Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN PRAKTIKUM
Semester : Genap
Disusun oleh :
I. Tujuan
Citra digital merupakan suatu array dua dimensi atau suatu matriks yang
elemen – elemennya menyatakan tingkat keabuan dari elemen gambar. Citra
digital adalah citra yang disimpan dalam format digital (dalam bentuk file).
Hanya citra digital yang dapat diolah menggunakan komputer. Jenis citra lain
jika akan diolah dengan komputer harus diubah dulu menjadi citra digital.
Citra digital
Citra Informasi /
Citra digital (baru)
nondigital keputusan
Dalam ilmu komputer sebenarnya ada 3 bidang studi yang berkaitan dengan
citra, tapi tujuan ketiganya berbeda, yaitu :
1. Grafika Komputer
2. Pengolahan Citra
3. Pengenalan Pola
IV. Langkah Kerja Praktikum
Menegaskan vegetasi
3. Band 3 Green 0,53-0,59 30 puncak yang merupakan
tumbuhan tinggi
Memisahkan kawasan
4. Band 4 Red 0,64-0,67 30 tumbuhan atau vegetasi
rendah
Menegaskan konten
5. Band 5 Infrared Dekat 0,85-0,88 30 biomassa dan garis
kawasan
Memisahkan pembagian
Band 6 Short
6. 1,57-1,65 30 konten antara tanah dan
Wavelenght IF
vegetasi
Memisahkan pembagian
Band 7 Short
7. 2,11-2,29 30 konten antara tanah dan
Wavelenght IF
vegetasi
10. Simpan hasil masing masing citra komposit dengan format .JPG
11. Untuk menyimpan citra gunakan fasilitas button chip to file lalu pilih
output file pilih .jpg lalu klik gambar folder untuk memilih nama file.
V. Hasil
2. Hasil praktikum
Hasil Tabel 1. Perbedaan Citra Landsat 8 dari Band 1 – Band 7
Band Kegunaan Citra perbedaan band
Band 1 Penelitian Area Pesisir
dan Kawasan Muara
Band 8
Band 9
Band
10
Band
11
Hasil Tabel 2. Perbedaan Sepektal Aliran Sungai, Vegetasi, dan Lahan Kosong dengan berbagai Jenis Band
Ban Tanah Vegetasi Air Lahan Terbangun
d
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Hsil Tabel 3. Kombonasi dari Berbagai Macam Band
3. Color Infrared 5 4 3
(vegetation)
4. Agriculture 652
5. Atmospheric 765
Penetration
8. Natural With 7 5 3
Atmospheric
Removal
9. Shortwave Infrared 754
Ukuran dalam meter ini juga menunjukkan bahwa obyek yang lebih kecil
daripada resolusi itu (misal 79 meter) tidak akan dapat dikenali, atau
dipresentasikan sebagai obyek itu sendiri secara individual. Obyek tersebut
akan tercatat sebagai satu sel penyusun citra (pixel = picture element, elemen
gambar). Yang sebenarnya memuat informasi beberapa obyek. Piksel
semacam ini disebut mixed-pixel (mixel) (Kannegeieter, 1987). Mixel
diperlawankan dengan piksel murni (pure pixel) yang memuat informasi satu
jenis obyek saja. Obyek berupa liputan padang rumput yang luas mempunyai
kemungkinan untuk menyajikan sejumlah besar piksel murni. Semakin besar
resolusinya, semakin besar kemungkinan suatu citra untuk menyajikan banyak
mixel.
Dalam tabel 1 dapat kita lihat bahwa kegunaan masing-masing tabel tiap band
sangatlah berfariasi untuk band 1 di gunakan untuk penelitian area pesisir dan
kawasar muara dan dapat di lihat dari citra tersebut lebih dominan untuk area
perairan. Band ke 2 di gunakan untuk pemetaan wilayah vegatasi yang di
gunakan untuk penggunaan lahan vegetasi dengan berbagai macam kerapatan
dapat di lihat dari tekstur citranya yang banyak sekali kerapatan vegetasinya.
Band ke 3 hanya di gunakan untuk veetasi puncak yang merupakan tumbuhan
tinggi. Band ke 4 merupakan vegatasi rendah. Band ke 5 di gunakan untuk
kawasan biomassa dan garis kawasan terlihat dari citra ketika di masukkan ke
dalam ENVI 5.0 berwarna keabu-abuan. Band ke 6 dan ke 7 membedakan
antara lahan pengguna untuk vegetasi dan tanah. Vegetasi dapat di lihat
dengan daerh yang berkotak-kota seperti daerah persawahan dan untuk daerah
yang mempunyai lahan tanah kosong baik lahan terbangun dapat di lihat dari
warnanya, untuk lahan terbangun dapat di lihat ddari penggunaan jalan yang
di gunakan dalam citra tersebut. Untuk pnggunaan lahan kosong identik
dengan kecerahan warna yang terdapat di dalamnya.
Penyusunan citra komposit warna adalah cara yang paling umum untuk
menonjolkan masing-masing keunggulan saluran secara serentak dalam suatu
display, sehingga memudahkan pengguna dalam interpretasi citra secara
visual. Citra ini merupakan perpaduan 3 saluran, dengan masing-masing
saluran diberi warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru (RGB). Warna yang
terjadi adalah kombinasi dari tingkat kecerahan pada suatu obyek di setiap
saluran.
Citra komposit standar merupakan paduan tiga saluran dengan rujukan foto
udara inframerah dekat. Pada umumnya saluran ETM4 (inframerah dekat)
diberi warna merah, saluran ETM3 (merah) diberi warna hijau, dan saluran
ETM2 (hijau) diberi warna biru. Citra warna yang terbentuk disebut dengan
citra warna semu standar (standar false color composite). Meskipun demikian
bukan berarti citra komposit ini tidak dapat digunakan dalam proses
pengenalan obyek.
Rahman, Abdur. 2011. Modul Ajar: Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya.
Banjar Baru: Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.