Anda di halaman 1dari 3

Antibodi Monoklonal

A. Tujuan

1. Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin ( HCG ) dalam urin


wanita hamil.
2. Untuk mengikat racun dan menonaktifkannya, contohnya racun tetanus dan
kelebihan obat digoxin dapat dinonaktifkan oleh antibodi ini.
3. Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.
4. Untuk pengobatan penyakit kanker dan tumor.

B. Bahan dan Alat

No. Bahan Alat


1. Mencit Suntik
2. Antigen Medium Kultur (Medium HAT)
(berupa : Hormon Korionik
Gonadotroopin ( HCG ) )
3. Sel B ( Sel Limfa ) Mikroskop
4. Sel Mieloma

C. Prosedur
Untuk mendapatkan antibodi yang homogen, prinsipnya terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Imunisasi mencit
 Antigen berupa protein atau polisakarida yang berasal dari bakteri atau virus,
disuntikkan secara subkutan pada beberapa tempat atau secara intra peritoneal.
 Setelah 23 minggu disusul suntikan antigen secara intravena, mencit yang tanggap
kebal terbaik dipilih.
 Pada hari ke-12 hari suntikan terakhir antibodi yang terbentuk pada mencit
diperiksa dan diukur titer antibodinya.
 Mencit dimatikan dan limfanya diambil secara aseptis.
 Kemudian dibuat suspensi sel limfa untuk memisahkan sel B yang mengandung
antibodi.

Cara imunisasi lain yang sering digunakan adalah imunisasi sekali suntik intralimfa
(single-shot intrasplenic immunization). Imunisasi cara ini dianggap lebih baik, karena eliminasi
antigen oleh tubuh dapat dicegah.

2. Fusi sel limfa kebal dan mieloma


Pada kondisi biakan jaringan biasa, sel limfa yang membuat antibodi akan cepat
mati, sedangkan sel mieloma dapat dibiakkan terus-menerus. Fusi sel dapat menciptakan
sel hibrid yang terdiri dari gabungan sel limfa yang dapat membuat antibodi dan sel
mieloma yang dapat dibiakkan secara terus menerus dalam jumlah yang tidak terbatas
secara in vitro.
 Fusi sel diawali dengan fusi membran plasma sehingga menghasilkan sel besar
dengan dua atau lebih inti sel, yang berasal dari kedua induk sel yang berbeda
jenis yang disebut heterokarion.
 Pada waktu tumbuh dan membelah diri terbentuk satu inti yang mengandung
kromosom kedua induk yang disebut sel hibrid
3. Eliminasi sel induk yang tidak berfusi
Frekuensi terjadinya hibrid sel limfa-sel mieloma biasanya rendah, karena itu
penting untuk mematikan sel yang tidak fusi yang jumlahnyaa lebih banyak agar sel
hibrid mempunyai kesempatan untuk tumbuh dengan cara membiakkan sel hibrid dalam
media selektif yang mengandung hyloxanthine, aminopterin, dan thymidine (HAT).
4. Isolasi dan pemilihan klon hibridoma
 Sel hibrid dikembangbiakkan sedemikian rupa, sehingga tiap sel hibrid aka
membentuk koloni homogen yang disebut hibridoma.
 Tiap koloni kemudian dibiakkan terpisah satu sama lain.
 Hibridoma yang tumbuh diharapkan mensekresi antibodi ke dalam medium,
sehingga antibodi yang terbentuk bisa diisolasi.
 Pemilihan klon hibridoma dilakukan dua kali, pertama adalah dilakukan untuk
memperoleh hibridoma yang dapat menghasilkan antibodi, dan yang kedua adalah
memilih sel hibridoma penghasil antibodi monoklonal yang potensial
menghasilkan antibodi monoklonal yang tinggi dan stabil.

D. Hasil

Anda mungkin juga menyukai