Proses pemerolehan bahasa pada anak idealnya didukung faktor keluarga.
Bahasa anak yang pertama adalah bahasa ibunya, selembut, sekalem,
sekeras, sesopan anak tergantung orang tua, orang tua pendukung pemerolehan bahasa anak. Namun muncul masalah ketika kualitas dan kuantitas komunikasi orang tua dengan anak kurang dengan berbagai macam alasan dan keadaan (orang tua sibuk kerja).
Pemerolehan bahasa sebenarnya bukan hanya idealnya akan tetapi
sudah menjadi tanggung jawab dari orang tua untuk mengenalkan bahasa yang baik kepada anaknya sebagai bahasa ibu, yaitu bahasa yang pertama kali dan akan menjadi bahasa kebiasaan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga sebagai makhluk sosial terdekat dan kemudian masyarakat luas. Bahasa yang dipergunakan anak merupakan cerminan dari pembelajaran bahasa yang diberikan oleh orang terdekat anak pada usia dini, bahasa yang baik maupun yang tidak baik.
Orangtua bekerja sebenarnya hanya proses pembenaran untuk diri
orangtua sendiri. Mereka tidak mau disalahkan akan perkembanagn pemerolehan bahasa anak. Mereka sudah menyelewengkan tanggungjawab dengan alasan bekerja. Hakikatnya ketika bekerja, harusnya disadari untuk siapa hasil kerjanya. Orangtua sangat ingin dihargai anak dengan materi, akan tetapi usia anak belum mengerti apa itu materi. Jika anak kurang mengerti materi maka anak juga tidak akan mengerti mengapa orangtua bekerja meninggalkan tanggungjawab untuk mendampingi mereka dalam belajar untuk berbahasa maupun bermain.