan klien agar mudah dalam berkomunikasi


saat memberikan asuhan

5) Pendidikan : mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan konseling


sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan
dalam kualitas perawatan bayinya. (Ari S, 2009;104)

6) Pekerjaan : mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian menunjukkan


bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik daripada
ibu yang tidak bekerja. (Ari S,2009;105)

7) Alamat : mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya tentang


kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan. (Marjati,dkk:2010:87)
8) Penghasilan : mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu
– waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik
dan psikologis ibu hamil (Ari S,2009;104)

b. Alasan Datang/ Keluhan Utama

Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)

c. Data kebidanan
1) Riwayat menstruasi : anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat
reproduksi / kandungan, meliputi hal – hal seperti umur menarche, lamanya
menstruasi, siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28
hari), banyaknya darah, HPHT, keluhan saat haid.

2) Status perkawinan : mengetahui sudah menikah atau belum, apabila sudah


menikah sudah berapa lama menikahnya, awal menikah pada usia berapa.

3) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

a) Kehamilan

Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti


hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan
bengkak – bengkak ditangan dan wajah.

b) Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa.Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan
pervaginam.Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi
uterus berada dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi
diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
c) Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik
dan emosi ibu harus diperhatikan(Wheeler,2004; 37)
d) Riwayat KB

Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu


menggunakan KB jenis apa, sudah berhenti berapa lama, keluhan selama
ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk
mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal KBatau tidak.

e) Riwayat kehamilan sekarang

Kapan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), dengan mengetahui HPHT


maka akan diketahui HPL (Hari Perkiraan Lahir), UK (Usia Kehamilan).

f) ANC (Antenatal Care) selama hamil:

Trimester I : Berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan,


ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda,
obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

Trimester II : Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan


selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang
didapat. Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia
berapa merasakan gerakan janin (gerakan pertama fetus
pada primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada
multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat.

Trimester III : Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

d. Pengetahuan/KIE yang pernah didapat

Untuk mengetahui apakah selama hamil sudah pernah mendapatkan


pengetahuan/KIE yang sangat diperlukan bagi ibu hamil, misalnya KIE tentang zat
besi, gizi ibu hamil.
e. Data Kesehatan
1) Data kesehatan sekarang

Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis atau
sebaliknya.Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan.Bila tidak diatasi
dapat berakibat serius bagi ibu.Misalnya, anemia, diabetes melitus, HIV/AIDS,
dll.

2) Data kesehatan keluarga

Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan. (Unpad, 1983;155)

3) Data kesehatan yang lalu

Sebelum hamil, apakah pernah memiliki penyakit atau tidak.

4) Riwayat penyakit keturunan

Apakah memiliki penyakit keturunan seperti diabetes militus, hipertensi,


hemofilia agar bisa mengantisipasi hal tersebut selama kehamilan.

5) Riwayat keturunan kembar

Di dalam keluarga apakah ada yang kembar atau memiliki anak yang kembar.

f. Data Kebiasaan Sehari-hari

Untuk mengetahui sebelum dan selama hamil apa yang telah dilakukan sehari-
hari. Misalnya memenuhi nutrisi (berapa kali dalam sehari, porsinya, jenis
makanan yang dikonsumsi, apakah ada keluhan dalam makan, minumnya berapa
gelas selama sehari), eliminasi (dalam BAK dan BAB berapa kali dalam sehari,
apakah ada keluhan atau tidak), istirahat (tidur siang dan tidur malam berapa jam,
ada keluhan atau tidak), aktivitas yang dilakukan selama dan sebelum hamil
seperti apa, dan sebagainya.

g. Data Psikologis

Untuk mengetahui bagaimana respon ibu dengan kehamilannya, apakah


kehamilannya direncanakan atau tidak, jenis kelamin bayi yang diharapkan,
apakah ada kekhawatiran terhadap kehamilannya.

h. Data Psikososial

Untuk mengetahui bagaimana respon dari lingkungan sekitar misalnya


bagaimana respon suami terhadap kehamilan istri, rencana melahirkan dimana.

i. Data Sosial
1) Budaya : Apakah ada budaya yang dianut dalam keluarga atau lingkungan ibu,
apabila ada budaya yang dianut contoh dari budaya tersebut apa.

2) Spiritual : Agama apakah yang dianut oleh ibu, apabila beragama Islam sholat 5
waktu atau tidak, sering datang ke pengajian atau tidak. Begitu juga dengan
agama lain, beribadahnya rajin atau tidak.

