PENDAHULUAN
Pancasila sendiri dibentuk dari nilai dan norma yang ada diseluruh rakyat
Indonesia. Semua nilai dan norma itu dikumpulkan oleh para pembentuk negara
Indonesia dan diperas dan dikristalkan sehingga terbentuklah Pancasila. Pancasila
sebagai ideologi maupun sumber hukum tentunya tidak akan pernah bertentangan
atau melanggar nilai dan norma yang ada di masyarakat, karena Pancasila sendiri
lahir dari nilai dan norma di masyarakat.Di era globalisasi saat ini, banyak sekali
tantangan yang dihadapi oleh pancasila sebagai ideologi bangsa, yang mana
tantangan itu dapat mengikis ideologi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu dengan mempelajari pancasila lebih dalam menjadikan kita
lebih sadar sebagai bangsa indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan
dalam pergaula hidup sehari-hari untuk mewujudkan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
pancasila sebagai dasar ideologi negara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun tujuan yang ingin penulis capat dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut
Bagi penulis, makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
umum Pancasila yang di ampu oleh Drs. Sumarjono, M.Si
BAB 2. PEMBAHASAN
Sejak masa reformasi, wacana mengenai ideologi negara sangat khusus dan
begitu tajam. Masalah ideologi ini seolah tidak relevan untukdi perbincangkan
karena kita sebagai bangsa Indonesia terlalu lelah dengan ideologisasi Pancasila
selama Orde Baru yang begitu praktis dimonopoli oleh negara. Untuk masyarakat
umum hanya bisa menghafal bahwa pancasila adalah ideologi yang bukan
ideologi komunisme dan kapitalisme. Faktor lain juga dari bubarnya Uni Soviet,
negara yang dianggap sebagai pusat dari ideologi komunisme. Lalu, untuk apa di
perdebatkan apabila ideologi yang ada hanya ideologi negara barat.
Pertanyaannya seberapa tangguh Pancasila bila di hadapkan dengan ideologi
barat. Dari itulah perbincangan mengenai ideologi seakan menjadi begitu sia-sia.
Karena negara barat tidak mungkin bisa dilawan, apalagi oleh kita negara yang
sedang berkembang yang sedang dilanda krisis yang cukup berat. Bagaimanapun
juga, perdebatan dan diskusi-diskusi mengenai ideologi tidak dapat diabaikan
begitusaja, ketika kita kesulitan didalam proses demokratisasi, konflik dan
kekerasan dapat timbul sewaktu-waktu. Pemulihan krisis yang tak kunjung selesai
sulit untuk merumuskan masa depan. Sementara pertarungan ideologi dunia masih
berlanjut terus-menerus. Penyebaran wabah ideologi dunia juga terasa di
Indonesia. Aksi peledakan bom di beberapa daerah di Indonesia beberapa tahun
silam menjadi indikasi kuat bahwa pertarungan ideologi tidak terhenti begitu saja
setelah berakhirnya perang dingin. Permasalaha semakin rumit ketka runtuhnya
Orde Baru karena hampir tidak ada sekat yang mampu menghambat ekspansi
ideologi di Indonesia.
2.2.1 Kajian Historis dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Ideologi Pancasila adalah Ideologi yang ada sejak dahulu, karena ideologi
Pancasila adalah pemikiran yang berasal dari rakyat Indonesia sendiri serta di
tambah dengan kemajemukan masyarakatnya. Dinamika dan tantangan Pancasila
sebagai Ideologi negara didalam kajian historis merupakan sebuah peristiwa
munculnya sebuah pemikiran ideologi pancasila yang menjadi pedoman serta
pondasi tata kehidupan masyarakat Indonesia dan sistem pemetintahan di
Indonesia. Munculnya ideologi ini sendiri awalnya diawalai oleh peristiwa GNB
(gerakan non blok) yang berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia pada 1-6 september 1961. GNB
sendiri didirikan oleh beberapa tokoh lebih jelasnya 5 tokoh yaitu Gamal Abdul
Nasser(mesir) , Kwame Nkrumah (Ghana), Jawaharlal Nehru (India), Ir. Soekarno
(Indonesia) dan Josep Broz Tito (Yugoslavia). KTT I GNB pada waktu itu
dihadiri oleh 25 negara yaitu Afghanistan, Algeria, Yaman, Myanmar, Cambodia,
Srilanka, Congo, Cuba, Cyprus, Mesir, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia,
Iraq, Lebanon, Mali, Morocco, Nepal, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah,
Tunisia dan Yugoslavia. Di dalam KTT I itu, negara-negara pendiri dari GNB
menetapkan untuk mendirikan suatu gerakan dan bukan sebuah organisasi untuk
menghindarkan diri dari implikasi birokratik dalam membangun upaya kerjasama
di antara negara-negara ini. Pada waktu itu terdapat 2 blok dari negara adidaya
yaitu di blok barat adalah Amerika Serikat dan blok timur yaitu Uni Soviet. Untuk
Indonesia sendiri adalah negara non blok artinya Indonesia tidak memihak pada
pakta militer multikultural, lalu menentang kolonialisme, neo-kolonialisme,
rasisme, pendudukan serta dominasi asing, pelucutan senjata, tidak mencampuri
urusan dalam negeri dari negara lain dan hidup berdampingan satu sama lain
dengan damai, serta kerjasama Internasional berdasarkan persamaan hak. Ideologi
sendiri merupakan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan dari suatu bangsa.
Fungsi dari ideologi sendiri adalah untuk membentuk identitas atau ciri dari suatu
bangsa, dan pancasila cocok untuk menjadi ideologi bangsa karena pancasila
merupakan realisasi dari kebudayaan Indonesia sendiri yang multikultural. Jadi
pancasila cocok dijadikan sebagai ideologi negara Indonesia.
Sosiologi sendiri adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku dan
perkembangan masyarakat. Jadi ketika berbicara sosiologis pada dinamika dan
tantangna pancasila sebagai ideologi negara adalah sebuah tingkah laku yang
diterapkan dalam kehidupan masyarakat akibat adanya tantangan dan dinamika
sosial yang terjadi. Penerapan nilai-nilai pada pancasila yaitu di ideologi bangsa
didalam kehidupan sehari-hari terdapat 3 kandungan makna klasifikasi nilai, nilai
dasar, nilai instruental serta nilai operasional. Pada tatanan nilai dasar Pancasila
bersifat abstrak, umum, dan universal. Jadi perlu pengkajian yang mendalam
melalui nilai instrumental dan iperasional. Nilai instrumental tercermin pada
hukum positif yang berlaku di Indonesia sedangkan nilai operasional meliputi
pada pelaksanaan obyektif yaitu pada pelaksanaan pada penyelenggara negara dan
pada pelaksanaan subyektif yaitu pelaksanaan yang dilakukan oleh warga negara
sendiri. Untuk lebih jelaskan butuh dijelaskan mengenai niali instrumental dan
nilai-nilai yang lain
1. Nilai instrumental
Yaitu suatu nilai yang bersifat konstektual yang merupakan arahan kinerja
untuk kurun waktu dan untuk kondisi tertentu. Nilai ini dapat serta bahkan
perlu di sesuaikan dengan perkembangan zaman.
2. Nilai praksis
Yaitu nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa cara
rakyat melaksanakan atau mengaktualisasikan nilai dari pancasila. Nilai
praktis terdapat pada banyak wujud penerapan nilai-nilai pancasila, baik
secara tertulis maupun tidak tertulis. Baik yang dilakukan oleh lembaga
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, oleh organisasi kekuatan sosial
politik, oleh badan-badan ekonomi, oleh ormas, oleh pimpinnan dari
masyarakat dan lain-lain.
3. Nilai intrinsik
Disebut juga nilai dasar yaitu nilai-nilai yang mendasar pada pancasila
yang boleh berubah dan tidak boleh diubah. Karena nilai dasar pancasila
itu abadi dapat ditemukan dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945,
hal itulah yang merupakan nilai-nilai dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2.2.3 Kajian Politis Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Sebelum masuk lebih lanjut perlu dipahami mengenai apa itu politik, politik
berasal dari kata “Politics” yang memiliki makna suatu sistem yang menyangkut
proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan
tujuan tertentu. Kajian politik dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi
negara yaitu penggunaaan dalam menentukan pelaksana serta kebijakan dalam
pengambilan keputusan dalam pemerintah. Pelaksana kebijakan politik memili 2
untuk yang dominan yaitu adanya kekuasaan dan wewenang untuk membina
kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik.
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA