Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Kabupaten berperan penting
dalam menciptakan sistem hukum yang adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif demi
terwujudnya konsistensi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
menjamin ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara. Hal tersebut mendukung tugas dan fungsi Sekretariat Daerah selaku
koordinator dalam mewujudkan kebijakan umum Pemerintah Daerah yang akuntabel
sekaligus sebagai pengendali terhadap pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Perangkat
Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, sebagaimana dimaksud oleh
Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah dan Sekretariat DPRD Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Bojonegoro. Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok Bagian Hukum dan
Peraturan Perundang-undangan analis hukum memegang peranan yang penting sekali
terutama dalam kaitan dengan analisa peraturan perundang–undangan terhadap seluruh
peraturan perundang–undangan terkait baik yang di atas maupun di bawah sehingga
dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
Namun sejauh ini dalam menjalankan tugasnya terutama melaksanakan pelayanan
hukum kepada SKPD dan masyarakat dirasa kurang maksimal. Tuntutan memberikan
pelayanan yang efektif, efisien, inovatif dan terjamin kepastian hukum masih perlu
ditingkatkan terutama dalam kaitannya dengan menghasilkan produk hukum yang
berkualitas efektif, efisien, dan berkepastian hukum. Hal ini ditandai dengan masih
banyaknya produk hukum daerah yang belum efektif diterapkan dikarena bersinggungan
dengan peraturan diatasnya, Produk hukum daerah yang kadarluarsa tetapi masih
berlaku dan tidak dicabut, dan masih banyaknya SKPD yang bermasalah dengan hukum.
Oleh karena itu dalam rangka usaha mengatasi permasalahan yang terjadi yang sangat
diperlukan adalah pengkajian/telaah/analisis hukum yang komprehensif berdasarkan fakta
hukum dan peraturan yang berlaku, dari penganalisisan tersebut dapat diketahui akar
masalah yang ada di Kabupaten Bojonegoro dengan disertai peraturan perundang-
undangan yang sesuai dengan akar masalah yang kemudian dapat ditindak lanjuti dengan
pembentukan Produk Hukum Daerah, sehingga didapatkan Produk Hukum Daerah yang

1
tepat, akurat, efektif dan efisien serta berkesesuian dengan Peraturan perundang-
undangan yang diatasnya.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, saya selaku staf bagian hukum dan
peraturan perundang-undangan kabupaten bojonegoro mencoba memasukan nilai-nilai
dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang lebih dikenal sebagai ‘ANEKA’ dalam setiap tugas sebagai staf untuk
mewujudkan peningkatan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat memberikan
kepastian hukum dan dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

B. Maksud dan Tujuan


Tujuan dilakukan penulisan laporan ini adalah untuk memberikan impelementasi
praktikal hasil kegiatan dengan menerapkan unsur nilai – nilai dasar profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban yang melekat dalam jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu, penyusunan laporan ini bertujuan untuk
memberikan suatu pemahaman bahwa adanya hubungan antara nilai – nilai dasar
dengan kegiatan tugas dan kewajiban yang dilaksanakan oleh Pegawai Negeri Sipil
(PNS).
Manfaat dari penyusunan laporan ini, diharapkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS)
bisa memahami dan mampu mengimplementasikan nilai – nilai dasar profesi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dalam setiap kewajiban dan tangung jawab yang melekat dalam
jabatannya sebagai pelayan publik maupun sebagai pelaksana kebijakan publik, sehingga
sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat meningkatkan profesionalime dalam
pekerjaannya, menciptakan perbaikan-perbaikan baik ke dalam maupun keluar wilayah
kewenangan pekerjaan, serta mampu membangun citra positif seorang Pegawai Negeri
(PNS) yang memiliki integritas dan netralitas dalam menjalankan tugas sebagai pelayan
publik (masyarakat)

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar


Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dilaksanakan mulai hari senin
tanggal 15 April sampai dengan hari Jum’at tanggal 29 April 2016 bertempat di Bagian
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro.

2
BAB II
GAMBARAN SINGKAT
BAGIAN HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO

1. VISI DAN MISI KABUPATEN BOJONEGORO


Visi adalah pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana organisasi harus
dibawa. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan, berisi cita dan citra
yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah. Visi sebagai bagian dari perencanaan
strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi.
Kehidupan organisasi Pemerintah sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
internal dan eksternal serta paradigma baru otonomi, oleh karena itu Visi organisasi harus
mampu mengakomodasikan perubahan tersebut. Mengacu kepada RPJMD dan dokumen-
dokumen lain yang memuat arah dan kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Semua kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro diarahkan guna mewujudkan tujuan
pembangunan di Kabupaten Bojonegoro sebagaimana tertuang dalam visi, misi dan indikator-
indikator makro yang hendak dicapai. Sebagai bagian yang integral dari RPJMD, maka
keberadaan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro sangat penting
untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi Kabupaten Bojonegoro. Organisasi Sekretariat
Daerah yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor
6 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Bojonegoro yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 merupakan
unsur staf yang mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Bupati dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan
pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah.
Sejalan dengan paradigma baru pemerintahan dalam era reformasi, perlu dilakukan upaya
dalam menyiasati tuntutan perubahan struktur maupun kultur, untuk itu Sekretariat Daerah
dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan profesionalisme serta secara proaktif
melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut
dan mengacu Visi Kabupaten Bojonegoro yaitu :
Terwujudnya Pondasi Kabupaten Bojonegoro Sebagai Lumbung Pangan dan
Energi Negeri yang Produktif, Berdaya Saing, Adil, Sejahtera, Bahagia dan
Berkelanjutan.
3
Maka dirumuskan Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro yaitu:
Terwujudnya Kebijakan, Tertib Administrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah
yang Baik.
Melalui Visi tersebut Sekretariat Daerah akan menjadi unit kerja yang profesional
dan berperan sebagai fasilitator serta advisor dalam merumuskan kebijakan publik sehingga
diharapkan akan dapat mengoptimalkan penyelenggaraan Pemerintahan yang lebih akuntabel.
Demikian pula Sekretariat Daerah diharapkan mampu mengimplementasilkan profesionalismenya
dengan berpikir rasional, memiliki komitmen dan etika, baik sebagai fasilitator maupun advisor
perumusan kebijakan publik. Sebagai fasilitator Sekretariat Daerah diharapkan dapat
memfasilitasi pelaksanaan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh Dinas, Lembaga Teknis Daerah agar dapat berjalan selaras,
serasi dan seimbang dalam suatu mekanisme kerja yang sistematis dan terpadu.
Di sisi lain Sekretariat Daerah berperan sebagai advisor dalam perumusan kebijakan
publik yang mengandung arti memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan
supervisi dalam upaya pemberdayaan Daerah Otonom. Dalam merumuskan kebijakan umum
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang akuntabel
dimaksudkan sebagai upaya perwujudan kebijakan untuk mempertanggung-jawabkan
keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan serta mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui suatu media pertanggung-jawaban yang dilaksanakan secara periodik.