3) Hubungan dengan keluarga/lingkungan : Bagaimana hubungan antara keluarga,


apakah ada permasalahan atau tidak dengan keluarga.

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum.
1) K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (Ari S,2009;174)

2) Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
3) TD : Tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan
diastole maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. Pada ibu hamil
tekanan darah menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik
menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12
poin (Helen Varney,2007;499)

4) Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit.

5) Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C dikatakan
demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.

6) RR : Normal (12-20 x/menit) (Patricia,2005;759)

7) Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak


terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan
bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya (manuaba,1998:109)

8) BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah


0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)

9) TB : < dari 145 cm (resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan


panggul) (Manuaba,1998;134)

10) Lila :> 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.

b. Pemeriksaan Fisik.
1) Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak

2) Muka : muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum


sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu,
kesakitan atau meringis.

3) Mata : konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan


mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu
dicurugai ibu mengidap hepatitis
4) Hidung : simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.

5) Telinga : bersih atau tidak, adakah serumen yang terdapat pada telinga.

6) Mulut &gigi : bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu
kekurangan kalsium.

7) Leher : adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan


iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak.

8) Dada : bagaimana denyut jantungnya, apakah berdenyut dengan teratur atau


tidak.

9) Payudara : bagaimana kebersihannya, terlihat hiperpigmentasi pada areola


mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui.

10) Perut :
a) Inspeksi : (Bentuk perut vertikal atau horisontal, adakah bekas operasi,
adakah striae atau linea, gerakan janin)
b) Palpasi :
 Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis

16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat

20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat

24 minggu TFU setinggi pusat

28 minggu TFU 3 jari diatas pusat


32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
36 inggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
 Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan menentukan
bagian janin yang berada di fundus uteri. (Yuni Kusmiyati dkk, 2008)
 Leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang,
mengetahui bagian janin yang berada disebelah kiri dan kanan uterus
(menentukan letak punggung janin). (Yuni Kusmiyati dkk, 2008)
 Leopold III : untuk menentukan bagian tubuh janin yang terletak di
bagian bawah uterus dan mengetahui apakah bagian tubuh janin yang
berada pada bagian bawah uterus sudah masuk ke PAP atau belum.
(Yuni Kusmiyati dkk, 2008)
 Leopold IV : untuk memastikan apakah bagian terendah janin sudah
benar-benar masuk ke PAP atau belum, menentukan seberapa jauh
bagian terbawah janin masuk dalam PAP. (Yuni Kusmiyati dkk, 2008)
c) Auskultasi
 DJJ : (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
 Punctum maksimum : DJJ yang terdengar paling jelas.
11) Genetalia : bersih/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
12) Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga preeklampsi dan diabetes melitus, varises
tidak, kaki sama panjang/tidak memengaruhi jalannya persalinan. (Ummi
Hani dkk, 2006)
 Perkusi.

