Anda di halaman 1dari 21

SINTESA NITROBENZENA

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nitrobenzen adalah suatu zat cair berwarna kuning muda, berbau

buah badam pahit. Senyawa ini beracun terutama dalam keadaan uap.

Jenis reaksinya adalah substitusi yang mudah dari hydrogen pada

benzene dengan gugus nitro dari reaksi antara asam sulfat dan asam

nitrat.

Pada senyawa nitrobenzene tertdapat bahan dasar benzene yang

mana benzene itu sendiri adalah senyawa siklik dengan atom karbon

yang yang saling mengikat dan ikatan rangkap terkonjugasi.

Keistimewaan adalah kemantapaan yang tinggi dari system siklik pada

benzene dan turunannya.

Salah satu turunan dari benzene adalah nitrobenzene dengan

rumus molekulnya : C6H5NO2 atau C6H5NOO. Nitrobenzen sendiri dapat

disubstitusi. Pada proses ini subtitusi elektrofilik dari NO2 atau gugus

nitro diperoleh dari penarikan air pada HNO3 pekat oleh asam H2SO4

pekat. Pada pembuatan nitrobenzene ini suhu harus dijaga 55°C. Ada

kemungkinan larutan yang terdiri dari ccampuran asam sulfat, asam nitrat

pekat dan benzene akan bereaksi sempurna pada suhu tersebut.

Sebaliknya bila suhu tidak dijaga 55°C atau malah melebihi dari 55°C

maka kemungkinan akan terbentuk dinitrobenzene campuran atau akan

meledak serta jika suhunya dibawah 55°C atau terlalu kecil maka

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

nitrobenzene tidak akan terbentuk. Dan kemungkinan larutan terdiri dari,

H2SO4, HNO3 dan benzen tidak akan bereaksi sempurna.

1.2 Maksud Praktikum

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan

mempelajari cara mensintesis nitrobenzene dengan metode reaksi nitrasi.

1.3 Tujuan Praktikum

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mensintesis nitrobenzene

dengan mereaksikan antara campuran asam sulfat dan asam nitrat

dengan benzene kemudian ditentukan % rendamennya.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Benzen merupakan senyawa aromatik sederhana dan senyawa

yang seringkali dijumpai. Untuk pertama kalinya benzene diisolasi pada

tahun 1825 dan residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas.

Benzena terdistribusi dengan awalan orto, meta dan para. Dan tidak

dengan nomor-nomor posisi seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik,

benzene dan hidrokarbon aromatik lain bersifat non polar. Maka tidak

larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti dietil eter karbon

tetraklorida atau heksana. Benzen sendiri digunakan secara meluas

sebagai pelarut (Respati, 1995).

Penggolongan senyawa menurut bau (aroma) tidak dipergunakan

lagi dan sekarang disebut senyawa aromatik merupakan segolongan

persenyawaan yang lebih luas lagi, yaitu yang mempunyai sifat mirip

dengan benzene (Respati, 1995).

Pada tahun 1825 ahli kimia Inggris Michael Faraday mengisolasi

suatu cairan berminyak dari saluran. Senyawa ini ternyata mempunyai

rumus molekul C6H6 dan diberi nama Benzen. 40 tahun kemudian ahli

kimia Jerman, Frederich August Kekule menemukan struktur ini. Hampir

75 tahun kemudian baru dibentuk struktur benzene yang modern

(Fesenden, 2000).

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

Nitrobenzen memusnahkan sel-sel darah merah. Dan dengan

hemoglobin membentuk suatu kompleks yang tidak dapat mengikat

oksigen. Akibat ini “cyanosis” dan pernapasan terhenti. Nitrobenzen

mempengaruhi hati mengakibatkan “atrophy” karena nitrobenzene

beracun maka jangan menghirup dan jangan sampai terkena kulit

(Fessenden, 2000).

Nitrobenzen merupakan salah satu turunan dari benzene yang

diperoleh dari reaksi nitrasi dengan penambahan katalisator asam sulfat

pekat (Besari, 1982) :

Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja,

kebanyakan adalah reaksi dapat balik (reversible), pada suatu awal

reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke pembentukan reaktan dari produk

juga mulai berjalan. Jika percepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah

sama, dan konsentrasi dan produk tidak berubah dengan bertambahnya

waktu maka dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah tercapai

(Respati, 1995).

