Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MENINGKATKAN


PENGANGGURAN

KELAS PY

Disusun Oleh:
Dela Apriani 125170467
Anggita Rahmadhani 125170473
Erika Agnes 125170497
Loyeling 705170503

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat yang dilimpahkan- Nya kepada kami sehingga kami diberi kekuatan untuk menyusun
karya ilmiah yang berjudul “Perkembangan Teknologi Meningkatkan Pengangguran”. Pada
kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut
serta dalam penyusunan makalah ini.

Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan
juga pengetahuan mengenai perkembangan teknologi yang mengakibatkan pengangguran.

Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan
juga saran yang membantun akan sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
karya tulis ini.

Jakarta, 9 Mei 2019

Tim penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….…………………………….....…………………….i

DAFTAR ISI………………...…………………………...……...……………..………..……ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang…………………………………………….…………………..…….……..1

1.2 RumusanMasalah………………………………………….……………………...……….2

1.3 TujuanPenulisan ………………….........…………….………………..................………..3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengangguran.……………………………….………………………………..…...…........4

2.2 Teknologi…...………………………………….…………………………….……...…......5

2.3Teknologi Berdampak Pada Meningkatnya Pengangguran……….............………...........14

2.4Solusi Agar Teknologi Tidak Meningkatkan Pengangguran.......……………… ……….17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………..….......................................................................................18

3.2 Saran danRekomendasi………………………………………..........................................18

DAFTAR PUSTAKA………………………...………………………………..…...……......ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tingkat pengangguran semakin meningkat akibat perkembangan teknologi yang


semakin canggih. Semua bisa dikatakan baik jika masih dalam keadaan wajar, namun kita
ketahui bahwa teknologi akan selalu maju dan berkembang. Setiap berkembangnya suatu
teknologi, maka juga akan mengubah pola ekonomi dan mengakibatkan pergantian pola kerja
serta percepatan proses dari yang hanya mengandalkan kekuatan dan daya kerja manusia
sekarang telah menggunakan berbagai mesin canggih. Teknologi juga membuat peran
manusia merasa tergantikan posisinya karena teknologi yang dibuat sudah memiliki
kemampuan seperti manusia lakukan bahkan bisa lebih baik dan cepat saat melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu. Hal tersebut berimbas pada tenaga kerja yang akan sedikit
digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena telah adanya bantuan dari teknologi yang
dapat membantu efektivitas dan efisiensi pada waktu dan keuntungan perusahaan. Contohnya
saja adalah mesin yang ada di stasiun-stasiun yang seharunya di jaga oleh manusia kini
digantikan oleh sebuah mesin. Seperti yang dilansir okezone.com bahwa menteri keuangan
Sri Mulyani mengatakan "Sekarang ini, di Amerika Serikat (AS) ada eksperiman yang
mobilnya tidak pakai sopir. Kalau nanti ekperimen berhasil dan bisa dijual maka akan muncul
mobil yang tidak perlu sopir. Pekerjaan sopir termasuk yang akan hilang,". Pengangguran
akan terjadi pada para sopir apabila teknologi mobil tanpa sopir telah terealisasi dengan baik.

Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa “Indonesia termasuk yang harus paling
memikirkan dampak perkembangan teknologi karena pada 15 tahun ke depan jumlah
penduduk bisa mencapai 280 juta jiwa, dan bisa bertambah lagi jadi 300 juta jiwa. Apalagi,
sebagian besar penduduknya di bawah usia 30 tahun”. Hal ini mendasari bahwa teknologi
tidak sepenuhnya menguntungkan bagi semua orang tetapi juga dapat merugikan.

Badan Pusat Statistik juga ikut memberikan penjelasanan kepada masyarakat mengenai
tingkat pengangguran dari tahun 2016 ke 2017 bahwa telah mengalami peningkatan.
Data tersebut dapat dilihat di tabel yang disajikan sebagai berikut:

Jumlah Pengangguran Di Indonesia Tahun 2016-2017

Jumlah Pengangguran
2016 2017
7,02 Juta 7,04 Juta
Sumber: www.bps.go.id

Pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2016 penggangguran di Indonesia
berjumlah 7,02 Juta orang, Kemudian meningkat sekitar 0,2 Juta orang pada tahun 2017 yaitu
menjadi 7,04. Pengangguran harus ditekan sedemikian mungkin agar tidak berdampak pada
terjadinya kemiskinan dan penurunan ekonomi di Indonesia. Pengangguran meningkat pada
tahun lalu, memungkinkan terjadi karena faktor perkembangannya sebuah teknologi. Untuk
mengantisipasi meningkatnya jumlah pengangguran karena teknologi pada tahun 2018 ini,
diperlukan pemahaman mengenai pengangguran, teknologi dan dampaknya agar kita dapat
mendapatkan solusi dari pemasalan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat kita bentuk beberapa rumusan permasalahan, yaitu:

a. Apa pengertian dari pengangguran?

b. Apa pengertian dari teknologi?

c. Bagaimana dampak perkembangan teknologi terhadap peningkatan pengangguran?

d. Apa solusi agar teknologi tidak meningkatkan pengangguran?


