Pemahaman Relasional Dan Pemahaman Instrumental
Pemahaman Relasional Dan Pemahaman Instrumental
Skemp membagi dua jenis pemahaman, yaitu pemahaman relasional dan pemahaman
kategori pemahaman, sedangkan pemahaman relasional memang benar sudah termasuk pada
melibatkan pengetahuan mengenai apa yang dilakukan dan mengapa melakukan hal tersebut,
sedangkan pemahaman instrumental hanya terbatas pada apa yang dilakukan. Skemp
menyatakan bahwa pemahaman instrumental yang diketahuinya pada masa lampau sebagai
“aturan tanpa alasan” dimana banyak siswa dan guru yang memiliki aturan tersebut, mempunyai
kemampuan untuk menggunakannya. Berikut ada dua contoh penjelasan instrumental yang
digunakan di sebuah sekolah yang berdiri sendiri dan memliki standart akademik yang tinggi,
yaitu:
Perkalian pecahan
Untuk mengalikan pecahan dengan pecahan, kalikan dua pembilang bersama untuk
sedikit lebih dari tiga kali panjang diameternya. Di lingkaran mana pun, kelilingnya
sekitar 3,1416 kali diameternya, yang kira-kira 3 1/7 kali diameternya. Tidak satu pun
dari angka-angka ini yang tepat, karena angka pastinya tidak dapat dinyatakan sebagai
mencari dan mengidentifikasi baik dalam buku maupun dalam kelas. Berikut ini ditemukan 3
manfaatnya yaitu:
a. Untuk seorang penulis dan pembaca artikel dapat menyadari bahwa pemahaman
instrumental sangat luas yang jika tidak dipahami akan menimbulkan kebingungan, namun
c. Dengan persiapan yang baik dapat merumuskan perbedaan istilah secara umum
Ketika ada 2 kategori yang digunakan oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan yaitu
adalah pemahaman relasional dan pemahaman instrumental, ada 2 pertanyaan yang muncul yaitu
apakah pemahaman relasional dan pemahaman instrumental itu penting? Dan manakah yang
lebih baik dari keduanya? Setelah beberapa tahun Skemp memberikan jawaban singkat bahwa
pemahaman relasional yang lebih baik. Tetapi karena adanya pengalaman dari banyak guru dan
buku yang ada, ternyata berlawanan dengan pendapat Skemp sehingga membuatnya memikirkan
lagi mengenai pemahaman yang di pegangnya serta merubah proses berpikirnya dari intutif
instrumental yang lebih baik, ada 2 macam miskonsepsi dalam matematika, yaitu:
a. Tujuan utama dari siswa adalah untuk memahami dengan instrumental, diajar oleh seorang
b. Tujuan utama dari siswa adalah untuk memahami dengan relasional, diajar oleh seorang
meskipun akan membuat guru frustasi. Siswa hanya tidak – ingin tahu tentang semua penjelasan
guru berguna untuk persiapan belajar selanjutnya. Semua yang mereka inginkan adalah semacam
aturan untuk mendapatkan jawabannya. Segera setelah hal ini tercapai, mereka menghafal dan
mengabaikan sisanya. Jika guru mengajukan pertanyaan yang agak berbeda, tentu saja mereka
akan mendapatkan kesalahan. Untuk jenis kedua, di mana siswa berusaha untuk memahami
hubungan (relasional) tetapi pengajaran membuat ini tidak mungkin, bisa menjadi lebih
merusak.
Devil’s Advocate
Mengingat bahwa begitu banyak guru mengajar matematika instrumental, mungkin dengan
a. Dalam konteksnya sendiri, matematika instrumental biasanya lebih mudah untuk dipahami,
terkadang jauh lebih mudah. Contohnya mengalikan dua angka negatif bersamaan, atau
membaginya dengan angka pecahan, sulit dipahami secara relasional. “negatif dikalikan
negatif sama dengan positif” dan “untuk bagi dengan sepersekian dengan membalikkannya
dan mengalikannya adalah aturan yang mudah diingat. Jika yang diinginkan adalah jawaban
yang benar, matematika instrumental dapat menyediakan ini lebih cepat dan mudah
b. Penghargaan menjadi lebih cepat dan lebih jelas. Suatu hal yang baik untuk mendapatkan
jawaban yang benar dan tidak harus meremehkan pentingnya rasa sukses dari siswa.
c. Hanya karena pengetahuan yang kurang terlibat, seseorang dapat sering mendapat jawaban
banyak rencana tetap, yang dengannya siswa dapat menemukannya dari titik awal tertentu (data)
ke titik akhir yang diperlukan (jawaban atas pertanyaan). Rencana tersebut memberi tahu mereka
apa yang harus dilakukan pada setiap titik pilihan, seperti pada contoh nyata. Dan seperti dalam
contoh nyata, apa yang harus terjadi dilakukan selanjutnya ditentukan murni oleh situasi lokal.