Reflek patella : reflek patella negatif menandakan ibu kekurangan vitamin


B1

c. Data Penunjang
1) Pemeriksaan panggul
Dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul dalam ibu dan kemungkinan jalan
lahir dapat dilewati oleh janin.
Ukuran panggul luar :
a) Distansia spinarum : 23 – 26 cm
b) Distansia kristarum : 26 – 29 cm
c) Lingkar panggul : 80 – 90 cm
d) Conjugata eksterna : 18 – 20 cm
2) Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keadaan hemoglobin ibu dalam
darah dan apakah ada anemia.Kadar Hb ibu hamil normal yaitu 11 gr / dl.
3) Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya protein dalam
urine.Adanya protein dalam urine, menunjukkan ibu mengalami preeklamsia.
4) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis kehamilan normal.
Langkah II :Identifikasi Masalah Diagnosa dan Kebutuhan (Interpretasi Data)
Pada langkah ini, dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar
atas data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang dikumpulkan akan
diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang
spesifik. Istilah masalah dan diagnosis digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaikan, seperti diagnosis, tetapi membutuhkan
penanganan yang dituangkan ke dalam rencana asuhan terhadap
klien.Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengarahan.Masalah ini sering
menyertai diagnosis.Sebagai contoh, diperoleh diagnosis kemungkinan
wanita hamil dan masalah yang brhubungan dengan diagnosis ini adalah
wanita tersebut tidak menginginkan kehamilannya. (Saminem, 2009)
Langkah III : Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antiipasi.Jika memungkinkan,
dilakukan pencegahan.Sambil mngamati kondisi klien, bidan diharapkan
dapat bersiap jika diagosis atau masalah potensial benar-bnar terjadi.
Langkah ini menentukan cara bidan melakukan asuhan yang aman.
Contohnya, seorang wanita dengan pembesaran uterus yang
berlebihan.Bidan harus mempertimbangkan kemungkinn penyeab
pembesaran yang berlebihan tersebut, misalnya polihidramnion, masa
kehamilan, atau kehamilan kembar.Bidan harus mengantisipasi,
melakukan perencanaan untuk mengatasinya, dan bersiap terhadap
kemungkinan tiba-tiba terjadi perdarahan pasca partum yang disebabkan
oleh atoniauteri akibat pembesaran uterus yang berlebihan.
(Saminem,2009)
Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan yang Membutuhkan Penanganan Segera
(antisipasi)
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan atau konsultasi atau
penanganan bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien. Langkah IV mencerminkan kesinambungan proses
manajemen kebidanan. Data baru mungkin saja dikumpulkan dan di
evaluasi.Beberapa data mungkin mengidentifikasi situasi gawat dan bidan
harus segera bertindak untuk keselamatan ibu dan bayi. (Saminem,2009)
Langkah V :Merencanakan Perencanaan yang Menyeluruh
Pada langkah ini, direncanakan asuhan yang menyeluruh yang
ditentukan oleh langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan lanjutan
manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi.Pada langkah ini, informasi atau data yang tidak lengkap
dapat dilengkapi. (Saminem,2009)
Langkah VI :Pelaksanaan Perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan, dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lain.
Manajemen yang efisien akan menghemat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu asuhan klien. (Saminem,2009)
Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini, dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan yang diidentifikasi
dalam masalah dan diagnosis. Langkah proses manajemen pada
umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikiran dan
mempengaruhi tindakan serta orientasi proses klinis. (Saminem,2009)
B. MODEL DOKUMENTASI
1. Catatan Pengertian SOAP
SOAP adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap dan bermanfaat bagi
bidan atau pemberian asuhan yang lain mulai dari data subjektif, data objektif, analisa
dan penatalaksanaan.
2. Tujuan catatan SOAP
a. Menciptakan catatan permanen tentang asuhan yang diberikan
b. Memungkinkan berbagai informasi antara pemberian asuhan
c. Memfasilitasi asuhan yang berkesinambungan
d. Mengevaluasi asuhan yang diberikan
e. Memberikan data untuk riset,catatan nasional dan statistic,mortalitas dan
morbiditas
3. Manfaat catatan SOAP
a. Sebagai kemajuan informasi yang sistematis dan mengorganisir pertemuan data
kesimpulan mbidan menjadi rencana asuhan.
b. Penyaringan intisari dari proses pelaksanaan untuk penyediaan dokumentasi
asuhan.
4. Tahap-tahap SOAP

S : Subyektif data
Adalah data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan klien kepada
bidan (ekspresi verbal dari pasien ).
O : Obyektif data
Adalah data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan ( pengamatan pada
pasien meliputi tingkah laku dan hasil dari pemeriksaan fisik dan penunjang ).
A : Analisa
Mengatakan masalah atau diagnosa dan kebutuhan yang terjadi atas dasar
subyektif dan obyektif (kesimpulan yang di dapat dari kondisi pasien meliputi data
dasar obyektif dan subyektif yang selanjutnya ditulis dalam format diagnosa
kebidanan)
P : Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sesuai dengan masalah dan diagnosa (mengacu kepada
permasalahanya) dan evaluasi sesuai hasil yang telah dilakukan
BAB III
TINJAUAN KASUS

No / Kode Ketrampilan :……………….. No. Dokumen : ……………….

Tempat Praktek : BPM ANUGRAH


No. Reg :
Tanggal, Jam : 12 Mei 2019/ 17.00 WIB
Oleh :
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
NY.S USIA 32 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 38+6 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN NORMAL PADA TRIMESTER KETIGA
DI BPM ANUGRAH
BAKALAN, HARJOSARI, KARANGPANDAN

I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Nama Ibu : Ny.S Nama Suami : Tn. S
Umur : 32 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan :SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan :Wiraswasta Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :Panggotan Alamat :Panggotan
002/001, 002/001,
Dayu Dayu
B. Data Kebidanan
1. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 12 Tahun
b. Banyaknya : 2 kali ganti pembalut/hari
c. Lamanya : 6 hari
d. Warna : Merah Tua
e. Disminore :-
2. Status perkawinan
a. Kawin/tidak kawin : kawin
b. Usia kawin :21 Tahun
c. Lama perkawinan : 10 Tahun
d. Perkawinan : Sah
3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

No Kehamilan Persalinan Nifas BBL

Hamil UK Komp Penolong Jenis Komp Laktasi Komp JK BB skrg


ke- Lahir
1. 1 39 Tidak Bidan Sponta Tidak Dilakuk Tidak Lak 3,4 kg 20
Ada n Ada an IMD Ada i- Kg
dan laki
ASI
eksklus
if
4. Riwayat Keluarga Berencana (KB)

No Jenis Mulai Berhenti Keluhan Alasan


Suntik Berhenti

1. Suntik Saat anak 1 tahun Tidak Ada Ingin


3 bulan pertama lalu menambah
umur 6 anak lagi
bulan

5. Riwayat kehamilan sekarang


a. HPHT : 13 Agustus 2018
b. HPL : 20 Mei 2019
c. UK : 38+6 minggu
d. ANC :
1) Trimester I :4kali di bidan
2) Trimester II : 3kali di bidan
3) Trimester III : 5kali di bidan
e. Keluhan
1) Trimester 1 : Pusing dan mual
2) Trimester 2 : Pusing
3) Trimester 3 : Pegal-pegal
f. Imunisasi TT :
TT 1 : 7 Tahun yang lalu
TT 2 : 16 November 2018

C. Pengetahuan KIE yang pernah didapat :


1. Gizi Seimbang ditukar
2. P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
3. Penkes meminum Fe
4. Penkes stimulasi otak janin
5. Tanda bahaya trimester III
6. Perawatan payudara dan ASI Ekslusif
7. Perlengkapan persalinan
8. Pelvic rocking dan senam hamil

D. Data kesehatan
1. Data kesehatan yang sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun, termasuk
penyakit menular dan menurun
2. Data kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak sedang menderita penyakit apapun,
termasuk penyakit menular dan menurun
3. Data kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang lalu
4. Riwayat penyakit keturunan
Ibu mengatakan keluaga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan,
seperti (diabetes, buta warna, dll) dan penyakit menular, seperti
(hepatitis, TBC, dll).
5. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari suami atau ibu tidak memiliki riwayat
keturunan kembar.

E. Data kebiasaan sehari-hari


1. Nutrisi
a. Frekuensi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan sehari 3 kali
Sesudah hamil : Ibu mengatakan makan sehari 3-4 kali
b. Porsi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan dengan porsi 1/2 piring
Sesudah hamil : Ibu mengatakan makan dengan porsi 1 piring
c. Jenis
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengonsumsi nasi, sayur, lauk,
dan buah
Sesudah hamil : Ibu mengatakan mengonsumsi nasi, sayur, lauk,
dan buah

d. Keluhan makan
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan makan
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan
makan

e. Pentangan makan
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak memiliki pantangan makan
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidak mau minum teh manis
pada trimester I dan II
f. Suplemen
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak mengonsumsi suplemen
Sesudah hamil : Ibu mengatakan mengonsumsi Tablet Fe,
Kalsium,dan Asam Folat
g. Jamu
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak minum jamu
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidak minum jamu

h. Merokok
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak pernah merokok
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidak pernah merokok

i. Alkohol
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak pernah minum alkohol
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidak pernah minum alcohol
j. Minum dalam 1 hari
Sebelum hamil : Ibu mengatakan minum dalam 1 hari 8 gelas
Sesudah hamil : Ibu mengatakan minum dalam 1 hari 10 gelas

2. Eliminasi
a. Frekuensi BAK
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK sehari 5 kali
Sesudah hamil : Ibu mengatakan BAK sehari 7-8 kali
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat BAK
b. Frekuensi BAB
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 2 hari sekali
Sesudah hamil : Ibu mengatakan BAB 1 hari sekali
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat BAB
3. Pola tidur
a. Tidur siang
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak pernah tidur siang
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidur siang selama ½ jam
b. Tidur malam
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur 6 jam
Sesudah hamil : Ibu mengatakan tidur 4 jam
c. Keluhan
Selama hamil : Ibu mengatakan sering terbangun pada malam
hari karena ingin buang air kecil
4. Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari bekerja
Sesudah hamil :Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari
mengerjakan pekerjaan rumah
5. Pola seksual
Selama hamil keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
6. Personal hygiene
a. Mandi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari
Sesudah hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari
b. Keramas
Sebelum hamil :Ibu mengatakan keramas 2 hari sekali
Sesudah hamil : Ibu mengatakan keramas 2 hari sekali
c. Sikat gigi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan sikat gigi sehari 2 kali
Sesudah hamil : Ibu mengatakan sikat gigi sehari 2 kali
d. Ganti pakaian
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengganti pakaian dalam
sehari 2 kali
Sesudah hamil : Ibu mengatakan mengganti pakaian dalam
sehari 2 kali
e. Ganti pakaian dalam : Ibu mengatakan mengganti pakaian dalam
sehari 2 kali

