B. Aspek-aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/
institusi dengan negara dan masyarakat. Hubungan yang terjadi adalah hubungan
yang bertanggung jawab antara kedua belah pihak.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dituntut untuk bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Tanggung jawab KONSEKUENSI Penghargaan/sanksi
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Proses setiap individu/kelompok/institusi akan diminta pertanggungjawaban secara
aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
C. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban
laporan kegiatan kepada atasannya PNS perlu mengubah citra dirinya dari
berkinerja buruk
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1. Untuk menyediakan control demokrasi (Peran Demokrasi) membangun suatu
system yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (Peran Konstitusional)
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (Peran Belajar)
Ciri kontrak antara pemerintah dengan apatat birokrasi:
1. Akuntabilitas Eksternal Tindakan pengendalian yang bukan bagian dari
tanggung jawabnya.
2. Akuntabilitas Interaksi Pertukaran social dua arah antara yang menuntut dan
yang bertanggung jawab.
3. Hubungan akuntabilitas merupakan hubungan kekuasaan struktural (pemerintah
dan publik) .
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1. Akuntabilitas Vertikal: Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi
2. Akuntabilitas Horizontal: Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas
D. Tingkatan dalam Akuntabilitas
Contoh :
Sistem Akuntansi
Sistem Akreditasi
Perenca
naan
Strategis
Kontrak
Kinerja
Laporan
Kinerja
A. Jenis alat akuntabilitas :
1. Perencanaan Strategis : Contoh Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Nasional/Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional/Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional/Daerah, Rencana Strategis (Renstra)
untuk setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
untuk setiap PNS.
2. Kontrak Kinerja : Merupakan kesepakatan antara pegawai dengan atasan langsungnya.
Hal ini merupakan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No. 46 tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja PNS.
3. Laporan Kinerja : berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
yaitu perencanaan dan perjanjian kinerja pada tahun tertentu, pengukuran dan analisis
capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan.
Nilai Akuntabilitas
Kepemi
mpinan
Konsiste Transpar
nsi ansi
Kejelasa Integrita
n s
Nilai
Akuntabilitas
Keseimb Tanggun
angan g Jawab
Kepercay
Keadilan
aan
C. Framework akuntabilitas
5 Langkah Framework Akuntabilitas di Lingkungan Kerja PNS:
1. Menentukan tujuan dan tanggungjawab (Identify) : Tujuan ditentukan dari rencana
strategis organisasi, mengembangkan indikator, ukuran dan tujuan kinerja dan
mengenali peran dan tanggung jawab masing-masing individu
2. Perencanaan untuk mencapai tujuan (Plan) : Mengidentifikasi program/kebijakan yang
perlu dilakukan, kapan akan dilaksanakan dan biaya yang dibutuhkan, juga identifikasi
sumberdaya organisasi dan konsekuensinya.
3. Implementasi & Monitoring Kemajuan (Do & Check) : Melaksanakan perencanaan yang
telah dibuat dan mengetahui sejauh mana progres kebijakan, dan hambatan apa saja
yang dihadapi.
4. Laporan yang lengkap (Report) : Diperlukan untuk dokumentasi sebagai perwujudan
akuntabilitas.
5. Evaluasi dan umpan balik (Evaluate) : Memberikan masukan untuk perubahan yang
lebih baik dimasa depan, juga untuk memperbaiki kinerja.
Menentukan
Tujuan dan
Tanggung
Jawab
Rencanakan
Berikan
apa yang akan
Evaluasi dan
dilakukan untuk
masukan
mencapai
perbaikan
tujuan
Lakukan
Berikan
Implementasi
Laporan Secara
Monitoring
Lengkap
Kemajuan
BAB IV. AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS
E. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan: pertentangan antara tugas publik dengan kepentingan pribadi.
Jenis konflik kepentingan:
a. Keuangan: penggunaan sumber daya lembaga untuk urusan pribadi
b. Nonkeuangan: penggunaan wewenang untuk membantu diri/orang lain
Cara identifikasi konflik kepentingan:
a. Tugas publik dengan kepentingan pribadi → apakah ada urusan pribadi/swasta yang
bertentangan dengan kewajiban publik?
b. Proporsionalitas → apakah pengambilan keputusan saya adil dan wajar?
c. Presence of mind → apakah konsekuensi jika konflik kepentingan saya abaikan?
d. Janji → apakah saya berkomitmen dalam kaitannya dengan konflik?
Konsekuensi konflik kepentingan:
a. Kepercayaan berkurang
b. Memburuknya reputasi
c. Tindakan indisipliner
d. Pemutusan hubungan kerja
e. Dihukum perdata/pidana