Sintesa Nitrobenzena (Eka)
Sintesa Nitrobenzena (Eka)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nitrobenzen adalah suatu zat cair berwarna kuning muda, berbau
buah badam pahit. Senyawa ini beracun terutama dalam keadaan uap.
benzene dengan gugus nitro dari reaksi antara asam sulfat dan asam
nitrat.
mana benzene itu sendiri adalah senyawa siklik dengan atom karbon
disubstitusi. Pada proses ini subtitusi elektrofilik dari NO2 atau gugus
nitro diperoleh dari penarikan air pada HNO3 pekat oleh asam H2SO4
pekat. Pada pembuatan nitrobenzene ini suhu harus dijaga 55°C. Ada
kemungkinan larutan yang terdiri dari ccampuran asam sulfat, asam nitrat
Sebaliknya bila suhu tidak dijaga 55°C atau malah melebihi dari 55°C
meledak serta jika suhunya dibawah 55°C atau terlalu kecil maka
tahun 1825 dan residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas.
Benzena terdistribusi dengan awalan orto, meta dan para. Dan tidak
benzene dan hidrokarbon aromatik lain bersifat non polar. Maka tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti dietil eter karbon
persenyawaan yang lebih luas lagi, yaitu yang mempunyai sifat mirip
rumus molekul C6H6 dan diberi nama Benzen. 40 tahun kemudian ahli
(Fesenden, 2000).
(Fessenden, 2000).
juga mulai berjalan. Jika percepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah
(Respati, 1995).
amat cepat direduksi. Maka reduksi dalam suasana asam lambung terjadi
Siklus asam nitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu
bertujuan untuk mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah
atau aerob. Siklus asam sitrat ini disebut juga siklus krebs, menggunakan
nama Hans Krebs seorang ahli kimia yang banyak jasanya atau
pada gugus yang telah ada terlebih dahulu. Pada umumnya, gugus yang
nitrat pekat, dengan asam sulfat pekat sebagai katalisator akan terbentuk
Rm / Bm : H2O / 18,01
Rm / Bm : HNO3 / 63,01
BJ : 1,41 gr/ml
Rumus struktur :
Rm / Bm : H2SO4 / 98,07
BJ : 1,84
Rumus struktur :
menimbulkan panas.
menimbulkan panas.
BJ : 0,8787
Rumus struktur :
menyala.
Rm / Bm : CaCl2 / 110,99
Rumus struktur : Cl – Ca – Cl
etanol 95 % P.
Rm / Bm : NaOH / 40,00
Rumus struktur : Na – O – H
1. Dalam labu alas bulat dimasukkan 195 gr (110 mL) asam sulfat pekat,
tambahkan 120 gr (85 mL) asam nitrat pekat (BJ : 1,4) sedikit demi
4. Campuran dikocok melingkar dan bila suhu naik sampai 50°C, segera
didinginkan dalam air agar tetap tercapai suhu antara 50°C - 60°C .
5. Bila reaksi eksoterm ini mereda, tambahkan lagi asamnya, proses ini
7. Lapisan organik dicuci dengan 100 mL air, lalu 100 mL NaOH 0,5 N
dan akhirnya dengan 10 mL air yang lain lagi. Lapisan air pencuci
dibuang.
tadi hilang.
didestilasi, titik didih akan naik dengan cepat dan hasilnya ditampung
baskom, corong pisah, erlenmeyer, gelas kimisa 100 mL, klem, labu ukur
lain, asam nitrat pekat (HNO3), asam sulfat pekat (H2SO4), aquadest,
tissue.
dipipet lagi HNO3 21 mL dan dimasukkan kedalam labu alas bulat yang
baskom yang berisi air es agar turun kembali suhunya lakukan terus
jepit corong pisah pada statif dan biarkan sampe terbentuk 2 fase.
2 fase buang kembali NaOH nya dan diganti dengan aquadest dan
dihitung % rendamennya.
2. Perhitungan
= 11,124%
4.2 Pembahasan
Pada percobaan sintesa nitrobenzena, pertama diambil H 2SO4 28
asam nitrat secara sedikit demi sedikit lalu dihomogenkan hingga suhu
eksoterm, yang pada hal ini reaksi tersebut dapat menghasilkan panas,
Saat pencucian dengan air maka fase diatas terdapat larutan asam
dan fase bawah itu benzene, pada pencucian air yang kedua dilakukan
asam dan fase bawah itu benzene. Dengan penambahan Cacl 2 untuk
mengikat sisa-sisa air, pada saat pemanasan dilakukan agar dapat terjadi
campuran asam tadi bisa muncrat keluar dan tidak dapat membentuk
jadi terbentuk m-Nitrobenzena dan senyawa nitro yang lebih tinggi. Dan
suatu reaksi akan tetapi tidak ikut bereaksi. Dalam reaksi ini asam sulfat
dibandingkan dengan BJ asam nitrat pekat. Selain itu, karena sifat asam
sedikit demi sedikit ke dalam erlenmeyer yang berisi asam nitrat pekat.
benzena tidak terbentuk dua fase, pada saat pencampuran juga harus
berada disamping pendingin (air es) karena pada reaksi ini dilepaskan
dan hidrasi proton yang dilepaskan oleh asam sulfat melepaskan panas.
maka akan timbul panas karena reaksi yang eksoterm. Suhu pada reaksi
juga tidak dikehendaki, sebab jika reaksi terjadi misalnya pada suhu
sehingga tidak terjadi pemisahan antara polar dan non polar dan terdapat
gelembung.
5.1 Kesimpulan
nitrobenzene asam sulfat 27 ml, asam nitrat 21 ml, benzen 19 ml, dan %
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKAN
Respati, Ir, “Pengantar Kimia Organik Jilid I”, Aksara Baru : Jakarta
LAMPIRAN
Diambil lagi lapisan benzene dan asam lalu tambahkan CaCl2 untuk
menghilangkan kelebihan air, homogenkan
Lampiran gambar