F. Data Psikologis
1. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Ibu mengatakan senang
dengan kehamilannya
2. Kehamilan ini direncanakan atau tidak : Ibu mengatakan kehamilan
ini direncanakan
3. Jenis kelamin yang diinginkan : Ibu mengatakan ingin
memiliki jenis kelamin
perempuan
4. Kekhawatiran : Ibu mengatakan cemas dan
khawatir akanpersalinannya

G. Data Psikososial
1. Respon suami terhadap kehamilan : Ibu mengatakan suami senang atas
kehamilannya
2. Rencana melahirkan : Ibu mengatakan ingin melahirkan
di Bidan
3. Rencana menyusui :Ibu mengatakan ingin menyusui
bayinya dengan ASI eksklusif
H. Data social budaya
1. Hubungan dengan keluarga/lingkungan : Ibu mengatakan hubungan
dengan
keluarga/lingkungan
baik.
2. Budaya : Ibu mengatakan tidak ada
tradisi selama kehamilan

II. DATA OBJEKTIF


A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan emosional : Baik
4. Tinggi badan : 153 cm
5. Berat badan :
Sebelum hamil : 54
Kunjungan lalu : 63
Kunjungan sekarang : 65
6. LILA : 28 cm
7. Vital Sign : kurang tab
a. Suhu badan : 36o C
b. Tekanan darah : 120/80 mmHg
c. Nadi : 82 x /menit
d. Pernafasan : 22 x/menit
B. Pemeriksaan Fisik
1.Kepala : rambut hitam dan bersih
2.Muka : tidak oedema, ada cloasma gravidarum
3.Mata : bersih, tidak ada secret, sklera tidak ikterik, konjungtiva
merah muda.
4.Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada pembesaran
5.Mulut : bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, gigi
tidak berlubang, lidah bersih.
6.Telinga : bersih,tidak ada serumen, tidak ada pembesaran
7.Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, getah bening,
ataupun vena jugularis
8.Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada.
9.Payudara : areola hiperpigmentasi, putting menonjol, payudara
sebelah kanan belum keluar colostrum, tidak ada masa atau
benjolan.
10. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk : bulat, besar sesuai umur kehamilan
Bekas luka : tidak ada
Striae gravidarum : ada striae gravidarum berwarna putih
Linea nigra : ada
Gerakan janin : aktif
b. Palpasi
- TFU Mc. Donald : 30 cm
1) Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting,
2) Leopold II :Teraba tahanan memanjang bagian kiri
(punggung), dan bagian kanan teraba bagian-
bagian kecil
(ekstremitas)
3) Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (presentasi kepala)
4) Leopold IV :Divergen, teraba 4/5 bagian
- TBJ :(30 cm) – 11 (sudah masuk panggul) x 155 = 2945 gram
c. Auskultasi
Punctum maximum : kiri bawah abdomen
DJJ : 139 x/menit
Irama : Teratur
11. Genetalia/vulva :tidak dilakukan pemeriksaan
12. Ekstremitas
Atas : Tidak ada odema, kuku merah muda
Bawah : Tidak ada odema, varises, kuku merah muda
Perkusi (reflex patella) : reflex patella (+)
C. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan dokter umum :
kesehatan umum : baik, jantung, paru-paru DBN ( Dalam batas
normal)
2. Pemeriksaan dokter gigi :
Calculus : Rahang atas dan Rahang bawah
Caries : Geraham kiri nomer 6 dan 7
3. Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal 12 novembaer 2018
Golongan darah : AB
HbSAg : Non Reaktif
HB : 11,5 gr/dl.
VCT : Non Reaktif
IMS : negative
Tanggal 15 April 2019
HB : 11,7 gr/dl
Protein Urine : negative
Urine reduksi : negative
III. ANALISIS DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Ny.S umur32 Tahun G2P1A0 umur kehamilan 38+6 minggu janin
hidup intrauterine dengan kehamilan fisiologis
B. Masalah
Ibu merasa cemas menghadapi proses persalinan yang akan datang
dan mengeluh sering berkemih.

