BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasrkan hasil analisa data dan pembahasan Asuhan

keperawatan Gawat Darurat pada Ny. M Dengan cidera kepala sedang di

instalasi Gawat Darurat RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam kasus ini dalam pengkajian keperawatan gawat daruratan sudah

dilakukan meliputi: identitas klien, pengkajian primer (ABCD),

pengkajian sekuder (AMPLE), pengkajian Head to toe.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini sebagai berikut:

pola nafas tidak efektif b.d hiperfentilasi, gangguan perfusi jaringan

serebral b.d kurang nya darah ke otak dan nyeri akut b.d agen cidera

injury.

3. Intervensi yang dilakukan pada diagnosa pola nafas tidak efektik

berhubungan dengan hiperventilasi antara lain pemberian O2 nasal 3

l/m diagnosa gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan

kurangnya darah ke serebral antara lain : berikan posisi head up dan

kolaborasi dengan dokter saraf.diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen injuri fisik antar lain : diberikan injeksi keterolak

mengajarkan teknik relaksasi dan nafas dalam. Penjelasan tentang

kondisi saat ini yang dialami klien, anjurkan keluarga selalu

 mendampingi dan memberikan support , anjurkan klien untuk berdoa

dan tenang.

4. Implementasi utama yang sudah dilaksanakan untuk klien denga cedera

kepala sedang adalah memeberikan posisi head up, berkolaborasi dalam

memberikan obat, injeksi cefotaxcim dan keterolak ,berkolaborasi

pemberian O2 nasal 3 lpm, memberikan penjelasan tentang kondsi saat

ini yang dialami klien dan menganjurkan keluarga untuk selalu

mendampingi.

5. Evaluasi merupakan kunci keberhasilan pada proses keparawatan untuk

masalah pola nafas tidak efektif sedikit teratasi dengan RR 26x/menit

irama nafas masih kurang teratur, untuk masalah gangguan perfusi

jaringan serebral belum teratasi karena pasien masih gelisah dan bicara

kacau/ngaur, untuk masalah nyeri akut juga belum teratasi karena

pasien mengerang kesakitan