1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut:
1. Ingin mengetahui pengertian dari pengangguran
2. Ingin mengetahui pengertian dari teknologi
3. Ingin mengetahui dampak perkembangan teknologi terhadap peningkatan
pengangguran
4. Ingin mengetahui solusi agar teknologi tidak meningkatkan pengangguran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengangguran

a. Definisi Pengangguran Menurut Sukirno (dalam jurnal Pitartono, 2012) pengangguran


adalah suatu keadaan dimana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin
memperoleh pekerjaan akan tetapi belum mendapatkannya. Menurut Payaman J. Simanjutak
(dalam tesis Al Ghofari, 2011), penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa
didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja dan
dinyatakan dalam persen.

b. Akibat Buruknya Pengangguran Beberapa akibat buruk dari pengangguran dibedakan


kepada dua aspek yang di sebutkan oleh Sukirno (dalam jurnal Pramesthi, 2013) dimana dua
aspek tersebut adalah yaitu :
1. Akibat buruk terhadap kegiatan perekonomian Tingkat pengangguran yang relatif tinggi
tidak memungkinkan masyarakat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Hal ini
dapat dengan jelas dilihat dari berbagai akibat buruk yang bersifat ekonomi yang ditimbulkan
oleh masalah pengangguran. Akibat-akibat buruk tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :

 Pengangguran menyebabkan tidak memaksimalkan tingkat kemakmuran yang


mungkin dicapainya.
 Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang. Pengangguran
diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi yang rendah, dan dalam kegiatan ekonomi
yang rendah pendapatan pajak pemerintah semakin sedikit.
 Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran
menimbulkan dua akibat buruk kepada kegiatan sektor swasta. Yang pertama,
pengangguran tenaga buruh diikuti pula oleh kelebihan kapasitas mesin-mesin
perusahaan. Kedua, pengangguran yang diakibatkan oleh keuntungan kelesuan
kegiatan perusahaan yang rendah menyebabkan berkurangnya keinginan untuk
melakukan investasi.
2) Akibat buruknya terhadap individu dan masyarakat Pengangguran akan mempengaruhi
kehidupan individu dan kestabilan sosial dalam masyarakat. Beberapa keburukan sosial yang
diakibatkan oleh pengangguran adalah :

 Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan.


 Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan.
 Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik. Kegiatan
ekonomi yang lesu dan pengangguran yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak puas
masyarakat terhadap pemerintah.

c. Pengangguran Teknologi

Menurut Sukirno (dalam jurnalNgafifi, 2014) Pengangguran dapat pula ditimbulkan oleh
adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Racun ilalang dan
rumput misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan
perkebunan, sawah dan lahan pertanian lain. Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan
tenaga kerja untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan
memungut hasil. Sedangkan di pabrik-pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja-
kerja manusia. Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan
teknologi lainnya dinamakan pengangguran teknologi.

2.2 Teknologi

Teknologi adalah suatu cabang antropologi budaya yang berhubungan dengan studi terhadap
kebudayaan materi. Hal ini lebih dimaksudkan sebagai proses-proses manusia dalam
menangani dan mengendalikan lingkungan fisiknya. Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi.

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia
semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat
memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana
saja, kapan saja, dan dari siapa saja.
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran yang
penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi
informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang
berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang
berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk
memfasilitasinya.

Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikai di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka
semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun perkembangan teknologi
informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana banyak penyalahgunaan teknologi dalam
melakukan tindak kriminal.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.

a. Definisi Teknologi

Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tecnologia” yang berarti
pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah tersebut memiliki akar
kata “techne” dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art ), atau kerajinan (craft ). Dari
makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni
memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. Definisi tersebut kemudian
berkembang menjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Menurut Elul (dalam jurnal Setiadi, 2007) menyatakan bahwa “Teknologi adalah keseluruhan
dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri-ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia”. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (dalam jurnal Setiadi 2007)
merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu “Teknologi merupakan
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, panca indera, dan otak manusia”.