Istilah senyawa aromatic sebelumnya dipakai untuk

menggambarkan senyawa dengan aroma tertentu.Dalam kimia organic

istilah tersebut sekarang mempunyai arti tersendiri yaitu aromatic dipakai

untuk menunjukkan macam ikatan untuk senyawa tertentu. Umumnya

walaupun ada kekecualian senyawa aromatik adalah senyawa siklik

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

digambarkan dengan rumus yang mengandung ikatan tunggal dan ikatan

rangkap. Istilah aromatik adalah kebalikan dari istilah alifatik yang

menunjukkan senyawa bukan aromatik seperti alkana. Zat-zat antara

(Nitrobenzen dan N-fenilhidroksil amina) tidak dapat dipisahkan karena

amat cepat direduksi. Maka reduksi dalam suasana asam lambung terjadi

aniline (Fesenden, 2000).

Zat-zat antara (nitrobenzene dan N-fenilhidroksil amina) tidak dapat

dipisahkan karena amat cepat direduksi. Maka reduksi dalam suasana

asam lambung terjadi aniline (Fesenden, 2000).

Siklus asam nitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu

pada mitokondria, yang langsung secara berurutan dan berulang,

bertujuan untuk mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah

energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan menggunakan oksigen

atau aerob. Siklus asam sitrat ini disebut juga siklus krebs, menggunakan

nama Hans Krebs seorang ahli kimia yang banyak jasanya atau

sumbangannya dalam penelitian (Besari, 1982).

Masuknya suatu gugusan ke dalam lingkungan benzene tergantung

pada gugus yang telah ada terlebih dahulu. Pada umumnya, gugus yang

masuk pada posisi meta adalah nitro, asam sulfon, karbon/karbonil,

sedangkan yang masuk pada posisi ortho/para adalah gugus kloro,

bromo, alkil, dan amino/hidroksi. Bila benzene direaksikan dengan asam

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

nitrat pekat, dengan asam sulfat pekat sebagai katalisator akan terbentuk

nitrobenzen (Fesenden, 2000)

2.2 Uraian bahan

1. Air suling (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Aquades, air suling

Rm / Bm : H2O / 18,01

Rumus struktur :H–O–H

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, tidak berasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Penggunaan : Sebagai pencuci

2. Asam Nitrat (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : ACIDUM NITRICUM

Nama lain : Asam nitrat

Rm / Bm : HNO3 / 63,01

BJ : 1,41 gr/ml

Rumus struktur :

Pemerian : Cairan berasap, sangat korosif, bau, khas,

sangat merangsang, mendidih

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : sebagai pemebentuk gugus nitronium

Kelarutan : Larut dalam air

3. Asam sulfat (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama lain : Asam sulfat

Rm / Bm : H2SO4 / 98,07

BJ : 1,84

Rumus struktur :

Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol dan

menimbulkan panas.

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak

berwarna, jika ditambhkan ke dalam air

menimbulkan panas.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai katalisator.

4. Benzen (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : BENZENA

Nama lain : Cyclohextriena

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

Rm / Bm : C6H6 / 78,0 g/mL

BJ : 0,8787

Rumus struktur :

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Pemerian : Cairan transparant, tidak berwarna dan mudah

menyala.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai inti (induk) senyawa nitrobenzene.

5. Kalsium klorida (Ditjen POM, 1997)

Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM

Nama lain : Kalsium klorida

Rm / Bm : CaCl2 / 110,99

Rumus struktur : Cl – Ca – Cl

Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut dalam

etanol 95 % P.

Pemerian : Hablur, tidak berwarna,tidak berbau, rasa agak

pahit, meleleh basah.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

Kegunaan : Untuk mengurangi kekeruhan.

6. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : NATRII HYDROXIDUM

Nama lain : Natrium hidroksida

Rm / Bm : NaOH / 40,00

Rumus struktur : Na – O – H

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol

Pemerian : Putih, bentuk batang, butiran, massa hablur,

kertas sraput, mudah meleleh, basa dan alkalis.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2018)

1. Dalam labu alas bulat dimasukkan 195 gr (110 mL) asam sulfat pekat,

tambahkan 120 gr (85 mL) asam nitrat pekat (BJ : 1,4) sedikit demi

sedikit sambil dikocok dan didinginkan.

2. Setelah suhu cairannya sesuai dengan suhu kamar, dipindahkan

kedalam corong pisah sebesar 125 mL yang ditaruh diatas lingkaran

besi berbentuk cincin.

3. Kedalam erlenmeyer ditaruh 65 gr (75 mL) benzene dan kedalamnya

ditambahkan ± 20 mL dari campuran asamnya. Sebuah termometer

dibiarkan dalam campuran reaksi selama nitrasi berlangsung.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

4. Campuran dikocok melingkar dan bila suhu naik sampai 50°C, segera

didinginkan dalam air agar tetap tercapai suhu antara 50°C - 60°C .

5. Bila reaksi eksoterm ini mereda, tambahkan lagi asamnya, proses ini

diulang sampai semua asamnya habis.

6. Setelah penambahan selesai, pengocokan melingkar dilanjutkan tanpa

pendinginan sampai suhu turun dengan sendirinya sampai 40°C (± 5

menit). Pada akhir tahap ini, labu didinginkan, isis dipindahkan

kedalam corong pisah yang sesuai dan lapisan bawah yang

mengandung campuran asam dipisahkan.

7. Lapisan organik dicuci dengan 100 mL air, lalu 100 mL NaOH 0,5 N

dan akhirnya dengan 10 mL air yang lain lagi. Lapisan air pencuci

dibuang.

8. Lapisan nitrobenzenenya dipindahkan dan dikumpulkan kedalam

erlenmeyer dan dikeringkan dengan penambahan ± 10 gr CaCl2

anhidrat dan panaskan diatas waterbath sehingga kekeruhan yang ada

tadi hilang.

9. Cairan yang dikeringkan disaring kedalam labu destilasi dan

didestilasi, titik didih akan naik dengan cepat dan hasilnya ditampung

pada suhu 205°C - 212°C.

10. Hitung hasil yang diperoleh

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu,

baskom, corong pisah, erlenmeyer, gelas kimisa 100 mL, klem, labu ukur

10 mL, pipet volume 25 mL, statif, dan termometer

3.2 Bahan Praktikum

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara

lain, asam nitrat pekat (HNO3), asam sulfat pekat (H2SO4), aquadest,

benzene (C6H6), calsium klorida anhidrat (CaCl2 ), es batu, NaOH, es dan

tissue.

3.3 Cara Kerja

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet H2SO4

sebanyak 28 mL dan dimasukkan kedalam labu alas bulat. Kemudian

dipipet lagi HNO3 21 mL dan dimasukkan kedalam labu alas bulat yang

berisi H2SO4 lalu diomogenkan. Kemudian dipipet benzene 19 mL dan

masukkan kedalam erlenmeyer. Kemudian letakkan termopmeter

kedalam erlenmeyer yang berisi benzene lalu masukkan sedikit demi

sedikit campuran asam yang berada di labu alas bulat sambil

dihomogenkan. Jika suhunya naik 60°C maka masukkan kedalam

baskom yang berisi air es agar turun kembali suhunya lakukan terus

menerus hingga campuran asam habis. Kemudian pindahklan pada

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

corong pisah dan ditambahkan aquadest 25 mL dan di kocok kemudian

jepit corong pisah pada statif dan biarkan sampe terbentuk 2 fase.

Kemudian di buang aquadesnya dan tambahkan kembali NaOH

sebanyak 25 mL dikocok dan diletakkan distatif dan dibiarkan membentuk

2 fase buang kembali NaOH nya dan diganti dengan aquadest dan

dikocok dan dibiarkan membentuk 2 fase. Terkahir diambil lagi lapisan

benzene dan asam lalu ditambahkan CaCl2 untuk menghilangkan

kelebihan air, homogenkan lalu dipisahkan dalam gelas kimia dan

dihitung % rendamennya.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
No. Bahan volume
1. Asam sulfat 28 mL
2. Asam nitrat 21 mL
3. Benzen 19 mL
4. % rendamen 11,124%

2. Perhitungan

Berat praktek = V (mL) x Bj (g/mL)


= 2,4 x 1,203
= 2,8872 gr
𝑔𝑟
Mol benzene =
𝑏𝑚
19 𝑚𝑙 𝑥 0,87
=
78
= 0,211
Berat teori = mol x bm
= 0,211 x 123
= 25,953
𝐵. 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% rendamen = 𝑥 100%
𝐵. 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2,8872
= 𝑥 100%
25,953

= 11,124%

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

4.2 Pembahasan
Pada percobaan sintesa nitrobenzena, pertama diambil H 2SO4 28

mL dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer. Diamabil HNO 3 21 mL,

dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi H2SO4. Homogenkan,

kemudian d iambil benzene 19 mL dan masukkan kedalam gelas kimia.

Kemudian masukkan benzene kedalam larutan campuran asam sulfat dan

asam nitrat secara sedikit demi sedikit lalu dihomogenkan hingga suhu

mencapai 50-60oC, disini digunakan asam sulat untuk memecah asam

nitrat menjadi HNO2 agar dapat berikatan dengan benzene, kemudian

adanya peningkatan suhu disebabkan karena reaksi berlangsung

eksoterm, yang pada hal ini reaksi tersebut dapat menghasilkan panas,

sehingga pada suhu yang semakin meningkat dapat menyebabkan

larutan yang panasnya juga semakin tinggi. Setelah penambahan selesai

dilanjutkan pendinginan sampai suhunya turun. Kemudian larutan

dipindahkan ke dalam gelas kimia dan corong pisah kemudian dicuci

dengan aqiadest dimana disini akuades akan melarutkan kelebihan asam

pada nitrobenzene dan dipisahkan lagi dalam corong pisah, dimana

lapisan nitrobenzena ditambahkan dengan NaOH dan dipisahkan lagi

dalam corong pisah sedangkan lapisan air pencuci dibuang. NaOH

berfungsi untuk menetralkan asam yang masih terdapat pada

nitrobenzene. Kemudian dicuci kembali dengan menggunakan aquadest

agar dapat melarutkan sisa-sisa garam dari pencucian menggunakan

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

NaOH. Setelah mencapai suhu 50-60°C, diukur volume yang telah

diperoleh untuk dibandingkan dengan volume secara teoritis.

Saat pencucian dengan air maka fase diatas terdapat larutan asam

dan fase bawah itu benzene, pada pencucian air yang kedua dilakukan

sama dengan percobaannya menghasilkan fase atas itu tetap larutan

asam dan fase bawah itu benzene. Dengan penambahan Cacl 2 untuk

mengikat sisa-sisa air, pada saat pemanasan dilakukan agar dapat terjadi

perubahan dari keruh menjadi jernih.

Pada percobaan ini temperatur sangat perlu diperhatikan, saat

pencampuran asam sulfat pekat dengan asam nitrat suhunya harus

sesuai dengan suhu kamar. Jika suhu rendah atau di bawah 50 oC

campuran asam tadi bisa muncrat keluar dan tidak dapat membentuk

senyawa nitrobenzene, sedangkan jika suhunya lebih dari 60 oC maka bisa

jadi terbentuk m-Nitrobenzena dan senyawa nitro yang lebih tinggi. Dan

jika suhunya tetap meningkat maka kemungkinan akan terjadi ledakan.

Katalisator adalah suatu zat yang dapat mempercepat terjadinya

suatu reaksi akan tetapi tidak ikut bereaksi. Dalam reaksi ini asam sulfat

pekat berfungsi sebagai katalisator.

Pencampuran larutan asam, didahulukan larutan asam sulfat pekat

karena mengingat bahwa BJ asam sulfat pekat lebih besar jika

dibandingkan dengan BJ asam nitrat pekat. Selain itu, karena sifat asam

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

nitrat yang merupakan cairan yang mengeluarkan gas membuat

ketidakstabilan pada campuran dan menyulitkan pengamatan, sedangkan

asam sulfat tidak mengeluarkan gas. Oleh karena dimasukkan secara

sedikit demi sedikit ke dalam erlenmeyer yang berisi asam nitrat pekat.