IV. PENATALAKSANAAN
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi)
1. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan, secara umum keadaan ibu dan bayi dalam keadaan baik
dan sehat
Evaluasi : ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa
senang.
2. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi kecemasan dan rasa takut
serta memberitahu kepada ibu bahwa hal tersebut memang wajar
terjadi sebagai bentuk rasa senang, bangga, dan khawatir
menghadapi kelahiran sang bayi. Cara untuk mengurangi kecemasan
adalah dengan cara relaksasi , lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT, memperbanyak dzikir dan berdo’a. serta memberikan
dukungan positif terhadap ibu dengan menyarankan ibu tetap tenang
dan selalu berpikir positif .
Evaluasi : ibu telah mengetahui dan mengerti cara mengatasi
kecemasan dan rasa takut dan mengetahui bahwa hal tersebut wajar
terjadi.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang perubahan fisiologis trimester III
seperti uterus bertambah besar, serviks menjadi lebih lunak,
payudara mengeluarkan colustrum serta bertambah besar, sering
berkemih akibat pekanan kandung kemih oleh uterus, bernafas lebih
dalam, bentuk punggung cenderung lordosis, terjadi penurunan
motilitas usus yang memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak,
tetapi dapat muncul juga keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual
dapat terjadi akibat penurunan asam lambung (Prawirohardjo, 2014).
Evaluasi : ibu mengerti perubahan fisiologis pada Trimester III
4. Memberikan informasi kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan
yaitu :
1) Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan
semakin lama
2) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar
cairan ketuban dari jalan lahir
Apabila muncul salah satu tanda persalinan suami atau keluarga
segera membawa ibu ke bidan atau fasilitas kesehatan.
Evaluasi : ibu telah mengetahui dan mengerti tanda-tanda persalinan
dan akan segera ke fasilitas kesehatan apabila mendapati tanda-tanda
persalinan
5. Mengingatkan kembali pada ibu untuk mengonsumsi makanan yang
bergizi.
Evaluasi : ibu telah mengetahui dan akan mengonsumsi makanan
bergizi
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi seperti jalan-jalan
pagi.
Evaluasi : ibu telah mengerti dan akan melakukannya
7. Menganjurkan ibu untuk tetap melaksanakan pelvic rocking untuk
membantu penurunan kepala
Evaluasi : Ibu telah mengerti dan akan melakukannya
8. Menganjurkan ibu untuk memperbanyak waktu istirahat, tidur
dengan posisi miring kanan atau kiri
Evaluasi : Ibu telah mengerti dan akan melakukannya
9. Memberikan terapi
1. Kalsium 500 mg, dosis 1 x 1
2. Tablet Fe 45 mgh, dosis 1 x 1
3. Pelancar ASI dengan kandungan sauropus androgynous folium
extract 300 mg dan curcuma xanthorriza rhizoma exract 12,5 mg,
dosis 1 x 1
Evaluasi : ibu telah mengetahui dan mengerti anjuran terapi obat
yang diberikan dengan indikasi yang terkandung di dalamnya
10. Mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal
20 Mei 2019 atau jika mengalami masalah dan keluhan
Evaluasi : ibu bersedia untuk kunjungan ulang pada tanggal yang
sudah ditentukan atau jika mengalami masalah dan keluhan.
11. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan pada buku KIA
dan register ibu hamil
Evaluasi : Telah dilakukan pendokumentasian pada buku KIA dan
register ibu hamil
BAB IV
PEMBAHASAN