Martono (dalam jurnal Baeti, 2013) menyebutkan bahwa teknologi dapat pula dimaknai
sebagai ”pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things)
atau “bagaimana melakukan sesuatu” (know-how of doing things), dalam arti kemampuan
untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya.

b. Janji Teknologi

Martono (dalam tesis Dewi, 2010) menyebutkan ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi.

1) Teknologi menjanjikan perubahan

Setiap penemuan baru akan melahirkan berbagai perubahan dalam suatu masyarakat.
Ibarat sebuah subsistem, kehadiran teknologi baru sebagai subsistem baru dalam
masyarakat akan membawa konsekuensi, subsistem lain dalam sistem tersebut mau tidak
mau harus menyesuaikan diri akibat kehadiran teknologi tersebut. Teknologi pasti akan
mengubah pola aktifitas keseharian individu.

2) Teknologi menjanjikan kemajuan

Teknologi merupakan simbol kemajuan. Siapa saja yang mampu mengakses teknologi,
maka ia akan mengalami sedikit atau banyak kemajuan ke arah dalam bentuk apa pun.
Seseorang tidak akan ketinggalan informasi apabila ia menggenggam sebuah teknologi.
Teknologi telah mempengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi juga telah menjadi gaya
hidup itu sendiri.

3) Teknologi menjanjikan kemudahan

Teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi individu. Orang tidak
perlu susah-susah untuk menghubungi sanak keluarganya di luar kota, bahkan di luar
negeri; mereka cukup menekan beberapa nomor melaluihandphone. Orang tidak perlu
mengantri di depan petugasteller bank untuk melakukan berbagai transaksi, kita cukup
masuk ke ruang ATM dan kita dapat melakukan berbagai transaksi menggunakan mesin
tersebut, mulai mengambil uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, membeli pulsa,
membeli tiket kereta api, pesawat, kapal, membayar SPP, mengirim uang ke rekening lain,
sampai membayar tagihan kredit.

4) Teknologi menjanjikan peningkatan produktifitas

Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi untuk alasan efisiensi dan peningkatan
produktivitas daripada harus mempekerjakan tenaga kerja manusia yang memakan
banyak anggaran untuk menggaji mereka. Teknologi juga dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan berlipat ganda. Teknologi juga dapat dimanfaatkan
sebagai alat kontrol untuk mengevaluasi kinerja seseorang. Teknologi finger print (sistem
presensi dengan memanfaatkan sidik jari) misalnya, akan dapat mengontrol tingkat
kehadiran karyawan di kantor.

5) Teknologi menjanjikan kecepatan

Berbagai pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat apabla kita memanfaatkan
teknologi. Keberadaan komputer akan membantu mempercepat pekerjaan di kantor,
mempercepat pembukuan, teknologi juga akan mempercepat proses pengiriman dokumen,
surat atau file, serta barang. Memasak nasi akan lebih cepat jika menggunakan rice
cooker. Semua pekerjaan dan setiap kesulitan akan teratasi dengan teknologi.

6) Teknologi menjanjikan popularitas

Manusia dengan mudahnya muncul di layar kaca melalui internet. Situs You Tube akan
memfasilitasi kita untuk bergaya, bisa menjadi narsis, menampakkan dan
mempromosikan wajah dan penampilan kita di internet, hanya dengan berbekal kamera
dan modem untuk dapat meng-upload rekaman gambar yang kita miliki. kita dapat
bergaya sesuka hati, dan masyarakat di seluruh dunia dapat dengan mudah menonton aksi
kita.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di
sisi lain juga memungkinkan adanya hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan
manusia.

1. Dampak Positif

Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun


transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut
dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah :

 Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi


 Terjadinya industrialisasi
 Produktifitas dunia industri semakin meningkat.

Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik


dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi
yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas
dunia ekonomi.

Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting.
Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik
sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat
dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.

 Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah
skill dan pengetahuan yang dimiliki.

Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada


penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga
kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat.
Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga
kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
2. Dampak Negatif

 Di bidang teknologi terjadi penyalahgunaan fungsi teknologi Yaitu antara lain


pembajakan semakin gampang dibuat dan ini memengaruhi pedapatan pembuat atau
penggiat seni di indonesia
 Dengan mudah melakukan transaksi di Internet akan memfasilitasi juga
menyebabkan transaksi yang dilarang sebagai selundupan transaksi atau transaksi
narkoba.
 Hal ini sering terjadi adalah pembobolan sebuah lembaga atau rekening perorangan
yang mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
 Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyak
kasus penipuan dalam perdagangan online.
 Perlawanan Membeli online. Untuk orang awam yang belum pernah bertransaksi
secara online, akan merasa canggung ketika mereka harus bertransaksi tanpa tatap
muka atau melihat penjual. Belum lagi rasa takut jika pembayaran tidak dikirim atau
tidak diterima. Atau barang tidak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tidak
diterima.
 Kekekrasan dan Gore. Kekejaman dan kesadisan juga ditampilkan dalam dunia bisnis
internet. Karena segi bisnis dan isi di internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara untuk dapat menjual situs mereka, salah satunya
dengan menunjukkan hal-hal yang tabu.
 Carding. Karena sifatnya yang langsung (real time), bagaimana menggunakan belanja
kartu kredit Anda adalah yang paling banyak digunakan di dunia internet.
kebanyakan penjahat melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang
terbuka, para penjahat mampu mendeteksi keberadaan transaksi (menggunakan kartu
kredit) secara online dan mencatat kode kartu yang digunakan. Selanjutnya mereka
menggunakan data mereka untuk melakukan kejahatan.
2.3 Teknologi Berdampak Pada Meningkatnya Pengangguran

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tidak bekerja sama sekali atau
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan. Sedangkan teknologi merupakan cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan membantu pekerjaan atau aktivitas manusia dengan bantuan alat
sehingga memudahkan dan bermanfaat.

Teknologi hadir dan diciptakan dengan tujuan memberikan manfaat dan kemudahan bagi
umat manusia bukan untuk menggantikan manusia sehingga manusia tidak dapat melakukan
apa apa dan menjadi pengangguran. Pengangguran dapat terjadi bukan karena teknologinya,
tetapi sumber daya manusianya yang belum siap dan mampu untuk menerima bahwa
teknologi akan selalu berkembang sangat cepat. Manusia juga harus berkembang seiring
dengan teknologi, Jika ketinggalan jaman, maka manusia akan dapat digantikan oleh mesin
maupun robot dan menjadi pengangguran.

Pengangguran memang dapat terjadi karena faktor teknologi yang terlalu maju sehingga
dapat menggantikan posisi manusia. Contohnya Karyawan yang di phk di perusahaan karena
perusahaan telah membeli peralatan yang canggih yang bisa menggantikan mereka. Contoh
lainnya adalah tukang kirim surat yang dikurangi jumlahnya(diphk) karena kurang
digunakannya lagi surat karena sudah ada SMS atau BBM yang lebih canggih dan praktis.

Salah satu penyebab dari perkembangan teknologi yang meningkatkan pengangguran adalah
adanya revolusi industri. Revolusi industri pertama ditandai dengan munculnya mesin uap
pada awal abad ke 19. Saat itu di Inggris banyak indsutri tekstil yang dibuat menggunakan
tenaga manusia. Pada saat perusahaan beralih menggunakan mesin uap untuk mesin tennunya,
produktifitas langsung menigkat dan harga kain turun drastis.

Akibatnya perusahaan tekstil yang masih menggunakan tenaga manusia banyak yang tutup
dan tidak dapat bersaing lagi. Pengangguran di Inggris meningkat pesat saat itu. Sempat
terjadi pengerusakan terhadap pabrik pabrik tekstil yang menggunakan mesin, akerena
mereka piker pabrik tekstil yang menuggunakan mesin uap adalah penyebab keluarga para
butuh mengalami kesulitan ekonomi.
Revolusi industri kedua juga memiliki dampak yang mirip, meski dari segi lapangan tidak
sebesar revolusi industri pertama. Revolusi industri kedua ditandai dengan ditemukannya
motor listrik. Perusahaan mobil Ford, yang pada saat itu masih dipimpin oleh Henry Ford,
mempunya cita-ita bagaimana agar mobil buatannya dapat di jual ke petani dan rakyat
banyak.

Henry Ford pun menuggunakan time motion study yang baru digagas oleh Taylor.
Terinspirasi dari studi tersebut, Ford mengubah proses pembuatan mobilnya dengan
menggunakan ban berjalan. Mobil Ford mengeluarkan Model Y yang sangat terkena dengan
sebutan “You can by any color but black”. Pada saat itu harga movil sekitar $2,500, namun
Ford dapat menjual mobil dengan harga $850. Semakin lama turun harga mobil Ford,
sehingga akhirnya Ford menguasai pasar mobil di Amerika pada saat itu.

Revolusi industri ketiga dengan masuknya komputer, dan mengubah industri menuju
automation. Jumlah karyawan di perusahaan berkurang dan biaya produksi turun drastis
dengan adanya microprosesor yang digunakan didalam industri.

Dan sekarang kita memasuki era revolusi keempat yang sering disebut sebagai industri 4.0.
Era ini ditandai dengan proses industri yang menggunakan internet of things (IoT), ketika
sensor dipasang di mesin-mesin, sehingga mesin bekerja sendiri ranpa campur tangan
manusia. Proses dengan menggunakan Iot akan menghemat biaya yang cukup besar sehingg
biaya produksi akan turun drastis.

Jika menelusuri sejak revolusi industri pertama, munculnya teknologi akan meningkatkan
jumlah pengangguran, karena teknologi dapat mengerjakan suatu perkerjaan dengan seditki
orang dan produktivitas yang tinggi. Hal ini juga terlihat pada industri movil, karena pada
saat Ford menerapkan ban berjalan, mereka dapat menjual mobil dengan harga jauh di bawah
rata-rata.

Namun jangan dilupakan efek setelah itu. Dengan harga mobil yang terjangkau kelas
menengah, pengguna mobil pada saat itu naik dengan cepat, kenaikan jumlahpengedara
mobil menyebabkan timbulnya pekerjaan baru, sepertitambal ban, pompa bensin, bengkel
mobil semua pekerjaan baru ini membutuhkan banyak tenaga kerja baru.
Dalam konteks yang mirip, perkembangan TI juga menggeser banyak pekerjaan. Tetapi
pertumbuhan TI yang cukup pesat sekarang ini juga memunculkan lapangan pekerjaan baru,
seperti conten writer, multimedia developer, SEO expert, Social Media Specialist, dan
banyak pekerjaan lain yang lima tahun lalu tidak ada. Sekarang ini banyak jabatan yang saya
tidak tahu pekerjaannya apa, sehingga saya haus bertanya secara sepesifik apa yang dia
kerjakan.

Jadi kalau dikatakan penggunakan teknologi akan meningkatkan angka pengangguran


memang besar akan terjadi, tetapi di sisi lain, perkembangan teknologi akan membuka
peluang baru dengan nilai yang lebih baik tentunya.

Seandainya suatu perusahaan tidak mengadopsi teknologi, maka yang terjadi adalah
perusahaan tersebut tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang telah mengadopsi teknologi.
Perusahaan yang mengadopsi teknologi seharusnya mengakibatkan penurunan biaya produksi
dan kenaikan jumlah produksi.

Fenomena ini kita bisa lihat di toko online seperti Amazon, yang setiap harinya melayani
ribuan order dari pelanggan dengan menggunakan teknologi. Sekarang omzet Amazon
mengalahkan Walmart untuk periode akhir tahun. Alibaba, toko online di Cina yang didirikan
oleh Jack Ma, dapat mencapai US$ 24 milyar dalam satu hari. Suatu pencapaian nilai
penjualan yang sangat fantastis, yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh toko sekalipun.
2.4 Solusi Agar Teknologi Tidak Meningkatkan Pengangguran

Jangan hanya melihat karena teknologinya, tetapi sumber daya manusianya atau tenaga
kerjanya juga perlu diperhatikan. Sumber daya manusia harus ikut berkembang seiring
dengan berkembangnya teknologi. Suatu teknologi tidak akan bisa berjalan dengan baik jika
tanpa operator, dan teknologi tidak akan bertahan lama jika tidak ada yang merawatnya.
Maka Sumber daya manusia masih sangat perlu dibutuhkan untuk menjalankan suatu
teknologi.

Setiap teknologi secanggih apapun pasti punya kelemahannya, manusia perlu pelatihan dan
pendidikan tentang pengetahuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) untuk melaraskan
dengan teknologi yang ada sekarang ini bahkan sampai yang akan datang. Solusi untuk
mengatasi pengangguran teknologi ialah dengan cara:

1. Memberikan pelatihan khusus untuk mengasah keterampilan yang dibutuhkan di dunia


modern,
2. Memberikan pengarahan pentingnya menguasai teknologi;
3. Membuka pusat pelatihan kerja sumber daya manusia untuk membantu transisi dari
pekerjaan tradisional ke pekerjaan modern atau yang menggunakan mesin dan alat
canggih.

Sumber daya manusia di beri pengetahuan dan pelatihan bagaimana berinovasi dan memiliki
sifat trampil dan kreatif. Sehingga kualitas sumber daya manusia lebih baik dari pada
penggunaan mesin. Tidak hanya hal itu, yang membedakan manusia dengan mesin atau robot
adalah manusia mempunyai perasaan dan akal sehat. Teknologi sampai saat ini tidak bisa
menggantikan posisi kedua hal tersebut, karena mesin hanya diciptakan untuk membantu atau
memudahkan kegiatan manusia,bukan untuk menggantikan posisi manusia.

Teknologi juga dapat membuka dan menciptakan pekerjaan yang baru, seperti situs internet
jual beli online yang kian marak di Indonesia. Siapapun bisa berbisnis di situs e-commerce
atau marketplace. Kemudian juga ada ojek online dengan aplikasinya yang cukup membantu,
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan sangat bermanfaat sekali bagi semua orang. Hal
ini juga dapat menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia bahkan dapat membuat
wirausahawan baru di bidangnya masing-masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat membuat meningkatnya


pengangguran, apabila sumber daya manusianya juga tidak berkembang. Jika sumber daya
manusia tidak berkembang, maka teknologi dapat menggeser posisinya karena kualitasnya
dipikir lebih baik dari pada sumber daya manusia. Teknologi dapat memberikan manfaat
yang begitu banyak bagi perkembangan ekonomi apabila dapat dikelola dengan baik oleh
sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menguasai teknologi juga. Jangan
memandang kemajuan pesat teknologi itu sebagai kendala bagi perekonomian Indonesia.
Tetapi pandanglah itu sebagai sebuah tantangan bagi Indonesia yang menjadi lebih baik dan
maju lagi untuk perekonomiannya. Teknologi sangat membantu sekali perekonomian, mulai
dari mesin canggih, transportasi, infrastruktur, komunikasi dan fasilitas.

3.2 Saran

Pemerintah harus siap memfasilitasi masyarakat untuk memberikan pelatihan dan


pembelajaran bagi calon tenaga kerja, agar memiliki sifat terampil, kreatif dan skill yang
cukup untuk melebihi keunggulan dari teknologi agar tidak tergantikan. Dan bagi perusahaan
harus mengembangkan kembali dan menyadari bahwa mengandalkan mesin atau robot saja
dalam suatu usaha tidak akan maksimal jika tidak ada operator yang mengendalikan, merawat
dan mengawasi mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Alghofari, F., & PUJIYONO, A. (2011). Analisis tingkat pengangguran di Indonesia tahun
1980-2007 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).

Jurnalis.(2017). Menkeu: Teknologi Pengaruhi Tingkat Pengangguran. Diakses


pada:www.economy.okezone.com/read/2017/02/16/20/1620570/menkeu-perkembangan-
teknologi-pengaruhi-tingkat-pengangguran (4 Januari 2018)

Baeti, N. (2013). Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pengeluaran


Pemerintah Terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2007-2011. Economics Development Analysis Journal ,2(3).

Dewi, A. M. C., & SBM, N. (2010). ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DAN


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA SEMARANG (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).

Kusuma, Hendra.(2017). Pengangguran di RI Bertambah 10.000 Jadi 7,04 Juta Orang .


Diakses pada: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3715236/pengangguran-di-ri-
bertambah-10000-jadi-704-juta-orang (5 desember 2018)

Laeis, Zuhdiar.(2017). Menkeu: Perkembangan Teknologi pengaruh tingkat pengangguran.


Diakses pada: https://www.antaranews.com/berita/612925/menkeu-perkembangan-teknologi-
pengaruhi-tingkat-pengangguran (4 Januari 2018)

Mahendra, Setiadi. (2007). Pengaruh Teknologi Terhadap Kemajuan Ekonomi . Yogyakarta:


Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 12,No. 3:22-32.

Pitartono, R., & Hayati, B. (2012). Analisis tingkat pengangguran di Jawa Tengah Tahun
1997-2010 (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Pramesthi, R. N., & Cahyono, H. (2013). Pengaruh Pengangguran dan Inflasi terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Trenggalek. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE) ,1(3).

Statistik, B. P. (2016). Tingkat Pengangguran di Indonesia.

https://www.uc.ac.id/library/teknologi-penyebab-angka-pengangguran-tinggi/

https://www.dosenpendidikan.com/20-dampak-positif-dan-negatif-teknologi-informasi-di-
bidang-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai