1
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja, Indonesia
2
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan KesehatanUniversitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
Abstract
Government efforts in realizing the healthy adolescents, one through by make Adolescent Health Care Services
Program (PKPR). Teenagers are given special services suitable with their desire, taste, and need. Research
problem was how the role of adolescent health service at the health center level care in creating healthy
adolescents. Research purpose to determine the role of adolescent health service at the health center level
care in creating healthy adolescents. Qualitative research methods in Buleleng I health center working area.
Data sources consisted of informants, places and events , documents. Informants were selected by purposive
sampling. Data collected by interview, observations, and documents . Data analysed by Interaktive analysis
model of Miles and Huberman. The results showed the role of health centers in healthy adolescents realize one
of them was through by realization PKPR programs, health center as PKPR infrastructure providers so this
program can be implemented its target. PKPR program that launched by Buleleng I health center has well
performing, but there was one target has not achieved yet, for example making peer counselors and has not
sosialization to adolescent maximal widely yet. PKPR perceived have a very important role for adolescents.
Through PKPR at primary care level, adolescent can get knowledge about health, socialize places, and to get
health care suitable with adolescents needs. The conclusions, adolescent health care at the primary care level
important to creat healthy adolescents.
67
Ni Nyoman Mestri Agustini, Ni Luh Kadek Alit Arsani / KEMAS 9 (1) (2013) 66-73
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tahun belum menikah yang memiliki keadaan
pelayanan kesehatan remaja. Adapun yang fisik, mental dan social sejahtera.
menjadi sasaran program ini adalah laki-laki Kompleksnya kondisi yang terjadi pada
dan perempuan usia 10-19 tahun dan belum seorang remaja, memerlukan perhatian lebih
menikah. Di Kabupaten Buleleng, program dari semua pihak. Penelitian mengenai remaja
PKPR baru mulai dilaksanakan pada tahun ini bertujuan untuk mengetahui peran dari
2007. Tidak semua Puskesmas di Buleleng pelayanan kesehatan peduli remaja di tingkat
melaksanakan program ini. Pelaksanaan Puskesmas dalam mewujudkan remaja sehat.
program ini baru dirintis di Puskesmas
Buleleng I. Metode
Terdapat berbagai definisi remaja yang
dibagi berdasarkan umur kronologis dan Penelitian ini merupakan penelitian ku-
berbagai kepentingan. Menurut WHO, remaja alitatif, yang dilakukan di wilayah kerja Puskes-
apabila anak telah mencapai umur 10-18 tahun. mas Buleleng I, Kecamatan Buleleng. Sumber
Menurut Undang-undang No. 4 tahun 1979 data terdiri dari: 1) Informan; 2) tempat dan
mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah peristiwa; 3) Dokumen. Informan dipilih secara
individu yang belum mencapai 21 tahun dan purposive sampling, yaitu remaja yang ada di
belum menikah. Pada buku-buku Pediatri, wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1 serta sum-
pada umumnya mendefinisikan remaja remaja ber yang mengetahui tentang program PKPR di
adalah bila seorang anak telah mencapai umur Puskesmas Buleleng I, yaitu kepala Puskesmas,
10-18 tahun untuk anak perempuan dan 12-20 staf/petugas Puskesmas di bagian PKPR.
tahun untuk anak laki-laki. Menurut Diknas, Langkah paling awal adalah menyiap-
anak dianggap remaja bila anak sudah berumur kan pedoman wawancara, dokumentasi, dan
18 tahun yang sesuai dengan saat lulus sekolah observasi sebagai alat bantu dalam pengumpu-
menengah (Soetjiningsih, 2004). Terdapat lan data, kemudian dilanjutkan dengan peneli-
beberapa tahapan pada saat remaja. Pertama, tian dengan proses pengumpulan data, reduksi
masa remaja awal/dini (early adolescence) data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
sekitar umur 11-13 tahun. Masa ini ditandai Dari kesimpulan yang didapatkan kemudian
dengan peningkatan cepat pertumbuhan dilakukan interpretasi.
dan pematangan fisik. Kedua, masa remaja Teknik pengumpulan data dengan
pertengahan (middle adolescence) sekitar umur menggunakan wawancara, observasi, dan do-
14-16 tahun. Masa ini ditandai dengan hampir kumen. Wawancara dilakukan terhadap in-
lengkapnya pertumbuhan pubertas, timbulnya forman Kepala Puskesmas, pemegang program
keterampilan berpikir yang baru, peningkatan PKPR, remaja yang mengalami permasala-
pengenalan terhadap datangnya masa dewasa han kesehatan reproduksi (tercatat di pelapo-
dan keinginan untuk memapankan jarak ran Puskesmas), serta remaja di wilayah kerja
emosional dan psikologis dengan orang tua. Puskesmas Buleleng 1 yang dipilih secara pur-
Ketiga, masa remaja lanjut (late adolescence) posive sampling. Wawancara dilakukan dengan
sekitar umur 17-20 tahun. Masa ini ditandai berpedoman pada pedoman wawancara. Per-
dengan persiapan untuk berperan sebagai masalahan yang hendak dipecahkan melalui
orang dewasa, termasuk klarifikasi tujuan wawancara ini adalah peranan program PKPR
pekerjaan dan internalisasi suatu sistem nilai dalam mewujudkan kesehatan remaja di Keca-
pribadi (Soetjiningsih, 2004). matan Buleleng.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Observasi dilakukan oleh peneliti
Indonesia, sehat adalah keadaan baik seluruh terhadap kegiatan yang dilakukan dalam
badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. pelaksanaan program kesehatan peduli remaja
WHO (2012) menyatakan definisi sehat adalah yang dilakukan baik di dalam puskesmas
keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental maupun di luar puskesmas. Permasalahan
dan social yang tidak hanya bebas dari sakit yang hendak dipecahkan melalui observasi ini
atau kecacatan. Remaja sehat dimaksudkan adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi
adalah individu dalam rentang usia 10-20 remaja baik yang di dalam maupun di luar
68
Ni Nyoman Mestri Agustini, Ni Luh Kadek Alit Arsani / KEMAS 9 (1) (2013) 66-73
69
Ni Nyoman Mestri Agustini, Ni Luh Kadek Alit Arsani / KEMAS 9 (1) (2013) 66-73
pemegang program didasarkan atas kompetensi mengenai kesehatan remaja. Adapun kendala
yang dimiliki. Staf tersebut memiliki yang ditemui adalah kondisi tenaga pelaksana,
kompetensi sebagai tenaga kesehatan dan waktu dan biaya tidak sesuai dengan cakupan
konselor. Berdasarkan wawancara terhadap wilayah kerja puskesmas, sehingga masih ada
kepala puskesmas dan pemegang program, daerah yang belum mendapatkan pelayanan
guna peningkatan kualitas staf dilakukan ini. Evaluasi terhadap pencapaian target atau
beberapa pelatihan baik di tingkat daerah keberhasilan program adalah melalui laporan
maupun nasional. Adapun pelatihan tersebut bulanan dan laporan semester, cakupan
antara lain, 1) Pelatihan konseling remaja; 2) pasien di VCT, pembentukan konselor remaja,
Pelatihan penanganan kecanduan NAPZA dan pelaksanaan penyuluhan ke sekolah-sekolah
3) Pelatihan konselor sebaya. Pelatihan tersebut tiap tahun ajaran baru.
dimaksudkan agar upaya Puskesmas dapat Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada (PKPR) merupakan pelayanan kesehatan
remaja, untuk mewujudkan remaja sehat. yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh
Pemberian pelayanan kesehatan khusus remaja, menyenangkan, menerima remaja
remaja terkait dengan program tersebut, di dengan tangan terbuka, menghargai remaja,
puskesmas disediakan ruangan khusus. Penye- menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan
diaan ruang khusus itu didasarkan pada kebu- terkait dengan kesehatannya serta efektif dan
tuhan remaja akan privasi, terutama saat pem- efesien dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
berian konseling. Guna mewujudkan remaja Berdasarkan wawancara terhadap remaja
sehat memerlukan perhatian baik fisik maupun di Buleleng, ditemukan bahwa keberadaan
psikologis yang seimbang. Remaja merupakan program PKPR di Puskesmas Buleleng 1 belum
individu yang berada dalam rentang usia per- sepenuhnya diketahui oleh remaja. Remaja
alihan dari anak-anak menjadi dewasa. Kondisi yang mengetahui keberadaan program ini
tersebut menyebabkan kondisi emosionalnya mendapatkan informasi di Puskesmas saat
belum stabil, sehingga saat penyampaian kon- melakukan pemeriksaan secara langsung
seling benar-benar memerlukan situasi yang ataupun di sekolah melalui penyuluhan yang
mendukung privasinya. Penyampaian kon- dilakukan oleh Puskesmas (staf program
seling yang dapat diterima oleh remaja akan PKPR) ke sekolah saat penerimaan siswa baru,
mendukung pembentukan kondisi sehatnya. pembinaan PMR (Palang Merah Remaja)
Remaja berusia 10 hingga 24 tahun di sekolah serta saat remaja (siswa) tersebut
baik sehat maupun sakit, individu ataupun mengikuti persiapan lomba KKR.
kelompok menjadi sasaran program pelayanan Berdasarkan observasi dokumen yang
kesehatan peduli remaja di tingkat Puskesmas. terdapat di tempat konseling PKPR, berbagai
Pelaksanaan pelayanan keseahtan tersebut interaksi pernah dilakukan oleh remaja
dalam bentuk penyuluhan ataupun pelayanan yang datang. Data kunjungan ke PKPR, tiap
kesehatan di dalam maupun di luar gedung. harinya terapat sekitar 2 hingga 3 kunjungan.
Di Puskesmas Buleleng 1, berdasarkan data Kunjungan tesebut beragam, mulai dari
di puskesmas ditemukan bahwa pencapaian konseling, pelayanan kesehatan (pemeriksaan
target sasaran sudah hampir terlaksana semua, dan pengobatan) hingga pelayanan rujukan.
baik berupa konseling ke Puskesmas (2 hingga Sejak Januari 2012, sudah terdapat 14 orang
3 orang tiap bulan), kunjungan ke sekolah yang dirujuk untuk pemeriksaan VCT.
(pada bulan Agustus, September, dan Oktober). Data tersebut didukung oleh hasil
Namun, berdasarkan wawancara terhadap wawancara kepada remaja, dimana ditemukan
remaja ditemukan bahwa penyampaian adanya interaksi remaja berupa konseling,
informasi mengenai keberadaan dan pelayanan pelayanan kesehatan dan pengobatan kasus
PKPR belum mencakup seluruh remaja di infeksi menular seksual (IMS). Adanya
wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1. Kurangnya antusias yang tinggi dari remaja agar program
pengetahuan remaja mengenai keberadaan PKPR ini senantiasa selalu diperkenalkan ke
PKPR ini berdampak pada tidak maksimalnya remaja sekolah hingga remaja pada umumnya
pelayanan, konseling dan penyuluhan terutama remaja yang tinggal di daerah yang
70
Ni Nyoman Mestri Agustini, Ni Luh Kadek Alit Arsani / KEMAS 9 (1) (2013) 66-73
jauh dari lokasi Puskesmas Buleleng. Masukan pemerintah adalah dengan pembentukan
dari remaja, beberapa bentuk pengenalan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
program PKPR dapat dilakukan melalui (PKPR). Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
penyampaian informasi baik secara langsung (PKPR) merupakan pelayanan kesehatan yang
maupun tidak langsung. Beberapa bentuk ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja,
pengenalan yang menurut para remaja dapat menyenangkan, menerima remaja dengan
dilakukan oleh pihak terkait antara lain: tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
1) Melalui sekeha teruna teruni (kelompok kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait
pemuda pemudi) yang ada di masing-masing dengan kesehatannya serta efektif dan efesien
banjar; 2) Pemberian pamphlet atau selebaran dalam memenuhi kebutuhan tersebut (Depkes
yang berisikan informasi mengenai adanya RI, 2005). Program ini seharusnya menjadi
PKPR yang memberikan pelayanan khusus prioritas utama dalam pengembangan program
bagi remaja; 3) Website yang dapat diakses oleh kerja Puskesmas mengingat kesesuaiannya
remaja secara bebas; 4) Penyuluhan ke sekolah- dengan permasalahan yang semakin banyak
sekolah; 5) Melalui iklan di radio. Penyampaian dihadapi remaja.
informasi itupun tidak harus selalu langsung Fungsi puskesmas sebagai pemberi
dari Puskesmas, namun dapat dilakukan pelayanan kesehatan lini pertama di masyarakat
secara estafet oleh para remaja sehingga dapat khususnya kepada remaja sudah dilaksanakan
mengurangi beban kerja petugas kesehatan. oleh Puskesmas Buleleng 1. Hal tersebut
Berdasarkan wawancara remaja ditemu- tampak pada terealisasinya program pelayanan
kan berbagai manfaat bagi remaja dari adanya kesehatan peduli remaja sejak tahun 2003.
program PKPR ini adalah: 1) Mendapatkan Melalui dicanangkannya program tersebut
informasi yang benar mengenai kesehatan di Puskesmas Buleleng 1, kesehatan remaja
remaja; 2) Mendapatkan informasi mengenai di Buleleng mendapatkan perhatian khusus.
cara menjaga kesehatan reproduksi; 3) Tempat Berbagai pelayanan yang diberikan berbeda
berkonsultasi mengenai berbagai permasalahan dengan pelayanan kesehatan pada umumnya.
remaja sehingga tidak terjerumus ke hal yang Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi remaja.
negative; 4) Sebagai tempat berbagi dengan Remaja merupakan masa peralihan dari sifat
remaja lain khususnya mengenai kesehatan; 5) kekanak-kanakan dan mulai mempelajari pola
Teman dan pengalaman di bidang kesehatan perilaku dan sikap baru untuk menggantikan
remaja bertambah. pola perilaku sebelumnya. (Soetjiningsih,
Di Indonesia, unit penanggungjawab 2004) Oleh sebab itu pelayanannya senantiasa
penyelenggaraan upaya kesehatan untuk memihak pada remaja.
jenjang tingkat pertama adalah puskesmas. Masuknya program PKPR dalam
Pada saat ini puskesmas telah didirikan di program puskesmas merupakan awal dari
hampir seluruh pelosok tanah air. Berdasarkan peranan puskesmas dalam mewujudkan remaja
Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2004, sehat. Penunjukan staf sebagai pemegang
disebutkan bahwa fungsi dari puskesmas antara program PKPR sebagai langkah selanjutnya.
lain sebagai pusat penggerak pembangunan Dengan demikian terdapat staf puskesmas yang
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan memang khusus mendalami dan menangani
masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan remaja.
strata pertama baik perorangan maupun Mengingat kegiatan program PKPR ini sangat
masyarakat. luas, maka tentunya tidak dapat diselesaikan
Puskesmas sebagai pemberi pelayanan hanya oleh pemegang progan saja. Oleh sebab
kesehatan terdepan di masyarakat mempunyai itu, penunjukan staf tersebut juga diikuti
peran yang sangat strategis dalam upaya dengan penunjukan bagian lain di Puskesmas
peningkatan taraf kesehatan masyarakat, untuk senantiasa bekerja sama dengan
termasuk remaja. Berbagai permasalahan program ini dalam menyelesaikan tugasnya.
pada remaja saat ini semakin berkembang Bagian lain tersebut meliputi program UKS
luas, sehingga memerlukan perhatian lebih. (Usaha Kesehatan Sekolah), program PKM
Salah satu program yang dicanangkan oleh (Pendidikan Kesehatan Masyarakat), program
71
Ni Nyoman Mestri Agustini, Ni Luh Kadek Alit Arsani / KEMAS 9 (1) (2013) 66-73
72
Ni Nyoman Mestri Agustini, Ni Luh Kadek Alit Arsani / KEMAS 9 (1) (2013) 66-73
73