(Ketika Anda melihat pos kantor, belok kiri. Ketika Anda telah menghapus tanda kurung,
kumpulkan istilah seperti.) Tidak ada kesadaran akan hubungan keseluruhan antara tahapan-
tahapan yang berurutan, dan final tujuan. Dan dalam kedua kasus, pelajar bergantung pada
panduan luar untuk mempelajari setiap 'cara baru untuk sampai ke sana'.
a. Matematika relasional lebih mudah beradaptasi dengan tugas baru. pemahaman relasional
berdiri dengan mengetahui tidak hanya metode apa yang berhasil tetapi mengapa akan
mungkin juga sesuaikan metode dengan masalah baru. Pengertian instrumental diperlukan
duduk menghafal masalah dimana metode bekerja dan yang tidak, dan juga mempelajari
d. Skema relasional berkualitas organik. Dari pemahaman relasional, siswa mungkin tidak
hanya mencoba memahami materi baru yang secara relasional diletakkan sebelumnya, tetapi
juga secara aktif mencari bahan baru dan mengeksplorasi daerah baru, sangat mirip pohon
yang memanjang akarnya atau hewan menjelajahi wilayah baru untuk mencari makanan.
Belajar matematika relasional terdiri dari membangun struktur konseptual (skema) dari mana
pemiliknya dapat (pada prinsipnya) menghasilkan rencana yang tidak terbatas untuk
mendapatkan dari titik awal apa pun dalam rencananya ke siapa pun.
Seorang guru mungkin membuat pilihan yang beralasan untuk mengajar dengan pemahaman
a. Pemahaman relasional akan memakan waktu terlalu lama untuk mencapai, dan dapat
b. Pemahaman relasional dari topik tertentu terlalu sulit, tetapi murid-murid masih
c. Suatu keterampilan yang diperlukan dalam topik lain (misalnya, ilmu pengetahuan alam)
sebelum dapat dipahami secara relasional dengan skema saat ini tersedia untuk siswa.
d. Dia adalah seorang guru junior di suatu sekolah dengan semua pengajaran matematika yang
berjalan lama, bahkan untuk minoritas yang tahu mereka perlu, ingin melakukannya, dan
Suatu teori tidak bisa diterapkan pada semua situasi kompleks. Hal ini bisa dilihat dari guru
yang baik yaitu seorang guru yang dapat membangun pengetahuan empiris mereka sendiri dan
mengabstraksikan beberapa prinsip umum sebagai pedoman. Pada saat pengetahuan mereka
tetap dalam bentuk ini, sebagian besar masih pada tingkat intuitif dalam diri seseorang, dan
belum dapat dikomunikasikan karena tidak ada struktur konseptual bersama (skema) dalam hal
yang dapat dirumuskan. Mungkin ini perlu upaya individu dapat diintegrasikan ke dalam satu
bentuk pengetahuan yang tersedia yang dapat dipahami oleh seseorang. Saat ini sebagian besar
Seseorang dengan seperangkat rencana tetap dapat menemukan jalan dari satu set tertentu
dari titik awal untuk satu set tertentu dari tujuan. Karakteristik rencana adalah bahwa ia
memberitahu kepadanya apa yang harus dilakukan pada setiap titik pilihan. Tetapi jika pada
setiap tahap ia membuat kesalahan, ia akan tersesat, dan ia akan tetap tersesat jika ia tidak
mampu untuk menelusuri kembali langkah-langkah dan kembali ke jalan yang benar.Sebaliknya,
seseorang dengan peta mental kota yang bagus, bila diperlukan, rencana dalam jumlah yang
hampir tak terbatas sehingga dapat membimbing langkahnya dari setiap titik awal ke titik
Sebagai contoh, ketika seorang pergi untuk tinggal di kota tertentu untuk pertama kalinya,
dia dengan cepat mempelajari beberapa rute tertentu. Dia belajar untuk berada di antara tempat
dia tinggal dan kantor rekan kerja yang bekerja sama dengannya; antara tempat dia tinggal dan
kantor rekan kerja tempat dia bekerja; antara tempat dia tinggal dan ruang makan universitas
tempat dia makan; antara kantor temannya dan ruang makan; dan dua atau tiga lainnya.
Singkatnya, dia mempelajari sejumlah rencana tetap yang dengannya dia bisa mendapatkan dari
lokasi awal tertentu ke lokasi tujuan tertentu. Suatu saat ketika dia mempunyai waktu luang, dia
mulai menjelajahi kota. Sekarang dia tidak ingin mendapatkan tempat yang spesifik, tetapi untuk
mempelajari rute sekitarnya, dan dalam proses untuk melihat apa yang menarik yang mungkin
dia temukan. Pada tahap ini, tujuan dia berbeda yaitu membangun peta kognitif kota di kepala.
a. Cara ini tidak tergantung dari hasil akhir yang akan dicapai.
c. Skema murid semakin lengkap, kepercayaan dirinya semakin besar dalam menemukan
d. Namun skema ini tidak pernah selesai. Seperti skema kita yang memperbesar,
sehingga kesadaran kita kemungkinan menjadi lebih besar juga. Dengan demikian
Pemahaman instrumental: hafal konsep/prinsip tanpa kaitan dengan yang lainnya, dapat
matematis berasal dari hasil menghubungkan berbagai konsep matematis yang relevan dalam
menyelesaikan suatu masalah dan mengetahui mengapa prosedur tersebut dapat digunakan
(knowing what to do and why).untuk mencapai pemahaman yang bermakna maka pembelajaran
memahami bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu sama lain sehingga terbangun
struktur yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas.Siswa yang
berusaha memahami secara relasional akan mencoba mengaitkan konsepbaru dengan konsep-
konsep yang dipahami untuk dikaitkan dan kemudian merefleksikeserupaan dan perbedaan
antara konsep baru dengan pemahaman sebelumnya.Siswa yang memiliki pemahaman relasional,
memiliki fondasi atau dasar yanglebih kokoh dalam pemahamannya tersebut. Jikalau siswa lupa
dengan rumus, makaia masih punya peluang menyelesaikan soal dengan cara coba-coba.
rumus. Bagi siswa yang hanya memiliki pemahaman instrumental, iahanya bisa menghafalkan
rumus dan tidak faham dengan konsep. Ketika ia lupadengan rumus, ia tak punya peluang untuk
REFLEKSI
Dari bab ini, kelompok kami memahami bahwa pemahaman dibagi menjadi dua yaitu
pemahamanrelasional yang bersifat mengait – ngaitkan relasi – relasi antar konsep sehingga akan
terbentuk skema, dan pemahaman instrumental yang lebih cenderung ke sifat menghafal. Dan
tentunya masing-masing jenis pemahaman memiliki kekurangan dan kelebihan.Dimana pada hal
untuk masalah keterbatasan waktu, pemahaman instrumental lebih unggul daripada pemahaman
relasional dan dapat juga dikategorikan sebagai pemahaman instrumental dengan alasan berikut :
sudah dapat menentukan hasil namun ia juga harus dapat menjelaskan mengapa hasilnya
2. Dapat dikategorikan hanya sebagai pemahaman instrumental jika seorang siswa hanya
dapat menentukan hasil namun ia tidak dapat menjelaskan mengapa hasilnya adalah
seperti itu.
Oleh Karena itu, kemampuan yang seperti ini oleh Skemp belum dikategorikan sebagai
pemahaman.
Siswa yang memiliki pemahaman relasional memiliki fondasi atau dasar yang lebih kokoh
dalam pemahamannya tersebut. Jikalau siswa lupa dengan rumus, maka ia masih punya peluang
menyelesaikan soal dengan cara coba-coba. Sebagai tambahan, siswa dapat mengecek kebenaran
hasil yang ia dapatkan dengan membalikkan rumus. Contoh, untuk soal integral dapat dicek
hasilnya benar atau salah dengan mendifferensialkan hasilnya. Bagi siswa yang hanya memiliki
pemahaman instrumental, ia hanya bisa menghafalkan rumus dan tidak paham dengan konsep
integralbahwa integral adalah anti turunan. Ketika ia lupa dengan rumus, maka ia tak punya
peluang untuk mencoba-coba. Jelaslah bahwa siswa yang memiliki pemahaman relasional akan
sehingga para siswa memiliki pemahaman relasional. Ada dua prinsip untuk matematika sekolah
yaitu: Prinsip pengajaran dan prinsip pembelajaran. Prinsip pengajaran menyatakan bahwa
pengajaran matematika yang efektif membutuhkan pemahaman terhadap pengetahuan siswa dan
membutuhkanproses belajar, dan setelah itu, menantang dan membantunya agar dapat belajar
dengan baik. Sedangkan prinsip pembelajaran menyatakan bahwa siswa harus belajar
pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya.Berdasarkan apa yang dijelaskan Skemp,
inti belajar matematika adalah agar siswa memiliki pemahaman relasional di mana para siswa
harus dapat melakukan sesuatu (apanya) namun ia juga harus dapat menjelaskan mengapa ia