2. Tugas dan Fungsi


Sekretaris Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah hal
ini sebagaimana pasal 2 ayat (3) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bojonegoro sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud Sekretaris Daerah
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan Pemerintahan Daerah;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah;
d. Pembinaan administrasi dan Apa

4
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro mengacu pada
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bojonegoro sebagaimana telah diuah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013:
a. Sekretaris Daerah ;
b. Asisten Pemerintahan, membawahkan :
1). Bagian Hukum dan Perundang-undangan
a) Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;
b) Sub Bagian Bantuan Hukum;
c) Sub Bagian Dokumentasi Hukum.
2). Bagian Organisasi dan Tata Laksana ;
a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan;
b) Sub Bagian Tata Laksana dan Kepegawaian;
c) Sub Bagian Evaluasi Kinerja Organisasi Perangkat Daerah.
3). Bagian Pemerintahan ;
a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum;
b) Sub Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama;
c) Sub Bagian Pertanahan.
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahkan :
1). Bagian Perekonomian, terdiri atas :
a). Sub Bagian Perekonomian Daerah dan Ekonomi Kerakyatan;
b). Sub Bagian Bina Perusahaan Daerah;
c). Sub Bagian Penanaman Modal.
2). Bagian Pembangunan, terdiri atas :
a). Sub BagianPenyusunan dan Pelaksanaan Program;
b). Sub Bagian Pengendalian;
c). Sub Bagian Pelaporan.
3). Bagian Kesejahteraan Rakyat
a). Sub Bagian Keagamaan
b). Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan
c). Sub Bagian Kesejahteraan Sosial
d. Asisten Administrasi Umum, membawahkan :

5
1). Bagian Umum dan Keuangan, terdiri atas :
a). Sub Bagian Administrasi Keuangan ;
b). Sub Bagian Rumah Tanggga ;
c). Sub Bagian Administrasi dan Pemeliharaan.
2). Bagian Perlengkapan, terdiri atas :
a). Sub Bagian Analisa Kebutuhan;
b). Sub Bagian Pengadaan ;
c). Sub Bagian Penyimpanan dan Distribusi
3). Bagian Humas dan Protokol terdiri atas :
a). Sub Bagian Protokol ;
b). Sub Bagian Peliputan, Pengumpulan dan Pengolahan Informasi;
c). Sub Bagian Pemberitaan dan Penerbitan.
Sedangkan Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Bojonegoro adalah sebagaimana disajikan dalam Gambar 1 berikut:

SEKRETARIS DAERAH

ASISTEN
ASISTEN ASISTEN
PEREKONOMIAN DAN
PEMERINTAHAN ADMINISTRASI UMUM
PEMBANGUNAN

Bagian Hukum dan


Bagian Organisasi dan
Peraturan Perundang- Bagian Pemerintahan
Tatalaksana
undangan

Sub-Bagian Peraturan
Perundang-undangan

Sub-Bagian Bantuan
Hukum

Sub-Bagian
Dokumentasi Hukum

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro

6
3. Visi dan Misi Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan
Melalui Visi tersebut Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan akan
menjadi unit kerja yang profesional dan berperan sebagai fasilitator serta advisor dalam
merumuskan kebijakan publik sehingga diharapkan akan dapat mengoptimalkan penyelenggaraan
Pemerintahan yang lebih akuntabel. Demikian pula gSekretariat Daerah diharapkan mampu
mengimplementasilkan profesionalismenya dengan berpikir rasional, memiliki komitmen dan
etika, baik sebagai fasilitator maupun advisor perumusan kebijakan publik. Sebagai
fasilitator Sekretariat Daerah diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dinas,
Lembaga Teknis Daerah agar dapat berjalan selaras, serasi dan seimbang dalam suatu
mekanisme kerja yang sistematis dan terpadu.
Di sisi lain Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan berperan sebagai
advisor dalam perumusan kebijakan publik yang mengandung arti memberikan pedoman,
bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi dalam upaya pemberdayaan Daerah Otonom.
Dalam merumuskan kebijakan umum penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan masyarakat yang akuntabel dimaksudkan sebagai upaya perwujudan kebijakan
untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan serta
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggung-jawaban
yang dilaksanakan secara periodik.
Adapun Misi Bagian Hukum diantaranya adalah:
1. Perencanaan peraturan perundang-undangan yang tepat
2. Pembentukan peraturan perundang-undangan yang taat asas
3. Pelayanan dan bantuan hukum
4. Penyuluhan, pendidikan, penyebarluasan, pendokumentasian produk hukum
5. Penelitian, pengkajian, perumusan rancangan peraturan perundang-undangan.

4. Tugas dan Fungsi Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan


Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu dari
SKPD yang merupakan bagian dari Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro. Bagian
Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro sendiri berkedudukan di Jalan P.
Mastumpel Nomor 01 Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Bagian dari
Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro mempunyai tugas dan kewajiban untuk membantu
7
Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah. Adapun secara khusus diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2009
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Pasal 8 Ayat (1) Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun
2014, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro melaksanakan tugas
melaksanakan dan meneliti perumusan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum,
memberikan bantuan, mempublikasikan dan mendokumentasikan produk hukum. Selanjutnya
dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pasal 8 Ayat (1) tersebut pada Ayat (2)
Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan memiliki fungsi sebagai berikut
diantaranya:
1) Penelitian perumusan peraturan perundang-undangan ;
2) Penyiapan bahan rancangan peraturan daerah;
3) Penghimpunan peraturan perundang-undangan, melakukan publikasi dan dokumentasi
produk hukum;
4) Penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur
pemerintah daerah atas masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas;
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan sesuai dengan
bidang tugasnya.

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI ASN

8
Penerapan nilai dasar ANEKA selama kegiatan aktualisasi memberikan pengaruh
positf bagi peningkatan kinerja penulis sebagai seorang Analis Hukum pada Bagian Hukum
dan Peraturan Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro. Penerapan
nilai dasar ANEKA dalam setiap proses pelaksanaan pekerjaan memberikan kontribusi bagi
pencapaian visi dan misi Bagian Hukum dan Peraturan Perundang-undangan secara efektif
dan efisien untuk kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara. Dalam proses kegiatan
didampingi seorang mentor sebagai pembimbing dan mengarahkan dalam segi teknis,
mengawasi setiap tingkah laku dan sikap penulis agar penerapan nilai ANEKA berjalan
sesuai dengan yang seharusnya. Koordinasi coach melalui email sebagai pelaporan progress
kegiatan yang telah dilakukan.
Kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
PNS adalah sebagai berikut :
1. Membantu mempersiapkan naskah MoU atau Perjanjian;
2. Membantu penyusunan telaahan hukum;
3. Membuat database untuk menginput berkas perkara yang masuk di bagian hukum;
4. Membuat brosur alur Penanganan bantuan hukumdi bagian hukum dan perundang
-undangan setda kabupaten bojonegoro;
5. Membantu dalam Penyusunan Konsep Surat Keputusan Bupati tentang TIM;
6. Membantu Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Bupati;
7. Menggunakan Fasilitas DropBox dalam menyimpan dokumen kegiatan yang
berkaitan dengan produk bagian hukum dan peraturan perundang-undangan.
Adapun kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan dengan mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi atau yang sering dikenal dengan ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Membantu Mempersiapkan Naskah Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa
Timur Dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tentang Pembiayaan Program Jaminan
Kesehatan Daerah;
2. Membantu Penyusunan Telahaan Hukum dalam bentuk Nota Dinas tentang Dasar
Bupati Menandatangani Kolom Menyetujui Dan/Atau Mengetahui Dalam Naskah
Perjanjian Kerjasama Antara Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Provinsi Jawa Timur Dengan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga
Berencana (PPKB) Kabupaten Bojonegoro;
3. Membuat Database Untuk Menginput Berkas Perkara Yang Masuk Di Bagian Hukum;
4. Membuat Brosur Alur Penanganan Bantuan Hukum;
9
5. Membantu dalam Penyusunan Konsep Surat Keputusan Bupati tentang Panitia
Pelaksana Ujian Dinas Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016;
6. Membantu Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Penyelenggaraan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat;
7. Menggunakan Fasilitas Dropbox Dalam menyimpajn kegiatan yang berkaitan dengan
produk bagian hukum dan peraturan perundang-undangan;
8. Membantu dalam Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sub-Bagian Bantuan
Hukum;
9. Mengikuti Rapat Koordinasi Pendataan Permasalahan Pertambangan Migas di Kabupaten
Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur atas Disposisi Kepala Sub-Bag Bantuan Hukum;
10. Membantu dalam Meregister MoU atau Nota Kesepahaman Antara Rektor Universitas
Muhammadiyah Surakarta Bersama Bupati Bojonegoro.

