Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN STANDAR

ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)

DOSEN PEMBIMBING : Ns. EKA YULIA FITRI, M.Kep

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

1. HAVITRI HANDAYANI
2. INDAH LESTARI
3. MAYA SARTIKA
4. SELVI WIDAYANTI
5. SISWANTO
6. VELLY ALMIRA L.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

T.A. 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah YME karena atas


berkat,rahmat dan hidayah Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.

Makalah ini membahas tentang “Standar Asuhan Keperawatan (SAK),


semoga dengan maklah yang kami susun ini dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kita..

Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku dosen-dosen pembimbing saya serta temen-temen sekalian,karena kritik
dan saran itu dapat membangun saya dari yang salah menjadi benar.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita, akhir kata saya mengucapkan terimakasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................4

A. Latar Belakang ...............................................................................................4


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................6

A. Pengertian standard asuhan keperawatan .......................................................6


B. Tujuan standard asuhan keperawatan .............................................................6
C. Proses terwujudnya standard asuhan keperawatan.........................................7
D. Pelaksanaan standard asuhan keperawatan ....................................................7
E. Petunjuk penggunaan instrument C................................................................8
F. Instrumen Observasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (instrument C) ...10

BAB III PENUTUP ..................................................................................................12

A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran ...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan salah satu bentuk pelayanan professional merupakan bagian integral


yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu factor penentu baik
buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditinggalkan seoptimal mungkin.

Ciri-ciri mutu keperawatan yang baik antara lain:

1. Memenuhi standard profesi yang ditetapkan


2. Sumberdaya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efisiensi dan efektif.
3. Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan
4. Memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek social,
ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati

Disamping itu pesyaratan untuk peningkatan mutu asuhan keperawatan antara


lain:

1. Pimpinan yang peduli dan mendukung


2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (standard mutu)
3. Tenaga keperawatan disiapkan melalui upaya peningkatan pengetahuan,
dan ketrampilan dengan cara didakan program diklat
4. Sarana, dan pelaksanaan dan lingkungan yang mendukung serta
5. Tersedia dan diterapkanya standard asuhan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian standard asuhan keperawatan
2. Tujuan standard asuhan keperawatan

4
3. Proses terwujudnya standard asuhan keperawatan
4. Pelaksanaan standard asuhan keperawatan
5. Petunjuk penggunaan instrument C
6. Instrumen Observasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Di Rumah Sakit
(instrument C)

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Asuhan Keperawatan

Standard adalah suatu bentuk pernyataan deskriptif yang menguraikan


penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil
(Gillies,1989).standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan
asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan professional (ANA,19922)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditunjukkan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup kehidupan manusia (Lokakarya Nasional 1983)

Standard praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan


suatu kulitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan
untuk klien (Gillies,1989). Focus utama standard praktek keperawatan adalah
klieen. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan
yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standard
praktek dapat diketahui apakah intervensi tindakan keperawatan itu yang telah
diberi sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.

B. Tujuan Standar Asuhan Keperawatan


1. Memberi bantuan yang efektif kepada semua orang yang memerlukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan system kesehatan Nasional
2. Menjamin bahwa bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan
3. Memngembangkan standar asuhan keperawatan yang ada
4. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk
mengembangkan tingkat kemampuan professional

6
5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua kalangan
kesehatan
6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan

C. Proses Terwujudnya Standar Asuhan Keperawatan


1. Pemimpin yang peduli dan mendukung
2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (standar mutu)
3. Tenaga keperawatan disiapkan melalui upaya peningkatan
pengetahuan,sikap,keterampilan, dengan cara diadakan program diklat dan
seminar

D. Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan

Upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan, tidak cukup hanya dengan


tersedianya Standar Asuhan Keperawatan tetapi perlu didukung system
pemantauan dan penilaian penerapan standard tersebut, yang dilaksanakan secara
sistematis objektif dan berkelanjutan.

 Standard I : Pengkajian keperawatan

Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,


menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan.

 Standard II : Diagnosis keperawatan

Perawat menganalisa data pengkajian untuk menentukan diagnosis keperawatan.

 Standard III : Perencanaan

Perawat mebuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan


meningkatkan kesehatan klien.

 Standard IV : Implementasi

7
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana
asuhan keperawatan.

 Standard V : Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan


dan merevisi data dasar serta perencanaan.

E. Petunjuk Penggunaan Instrumen C

Instrumen C digunakan untuk mengumpulkan data dan menilai pelaksanaan


kegiatan keperawatan yang sedang dilakukan oleh perawat.

Observer adalah perawat penilai dan observee adalah perawat yang sedang dinilai
dalam melakukan kegiatan keperawatan, rasio observer dan observee adalah 1:2.

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi yang ditemukan


dengan standard asuhan keperawatan/prosedur.

Aspek yang dinilai dalam instrument ini adalah : Persiapan dan pelaksanaan tiap
kegiatan keperawatan.

Pengisian instrument dilakukan oleh :

a. Perawat penilai (observer) dengan kriteria sebagai berikut:


 Perawat terpilih dari ruang lain
 Perawat yang telah memahami penggunaan instrument C.
 Perawat yang telah mengikuti pelatihan penerapan standard asuhan
keperawatan.
 Untuk masing-masing ruang di:
RSU klas C = 2 – 4 orang
RSU klas B = 4 – 6 orang
RSU klas A = 6 – 8 orang

8
b. Observee harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Perawat yang sedang bertugas diruangan yang sedang dilakukan
evaluasi
 Perawat dengan latar belakang pendidikan minimal SPK dan
pengalaman kerja minimal 2 tahun.

Bentuk instrument

Instrument C terdiri dari 5 kolom :

 Kolom 1 : berisi nomor kegiatan keperawatan


 Kolom 2 : berisi jenis kegiatan keperawatan yang diobservasi
 Kolom 3 : berisi aspek yang dinilai pada saat observasi
 Kolom 4 : berisi hasil observasi yang terdiri dari 5 sub kolom
 Kolom 5 : berisi keterangan tentang hal-hal yang terkait dengan situasi
dari aspek yang dinilai

Cara Pengisian

1. Observer mengisi kolom 4, dengan memberi tanda “V” sesuai dengan


aspek yang dinilai. Beri tanda “V” jika aspek yang dinilai dilaksanakan /
ditemukan, dan tanda “O”, jika aspek yang dinilai tidak ditemukan / tidak
dilaksanakan.
2. Kolom 4 terdiri dari 5 sub kolom, masing-masing sub kolom diisi dengan
hasil 1 atau 2 kali observasi
3. Setiap sub kolom diisi dengan tanda “V” jika aspek yang dinilai
ditemukan atau dilaksanakan, dan tanda “O” jika aspek yang dinilai tidak
ditemukan.
4. Kolom keterangan diisi jika penilai menganggap perlu mencantumkan
penjelasan tentang hasil observasi.
5. Sub total diisi sesuai dengan penjumlahan jawaban nilai “V” yang
ditemukan pada observasi.
6. Total diisi dengan hasil penjumlahan sub total, sub kolom 1-5

9
Persentase = Total x 100%
7. Persentasi tiap kegiatan dihitung dengan cara sebagai berikut:
Jlh observasi x jlh aspek yang dinilai

F. Instrumen Observasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Di Rumah


Sakit (instrument C)

PETUNJUK : BERI TANDA 1 BILA KEGIATAN DILAKUKAN

BERI TANDA 0 BILA KEGIATAN TIDAK DILAKUKAN

NO OBSERVASI
JENIS ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5 KETERANGAN
KEGIATAN
1. Memberikan a. Kriteria persiapan
Oxygen  Cek instruksi dokter
(dosis & cara
pemberian)
 Beri tanda dengan
tulisan
 Hubungkan tabung
O2, dan flow meter
 Botol pelembab yang
diisi dengan 2/3 air
steril
 Selang nasal
canula/masker
 Memberikan
penjelasan kepada
pasien
b. Kriteria pelaksanaan
 Cuci tangan

10
 Mengatur posisi
pasien
 Membuka flow meter,
dan mengukur dosis
secara bertahap
 Memasang slang
canuka/masker pada
pasien
 Memperhatikan reaksi
pasien,pernapasan dan
nadi
 Mencatat dalam
lembaran catatan
perawatan
 Mencuci tangan
Sub Total
Total
Prosentase

PROSENTASE = TOTAL x 100%

5x(6+7)

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Praktek keperawatan professional harus terwujud dalam tatanan praktek yang


nyata yaitu pemberian asuhan secara langsung kepada pasien, keluarga,kelompok
ataupun komunitas. Untuk menjamin mutu asuhan yang di perlukan suatu ukuran
untuk mengevaluasikanya. Uraian ini adalah suatu standard. Satndar keperawatan
dapat dibedakan atas dua jenis yaitu standard asuhan dan standard praktek.

B. SARAN

Standard praktek keperawatan ini mempunyai manfaat yang banyak terutama


bagi perawat itu sendiri, bagi pasien, bagi Rumah sakit, bagi profesi, dan bagi
tenaga kesehatan lainya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Allen,Carol Vestal.1998.Memahami proses keperawatan dengan pendekatan


latihan,ECG:Jakarta.

American Nursing Association.1980. Nursing a social policy statement.

http://www.scribd.com/doc/89804551/7/standar-I-penkajian-keperawatan

13

Anda mungkin juga menyukai