Anda di halaman 1dari 9

Hipoglikemia

Borang Portofolio

Penyusun:
dr. Charlie Windri

Pembimbing:
dr. Era Ery Dhani

RSUD H. DAMANHURI BARABAI

2014
Borang Portofolio Kasus Kegawatdaruratan

Topik : Hipoglikemia
04 September
Tanggal (kasus) : Presenter : dr. Charlie Windri
2014
12 September
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Era Ery Dhani
2014
Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD H Damanhuri Barabai
Objektif Presentasi :
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
Perempuan, usia 50 th, dengan keluhan lemas dan berkeringat dingin sejak 2 jam
□ Deskripsi :
yang lalu
□ Tujuan : Penegakan diagnosis dan pengobatan segera, serta mencegah komplikasi
Bahan
□ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Bahasan :
Cara
□ Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos
Membahas :
Data Pasien : Nama : Ny.S , ♀, 40 tahun No. Registrasi : -
Terdaftar sejak : 04 September
Nama Klinik : IGD RSUD Damanhuri Telp :
2014
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Hipoglikemia / Lemas sejak 2 jam yang lalu. Lemas dirasakan
tiba-tiba. Berkeringat dingin. Badan terasa dingin. Badan juga terasa bergetar dan menggigil.
Nyeri kepala. Pandangan terasa berkunang-kunang. Jantung terasa berdebar-debar. Nyeri ulu
hati. Mual dan muntah. Tidak nafsu makan dan minum sejak 2 minggu yang lalu. Merasa
seperti ini setelah meminum obat.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien meminum metformin dan glimepirid secara teratur
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit: Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya,
riwayat DM (+) sudah dua tahun, Hipertensi(-), alergi (-), asma(-)
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien memiliki keluhan serupa
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga

1
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik: Kondisi rumah dan lingkungan sosial sekitar tidak
diketahui
7. Riwayat Imunisasi : -
8. Lain-lain :-
Daftar Pustaka :
1. PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia. Jakarta.
2. Manucci et al. 2006. Incidence and prognostic significance of hypoglicemia in hospitalized
non-diabetic elderly patients.

Hasil Pembelajaran :
1. Penegakan diagnosis hipoglikemia berdasarkan anamnesis, pf, dan pemeriksaan penunjang
2. Pengobatan hipoglikemia yang tepat
3. Mencegah dan mengobati komplikasi dari hipoglikemia

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

1. Subjektif :

• Keluhan Utama: Lemas sejak 2 jam yang lalu.

• Lemas dirasakan tiba-tiba. Berkeringat dingin. Badan terasa dingin. Badan juga terasa
bergetar dan menggigil. Nyeri kepala. Pandangan terasa berkunang-kunang. Jantung
terasa berdebar-debar. Nyeri ulu hati. Mual dan muntah. Tidak nafsu makan dan
minum sejak 2 minggu yang lalu. Merasa seperti ini setelah meminum obat. Pasien
meminum obat metformin dan glimepirid secara teratur.

2. Objektif :

Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : tampak sakit berat

 Kesadaran : CM

 TekananDarah : 100/60 mmHg

2
 Nadi : 120x/menit

 Frekuensi Nafas : 24 x/ menit

 Suhu : 35,50 C

 Berat Badan : 60 kg

Status Internus

 Kepala : Normochepali

 Mata : Konjungtiva anemis -/- , sclera ikterik -/-

 Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5-2 cm

 Thoraks

o Paru

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan

Palpasi : vokal fremitus kiri dan kanan sama kuat

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : suara nafas vesikuler, Rhonki-/-, wheezing -/-

o Jantung

Inspeksi : iktus cordis tidak tampak

Palpasi : iktus cordis teraba 1 cm medial dari garis midclavicula kiri

Perkusi : Batas jantung cepat

Auskultasi : Murmur (-), Gallop (-), bunyi jantung tambahan (-)

 Abdomen

Inspeksi : Datar

3
Palpasi : Hepar tidak teraba membesar, Lien teraba pada shuffner 2
permukaan datar konsistensi kenyal, nyeri tekan (+)

Perkusi : Timpani, shifting dullnes (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

 Ekstremitas : Akral dingin, CRT < 2 detik, Udem (-), petechiae (-)

Laboratorium:

Tanggal 04 September 2014

 Hb : 12 gr/dl
 Leukosit : 7.400/mm3
 Eritrosit : 4,59 juta / mm3
 Trombosit : 175.000/mm3
 Hematokrit : 37%
 LED : 10 mm/jam
 MCV : 86 fL
 MCH : 25 pg
 MCHC :33 mg/dl
 GDS : 22 mg/dl
 Ureum : 5 mg/dl
 Creatinin : 0,5 mg/dl
 SGOT : 10 mg/dl
 SGPT : 15 mg/dl

3. Assesment(penalaran klinis) :

Hipoglikemia biasanya ditemukan pada pasien diabetes melitus. Sekitar 90% dari
semua pasien yang menerima insulin mengalami episode hipoglikemia. Kejadian
hipoglikemia sangat bervariasi, namun pada umumnya penderita diabetes melitus tipe
1 memiliki rata-rata episode hipoglikemia simptomatik per minggu dan per tahun.

4
Diperkirakan 2-4% dari mortalitas akibat diabetes melitus dikaitkan dengan
hipoglikemia.

Frekuensi hipoglikemia lebih rendah pada orang dengan diabetes melitus tipe 2
dibandingkan tipe 1. Studi di Inggris menunjukkan bahwa pada pasien dengan
diabetes melitus tipe 2 risiko hipoglikemia berat rendah dalam beberapa tahun
pertama (7%) dan meningkat 25% dalam perjalanan diabetes. Namun prevalensi
diabetes melitus tipe 2 adalah sekitar dua puluh kali lipat lebih tinggi dari diabetes
melitus tipe 1 dan banyak pasien dengan diabetes melitus tipe 2 akhirnya memerlukan
pengobatan insulin, sehingga sebagian besar episode hipoglikemia terjadi pada pasien
dengan diabetes melitus tipe 2.

Hipoglikemi biasanya dibagi menjadi hipoglikemia pasca makan (reaktif),


hipoglikemia puasa, dan hipoglikemia pada pasien rawat inap. Hipoglikemia pasca
makan dapat disebabkan oleh hiperinsulinisme pencernaan, intoleransi fruktosa
herediter, galaktosemia, sensitivitas leusin, dan idiopatik. Pada hipoglikemia puasa
penyebab utamanya adalah kurangnya produksi glukosa atau karena penggunaan
glukosa yang berlebihan, sedangkan pada hipoglikemia pasien rawat inap paling
lazim disebabkan oleh penggunaan obat.

Penyerapan glukosa
↑ Insulin oleh sel Mendorong glukosa di otak tidak
beta masuk ke sel bergantung pada
insulin

Tidak tersedia
Penurunan glukosa
Otak kelaparan glukosa darah yang
darah
disalurkan ke otak

Kehilangan
Depresi otak kesadaran atau
kematian

5
PENGATURAN KADAR GULA
DARAH
Glukosa Darah Glukosa Darah
- + + -

Sel α Sel β Sel α Sel β

Glukagon Insulin Glukagon Insulin

Penurunan glukosa Peningkatan glukosa


darah ke normal darah ke normal

6
MANIFESTASI KLINIS
Stimulasi Simpatoadrenal ↓ Glukosa otak

• Berkeringat • Lemas
• Tremor • Confusion
• Menggigil • Sulit berkonsentrasi
• Gelisah • Irritable
• Lapar • Halusinasi
• Takikardi • Gangguan focal
• Hiper/hipotensi (hemiplegia)
• Disritmia • Kejang
• Takipnea • Pandangan kabur
• Hipotermia • Coma
• Kematian

Diagnosis hipoglikemia dapat ditegakkan bila kadar glukosa < 50 mg/dl (2.8 mmol/L)
atau bahkan <40 mg/dl (2.2 mmol/l). Walaupun demikian berbagai studi fisiologis
menunjukkan bahwa gangguan fungsi otak sudah dapat terjadi pada kadar glukosa
darah 55 mg/dl (3 mmol/l). Lebih lanjut diketahui bahwa kadar glukosa darah 55
mg/dl (3 mmol/l) yang terjadi berulang kali dapat merusak mekanisme proteksi
endogen terhadap hipoglikemia yang lebih berat. Selain itu, hipoglikemia juga dapat
ditegakkan berdasarkan trias Whipple, yaitu: KGD < 55mg/dl, didapatkan tanda-tanda
hipoglikemia dan gejala menghilang dengan pemberian glukosa.

Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (2006) pedoman tatalaksana


hipoglikemia adalah sebagai berikut:

Glukosa diarahkan pada kadar glukosa puasa yaitu 120 mg/dl

Bila diperlukan pemberian glukosa cepat (intravena) bisa diberikan satu flakon (25cc)
dextrosa 40% (10gr dextrosa)

Adapun terapi medikamentosa hipoglikemia yang dapat diberikan adalah:

o Glukosa oral
o Glukosa intravena
o Glukagon (SC/IM)

7
o Thiamine 100 mg (SC/IM) pada pasien alkoholisme
Kadar Glukosa (mg/dl) Terapi Hipoglikemia

<30 mg/dl Injeksi IV dextrose 40% (25 cc) bolus 3 flakon

30-60 mg/dl Injeksi IV dextrose 40% (25 cc) bolus 2 flakon

60-100 mg/dl Injeksi IV dextrose 40% (25 cc) bolus 1 flakon

Follow up:
1. Periksa kadar gula darah 30 menit setelah injeksi
2. Setelah 30 menit pemberian bolus 3 atau 2 atau 1 flakon dapat diberikan 1 flakon
lagi sampai 2-3 kali untuk mencapai kadar glukosa darah 120 mg/dl

4. Plan :

DIAGNOSIS KERJA
Hipoglikemia
DM tipe 2
TERAPI
 D40% 2 flakon IV -> GDS 15 menit setelahnya 144 mg/dl
 IVFD NS 20 tpm
 Inj Ranitidin 2 x 1 amp
 Inj Omeprazole 2 x 1 amp
 Cek GDS/6 jam
 Diet DM 1500 kal

EDUKASI
Edukasi diberikan kepada pasien dan keluarganya serta diberikan penjelasan mengenai DM
dan terapi untuk mencegah hipoglikemia berulang

Anda mungkin juga menyukai