Anamnesa pertama kali dilakukan penulis pada tanggal 12 mei 2019 di BPM
Anugrah, Bakalan Harjosari. Klien menyatakan bahwa usianya sekarang 32 tahun. Usia
ini merupakan usia yang baik untuk bereproduksi. Ibu yang melahirkan pada usia diatas
40 tahun, memiliki penyakit yang beresiko, misalnya kelainan bawaan dan penyulit
pada waktu persalinan yang disebabkan oleh otot Rahim kurang baik untuk menerima
kehamilan. Proses reproduksi sebaiknya berlangsung pada ibu berumur antara 20 hingga
34 tahun karena jarang terjadi penyulit kehamilan dan persalinan (Prawirohardjo, 2014).
Pada teori dinyatakan bahwa pemeriksaan yang lengkap adalah K1, K2,
K3 dan K4. K merupakan singkatan dari kunjungan. Hal ini berarti minimal dilakukan
satu kali kunjungan antenatal pada trimester pertama, satu kali kunjungan pada trimester
kedua dan dua kali kunjungan antenatal pada trimester ke tiga. (Manuaba, 2013). Sesuai
dengan teori tersebut, Ny.S dilakukan pemeriksaan antenatal 8 kali yaitu 1 kali pada
trimester I, 2 kali pada trimester II, 5 kali pada trimester III.
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan memberikan kontribusi yang sangat
penting bagi proses dan output persalinan. Berat badan Ny. S sebelum hamil adalah 54
kg dengan tinggi badan 153 cm. Berdasarkan hasil pengukuran terakhir berat badan Ny.
S adalah 65 kg dan kenaikan berat badan selamakehamilan adalah 11 kg. Dari data yang
didapatkan diatas dapat dihitung dengan rumus, IMT = Berat badan (kg)/Tinggi badan
(m)2. IMT = 54 kg/(1,53)2 = 23,06 kg/m2.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa ibu dalam kondisi normal
berdasarkan IMT. Namun kenaikan berat badan yaitu 11 kg, sesuai dengan rentang total
kenaikan yang dianjurkan yaitu 11,5 – 16 kg untuk kategori IMT normal (IMT 19,8 –
26) (Varney, 2004). Pada pemeriksaan tekanan darah selama kunjungan antenatal yaitu
120/80
mmHg, tidak ditemukannya tekanan darah melebihi batas normal pada Ny.S. Mengukur
tekanan darah pada ibu hamil guna mendeteksi adanya faktor risiko berupa hipertensi
dalam kehamilan. Tekanan darah normal 120/80mmHg. Bila tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi)
dalam kehamilan (Kementerian Kesehatan RI,2016).
Pada pemeriksaan Lila (lingkar lengan atas) guna penilaian status gizi
didapatkan Lila ibu adalah 28 cm. Ambang batas LILA wanita usia subur dengan risiko
KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamilmenderita
Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Sehingga hasil tersebut
menunjukkan bahwa ibu tidak termasuk ke dalam klasifikasi KEK (kekurangan energi
kronis).
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen yang
mencangkup manuver leopold untuk mendeteksi keadaan letak janin. TFU Ny.S
pada usia kehamilan 38+6 minggu adalah 30 cm. Sesuai dengan teori Manuaba (2013)
panjang fundus uteri pada usia kehamilan 38+6b minggu adalah 25 cm, usia kehamilan
32 minggu adalah 27 cm, dan usia kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm. Selama
kehamilan TFU Ny.S mengalami peningkatan sehingga keadaan dan letak janin dalam
keadaan baik.
Hal tersebut juga didukung oleh pemeriksaan USG pada kunjungan antenatal
keempat, bahwa janin dalam keadaan baik, hanya saja terdapat lilitan talipusat. Dari
pengukuran tinggi fundus uteri dapat menghitung taksiran berat janin dengan
menggunakan rumus Johson-Tausack = (mD-N)x155 (Salmah, 2006).
Taksiran berat janin yang didapatkan saat usia kehamilan 38 minggu dan sudah
masuk pintu atas panggu, dengan tinggi fundus uteri 30 cm adalah 2935 gram. Keadaan
ini masih dalam batas normal sesuai dengan teori yang menyatakan berat badan bayi
lahir normal adalah 2500 gram – 4000 gram (Prawirohardjo, 2014)
Pemeriksaan auskultasi dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin.
Selama pemeriksaan kehamilan denyut jantung janin dalam kondisi normal yaitu 139
x/menit.
Hasil pemeriksaan ini masih sesuai dengan teori yang menyatakan denyut
jantung janin normal ialah 120-160 x/menit (Kementrian Kesehatan RI, 2016).
Ny.S melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan Laboratorium
di laboratorium Puskesmas Karangpandan
Tanggal 12 november 2018
Golongan darah : AB
HbSAg : Non Reaktif
HB : 11,5 gr/dl.
VCT : Non Reaktif
IMS : negative
Tanggal 15 April 2019
HB : 11,7 gr/dl
Protein Urine : negative
Urine reduksi : negatif
Keluhan Ny.S adalah cemas akan menghadapi proses persalinan. Ibu khawatir
membayangkan bagaimana sakitnya melahirkan,dan kondisi bayi saat lahir, dan
mengeluh sering berkemih pada malam hari yang mengganggu frekuensi istirahatnya.
Sering berkemih dikeluhan sebanyak 60% oleh ibu selama kehamilan akibat dari
meningatnya laju
Filtrasi Glomerolus. Keluhan sering berkemih karena tertekannya kandung kemih oleh
uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang
serta frekuensi berkemih meningkat (Sandhu, dkk, 2009). Hal tersebut merupakan
perubahan fisiologis pada ibu hamil Trimester III. Menurut Frazer (2012) efek
lightening saat bagian presentasi akan menurun masuk ke dalam panggul menekan
kandung kemih, sehingga keinginan berkemih dari diurnal menjadi nokturia (BAK
malam hari).
Menurut Maher (Calhoun & Acocella, 1990), kecemasan dapat menyebabkan
orang merasa sangat khawatir, membuat ketakutan semakin luas, serta mempengaruhi
untuk berpikir jernih dan memecahkan masalah. Menurut Atkinson, Atkinson, Smith
dan Bem (2006), kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan istilah-istilah kekhawatiran, keprihatinan, rasa takut yang dialami dalam tingkat
yang berbeda. Menurut Nevid, Rathus dan Greene (2003), kecemasan adalah suatu
keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi. Menurut Purwoko (2012) berdasarkan perspektif agama islam, tadabbur
ayat-ayat Al-quran dapat dijadikan upaya untuk mengatasi gangguan psikologis.
Penulis memberikan pengetahuan kepada ibu mengenai perubahan fisiologis
pada kehamilan trimester III seperti uterus bertambah besar, serviks menjadi lebih
lunak, payudara mengeluarkan colustrum dan payudara bertambah besar, sering
berkemih akibat pekanan kandung kemih oleh uterus, Wanita hamil akan bernafas lebih
dalam sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%.
Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron
(Prawirohardjo, 2014) , wanita hamil memiliki bentuk punggung cenderung lordosis,hal
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung (Prawirohardjo, 2014), terjadi
penurunan motilitas usus memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
muncul juga keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan
asam lambung (Prawirohardjo, 2014).
Sesuai dengan program Kementrian Kesehatan (2016) mengenaiPerencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), Ny.S berencana inginmelahirkan di
BPM Anugrah didampingi oleh suami, menggunakan kendaraan mobil untuk menuju
BPM, dan biaya ditanggung oleh Ny.S dan Tn.A.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

` Pada tahap akhir pembuatan Laporan Kasus asuhan kebidanan ibu Hamil
Trimester III normal pada Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu di BPM
ANUGRAH Bakalan Harjosari, penulis dapat menuliskan kesimpulan dan beberapa
saran untuk lebih meningkatkan Asuhan Kebidanan khususnya pada ibu Hamil
Trimester III normal.
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen
kebidanan SOAP pada ibu hamil Trimester III normal maka tenaga kesehatan dapat
meningkatkan derajat kesehatan.
Dari pengkajian data pada ibu hamil trimester III normal pada Ny. S umur 26
tahun G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu , didapatkan hasil yaitu keadaan
umum ibu baik, tidak ada kelainan fisik, secara keseluruhan ibu dalam keadaan
normal.
Analisis data telah dilakukan dengan diagnose ibu hamil trimester III normal
pada Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 38+6 minggu, janin tunggal hidup, puki,
preskep, bagian terendah sudah masuk panggul 4/5 bagian. Asuhan sudah dilakukan
sesuai teori.
Asuhan pada Ny. S telah dilakukan sesuai dengan teori, sehingga menghasilkan
asuhan kebidanan yang efektif dan memberikan hasil yang optimal, sehingga secara
garis besar tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik yang fatal.

B. Saran
1. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal sehingga
meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka kematian ibu dan
bayi.
2. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan berkala kepada
mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
3. Bagi mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu hamil
trimester III secara mandiri sesuai dengan teori yang didapatkan selama
perkuliahan berlangsung untuk menerapkan asuhan kebidanan pada
ibuhamil yangterstruktur dan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Hani,Ummi,dkk.2006.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:Salemba


Medika.

Kusmiyati, Yuni, 2010, Penuntun Praktikum Asuhann Kehamilan, Fitramaya :


Yogyakarta

Prawirohardjo,S., 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Rukiyah, A.Y, Lia Yulianti, Maemunah, Lilik Susilowati. 2009. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media

Saminem.2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta: EGC

Varney,H., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC

Wheeler, Linda. 2004. Buku Saku Asuhan Prenatal dan Pasca Partum. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai