Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Ledakan

High Order Explosives


High Order Explosives adalah ledakan yang besar akibat reaksi bahan kimia. Bahan kimia yang
dimaksud adalah nitroglyserin, dinamit, C-4, campuran Amonium Nitrat & bahan bakar minyak. Untuk
detonasi, digunakan bahan kimia yang dirubah menjadi bentuk gas dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi. Contohnya ledakan yang dihasilkan oleh C-4 yang dapat menghasilkan gelombang yang
luas. Naiknya tekanan atau gelombang ledakan disebut “Overpressure”. Gelombang tekanan meningkat
dengan segera & cepat. Jumlah kerusakan dari gelombang tekanan ini tergantung pada :
-Tekanan puncak yang dihasilkan (Overpressure 60-80 Potensial Lethal)
-Durasi
-Medium tempat terjadinya ledakan (udara, air)
-Jarak dari tempat ledakan

Low Order Explosives


Low Order Explosives adalah ledakan yang dihasilkan oleh tekanan dan energi yang rendah yang
menyebabkan luka bakar. Ledakan ini disebut “Propellants” sebab digerakkan oleh objek yang
menyerupai peluru yang meluncur dengan cepat. Ledakan yang rendah dihasilkan bom dari bubuk
mesiu dan Molotov.

Jenis Trauma pada Blast Injury

Tipe luka akibat trauma ledakan bergantung pada lokasi terjadinya ledakan di luar ruangan pada
udara terbuka atau di dalam gedung dan menyebabkan kolaps suatu gedung atau bangunan. Berikut
merupakan jenis trauma yang disebabkan oleh trauma ledakan dan akan dibahas lebih lanjut.

Luka Tumpul pada Blast Injury

Luka trauma bendatumpul dapat terjadi karena dua sebab yaitu alat atau senjata yang
mengenai atau melukai orang yang relative tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek
atau alat yang tidak bergerak. Luka akibat trauma benda tumpul dibagi menjadi beberapa kategori yaitu
luka lecet (abrasi), luka memar (kontusio), dan luka robek (laserasi).

Luka Bakar pada Blast Injury

Luka bakar terjadi akibat kontak kulit dengan benda bersuhu tinggi. Kerusakan kulit yang
terjadi bergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Pelebaran kapiler bawah kulit mulai terjadi pada
saat suhu mencapai 35 derajat celcius selama 120 detik. Vesikel terbentuk pada suhu 53-57 derajat
celcius selama kontak 30-120 detik.9

Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Dalamnya Luka

Luka bakar biasanya digolongkan berdasarkan dalamnya luka yang terbentuk (kerusakan
jaringan). Tipe luka bakar adalah sebagai berikut :

Luka bakar derajat I

Luka bakar derajat I mengenai lapisan kulit paling luar (epidermis). Kulit biasanya memerah,
bengkak, dan terasa sakit. Lapisan luar kulit tidak seluruhnya terbakar. Pada luka derajat ini tidak
dijumpai adanya bulla.

Luka bakar derajat II

Luka bakar ini disebut juga dengan partial thickness burn (luka bakar parsial). Artinya, luka bakar
ini mengenai sebagian ketebalan kulit (epidermis dan sebagian dermis). Pada keadaan ini dijumpai
adanya bulla serta rasa nyeri yang hebat karena iritasi ujung-ujung saraf sensoris. Dasar luka berwarna
merah atau pucat, dan sering kali terletak lebih tinggi di atas kulit normal.

Luka bakarderajat II ini dibedakan menjadi 2:

Derajat IIA (superficial)

Kerusakan mengenai bagian superficial dermis

Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea masih utuh
Derajat IIB (deep)

Kerusakan hamper seluruh bagian dermis

Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih ada

Luka bakar derajat III

Luka bakar ini disebut juga dengan full thickness burn, dimana seluruh ketebalan kulit terkena
(epidermis, dermis, hingga subkutan). Pada luka bakar ini biasanya didapatkan daerah hitam seperti
arang, dan tidak dijumpai bulla. Orang tersebut bias mengalami rasa sakit yang hebat. Apabila terjadi
kerusakan saraf yang luas, orang tersebut hanya akan merasa sedikit sakit atau malah tidak sakit sama
sekali.

Anda mungkin juga menyukai