Kegiatan Membantu Mempersiapkan Naskah Perjanjian Kerjasama Pemerintah


Provinsi Jawa Timur Dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tentang Pembiayaan
Program Jaminan Kesehatan Daerah

Nama Kegiatan Kegiatan Membantu Mempersiapkan Naskah Perjanjian


Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dan Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro Tentang Pembiayaan Program Jaminan
Kesehatan Daerah
Tanggal 15 April 2016
- Foto Kegiatan
Lampiran
- Berkas Tertulis
1. Kegiatan yang Mengimplemantasikan Nilai Dasar
Kegiatan Membantu Mempersiapkan Naskah Perjanjian Kerjasama Pemerintah
Provinsi Jawa Timur Dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tentang
Pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Daerah.

2. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar ASN yang Digunakan


2.1 Akuntabilitas (Melaksanakan pekerjaan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, Ketelitian, Ketepatan, dan
Kecermatan)
Penerapan nilai dasar profesi ASN akuntabilitas berupa melaksanakan
pekerjaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

10
ketelitian, ketepatan, dan kecermatan, tertuang dalam kegiatan
Mempersiapkan Naskah Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa
Timur Dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tentang Pembiayaan
Program Jaminan Kesehatan Daerah, dalam rangka membuat suatu
Perjanjian Kerjasama antar Daerah yang memberi kepastian hukum bagi
para pihak sesuai dengan asas hukum perjanjian, saya telah mempedomani
aturan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan kegitan
menganalisa secara cermat peraturan perundang – undangan terkait sesuai
dengan tata urutan perundang-undangan agar Perjanjian Kerjasama yang
dihasilkan baik secara materiil maupun formil tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, menganalasa setiap klausula
dalam Naskah Perjanjian Kerjasama dengan teliti.

2.2 Nasionalisme (Kebersamaan, Kerjasama, Informasi, Kesopanan, Berguna


bagi Orang lain, Profesional dan Kecepatan)
Penerapan nilai dasar profesi PNS etika publik berupa
kebersamaan, kerjasama, informasi, kesopanan, berguna bagi orang
lain, profesional, kecepatan dan ketepatan tertuang dalam kegiatan
penyusunan pointer secara bersama – sama dengan rekan kerja lainnya
melalui diskusi sehingga hasil pointer yang disusun dapat menghasilkan
suatu ringkasan yang baik, benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Penyusunan pointer rapat secara lengkap dan cermat
merupakan suatu bentuk kerjasama yang baik dengan SKPD dan Instansi
lain karena kita berusaha memberikan informasi sebanyak – banyaknya
kepada peserta rapat, sehingga mereka dapat menganalisa dan
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum rapat. Pengiriman
pointer rapat dalam lampiran undangan juga merupakan bentuk
kesopanan dalam hubungan kerjasama karena kita tidak sekedar
mengundang rapat namun memberi kesempatan peserta untuk
mempersiapkan diri menguasai permasalahan. Telaahan staf dan pointer
ini dapat meningkatkan kuaitas rapat menjadi lebih profesional sehingga
output yang dihasilkan secara tidak langsung berdampak pada terciptanya
pelayanan publik yang tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil
guna.

11
2.3 Komitmen Mutu (Prakarsa, Efektif dan Efisien)
Penerapan nilai dasar profesi PNS komitmen mutu berupa
prakarsa, efektif dan efisien tertuang dalam kegiatan telaahan staf
terhadap setiap dokumen undangan rapat koordinasi SKPD dan
penyusunan pointer yang merupakan suatu prakarsa dalam memperbaiki
pranata hukum, khususnya terkait sistem undangan rapat yang sekarang
ada. Hal ini bertujuan untuk mempermudah teman kerja / atasan dalam
memperoleh pemahaman terhadap isu hukum dan konsep produk hukum
yang dibuat sehingga pelaksanaan rapat tidak berjalan tanpa kejelasan
dan keseluruhan proses menjadi lebih efektif dan efisien karena dapat
dilakukan dengan jumlah rapat minimum.

3. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


Pada saat ini baik di Bagian Hukum maupun SKPD lainnya untuk rapat
koordinasi sering terjadi permasalahan klasik yang sama, antara lain peserta
rapat yang diutus tidak menguasai permasalahan, tidak berani mengambil
keputusan yang signifikan dan peserta rapat datang terlambat melebihi 30 menit.
Selain itu, penyelenggara rapat juga tidak dapat membawa arah rapat dengan
tepat sasaran sesuai target yang seharusnya dicapai. Permasalahan tersebut
melatarbelakangi sebuah prakarsa untuk membuat telaahan staf terhadap setiap
dokumen undangan rapat koordinasi SKPD dengan menggunakan teknik
komunikasi efektif yang secara tidak langsung berdampak terciptanya
pelayanan publik yang tanggap, akurat, berdaya guna dan berhasil guna bagi
masyarakat.