Pada saat pencampuran harus selalu dicokok agar nitrat dan

benzena tidak terbentuk dua fase, pada saat pencampuran juga harus

berada disamping pendingin (air es) karena pada reaksi ini dilepaskan

panas, ini disebabkan karena asam nitrat mengandung sekitar 30 % air

dan hidrasi proton yang dilepaskan oleh asam sulfat melepaskan panas.

Ketika larutan asam ditambahkan pada benzen dan kemudian dikocok,

maka akan timbul panas karena reaksi yang eksoterm. Suhu pada reaksi

ini tidak boleh lebih dari 60oC, disebabkan kemungkinan terjadinya m-

nitrobenzen dan senyawa nitro yang lebih tinggi. Suhu di bawah 50 o C

juga tidak dikehendaki, sebab jika reaksi terjadi misalnya pada suhu

sekitar 0o C, maka benzennya ada kemungkinan setelah semua asamnya

ditambahkan, dapat menyebabkan luapan campuran reaksi.

Jadi hasil dari praktikum nitrobenzene asam sulfat 27 ml, asam

nitrat 21 ml, benzen 15 ml, volume nitrobenzene 19 ml dan % rendamen

11,124 %. Dimana % rendamen yang didapatkan ini tidak sesuai dengan

literatur. Pada literatur %rendamen nitrobenzene tidak kurang dari 99%

dan tidak lebih dari 101%.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

Dalam melakukan percobaan sintesa nitrobenzene ini terjadi

kesalahakn dikarenakan pada saat pencampuran bahan kurang teliti

sehingga tidak terjadi pemisahan antara polar dan non polar dan terdapat

gelembung.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan yang dilakukan yaitu hasil

nitrobenzene asam sulfat 27 ml, asam nitrat 21 ml, benzen 19 ml, dan %

rendamen 11,124 %. Dimana % rendamen yang didapatkan ini tidak

sesuai dengan literatur. Pada literatur %rendamen nitrobenzene tidak

kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101%.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan percobaan harus lebih teliti dan hati-

hati agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan.

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

DAFTAR PUSTAKAN

Anonim, 2018, “Penuntuk Praktikum Kimia Organik Sintesis”, Fakultas


Farmasi, Universitas Muslim Indonesia : Makassar

Besari, Ismail, 1982, “Kimia Organik untuk Universitas”, Armico Press :


Bandung

Dirjen POM, 1979, “Farmakope Indonesia Edisi II”, Departemen Kesehatan


RI : Jakarta.

Fessenden, 2000, “Dasar-dasar Kimia Organik”, Erlangga : Jakarta

Respati, Ir, “Pengantar Kimia Organik Jilid I”, Aksara Baru : Jakarta

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

LAMPIRAN

Dipipet asam sulfat sebanyak 18,3 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer

Diambil HNO3 sebanyak 14,16 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer,


campurkan dengan asam sulfat, homogenkan, dam masukkan kedalam
corong pisah

Diteteskankan campuran asam pada Erlenmeyer yang berisi 12,5 ml


benzene, sambil diukur suhu hingga 50-60oC

Didinginkan dengan air es jika suhu mencapai 60oC

Diukur kembali suhunya hingga dibawah 50oC, homogenkan kembali

Ditambahkan aquadest 50 ml pada Campuran benzene dan asam yang


berwarna kuning pucat, homogenkan, dipisah lapisan tersebut dibuang airnya

Ditambahkan 50 ml NaOH, homogenkan lalu dipisahkan lagi

Diambil lapisan benzene dan asam, bilas dengan 100 ml aquadest,


dihomogenkan dalam corong pisah, dan pisahkan

Diambil lagi lapisan benzene dan asam lalu tambahkan CaCl2 untuk
menghilangkan kelebihan air, homogenkan

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)
SINTESA NITROBENZENA

Lampiran gambar

Hasil sintesis nitrobenzene

KARTINI EKA F. RAHBUDDIN FAZRUL PERMADI, S.Farm.,Apt


(15020160086)

Anda mungkin juga menyukai