 Langkah – langkah yang dilakukan dalam membuat telaahan staf terhadap


setiap undangan rapat koordinasi SKPD ini, meliputi :
1) Menyiapkan data – data terkait dokumen undangan yang akan
dibuat telaahan staf;
Telaahan staf yang disusun adalah telaahan staf perihal Permohonan
Ijin IMB di Kawasan Makam Bung Karno. Data – data yang disiapkan
dalam langkah ini meliputi semua bahan pendukung dalam pemecahan
masalah hukum terkait penerbitan ijin IMB, diantaranya adalah
peratuan perundang – undangan yang mengatur tentang penerbitan ijin
IMB dan kumpulan data kasus sejenis baik yang diperoleh dari

12
internet ataupun telaahaan staf terdahulu sehingga dapat
mempermudah kinerja dalam merumuskan penyelesaian hukum yang
tepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna.
2) Melakukan studi artikel – artikel terkait penerapan konsep
klausul – klausul yang akan dimasukkan dalam telaahan
staf;
Studi artikel – artikel terkait penerapan konsep klausul – klausul
dilakukan secara teliti dan mendalam sehingga dapat menciptakan
hasil telaahan staf yang mempunyai landasan filosofi yang tepat.
Selain itu, upaya dalam mempermudah penyelesaian masalah
penerbitan ijin IMB dilakukan dengan cara melakukan koordinasi
dengan Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Blitar selaku
pimpinan SKPD pelaksana penerbitan produk hukum perijinan.
3) Menganalisa peraturan perundang – undangan terkait baik itu
yang berada di atas maupun yang sederajat;
Salah satu langkah penting dalam telaahan staf ini adalah menganalisa
peraturan perundang – undangan terkait baik yang berada di atas
maupun yang sederajat secara cermat agar kesepahaman dalam
menyelesaikan masalah penerbitan ijin IMB tidak bertentangan dengan
peraturan perundang – undangan yang ada. Terkait hal ini, telaahan
staf dilakukan dengan menganalisa Peraturan Daerah Kota Blitar
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Blitar Tahun 2011 – Tahun 2030.
4) Membuat konsep telaahan staf terkait analisa pembuatan
dokumen undangan
Telaahan staf terhadap permohonan ijin IMB di Kawasan Makam
Bung Karno ini disusun dengan sistematika yang benar. Telaahan staf
ini terdiri dari beberapa bagian yaitu pokok persoalan yang berisi
tentang latar belakang dan kronologi, pembahasan yang berisi tentang
analisa terhadap peraturan perundang – undangan beserta konsep
hukumnya dan kesimpulan.
5) Menyampaikan konsep telaahan staf kepada Kepala Bagian
Hukum untuk dimintakan koreksi;
Koreksi dan persetujuan yang dilakukan oleh Kepala Bagian Hukum
terhadap telaahan staf ini merupakan bentuk kerjasama yang saling
bersinergi antara atasan dan bawahan. Koreksi dan persetujuan ini
13
tertuang dalam lembar disposisi Bagian Hukum.
6) Memperbaiki konsep telaahan staf sesuai dengan koreksi yang
diberikan dan finalisasi persetujuan tindak lanjut;
Bentuk tindak lanjut dari adanya telaahan staf ini adalah tersusunnya
pointer rapat yang nantinya akan dilampirkan dalam undangan rapat
staf koordinasi SKPD. Pointer rapat ini merupakan suatu prakarsa
untuk mempersiapkan peserta rapat lebih awal sehingga menciptakan
kualitas rapat yang profesional dan tepat sasaran.
7) Membuat pointer rapat yang berisi latar belakang, kronologis,
dasar pertimbangan hukum yang ada, serta target yang
dicapai dengan diadakannya rapat tersebut; dan
Pointer rapat ini disusun bersama – sama dengan rekan kerja lainnya
melalui diskusi ringan terlebih dahulu untuk mencapai mufakat
berdasarkan keahlian/kemahiran hukum serta pengalaman masing –
masing staf dalam menangani masalah serupa yang dibahas dalam
materi rapat agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Pointer rapat ini meliputi :
a. Latar belakang dan kronologis yang menerangkan bahwa
terdapat permohonan ijin IMB bangunan bertingkat di kawasan
makam Bung Karno;
b. Dasar pertimbagan hukum yaitu Peraturan Daerah Kota Blitar
Nomor 12 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Blitar Tahun 2011 – Tahun 2030;
c. Target rapat adalah memperoleh kepastian hukum;
d. SKPD yang diundang, antara lain :
1. Bidang Perencanaan Prasarana dan Wilayah Tata Ruang
Bappeda Kota Blitar, selaku SKPD yang mempunyai
keahlian/kemahiran dalam bidang rencana tata ruang;
2. Bidang Tata Kelola Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan
Kota Blitar, selaku SKPD yang mempunyai kewenangan
dalam hal pertimbangan teknis penerbitan IMB; dan
3. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Blitar, selaku
SKPD pelaksana penerbitan produk hukum perijinan.
8) Membuat undangan rapat koordinasi SKPD.
Konsep undangan rapat koordinasi yang telah disetujui Kepala Bagian
Hukum dimintakan stempel di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota
Blitar untuk memperoleh keabsahan surat.

14
 Dengan menerapkan nilai dasar akuntabilitas, etika publik dan komitmen
mutu dalam kegiatan ini, maka akan didapatkan manfaat :
a. Bagi Diri Sendiri :
- Membantu pemecahan pekerjaan yang sulit;
- Menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien; dan
- Menciptakan suasana harmonis dengan rekan kerja
antar SKPD.
b. Bagi SKPD :
- Menciptakan citra positif sebagai SKPD yang profesional,
terbuka, dan mudah bekerja sama;
- Pelaksanaan penyusunan produk hukum daerah yang dikeluarkan
secara cepat, tepat, konsisten dan akurat;
- Memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional;
dan
- Membentuk kerjasama dan koordinasi yang baik antara staf
Bagian Hukum dengan staf SKPD lain.
c. Bagi Orang Lain / Masyarakat :
- Pelayanan publik yang akurat, cepat, tepat, berdaya guna dan
berhasil guna bagi masyarakat.

15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR

A. Uraian Tugas / Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Uraian tugas menurut Sasaran Kinerja Pegawai di Subbagian Kepegawaian antara lain :

1. Mengumpulkan bahan penyelesaian Uji Kompetensi Jabfung PELP;

2. Mengolah data updating dan sinkronisasi SIMPEG lingkup Direktorat Jenderal


Pengelolaan Ruang Laut;

3. Menginventarisasi hasil penilaian kinerja pegawai lingkup Direktorat Jenderal


Pengelolaan Ruang Laut;

4. Menyiapkan bahan usulan KARPEG, Karis dan Karsu pegawai lingkup Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut;

5. Menyiapkan bahan Evaluasi Daftar Hadir Pegawai lingkup Direktorat Jenderal


Pengelolaan Ruang Laut;

6. Menginput data cuti pegawai dan izin pegawai di dalam aplikasi kehadiran pegawai
online (SIKEPO).

B. Nilai-Nilai Dasar
Nilai-nilai dasar profesi PNS setelah melalui proses internalisasi dan akan
diaktualisasikan dalam lingkungan pekerjaan antara lain :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. PNS mengemban amanah
untuk menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik antara lain mampu
mengambil keputusan yang tepat pada saat terjadi konflik kepentingan, menghindari
politik partai, bersikap adil dan konsisten. Aspek-aspek akuntabilitas yaitu sebuah
16
hubungan, berorientasi pada hasil, membutuhkan laporan, memerlukan konsekuensi,
dan memperbaiki kinerja. Fungsi utama akuntabilitas adalah sebagai kontrol
demokratis, mencegah korupsi, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Akuntabilitas terdiri dari beberapa tingkatan yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder. Mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi
kejujuran dan hukum, proses, program, dan kebijakan. Beberapa alat akuntabilitas di
Indonesia antara lain perencanaan strategis, kontrak kinerja, dan laporan kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel diperlukan aspek
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme merupakan aspek penting
dalam pembentukan karakter PNS agar menjadi abdi negara yang melaksanakan
tugas dengan berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara. Melalui internalisasi
nilai nasionalisme diharapkan dapat membentuk pribadi PNS yang mengedepannkan
kepentingan publik diatas kepentingan pribadi atau golongan. PNS harus memiliki
jiwa nasionalisme yang kuat dan menyadari perannya sebagai pemersatu bangsa serta
menjaga kedaulatan Indonesia untuk tujuan mensejahterakan masyarakat Indonesia.

3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Etika sebenarnya terkait dengan ajaran-ajaran moral yakni
standar tentang benar dan salah yang dipelajari melalui proses hidup bermasyarakat.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku / etika suatu kelompok khusus dalam ,asyarakat melalui ketentuan-ketentuan
terttulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

4. Komitmen Mutu

17
Mutu merupakan cerminan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Komitmen mutu pelayanan PNS diwujudkan dengan memberikan
layanan publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, dan sopan.
Peningkatan mutu atas kualitas pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan
melalui beberapa pendekatan antara lain efektivitas, efisiensi dan inovasi. Prinsip
efektivitas berorientasi pada pencapaian tujuan atau target yang telah ditetapkan oleh
organisasi atau unit kerja. Prinsip efisiensi mengacu pada jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk mencapai tujuan atau target organisasi atau unit kerja. Efisiensi
mencakup faktor bahan baku, biaya, sumberdaya manusia yang digunakan untuk
menghasilkan barang / jasa. Konsep inovasi merupakan cara utama suatu organisasi
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi dan persingan. Inovasi
adalah terobosan yang dilakukan terhadap produk, proses produksi, nilai-nilai, cara
kerja layanan sistem maupun pola pikir orang-orang di dalam organisasi.

5. Anti Korupsi
Korupsi berarti kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering kali dikaitkan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang menyebabkan kerusakan
baik dalam lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun juga
berdampak secara jangka panjang.

C. Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam profesi PNS
disusun berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan,
tugas tambahan dan inisiatif sendiri yang telah mendapat persetujan atasan. Rincian
rancangan kegiatan sebagai pelasana di subbagian perencanaan dan penyusunan
anggaran adalah sebagai berikut :

18
Kegiatan 1 : Mengumpulkan bahan untuk penyusunan uji kompetensi Jabfung PELP
a. Kegiatan Mengumpulkan bahan untuk penyusunan uji kompetensi
Jabatan Fungsional Tertentu Pengelola Ekosistem Laut dan
Pesisir.
b. Tahapan Kegiatan a. Menyusun konsep surat memorandum yang ditujukan
kepada Direktorat Teknis;
b. Menyerahkan konsep surat ke atasan langsung untuk
dikoreksi apabila ada yang harus diperbaiki;
c. Menyerahkan surat tersebut ke Sekretaris Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut untuk dapat
ditandatangani;
d. Mendistribusikan surat tersebut kepada Direktorat terkait
untuk dapat dikirimkan kembali disertai dengan masukan
bahan soal terkait uji kompetensi Jabfung PELP;
e. Mengompilasi bahan yang telah terkumpul dan menyusun
konsep sesuai arahan atasan;
f. Memberikan konsep penyusunan kepada atasan.
c. Output / Hasil Kegiatan pengumpulan bahan untuk penyusunan Uji
Kegiatan Kompetensi Jabfung PELP dilakukan dengan mewujudkan
nilai – nilai ANEKA pada tiap tahapan prosesnya.
Proses awal yang dilakukan membuat surat yang ditujukan ke
seluruh unit kerja dengan menerapkan nilai Akuntabilitas,
Etika Publik dan Komitmen Mutu mengenai konsep atas
gagasan dan ide sendiri. Perwujudan nilai Etika Publik dan
Komitmen Mutu terdapat pada proses pendistribusian surat
dilakukan dengan tanggung jawab efisien dan efektif.
Setelah bahan soal diterima dari unit kerja, bahan di cermati
dengan teliti dan dikelompokkan berdasarkan jenjang
jabatannya. Nilai – nilai yang terkandung di dalamnya adalah
Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme dalam bekerja
sama dengan rekan semangat gotong royong agar efektif dan
Anti Korupsi tidak mengurangi soal dan materi yang sudah
disampaikan.

d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai dasar yang relevan dengan kegiatan ini adalah :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
19
dan Anti Korupsi
e. Kontribusi Kegiatan mengumpulkan bahan untuk penyusunan Uji
Terhadap Visi Kompetensi Jabfung PELP dengan mengimplementasikan
Misi Organisasi nilai – nilai dasar ANEKA akan memberikan kontribusi dalam
penyusunan perancangan Jabfung PELP Bagian Hukum,
Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal
PRL.
f. Penguatan Nilai- Dengan mengumpulkan bahan untuk penyusunan Uji
nilai Organisasi Kompetensi yang tepat akan menguatkan nilai akuntable.
Konsep Uji Kompetensi yang baik akan menguatkan nilai
inovatif. Nilai inovatif terkait dengan visioner yang gigih,
kreatif, ingin maju dan selalu menginginkan perubahan ke
arah yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini diharapkan
mampu menguatkan nilai profesionalisme. Nilai
profesionalisme mengandung pengertian bekerja secara efisien
dan optimal sesuai dengan pengetahuan, keahlian berdasarkan
SOP. Penguatan terhadap nilai kedisiplinan dengan
melaksanakan tugas dan kewajiban dengan tuntas dan tepat
waktu.

20
Kegiatan 2 : Mengolah data updating dan sinkronisasi data SIMPEG pegawai lingkup
Dirjen PRL.

a. Kegiatan Mengolah data Updating dan Sinkronisasi data SIMPEG


Pegawai lingkup Dirjen PRL.

b. Tahapan Kegiatan a. Mengumpulkan bahan informasi perubahan data SIMPEG


pegawai, antara lain : SK pengangkatan, pemberhentian
pejabat struktural, penataan SDM, Mutasi, Kenaikan
Pangkat, tugas belajar dan ijin belajar, informasi data
pribadi dan keluarga.
b. Update data pegawai berdasarkan data informasi pegawai.
c. Sinkronisasi dengan pengelola SIMPEG masing – masing
direktorat lingkup Dirjen PRL dan menyampaikan ke sub
bagian informasi dan data Biro Kepegawaian Sekretaris
Jenderal KKP selaku penanggung jawab seluruh data
SIMPEG pegawai KKP.

c. Output / Hasil Updating data SIMPEG Pegawai merupakan kegiatan untuk


Kegiatan memelihara dan memperbarui data setiap pegawai yang sangat
diperlukan untuk kepentingan sub bagian kepegawaian dalam
hal mengambil kebijakan berkaitan dengan urusan pegawai.
Sehingga updating data tersebut dilakukan dengan berdasar
pada dokumen dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan penerapan nilai Akuntabilitas. Sebelum merubah
data harus dicermati dan diteliti bahan / dokumen yang
dijadikan dasar agar data yang dihasilkan berkualitas dimana
tidak ada kerancuan dan kesalahan saat data informasi ini
digunakan untuk keperluan urusan kepegawaian, hal ini
merupakan pencerminan nilai Komitmen Mutu.
Menghasilkan data yang benar selalu aktual dan berkualitas
merupakan salah satu wujud melayani pegawai atau pengguna
sehingga terwujud Etika Publik yang baik. Transparansi
dalam hal updating data SIMPEG dan tidak merubah tanpa
didasari dokumen atau untuk kepentingan tertentu merupakan
pencerminan dari tindakan Anti Korupsi. Nilai Nasionalisme
21
ada pada nilai saat sinkronisasi dengan seluruh unit Kerja
dengan mendengar masukkan dari Koordinator SIMPEG dari
masing – masing Unit Kerja

d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai Dasar yang relevan adalah : Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi

e. Kontribusi Kegiatan Updating dan Sinkronisasi data SIMPEG Pegawai


Terhadap Visi dengan mengimplementasikan nilai – nilai dasar memberikan
Misi Organisasi kontribusi bagian kepegawaian dalam melakukan pengolahan
dan pemeliharaan data SIMPEG, DUK, Nominatif dan arsip
perorangan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.

f. Penguatan Nilai- Dalam Updating dan Sinkronisasi data SIMPEG Pegawai


nilai Organisasi lingkup Ditjen PRL dengan baik dan konsisten dapat
menguatkan nilai integritas yang menjunjung tinggi azas
kebenaran dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Selain itu, juga menguatkan nilai kerjasama karena bejerja
secara koopratif, kompak, saling menghargai, mengedepankan
koordinasi, bersinergi dan memanfaatkan networking untuk
menghasilkan kinerja yang maksimal. Peningkatan nilai
kedisiplinan juga dikedepankan karena melaksanakan tugas
dan kewajiban dengan tuntas sesuai aturan yang berlaku.

22
Kegiatan 3 : Menginventarisasi hasil penilaian kinerja pegawai lingkup Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.
a. Kegiatan Menginventarisasi Laporan penilaian kinerja pegawai lingkup
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
b. Tahapan Kegiatan a. Membuat konsep surat ditujukan kepada seluruh unit kerja
Lingkup Direktorat Jenderal PRL perihal permintaan
laporan Sasaran Kinerja Pegawai;
b. Memeriksa Laporan Penilaian Kinerja Pegawai yang
diperoleh dari pegawai di seluruh unit kerja lingkup
Direktorat Jenderal PRL;
c. Menyampaikan Penilaian Kinerja Pegawai Pejabat Eselon
2 dan 3 ke Sekretaris Jenderal maupun MKP untuk
mendapatkan penilaian dan tanda tangan;
d. Mengoreksi data hardcopy Sasaran Penilaian Kinerja
Pegawai dengan data SKP 0nline;
c. Output / Hasil Dalam menginventarisasi langkah awal yang dilakukan adalah
Kegiatan membuat konsep surat perihal permintaan Penilaian Kinerja di
seluruh unit kerja lingkup Ditjen PRL dan koordinasi dengan
bagian tata usaha masing-masing unit kerja. Dalam hal ini
nilai – nilai dasar ANEKA yang terkandung adalah Etika
Publik dan Nasionalisme. Kemudian saat melakukan
pemeriksaan Penilaian Kinerja Pegawai mengedepankan nilai
Komitmen Mutu karena memerlukan kecermatan
meminimalisir kesalahan berkaitan dengan pelayanan prima.
Terdapat Nilai Akuntabilitas dan Anti Korupsi dalam proses
kegiatan ini salah satunya menjaga kerahasiaan hasil Penilaian
Kinerja Pegawai. Tidak membocorkan rahasia atas dasar
kepentingan tertentu. Permintaan tanda tangan kepada
Sekretaris Jenderal dilakukan dengan Surat Nota Dinas
sebagai pengantar untuk mengimplementasikan nilai Etika
Publik.
Selanjutnya Penilaian Kinerja tersebut dimasukkan ke dalam
arsip data perorangan sesuai nilai Akuntabilitas bertanggung
jawab terhadap Penilaian Kinerja setiap pegawai.
23
d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai Dasar yang relevan adalah : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi
e. Kontribusi Kegiatan menginventarisasi hasil penilaian Kinerja Pegawai
Terhadap Visi dengan mengimplementasikan nilai – nilai dasar ANEKA
Misi Organisasi akan memberikan kontribusi dalam melakukan penyiapan
bahan pembinaan pegawai lingkup Ditjen PRL Bagian
Hukum, Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Direktorat
Jenderal PRL.
f. Penguatan Nilai- Dengan menginventarisasi hasil penilaian Sasaran Kinerja
nilai Organisasi Pegawai yang tepat akan menguatkan nilai akuntable.
Inventarisasi hasil Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai yang
cermat dan teliti akan menguatkan nilai inovatif. Nilai inovatif
terkait dengan visioner yang gigih, kreatif, ingin maju dan
selalu menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan nilai
profesionalisme. Nilai profesionalisme mengandung
pengertian bekerja secara efisien dan optimal sesuai dengan
pengetahuan, keahlian berdasarkan SOP. Penguatan terhadap
nilai kedisiplinan dengan melaksanakan tugas dan kewajiban
dengan tuntas dan tepat waktu.

24
Kegiatan 4 : Menyiapkan bahan untuk usulan KARPEG, Karsu dan Karis
a. Kegiatan menyiapkan bahan untuk usulan KARPEG, Karis dan Karsu
b. Tahapan Kegiatan a. Membuat surat memorandum perihal syarat pengajuan
KARPEG, Karis dan Karsu yang ditujukan kepada seluruh
pegawai lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.
b. Mengumpulkan bahan atau berkas pengajuan KARPEG,
Karis dan Karsu
c. Meneliti kelengkapan syarat pengajuan KARPEG, Karis
dan Karsu Pegawai lingkup Ditjen PRL;
d. Membuat Surat pengantar untuk pengajuan KARPEG,
Karis dan Karsu untuk diserahkan ke Biro Kepegawaian.
c. Output / Hasil Menyiapkan bahan untuk usulan KARPEG, karis dan Karsu
Kegiatan merupakan perwujudan kegiatan dari pelayanan publik.
Dimana kepegawaian berusaha memberikan pelayanan untuk
seluruh pegawai berkaitan dengan kebutuhan pegawai dalam
hal ini KARPEG, Karis dan Karsu. Dimana dengan
memberikan pelayanan mengimplementasikan nilai – nilai
dasar yang terkandung dalam ANEKA. Kegiatan ini menjadi
penting karena KARPEG, Karis dan Karsu nantinya akan
diperlukan oleh seluruh pegawai selama menjadi pegawai
sampai setelah jadi pegawai Negeri Sipil.. Kegiatan ini
diawali dengan membuat konsep surat edaran mengenai syarat
pengajuan KARPEG, Karis dan Karsu yang ditujukan untuk
seluruh pegawai Lingkup Direktorat jenderal Pengelolaan
Ruang Laut, sesuai perwujudan nilai Akuntabilitas secara
transparansi, Etika Publik dan Komitmen Mutu membuat
konsep surat dengan gagasan dan ide sendiri.
Nilai Anti Korupsi dan Nasionalisme dalam proses kegiatan
ini terdapat pada proses saat mengedarkan surat usulan ini ke
seluruh unit kerja lingkup Direktorat Jenderal PRL

25
transparansi dan tidak memihak kepentingan pada Unit Kerja
tertentu. Memiliki kepedulian dengan mengedepankan rasa
keadilan terhadap pegawai yang belum memiliki KARPEG,
Karis dan Karsu.
d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai Dasar yang relevan adalah : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi
e. Kontribusi Kegiatan menyiapkan bahan usulan KARPEG, karis dan karsu
Terhadap Visi dengan mengimplementasikan nilai – nilai dasar ANEKA
Misi Organisasi akan memberikan kontribusi dalam menyiapkan bahan proses
kepengurusan tata usaha kepegawaian Bagian Hukum,
Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal
PRL.
f. Penguatan Nilai- Dengan menyiapkan bahan usulan KARPEG, karis dan karsu
nilai Organisasi yang cepat akan menguatkan nilai akuntable. menyiapkan
bahan usulan KARPEG, karis dan karsu yang cermat dan teliti
akan menguatkan nilai inovatif. Nilai inovatif terkait dengan
visioner yang gigih, kreatif, ingin maju dan selalu
menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu,
kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan nilai
profesionalisme. Nilai profesionalisme mengandung
pengertian bekerja secara efisien dan optimal sesuai dengan
pengetahuan, keahlian berdasarkan SOP. Penguatan terhadap
nilai kedisiplinan dengan melaksanakan tugas dan kewajiban
dengan tuntas dan tepat waktu.

26
Kegiatan 5 : Menyiapkan bahan Evaluasi Daftar Hadir Pegawai lingkup Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut;
a. Kegiatan Menyiapkan bahan Evaluasi Daftar Hadir Pegawai lingkup
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.
b. Tahapan Kegiatan a. Mengumpulkan bahan dari Aplikasi Absensi kehadiran
SIKEPO untuk daftar hadir pegawai lingkup Sekretariat
Direktorat Jenderal PRL;
b. Koordinasi dengan rekan kerja subbagian kepegawaian
untuk meminta daftar cuti dan pegawai yang ikut tugas
belajar dan ijin belajar;
c. Meminta data daftar hadir pegawai dari seluruh unit kerja
lingkup Ditjen PRL;
d. Menyusun rekap daftar hadir pegawai lingkup Ditjen PRL.
c. Output / Hasil Kegiatan menyiapkan bahan Evaluasi Daftar Hadir pegawai
Kegiatan merupakan kegiatan yang harus konsisten dilakukan setiap
bulan untuk mengevaluasi pegawai dan membuat bahan
pembinaan kepegawaian sesuai dengan nilai Akuntabilitas.
Kegiatan atau proses penyiapan bahan ini memerlukan
kerjasama dengan rekan subbagian kepegawaian yang lain
untuk memudahkan dalam pelaksanaan pengumpulan data, hal
ini merupakan perwujudan dari Nilai Nasionalisme. Selain
kedua Nilai ANEKA diatas terdapat juga nilai Komitmen
Mutu, Etika Publik dan Anti Korupsi. Dimana saat proses
pengumpulan data dilakukan dengan etika komunikasi yang
baik, sopan dan ramah pada saat melakukan koordinasi
dengan rekan dan Dit teknis. Koordinasi dilakukan dengan
membuat grup pada HP agar lebih cepat, efektif dan
menghemat waktu. Data yang direkap sesuai dengan data yang
didapat dari unit kerja yang lain tanpa mengurangi dan
27
menambahkan data asli.
d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai Dasar yang relevan adalah : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi
e. Kontribusi Kegiatan menyiapkan bahan evaluasi Daftar Hadir Pegawai
Terhadap Visi lingkup Ditjen PRL dengan mengimplementasikan nilai – nilai
Misi Organisasi dasar ANEKA akan memberikan kontribusi dalam
menyiapkan bahan Evaluasi Daftar Hadir Kepegawaian
Bagian Hukum, Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat
Direktorat Jenderal PRL
f. Penguatan Nilai- menyiapkan bahan evaluasi Daftar Hadir Pegawai lingkup
nilai Organisasi Ditjen PRL dengan baik dan konsisten dapat menguatkan nilai
integritas yang menjunjung tinggi azas kebenaran dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Selain itu juga dapat
meningkatan nilai kedisiplinan karena melaksanakan tugas
dan kewajiban dengan tuntas sesuai aturan yang berlaku.
Terdapat nilai profesional dalam bekerja secara efisien dan
optimal sesuai dengan pengetahuan, keahlian dan
keterampilan berdasarkan SOP.

28
Kegiatan 6 : Membuat Konsep Memorandum dan Nota Dinas
a. Kegiatan Membuat Konsep Memorandum dan Nota Dinas terkait
Kegiatan di Subbagian Kepegawaian
b. Tahapan Kegiatan a. Membuat konsep surat sesuai arahan atasan
b. Menyampaikan konsep surat kepada atasan untuk
dikoreksi
c. Menyempurnakan surat yang telah dikoreksi atasan,
diberikan kembali ke atasan untuk paraf pengesahan.
d. Mengajukan surat untuk ditandatangani pimpinan
c. Output / Hasil Dalam menyiapkan Membuat Konsep Surat, baik dalam
Kegiatan bentuk Memorandum ataupun Nota Dinas terkait Kegiatan di
Subbagian Kepegawaian diawali dengan penyusunan konsep
surat sesuai arahan atasan. Konsep surat adalah gagasan atau
ide dengan muatan esensial yang ingin disampaikan melalui
surat sebagai nilai Komitmen Mutu. Konsep yang disusun
bersumber dari gagasan sendiri atas petunjuk dan arahan
atasan maupun format dari surat format surat paparan harus
dilakukan dengan cermat dan teliti agar berkualitas dan
meminimalisir kesalahan. Konsep yang disusun harus
konsisten menyesuaikan format baku yang telah ditetapkan.
Penyusunan yang dilakukan juga harus jujur, jelas dan
informatif sesuai dengan maksud yang sebenarnya sebagai
nilai Anti Korupsi. Penyusunannya harus memperhatikan
waktu penyelesaian, jangan terlalu lama sehingga dapat segera
diajukan kepada atasan untuk diperiksa.
Konsep surat yang telah selesai diserahkan kepada atasan

29
untuk mendapatkan koreksi. Penyerahan dilakukan secara
langsung kepada atasan di ruangan kepala bagian atau kepala
subbagian. Konsep surat yang diserahkan berupa print out
dengan kertas bekas layak pakai. Penggunaan kertas bekas
yang masih layak pakai dimaksudkan untuk mengurangi
penggunaan kertas. Penggunaan kertas bekas perlu
diberitahukan terlebih dahulu kepada atasan. Penyampaian
permakluman dilakukan secara sopan dengan mengungkapkan
alasan secara jujur sebagai cerminan Etika Publik.
Pengurangan penggunaan kertas merupakan pendekatan
efisiensi sumber daya yang digunakan.
Konsep yang telah mendapat koreksian atau masukan dari
atasan segera diperbaiki dalam waktu singkat. Perbaikan
dilakukan dengan integritas tinggi terhadap masukan atasan
sebagai penerapan nilai Akuntabilitas. Interaksi yang
dilakukan dengan atasan dalam proses perbaikan dari atasan
dilakukan dengan menjunjung nilai sopan santun sebagai
cerminan Etika Publik..
Setelah perbaikan dilakukan, maka surat tersebut dicetak dan
diajukan untuk diparaf oleh atasan langsung dalam hal ini
Kepala subbagian Kepegawaian dan atasan dari atasan
langsung dalam hal ini Kepala Bagian Hukum, Kepegawaian
dan Organisasi. Kemudian surat diajukan ke Sekretaris
Direktorat Jenderal PRL untuk dapat tanda tangan beliau.
Proses pengajuan tandatangan atasan mengikuti prosedur yang
berlaku yaitu dengan mengumpulkan di meja sekretaris
pribadi Sesdit PRL. Dengan mengikuti aturan yang berlaku
maka terdapat nilai integritas yang tinggi dalam sikap yang
ditunjukan. Menunggu surat diproses dengan sabar merupakan
bagian dari kerja keras yang dilakukan. Setelah surat tersebut
ditandatangani selanjutnya diperbanyak untuk diedarkan.
Perbanyakan surat disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan
surat agar efisien dalam penggunaan kertas. Agar maksud
surat tersebut sampai dengan cepat maka dapat juga
30
menggunakan media internet untuk menyebarkannya.
Memanfaatakan media internet juga dapat mereduksi
penggunaan kertas yang berlebihan serta informasi yang
disebarkan lebih cepat sampai kepada yang bersangkutan
sebagai nilai Komitmen Mutu. Nilai Nasionalisme dilakukan
melalui kerja sama yang baik antar rekan yang terlibat.
d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai dasar yang relevan dengan kegiatan ini adalah :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi
e. Kontribusi Membuat Konsep Memorandum dan Nota Dinas terkait
Terhadap Visi Kegiatan di Subbagian Kepegawaian dengan
Misi Organisasi mengimplementasikan nilai-nilai dasar memberikan kontribusi
dalam penyampaian informasi, kebutuhan, kebijakan dan
undangan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.
f. Penguatan Nilai- Konsep Memorandum dan Nota Dinas yang berkualitas akan
nilai Organisasi menguatkan nilai inovatif. Nilai inovatif terkait dengan
visioner yang gigih, kreatif, ingin maju dan selalu
menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu,
kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan nilai
profesionalisme. Nilai profesionalisme mengandung
pengertian bekerja secara efisien dan optimal sesuai dengan
pengetahuan, keahlian berdasarkan SOP. Penguatan terhadap
nilai kedisiplinan dengan melaksanakan tugas dan kewajiban
dengan tuntas dan tepat waktu.

31
Kegiatan 7 : Menginput data cuti, izin dan Surat Perintah Kedinasan Pegawai ke dalam
Aplikasi Kehadiran Pegawai Online (SIKEPO).
a. Kegiatan Menginput data cuti, izin dan Surat Perintah Tugas Pegawai
kedalam aplikasi Kehadiran Pegawai Online (SIKEPO)
lingkup Sekretariat Ditjen PRL
b. Tahapan Kegiatan a. Mengumpulkan semua berkas terkait Cuti, Izin dan Surat
Perintah Kedinasan Pegawai lingkup Sekretariat Ditjen
PRL;
b. Menyortir berkas terkait Cuti, Izin dan Surat Perintah
Kedinasan Pegawai sesuai dengan bagian unit kerja eselon
3 lingkup Sekretariat Ditjen PRL;
c. Menginput satu demi satu kedalam Sistem Kehadiran
Pegawai Online.
d. Menyimpan atau mengarsipkan berkas Cuti, Izin dan Surat
Perintah Kedinasan Pegawai sesuai dengan bulan dan
bagian unit kerja.

c. Output / Hasil a. Kegiatan menginput data Cuti, izin dan Surat Perintah
Kegiatan Kedinasan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap
hari. Dilakukan secara konsisten sebagai perwujudan nilai
Akuntabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan
efisiensi waktu untuk mencegah menumpuknya pekerjaan
yang lain jika dikerjakan pada akhir bulan berkaitan
dengan pelaksanaan nilai Komitmen Mutu. Selain itu
masih ada Nilai – Nilai ANEKA yang lain dalam proses
32
kegiatannya. Melakukan dengan penuh tanggung jawab
dan menginput dalam Sistem Kehadiran Pegawai sesuai
berkas yang disampaikan agar terwujud transparansi sesuai
dengan Nilai Etika Publik dan Anti Korupsi. Bersikap
adil dalam memberikan informasi hasil dari input data agar
tiap orang dapat mengetahui potongan Tukin
mencerminkan nilai Nasionalisme.

d. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai dasar yang relevan dengan kegiatan ini adalah :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi
e. Kontribusi Menginput data Cuti, Izin dan Surat Perintah Kedinasan
Terhadap Visi Pegawai dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar
Misi Organisasi memberikan kontribusi dalam menyiapkan bahan Evaluasi
Daftar Pegawai Subbagian Kepegawaian Bagian Hukum,
Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Ditjen PRL.
f. Penguatan Nilai- Dengan menginput data Cuti, Izin dan Surat Perintah
nilai Organisasi Kedinasan yang konsisten akan menguatkan nilai akuntable.
menyiapkan bahan usulan KARPEG, karis dan karsu yang
cermat dan teliti akan menguatkan nilai inovatif. Nilai inovatif
terkait dengan visioner yang gigih, kreatif, ingin maju dan
selalu menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan nilai
profesionalisme. Nilai profesionalisme mengandung
pengertian bekerja secara efisien dan optimal sesuai dengan
pengetahuan, keahlian berdasarkan SOP. Penguatan terhadap
nilai kedisiplinan dengan melaksanakan tugas dan kewajiban
dengan tuntas dan tepat waktu.

33
Maret `April
No Rancangan Kegiatan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
1. Mengumpulkan bahan penyelesaian Uji Kompetensi Jabfung PELP
2. Mengolah data updating dan sinkronisasi SIMPEG lingkup
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
3. Menginventarisasi hasil penilaian kinerja pegawai lingkup Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
4. Menyiapkan bahan usulan KARPEG, Karis dan Karsu pegawai
lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
5. Menyiapkan bahan Evaluasi Daftar Hadir Pegawai lingkup
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
6. Membuat konsep memorandum dan nota dinas Subbagian
Kepegawaian
7. Menginput data cuti pegawai dan izin pegawai di dalam aplikasi
kehadiran pegawai online (SIKEPO)

Jadwal Rencana Kegiatan.

Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan

Keterangan :

34
: Pelaksanaan Kegiatan

: Hari Libur

35
36

Anda mungkin juga menyukai